Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Kelistrikan adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang sifat
dan perilaku listrik serta bagaimana memanfaatkan listrik untuk berbagai
keperluan. Listrik adalah energi yang dihasilkan oleh pergerakan elektron dalam
suatu konduktor. Konsep dasar kelistrikan meliputi arus listrik, tegangan,
hambatan, daya, energi listrik, sirkuit listrik, dan lain-lain. Arus listrik
didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir melalui suatu penampang
konduktor dalam waktu tertentu. Tegangan merupakan beda potensial yang ada
antara dua titik dalam rangkaian listrik. Hambatan adalah nilai yang menyatakan
seberapa besar penghalang yang diberikan oleh suatu konduktor terhadap arus
listrik. Daya adalah energi listrik yang digunakan dalam waktu tertentu.
Sedangkan energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh aliran listrik dalam
suatu rangkaian. Setiap komponen dalam sistem kelistrikan memiliki fungsi yang
berbeda-beda. Namun, semuanya bekerja bersama-sama untuk menyediakan
listrik yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem kelistrikan dapat diklasifikasikan
menjadi tiga jenis, yaitu sistem kelistrikan AC, DC, dan hybrid. Sistem kelistrikan
AC (Arus Bolak-balik) digunakan secara luas untuk keperluan penerangan dan
listrik rumah tangga, sementara sistem kelistrikan DC (Arus Searah) biasanya
digunakan untuk keperluan transportasi, seperti mobil listrik dan kapal. Sistem
kelistrikan memiliki beberapa risiko dan bahaya, seperti overloading, korsleting,
kerusakan peralatan listrik, kebakaran, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting
untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keselamatan listrik untuk
mencegah terjadinya kecelakaan atau kerusakan. Secara keseluruhan, kelistrikan
adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan modern. Listrik menjadi
sumber energi utama bagi hampir semua aktivitas manusia, dari penerangan
hingga transportasi dan komunikasi. Listrik telah menjadi bagian integral dari
kehidupan manusia modern, dimana hampir semua aspek kehidupan manusia
tergantung pada sumber energi listrik. Salah satu manfaat utama listrik adalah
sebagai sumber penerangan yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi
manusia. Penerangan menggunakan energi listrik dapat ditemukan di rumah,
kantor, jalan raya, hingga tempat umum. Selain itu, listrik juga sangat penting
dalam menjalankan berbagai alat elektronik seperti televisi, kulkas, oven, mesin
cuci, dan komputer. Keberadaan energi listrik sangat penting bagi manusia, karena
hampir semua aspek kehidupan kita memerlukan energi listrik. Kehilangan
sumber energi ini dapat mengganggu kenyamanan, kesehatan, dan keamanan kita.
Oleh karena itu, listrik menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

I.2. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan lab ini adalah untuk bereksperimen dengan variabel-variabel yang


berkontribusi pada pengoperasian rangkaian listrik DC.
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
I.3. RUANG LINGKUP

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Dalam fisika, terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu positif dan negatif. Arus
listrik, yang merupakan aliran muatan listrik, didefinisikan searah dengan arah
aliran muatan positif. Namun, pada logam, muatan yang mengalir sebenarnya
adalah elektron-elektron yang memiliki muatan negatif. Sedangkan muatan positif
terdapat pada atom-atom yang tidak dapat mengalir karena terikat kuat
membangun logam tersebut. Meskipun arus listrik didefinisikan searah dengan
arah aliran muatan positif, arah arus listrik dalam logam sebenarnya berlawanan
dengan arah aliran elektron. Jadi, ketika arah arus digambarkan dari kanan ke kiri
pada kawat, sebenarnya yang terjadi adalah aliran elektron dari kiri ke kanan.
Muatan listrik dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lain karena adanya
perbedaan potensial. Ketika suatu tempat memiliki potensial yang tinggi, muatan
akan melepaskan diri dan mengalir ke tempat dengan potensial yang lebih rendah.
Dalam hal ini, muatan listrik mengalir melawan gradien potensial dan akan terus
mengalir hingga kedua tempat memiliki potensial yang sama. Oleh karena itu,
pemahaman tentang muatan listrik dan arus listrik sangat penting dalam aplikasi
teknologi modern yang bergantung pada penggunaan listrik. Dalam rangkaian
listrik, terdapat titik percabangan dimana muatan listrik dapat masuk dan keluar
pada cabang yang berbeda. Namun, penting untuk dicatat bahwa muatan listrik
bersifat kekal, yang berarti tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Dalam hal
ini, penting untuk memperhatikan bahwa jumlah muatan yang masuk ke titik
percabangan harus sama dengan jumlah muatan yang keluar dari titik percabangan
tersebut. Dengan demikian, prinsip kekekalan muatan listrik tetap terjaga dalam
rangkaian listrik tersebut. Konsep ini penting untuk dipahami dalam mendesain
dan mengoperasikan rangkaian listrik yang efektif dan efisien. (Abdullah,2017).

