Anda di halaman 1dari 25

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang memengaruhi hidup dan
kehidupan manusia saat ini. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan,
mengahasilkan penemuan-peenemuan baru yang dasarnya membutuhkan listrik
sebagai sumber energi. Lisrtik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil
teknologi yang sangat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang di salah satu fikiran
bagaimana menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efisien.
Namun penggunaan listrik secara berlebihan akan membawa dampak negatif bagi
kehidupan manusia sekarang maupun di yang akan datang di kemudian hari. Pada
dasarnya energi listrik dapat di perbaharui apabila manusia tidak dapat
menggunakannya dengan efektif dan efisien, maka energi listrik akan dapat
membesar, Semakin banyak penggunaan alat maka semakin banyak pula gas
rumah kaca yang dihasilkan ikan oleh bumi kemudahan yang di tawarkan oleh
energi listrik tidak selamanya dapat menguntungkan balikannya banyak juga
merugikan umat manusia. Penggunaan tenaga listrik ditiap daerah berbeda
tergantung dari jumlah penduduk semakin banyak penduduk maka semakin
banyak energi yang di butuhkan. Arus listrik adalah arus listrik yang nilainya
hanya positif atau hanya negatif saja (tidak berubah dari positif ke negatif atau
sebaliknya) disebut arus listrik searah. Arus listrik searah dikenal dengan
singkatan DC (direct current) sesuai dengan namanya, listrik arus searah ini
mengalir persatu jurusan saja dalam kawat penghantar, yaitu kutub positif (+) ke
kutub negatif (-). Penerapan arus listrik searah dapat dilihat didalam rangkaian
seri dan rangkaian paralel. Selain itu, ada dalam penerapan hukum kirchoff pada
suatu rangkaian juga terdapat arus listrik searah. Berbicara mengenai listrik
kebanyakan penerapannya dalam suatu bentuk yang sederhana misalnya suatu
baterai didalam sebuah senter dimana menghasilkan sebuah arus dalam kawat
bola lampu tersebut ketika lampu senter dinyalakan. Konsep energi potensial
sangat penting dalam kelistrikan di mana gaya elektromagnetik bersifat
konservatif, maka fenomena-fenomena elektromagnetik dapat dengan mudah
dijelaskan melalui energi potensial listrik, dimana terlihat sederhana. Pada
dasarnya sebuah penghantar mampu dialiri elektron secara terus menerus. Aliran
inilah di sebut sebagai arus. Sedangkan tegangan adalah bila potensial yang ada di
antara rangkaian listrik tersebut. Untuk dapat menentukan hubungan diantara
istilah-istilah didalam sebuah rangkaian-rangkaian listrik maka sangat di perlukan
sebuah kegiatan praktikum untuk membuktikannya

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

I.2. TUJUAN PERCOBAAN


untuk melakukan percobaan dengan variabel-variabel yang berkontribusi
terhadap pengoperasian rangkaian listrik DC

