Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ELEKTRONIKA

(ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH)

DI SUSUN OLEH :

Rizal Wahyu Nugraha : 2015061019

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Nyoman Santiyadnya, S.Si., M.T.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

2021
Kita telah memahami asal-usul dan sejarah listrik. Bahwasanya listrik sering
kita temukan dalam kehidupan sehari-hari bahkan dalam diri kita sendiri pun terdapat
listrik. 

Arus listrik dapat terbagi menjadi 2 yakni arus kuat dan arus lemah. Kita
sebagai konsumen atau pengguna listrik tentunya harus mengetahui dan memiliki
wawasan yang cukup mengenai dunia listrik. Mungkin untuk kalian, yang sedang
kuliah di jurusan teknik elektro, kalian dapat mempertimbangkan klasifikasi berikut
dalam menentukan peminatan atau penjuruan dalam jurusan tersebut. Meskipun
semuanya sama dalam satu rumpun elektro, namun pekerjaan antara kedua jenis
peminatan ini cukup berbeda. Yuk simak perbedaannya berikut.

Arus kuat ialah suatu sistem atau instalasi kelistrikan yang memiliki nilai
arus listrik yang cukup besar (kuat). Contohnya seperti pembangkit listrik (generator),
transformator (trafo), gardu-gardu listrik, panel-panel listrik, motor listrik, kabel-
kabel listrik berukuran besar, instalasi listrik di rumah-rumah dan berbagai peralatan
listrik arus kuat lainnya.

Arus kuat yang biasa disebut dengan istilah "Elektro" ini sering dianggap
sebagai suatu sistem kelistrikan yang menggunakan listrik dari tegangan menengah
hingga tegangan tinggi. Maka dari itu, pekerjaan di bidang arus kuat cenderung lebih
berat (lebih menguras tenaga), karena umumnya kabel-kabel dan peralatan yang
dipakai pada listrik arus kuat berukuran besar.

Sedangkan, Arus lemah adalah suatu sistem atau rangkaian yang


berhubungan dengan sistem kelistrikan yang memiliki nilai arus yang kecil (lemah),
Contoh peralatan listrik arus lemah adalah semua yang berhubungan dengan
elektronika misalnya seperti komputer ataupun laptop, remote, radio, televisi, ponsel
(hp), kamera dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Arus lemah juga dapat dikategorikan kedalam sistem kendali (control),


automatisasi, seperti PLC, mesin CNC, HMI, instrumen, sensor-sensor,
mikrokontroller, remote controller dan lain-lain. Arus lemah biasa disebut dengan
istilah "Elektronika", karena biasanya berhubungan dengan listrik bertegangan rendah
maka dari itu, pekerjaan di bidang arus lemah lebih ringan (tidak terlalu banyak
menguras tenaga), karena umumnya menggunakan peralatan dan kabel yang
berukuran kecil. 

Jadi, jangan berkesimpulan bahwa bermain elektronika atau robotik itu tidak
mengenal listrik. Namun, listrik juga berperan penting dalam komponen-komponen
kecil tersebut.
Namun terdapat sebuah pendapat bahwa arus kuat menggunakan tegangan
menengah sampai tegangan tinggi, sedangkan arus lemah menggunakan tegangan
rendah, pernyataan seperti ini tidak sepenuhnya benar. Contohnya saja listrik yang
digunakan di rumah-rumah menggunakan tegangan rendah sebesar 220V, namun ini
dianggap termasuk dalam kategori arus kuat, begitu juga sebaliknya beberapa
perangkat elektronika ada yang menggunakan tegangan listrik sampai 750V.

Pada dasarnya istilah arus kuat dan arus lemah ini sebenarnya berkembang di dunia
industri, oleh karena itu, istilah ini masih menjadi suatu hal yang belum dapat
dipastikan, kapan istilah ini mulai digunakan, siapa yang pertama kali
menemukannya dan berapa batasan arus listrik pada arus kuat dan arus lemah. Semua
ini masih belum ditemukan jawaban yang pasti. Meskipun terdapat beberapa
perbedaan mengenai Arus Kuat dan Arus Lemah, namun hal ini dapat menjadi
pertimbangan untuk mahasiswa(i) atau calon mahasiswa(i) dalam menetapkan tujuan
atas program studi atau peminatan yang akan digeluti dalam jurusan Teknik Elektro.

Anda mungkin juga menyukai