Apabila beda potensial yang sama diterapkan pada batang tembaga dan kaca yang
secara geometris serupa, maka arus yang dihasilkan akan sangat berbeda.
Karakteristik konduktor yang digunakan di sini adalah hambatan listriknya. Untuk
menentukan resistansi antara dua titik konduktor, kita menerapkan beda potensial
V dan mengukur arus i yang dihasilkan. Kemudian, resistansi R dihitung. Satuan
SI untuk resistansi yang mengikuti dari (Persamaan II.I) adalah volt per ampere.
Kombinasi ini sering terjadi sehingga diberi nama khusus, yaitu ohm (simbol Ω),
yang merupakan konduktor yang memberikan resistansi tertentu dalam rangkaian,
yang disebut resistor. Dalam diagram rangkaian, resistor dan resistansi
direpresentasikan dengan simbol Ω. Jika kita menulis (Persamaan II.I)
(Halliday,2010)

Pada masa Coulomb, instrumen yang dibutuhkan untuk mengukur muatan listrik

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

belum tersedia. Namun, hal ini tidak menghentikan Coulomb untuk melakukan
eksperimen dan penelitian terkait muatan listrik. Ia mampu menyiapkan bola kecil
dengan besaran muatan yang berbeda dan mengetahui rasio muatannya. Meskipun
Coulomb mengalami kesulitan dalam mengukur muatan induksi pada saat itu, ia
berhasil menyimpulkan bahwa gaya listrik antara dua benda bermuatan kecil
berbanding lurus dengan muatan pada masing-masing benda. Artinya, jika muatan
pada salah satu objek digandakan, gaya listrik yang dihasilkan juga akan
digandakan. Jika muatan pada kedua benda digandakan, maka gaya listrik yang
dihasilkan meningkat menjadi empat kali lipat dari sebelumnya. Coulomb juga
menemukan bahwa jarak antara dua benda bermuatan sangat mempengaruhi gaya
listrik yang dihasilkan. Jika jarak antara kedua benda diperbesar, maka gaya listrik
yang dihasilkan akan menurun dengan kuadrat jarak antara mereka. Artinya, jika
jarak antara kedua benda digandakan, maka gaya listrik yang dihasilkan akan
menjadi seperempat dari nilai aslinya. Meskipun Coulomb tidak memiliki
instrumen yang tepat untuk mengukur muatan listrik pada masa itu,
eksperimennya membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut tentang sifat listrik
dan gaya-gaya listrik antara benda-benda bermuatan. (Giancoli,2001).

Setiap bahan memiliki kemampuan untuk menghambat aliran listrik, termasuk


besi, kayu, batu, karet, air, udara, dan bahan lainnya. Namun, nilai hambatan
listrik pada beberapa bahan, seperti batu, kayu kering, karet, dan sejenisnya
sangatlah besar, sehingga ketika diberikan perbedaan potensial antara dua
ujungnya, arus yang mengalir sangatlah kecil bahkan tidak ada. Jenis bahan yang
tidak dapat dialiri oleh arus listrik disebut isolator. Sementara itu, logam memiliki
nilai hambatan yang sangat kecil, bahkan dengan memberikan perbedaan
potensial yang kecil antara dua ujungnya, arus yang mengalir cukup besar. Bahan
yang mudah dialiri oleh arus listrik disebut konduktor. Nilai hambatan listrik pada
bahan memiliki sifat-sifat tertentu. Pertama, semakin panjang bahan maka nilai
hambatannya semakin besar (Persamaan II.II). Kedua, semakin besar ukuran
penampang bahan, maka nilai hambatannya semakin kecil (Persamaan II.III).
Oleh karena itu, material yang memiliki ukuran penampang besar akan memiliki
nilai hambatan yang kecil dan memungkinkan arus listrik mengalir dengan mudah
melaluinya. Sedangkan bahan yang memiliki ukuran penampang kecil atau
panjang akan memiliki nilai hambatan yang besar dan menghambat arus listrik
untuk mengalir. (Abdullah,2017).