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
I.3. RUANG LINGKUP

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Muatan listrik adalah salah satu besaran paling mendasar dalam fisika. Dengan
demikian, tidak dapat didefinisikan hanya dapat dijelaskan. Muatan listrik adalah
sifat partikel yang memanifestasikan dirinya melalui apa yang disebut interaksi
elektromagnetik. Interaksi elektromagnetik ini terjadi antara partikel bermuatan
pada jarak jauh, tanpa kontak yang sebenarnya seperti dalam kasus interaksi
mekanis. Sebagai hasil dari interaksi elektromagnet, gaya muncul. Gaya-gaya ini
bekerja pada partikel bermuatan dan memiliki dua komponen berbeda. Komponen
pertama disebabkan oleh posisi sesaat partikel bermuatan, sedangkan komponen
kedua disebabkan oleh posisi sesaat dan kecepatan partikel bermuatan.Untuk
menggambarkan komponen pertama dari gaya, gagasan tentang medan listrik
diperkenalkan. Setiap partikel bermuatan menciptakan medan listrik yang
didistribusikan di ruang angkasa dan berinteraksi dengan partikel bermuatan
lainnya. Interaksi ini disebut interaksi Coulomb dan dicirikan oleh hukum
Coulomb. Untuk menggambarkan komponen kedua dari gaya interaktif, gagasan
tentang medan magnet diperkenalkan. Medan magnet diciptakan dengan
menggerakkan partikel bermuatan dan mengerahkan gaya pada partikel bermuatan
yang bergerak. Dengan menggunakan pengertian medan listrik dan medan
magnet, interaksi pada jarak jauh dapat dijelaskan.Notasi rangkaian untuk muatan
listrik adalah q(t), menyiratkan bahwa muatan dapat berubah terhadap waktu.
Satuan MKSA untuk muatan listrik adalah coulomb, dilambangkan dengan C
(Persamaan II.1) Muatan listrik dapat berupa positif atau negatif. Misalnya,
elektron adalah partikel bermuatan negatif, sedangkan proton adalah partikel
bermuatan positif. Tanda muatan dapat dibedakan melalui gaya interaksi
Coulomb, dimana muatan sejenis tolak menolak dan muatan berlawanan tarik
menarik. Sebagai satuan muatan listrik, coulomb cukup besar dibandingkan
dengan muatan elementer elektron atau proton. Satu coulomb dibandingkan
dengan muatan satu proton adalah (Persamaan II. 2) (Mayergoyz dan Lawson,
1997).
Dalam teori sirkuit, arus listrik biasanya mengalir dalam kawat logam, sehingga
permukaan yang kita bangun untuk menerapkan definisi di atas sering kali hanya
memotong kawat. Potongan ini disebut penampang. Untuk kenyamanan, kita
sering menghilangkan gambar permukaan S karena arus yang mengalir melalui
kawat adalah konsep yang cukup mudah.Selain arus listrik yang dijelaskan
sebelumnya, ada jenis lain arus yang tidak berhubungan dengan aliran muatan
listrik. Arus ini disebut arus perpindahan. Perpindahan arus terjadi karena adanya
variasi waktu medan listrik. Arus ini juga menciptakan medan magnet seperti
halnya arus yang mengalir untuk gerak muatan listrik lakukan. Seperti yang
ditunjukkan di bawah ini, salah satu contoh penting dari arus perpindahan adalah
arus yang melalui kapasitor. Arus perpindahan adalah juga bertanggung jawab
atas perambatan gelombang elektromagnetik melalui ruang kosong.Konsep lain
yang sangat penting adalah prinsip kontinuitas arus, yang menyatakan bahwa arus

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

total (listrik + perpindahan) melalui permukaan tertutup pada setiap saat selalu
nol. Jika arus yang

