BAB I
PENDAHULUAN
Kelistrikan adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang sifat
dan perilaku listrik serta bagaimana memanfaatkan listrik untuk berbagai
keperluan. Listrik adalah energi yang dihasilkan oleh pergerakan elektron dalam
suatu konduktor. Konsep dasar kelistrikan meliputi arus listrik, tegangan,
hambatan, daya, energi listrik, sirkuit listrik, dan lain-lain. Arus listrik
didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir melalui suatu penampang
konduktor dalam waktu tertentu. Tegangan merupakan beda potensial yang ada
antara dua titik dalam rangkaian listrik. Hambatan adalah nilai yang menyatakan
seberapa besar penghalang yang diberikan oleh suatu konduktor terhadap arus
listrik. Daya adalah energi listrik yang digunakan dalam waktu tertentu.
Sedangkan energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh aliran listrik dalam
suatu rangkaian. Setiap komponen dalam sistem kelistrikan memiliki fungsi yang
berbeda-beda. Namun, semuanya bekerja bersama-sama untuk menyediakan
listrik yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem kelistrikan dapat diklasifikasikan
menjadi tiga jenis, yaitu sistem kelistrikan AC, DC, dan hybrid. Sistem kelistrikan
AC (Arus Bolak-balik) digunakan secara luas untuk keperluan penerangan dan
listrik rumah tangga, sementara sistem kelistrikan DC (Arus Searah) biasanya
digunakan untuk keperluan transportasi, seperti mobil listrik dan kapal. Sistem
kelistrikan memiliki beberapa risiko dan bahaya, seperti overloading, korsleting,
kerusakan peralatan listrik, kebakaran, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting
untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keselamatan listrik untuk
mencegah terjadinya kecelakaan atau kerusakan. Secara keseluruhan, kelistrikan
adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan modern. Listrik menjadi
sumber energi utama bagi hampir semua aktivitas manusia, dari penerangan
hingga transportasi dan komunikasi. Listrik telah menjadi bagian integral dari
kehidupan manusia modern, dimana hampir semua aspek kehidupan manusia
tergantung pada sumber energi listrik. Salah satu manfaat utama listrik adalah
sebagai sumber penerangan yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi
manusia. Penerangan menggunakan energi listrik dapat ditemukan di rumah,
kantor, jalan raya, hingga tempat umum. Selain itu, listrik juga sangat penting
dalam menjalankan berbagai alat elektronik seperti televisi, kulkas, oven, mesin
cuci, dan komputer. Keberadaan energi listrik sangat penting bagi manusia, karena
hampir semua aspek kehidupan kita memerlukan energi listrik. Kehilangan
sumber energi ini dapat mengganggu kenyamanan, kesehatan, dan keamanan kita.
Oleh karena itu, listrik menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
Apabila beda potensial yang sama diterapkan pada batang tembaga dan kaca yang
secara geometris serupa, maka arus yang dihasilkan akan sangat berbeda.
Karakteristik konduktor yang digunakan di sini adalah hambatan listriknya. Untuk
menentukan resistansi antara dua titik konduktor, kita menerapkan beda potensial
V dan mengukur arus i yang dihasilkan. Kemudian, resistansi R dihitung. Satuan
SI untuk resistansi yang mengikuti dari (Persamaan II.I) adalah volt per ampere.
Kombinasi ini sering terjadi sehingga diberi nama khusus, yaitu ohm (simbol Ω),
yang merupakan konduktor yang memberikan resistansi tertentu dalam rangkaian,
yang disebut resistor. Dalam diagram rangkaian, resistor dan resistansi
direpresentasikan dengan simbol Ω. Jika kita menulis (Persamaan II.I)
(Halliday,2010)
Pada masa Coulomb, instrumen yang dibutuhkan untuk mengukur muatan listrik
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
belum tersedia. Namun, hal ini tidak menghentikan Coulomb untuk melakukan
eksperimen dan penelitian terkait muatan listrik. Ia mampu menyiapkan bola kecil
dengan besaran muatan yang berbeda dan mengetahui rasio muatannya. Meskipun
Coulomb mengalami kesulitan dalam mengukur muatan induksi pada saat itu, ia
berhasil menyimpulkan bahwa gaya listrik antara dua benda bermuatan kecil
berbanding lurus dengan muatan pada masing-masing benda. Artinya, jika muatan
pada salah satu objek digandakan, gaya listrik yang dihasilkan juga akan
digandakan. Jika muatan pada kedua benda digandakan, maka gaya listrik yang
dihasilkan meningkat menjadi empat kali lipat dari sebelumnya. Coulomb juga
menemukan bahwa jarak antara dua benda bermuatan sangat mempengaruhi gaya
listrik yang dihasilkan. Jika jarak antara kedua benda diperbesar, maka gaya listrik
yang dihasilkan akan menurun dengan kuadrat jarak antara mereka. Artinya, jika
jarak antara kedua benda digandakan, maka gaya listrik yang dihasilkan akan
menjadi seperempat dari nilai aslinya. Meskipun Coulomb tidak memiliki
instrumen yang tepat untuk mengukur muatan listrik pada masa itu,
eksperimennya membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut tentang sifat listrik
dan gaya-gaya listrik antara benda-benda bermuatan. (Giancoli,2001).
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
2. Digital Multimeter
3. D-cell Battery
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
2. Rangkaian Paralel
Sambungkan rangkaian paralel di bawah, gunakan ketiga resistor. Ukur
tegangan di masing-masing resistor dan kombinasi, hati-hati dengan
polaritas seperti sebelumnya.
3. Rangkaian Seri-Paralel
Gunakan tiga resistor yang tidak sama yang Anda gunakan dalam
percobaan terakhir buat rangkaian yang ditunjukkan di bawah ini.
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 HASIL PENGAMATAN
IV.1.1 TABEL DATA
A. Rangkaian Seri
Resistor (Ω)
I(A) V(V)
Terbaca Terukur
B. Rangkaian Paralel
Resistor (Ω)
I(A) V(V)
Terbaca Terukur
C. Rangkaian Seri-Paralel
Resistor (Ω)
I(A) V(V)
Terbaca Terukur
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
B. Rangkaian Paralel
a. Menentukan nilai I dan V
V = I.R
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
C. Rangkaian Seri-Paralel
a. Menentukan nilai I dan V
V = I.R
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188
I1 :
I2 :
I3 :
KELOMPOK X
MUHAMMAD IHSANULKARIEM | D071221017
B. Rangkaian Paralel
I1 :
I2 :
I3 :
C. Rangkaian Seri-Paralel
I1 :
I2 :
I3 :
IV.1.2 TABEL PRESENTASE KESALAHAN
a. Rangkaian Seri
b. Rangkaian Paralel
c. Rangkaian Seri-Paralel
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
V.2 SARAN
V.2.1 SARAN UNTUK LABORATORIUM
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
V.2.2 SARAN UNTUK ASISTEN
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Persamaan II.I…………………………………………………………………………R =
Persamaan II.II………………………………………………………………….....(R L)
Persamaan II.III…………………………………………………………………(R 1/A)