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1. ALAT DAN BAHAN


III.1.1 Fungsi Alat dan Bahan
1. AC/DC Electronics Lab Board : Resistors and Wire Leads

Fungsi : Sebagai tempat


memasang rangkaian

2. Digital Multimeter

Fungsi : Mengukur kuat arus resistor dan tegangan

3. D-cell Battery

Fungsi : Sebagai sumber tegangan

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

III.2 PROSEDUR PERCOBAAN


A. Mengukur Resistensi
1. Pilih tiga resistor dengan warna yang berbeda-beda. Masukkan set warna
tersebut ke table di bawah. Tentukan nilai kode resistor Anda. Masukkan nilai
toleransinya.
2. Tentukan nilai kode resistor Anda. Masukkan nilai dikolom berlabel "Coded
Resistance" pada Tabel. Masukkan Toleransi nilai seperti yang ditunjukkan
oleh warna pita keempat di bawah "Toleransi."
3. Gunakan Multimeter untuk mengukur daya tahan masing-masing ketiganya
resistor
4. Tentukan persentase kesalahan eksperimental dari masing-masing nilai
resistansi dan masukkan di kolom yang sesuai.
Kesalahan Eksperimental = [( Pengukuran - Code |) / Code] x 100%
Tabel 4.1
Color Coded Measured
Resistence Tolerance % Eror
1st 2nd 3rd 4th Resistence Resistence
#1
#2
#3

B. Mengukur Tegangan dan Arus dalam rangkaian listrik DC


1. Rangkaian Seri
1. Hubungkan tiga resistor yang sama dengan yang Anda gunakan dalam
Percobaan 4 ke dalam rangkaian seri yang ditunjukkan di bawah ini.
2. Sekarang gunakan fungsi voltase pada Multimeter untuk mengukur tegangan
di resistor individu dan kemudian melintasi kombinasi resistor. Hati-hati
untuk mengamati polaritasnya lead (merah adalah +, hitam adalah -).

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

2. Rangkaian Paralel
Sambungkan rangkaian paralel di bawah, gunakan ketiga resistor. Ukur
tegangan di masing-masing resistor dan kombinasi, hati-hati dengan
polaritas seperti sebelumnya.

3. Rangkaian Seri-Paralel
Gunakan tiga resistor yang tidak sama yang Anda gunakan dalam
percobaan terakhir buat rangkaian yang ditunjukkan di bawah ini.

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 HASIL PENGAMATAN
IV.1.1 TABEL DATA
A. Rangkaian Seri

Resistor (Ω)
I(A) V(V)
Terbaca Terukur

B. Rangkaian Paralel

Resistor (Ω)
I(A) V(V)
Terbaca Terukur

C. Rangkaian Seri-Paralel

Resistor (Ω)
I(A) V(V)
Terbaca Terukur

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

IV.1.2 PENGOLAHAN DATA


Secara Teori
A. Rangkaian Seri
a. Menentukan nilai I dan V
V = I.R

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

B. Rangkaian Paralel
a. Menentukan nilai I dan V
V = I.R

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

C. Rangkaian Seri-Paralel
a. Menentukan nilai I dan V
V = I.R

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

IV.1.3 PRESENTASE KESALAHAN


IV.1.3.1 Hasil Presentase Kesalahan
A. Rangkaian Seri

I1 :

I2 :

I3 :

KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
B. Rangkaian Paralel

I1 :

I2 :

I3 :
C. Rangkaian Seri-Paralel
I1 :

I2 :

I3 :
IV.1.2 TABEL PRESENTASE KESALAHAN

a. Rangkaian Seri

R Iteori Ipraktik PK(%)

b. Rangkaian Paralel

R Iteori Ipraktik PK(%)

c. Rangkaian Seri-Paralel

R Iteori Ipraktik PK(%)


IV.2 PEMBAHASAN

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
BAB V
PENUTUP

V.1 KESIMPULAN

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
V.2 SARAN
V.2.1 SARAN UNTUK LABORATORIUM

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
V.2.2 SARAN UNTUK ASISTEN

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin . 2017. FISIKA DASAR II. Bandung: ITB.


Giancoli, Douglas C. 2014. PHYS ICS PRINCIPLES WITH APPLICATIONS .
United States of America: Pearson Education.
Halliday, David, Robert Resniek dan Jearl Walker. 2010. FISIKA DASAR EDISI
7 JILID 2 .Jakarta: erlangga
....................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
LAMPIRAN

Persamaan II.I…………………………………………………………………………R =

Persamaan II.II………………………………………………………………….....(R  L)
Persamaan II.III…………………………………………………………………(R  1/A)

Anda mungkin juga menyukai