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

melalui kapasitor. Arus perpindahan adalah juga bertanggung jawab atas


perambatan gelombang elektromagnetik melalui ruang kosong.Konsep lain yang
sangat penting adalah prinsip kontinuitas arus, yang menyatakan bahwa arus total
(listrik + perpindahan) melalui permukaan tertutup pada setiap saat selalu nol. Jika
arus yang memasuki permukaan diambil dengan tanda positif, dan arus yang
meninggalkan permukaan diambil dengan tanda negatif, maka prinsip kontinuitas
arus dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut (Persamaan II. 2)
(Mayergoyz dan Lawson, 1997).
Energi didefinisikan sebagai "kapasitas untuk melakukan pekerjaan." Listrik
hanyalah salah satu dari banyak bentuk energi. Bentuk atau deskripsi energi lain
yang dikenal adalah panas atau panas, cahaya, mekanis, dan seterusnya. Energi
juga digambarkan sebagai kinetik, energi yang terkait dengan benda yang
bergerak, dan energi potensial, energi yang terkait dengan posisi benda. Selama
berabad-abad umat manusia telah menggunakan energi dalam berbagai bentuknya
untuk meningkatkan taraf hidupnya. Dalam banyak kasus, cara telah dirancang
untuk mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lain untuk meningkatkan
kegunaannya. Contoh umur umat manusia adalah pembakaran bahan bakar untuk
menghasilkan panas dan cahaya. Sistem tenaga listrik dengan demikian
memberikan layanan, energi dalam bentuk yang dapat digunakan, bukan produk,
kepada konsumen. Terminologi yang konsisten selalu menjadi masalah ketika
membahas listrik dan tenaga listrik. Konvensinya adalah menggunakan sistem
pengukuran berdasarkan sistem MKS (meter, kilogram, sekon).Ada muatan listrik
yang terkait dengan elektron. Muatan ini dijelaskan oleh besaran yang disebut
coulomb. Laju aliran muatan ini disebut arus listrik dan dinyatakan dengan
besaran yang disebut ampere. Satu ampere sama dengan aliran satu coulomb
muatan selama satu detik melintasi titik acuan. Huruf kapital, I, digunakan untuk
menunjukkan arus dan besarannya kadang-kadang disebut sebagai ampere. Dalam
banyak teks, arus listrik digambarkan sebagai aliran fisik elektron. Bukan itu.
Elektron tidak mengalir. Sebaliknya listrik adalah aliran energi sebagai akibat dari
getaran elektron. Mekanismenya adalah transfer energi dari satu elektron ke
elektron lainnya saat mereka bertabrakan, satu dengan yang lain ( Casazza dan
Delea, 2003).
Sistem tenaga listrik modern adalah arus bolak-balik, sistem tiga fase. Listrik
dihasilkan oleh generator sinkron yang merupakan mesin yang mengubah energi
rotasi poros menjadi energi listrik. Konversi energi didasarkan pada fenomena
yang terkait dengan magnetisme dan listrik yang disebut induksi. Jika loop kawat
stasioner ditempatkan di bidang magnet yang berputar, arus listrik akan diinduksi
dalam kawat. Rotor generator listrik dibuat menyerupai magnet dengan memberi
energi pada konduktor yang tertanam di dalamnya dengan sumber arus searah.
Sistem yang memberikan arus searah ke belitan rotor disebut sistem eksitasi.
Belitan berenergi pada rotor secara konvensional disebut medan atau sirkuit
medan. Pada generator modern eksitasi arus searah berasal dari sumber arus
bolak-balik yang telah diperbaiki untuk menghasilkan dc.Eksitasi arus searah
membentuk medan magnet pada logam rotor yang meluas melintasi celah udara
antara rotor dan bagian stasioner generator (stator atau angker). Listrik diinduksi

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

dalam gulungan yang ditempatkan di slot di stator. Tegangan yang diinduksi


dalam salah satu pada

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

kumparan mencerminkan karakteristik medan magnet yang bervariasi waktu,


seperti yang dilihat oleh pengamat stasioner, yang disebabkan oleh rotasi rotor.
Besarnya tegangan induksi dapat diatur naik atau turun dengan mengubah besaran
arus searah yang mengalir pada rotor. Hal ini dilakukan oleh pengatur tegangan
dalam sistem eksitasi yang memantau tegangan pada terminal generator listrik dan
menyesuaikan tegangan medan naik atau turun sesuai kebutuhan untuk
mempertahankan tegangan terminal generator yang diinginkan.Tegangan dan arus
memiliki bentuk sinusoidal, yaitu pada setiap siklus 360 derajat, dimulai dari nilai
nol pada nol derajat, naik ke maksimum positif pada 90 derajat, turun menjadi nol
pada 180 derajat, terus turun ke a negatif maksimum pada 270 derajat dan kembali
ke nol pada 360 derajat, dimana proses berulang seperti yang ditunjukkan pada
Gambar II .2. Bentuk sinusoidal ini mencerminkan pola putaran medan magnet
yang dihasilkan pada rotor. Jika kumparan stator dihubungkan dengan beban
eksternal, arus akan mengalir. Arus juga akan berosilasi, oleh karena itu
dinamakan arus bolak-balik. Jumlah siklus penuh yang terjadi dalam waktu
tertentu menentukan frekuensi listrik. Di Amerika Serikat dan banyak wilayah
lain di dunia, frekuensinya adalah 60 hertz' atau siklus per detik. Di daerah lain
frekuensi 50 siklus digunakan. Frekuensi diatur oleh jumlah sirkuit magnetik yang
dipasang pada rotor ( Casazza dan Delea, 2003).
Hibrida roda gila terkadang dibedakan sebagai konfigurasi hibrida-listrik yang
terpisah. Ini sama dengan hibrida paralel di mana roda gila ditambahkan sebagai
penyimpan energi jangka pendek. Keuntungan dari pendekatan flywheel adalah
kemampuan daya yang tinggi dengan efisiensi yang tinggi. Dengan permintaan
daya puncak yang dipenuhi dari flywheel, ICE dan motor listrik bisa lebih kecil di
flywheel hybrid daripada di hybrid paralel yang lebih sederhana. Efisiensi
regenerasi dapat ditingkatkan dengan menghindari rugi-rugi listrik dalam
perjalanan bolak-balik energi pengereman melalui motor listrik, pengontrol, dan
baterai. Kerugian dari flywheel hybrid adalah bobot ekstra, biaya, kerumitan, dan
risiko teknis yang terkait dengan subsistem flywheel. Mengingat kebutuhan saat
ini untuk meningkatkan ketergantungan pada utilitas listrik daripada bensin untuk
menggerakkan kendaraan, konfigurasi hybrid paralel umumnya lebih disukai.
Dalam kompetisi desain Fase 1 dari Program Kendaraan Hibrida Jangka Dekat
DOE, keempat kontraktor memilih konfigurasi hibrida paralel." Alternatif seperti
hibrida roda gila (atau hibrida serupa dengan akumulator hidrolik) ditolak karena
secara teknis tidak pasti atau tidak cukup menguntungkan. , atau keduanya. Roda
gila hibrida, khususnya, memberikan manfaat bersih jika--dan hanya jika--roda
gila dan transmisi yang diperlukan cukup ringan, berumur panjang, andal, dan
murah. Subsistem roda gila untuk aplikasi semacam ini adalah sedang
dikembangkan untuk Kendaraan Uji Elektrik DOE ETV-2, tetapi mengalami
kemunduran serius dalam pengujian. Dalam konfigurasi hybrid paralel, masih ada
spektrum desain yang luas. Di satu sisi, ICE akan berjalan terus-menerus seperti
pada mobil konvensional, dengan bantuan sesekali dari motor listrik untuk
memberikan akselerasi tinggi dan kemungkinan kecepatan tinggi Di sisi ekstrim
lainnya, subsistem listrik akan digunakan sendiri untuk sebagian besar
perjalanan,dengan bantuan sesekali dari mesin pembakaran dalam untuk

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

memenuhi kebutuhan energi ( Stevens dkk, 1982).

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1. ALAT DAN BAHAN


III.1.1 Fungsi Alat dan Bahan
1. AC/DC Electronics Lab Board : Resistors and Wire
Leads

Fungsi : sebagai tempat


memasang rangkaian

2. Digital Multimeter

Fungsi : Mengukur
kuat arus resistor dan
tegangan

3. D-cell Battery

Fungsi : sebagai sumber


tegangan

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

III.2 PROSEDUR PERCOBAAN


A. Mengukur Resistensi
1. Pilih tiga resistor dengan warna yang berbeda-beda. Masukkan set warna
tersebut ke table di bawah. Tentukan nilai kode resistor Anda. Masukkan nilai
toleransinya.
2. Tentukan nilai kode resistor Anda. Masukkan nilai dikolom berlabel "Coded
Resistance" pada Tabel. Masukkan Toleransi nilai seperti yang ditunjukkan
oleh warna pita keempat di bawah "Toleransi."
3. Gunakan Multimeter untuk mengukur daya tahan masing-masing ketiganya
resistor
4. Tentukan persentase kesalahan eksperimental dari masing-masing nilai
resistansi dan masukkan di kolom yang sesuai.
Kesalahan Eksperimental = [( Pengukuran - Code |) / Code] x 100%
Tabel 4.1
Color Coded Measured
Resistence Tolerance % Eror
st nd rd th Resistence Resistence
1 2 3 4
#1
#2
#3

B. Mengukur Tegangan dan Arus dalam rangkaian listrik DC


1. Rangkaian Seri
1. Hubungkan tiga resistor yang sama dengan yang Anda gunakan dalam
Percobaan 4 ke dalam rangkaian seri yang ditunjukkan di bawah ini.
2. Sekarang gunakan fungsi voltase pada Multimeter untuk mengukur tegangan
di resistor individu dan kemudian melintasi kombinasi resistor. Hati-hati
untuk mengamati polaritasnya lead (merah adalah +, hitam adalah -).

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

2. Rangkaian Paralel
Sambungkan rangkaian paralel di bawah, gunakan ketiga resistor. Ukur
tegangan di masing-masing resistor dan kombinasi, hati-hati dengan
polaritas seperti sebelumnya.

3. Rangkaian Seri-Paralel
Gunakan tiga resistor yang tidak sama yang Anda gunakan dalam
percobaan terakhir buat rangkaian yang ditunjukkan di bawah ini.

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 HASIL PENGAMATAN
IV.1.1 TABEL DATA
A. Rangkaian Seri

Resistor (Ω)
I(A) V(V)
Terbaca Terukur

B. Rangkaian Paralel

Resistor (Ω)
I(A) V(V)
Terbaca Terukur

C. Rangkaian Seri-Paralel

Resistor (Ω)
I(A) V(V)
Terbaca Terukur

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

IV.1.2 PENGOLAHAN DATA


Secara Teori
A. Rangkaian Seri
a. Menentukan nilai I dan V
V = I.R

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

B. Rangkaian Paralel
a. Menentukan nilai I dan V
V = I.R

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

C. Rangkaian Seri-Paralel
a. Menentukan nilai I dan V
V = I.R

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

IV.1.3 PRESENTASE KESALAHAN


IV.1.3.1 Hasil Presentase Kesalahan
A. Rangkaian Seri

I1 :
(I ¿ ¿ teori−I praktik )
PK 1= ×100 % ¿
I teori

I2 :

(I ¿ ¿ teori−I praktik )
PK 2= ×100 ¿
I teori

I3 :
(I ¿ ¿ teori−I praktik )
PK 3= ×100 % ¿
I teori

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

B. Rangkaian Paralel

I1 :
(I ¿ ¿ teori−I praktik )
PK 1= ×100 % ¿
I teori

I2 :
(I ¿ ¿ teori−I praktik )
PK 1= ×100 % ¿
I teori

I3 :
(I ¿ ¿ teori−I praktik )
PK 1= ×100 % ¿
I teori

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

C. Rangkaian Seri-Paralel
I1 :
(I ¿ ¿ teori−I praktik )
PK 1= ×100 % ¿
I teori

I2 :
(I ¿ ¿ teori−I praktik )
PK 1= ×100 % ¿
I teori

I3 :
(I ¿ ¿ teori−I praktik )
PK 1= ×100 % ¿
I teori

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

IV.1.2 TABEL PRESENTASE KESALAHAN

a. Rangkaian Seri

R Iteori Ipraktik PK(%)

b. Rangkaian Paralel

R Iteori Ipraktik PK(%)

c. Rangkaian Seri-Paralel

R Iteori Ipraktik PK(%)

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

IV.2 PEMBAHASAN

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB V
PENUTUP

V.1 KESIMPULAN

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
V.2 SARAN
V.2.1 SARAN UNTUK LABORATORIUM

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
V.2.2 SARAN UNTUK ASISTEN

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

DAFTAR PUSTAKA

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

LAMPIRAN

[q] = C………………………………………………………….…(Persamaan II.1)


1 C = 6.24 x 10¹⁸ qp'………………………………………….…...(Persamaan II.
2)

…………………………………………….…….(Persamaan II. 3)

KELOMPOK X
MUH. AIDIL RAHMADI | D021221022

Anda mungkin juga menyukai