Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM ELEKTRONIKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar masalah desain catu daya disebabkan oleh keterbatasan sumbe
r daya dan komponen dalam catu daya dan sistem manajemen daya. Kompon
en yang tidak ideal khususnya, pasif, keterbatasan komersial untuk mengalok
asikan penyimpanan energi cadangan yang cukup dalam baterai, lonjakan da
n transien yang tidak terduga dari pasokan AC komersial, dantransien arus be
ban yang cepat dapat menciptakan kondisi ekstrem dan tidak terduga dalam s
istem kecuali jika manajemen daya sistem secara memadai mengatasi semua
kemungkinan kasus terburuk pada tahap desain awal. Banyak ahli desain pro
duk memilih untuk merancang catu daya dan sistem manajemen daya pada ta
hap awal dengan parameter perkiraan, dengan blok sistem sebenarnya diberi
daya dari catu daya sistem. Pendekatan ini dapat membantu meminimalkan b
encana tahap akhir dalam proyek desain besar. Electric Dower Converter
(Catu Daya) merupakan alat listrik yang menyediakan sumber tegangan
untuk perangkat listrik dengan cara mengubah tingkat tegangan listrik yang
tersedia menjadi tegangan yang diinginkan, Dower supply dapat
menghasilkan tegangan DC yang konstan. atu daya menjadi bagian yang
penting dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik
misalnya pada baterai atau accu.

1.2 Tujuan Percobaan

1. Untuk membuat rangkaian power supply dengan regulator.


2. Untuk mengetahui aplikasi dioda sebagai penyearah.
3. Untuk menganalisa tegangan keluaran regulator.
4. Untuk mengetahui perata tegangan DC dengan kapasitor.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

BAB II

LANDASAN TEORI

Energi listrik sangat berguna bagi kita karena dapat dengan mudah diubah
menjadi energy bentuk lain. Motor mengubah energy listrik menjadi energy
mekanik. Pada alat- alat lain seperti pemanas listrik, kompor, pemanggang dan
pengering rambut, energy listrik diubah menjadi energy thermal dalam suatu
resistansi kawat yang dikenal dengan nama “elemen panas”. Dan pada bola lampu
biasa filament kawat kecil menjadi sangat panas sehingga berpijar; hanya
beberapa persen dari energy yang diubah menjadi energy cahaya, dan sisanya
lebih dari 90% diubah menjadi energy thermal. Filamen bola lampu dan elemen
pemanas pada alat-alat rumah tangga memiliki resistansi yang biasanya berkisar
antara beberapa ohm hingga ratusan ohm.
Energi listrik diubah menjadi energy thermal atau cahaya dalam alat- alat
seperti itu, dan terjadi banyak tumbukan antara elektron- elektron yang bergerak
dan atom- atom kawat.Pada setiap tumbukan, seagian energy kinetic elektron
dipindahkan ke atom yang ditumbuknya. Akibatnya, energy kinetic atom- atom
kawat bertambah dan dengan demikian temperature elemen kawat bertambah.
Peningkatan energy termal dapat dipindahkan sebagai kalor dengan cara konduksi
dan konveksi pada air didalam pemanas atau makanan dalam panic, dengan cara
radiasi pada roti dalam pemanggang, atau diradiaskian sebagai cahaya. Untuk
menghitung daya yang diubah oleh listrik, ingat kembali bahwa energy diubah
ketika muatan Q bergerak melalui beda potensial V adalah QV. Energi bukan
daya, yang anda bayar pada tagihan listrik anda. Karena daya adalah laju
perubahan energy, energy total yang digunakan suatu alat merupakan konsumsi
daya dikalikan waktu alat tersebut hidup.
Jika daya dinyatakan dalam watt dan waktu dalam detik, energy yang
dinyatakan dalam joule karena 1 W = 1J/s. Perusahaan listrik biasa menyatakan
energy dalam satuan yang lebih besar, kilowatt-jam (kilowatt- hour = kWh). Satu

kWh = (1000 w)(3600 s) = 3,6× . Ketika sebuah baterai dihubungkan ke


rangkaian, arus mengalir dengan tetap pada suatu arah. Arus ini disebut arus
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

searah, atau dc (direct current). Generator listrik pada pembangkit tenaga listrik
menghasilkan arus bolak-balik, atau ac (alternating current). Arus bolak- balik
berubah arah beberapa kali per detik dan biasanya sinusoidal. Elektron- elektron
pada kawat mula- mula bergerak Ke satu arah kemudian ke arah sebaliknya. Arus
yang dipasok ke rumah-rumah dan ke kantor-kantor oleh perusahaan listrik di
seluruh negara adalah AC. Voltase yang dihasilkan oleh suatiu generator listrik
berbentuk sinusoidal. Dengan demikian arus yang dihasilkan juga sinusoidal. Kita

dapat menuliskan voltase dalam fungsi waktu sebagai V= sin 2πft = sin ωt.

Potensial V berosilasi antara V dan –V. V disebut voltase puncak, frekuensi f


adalah jumlah osilasi lengkap per detik, dan w= 2πf. Pada sebagian besar daerah
Amerika Serikat dan Kanada, f sebesar 60 Hz. Di beberapa Negara digunakan 50
Hz. V = IR, juga berlaku untuk ac; jika voltase V diberikan pada resistor R, maka

arus I yang melalui resistansi adalah I = = sin ωt = sin ωt. Nilai I=V/R

adalah arus puncak. Arus dianggap bernilai positif ketika aliran elektron ke satu
arah dan negative jika mengalir ke arah yang berlawanan.
Elektron- elektron bergerak bolak- balik, dan menghasilkan kalor. Dan

memang, daya yang diberikan pada resistansi R pada setiap saat adalah P= =

ωt. Karena arus dikuadratkan, kita lihat bahwa daya selalu positif. Nilai

πf bervariasi antara 0 dan 1 dan tidak terlalu sulit untuk menunjukan bahwa

nilai rata- ratanya adalah . Dengan demikian, daya rata- rata yang diubah,P,

adalah = . Karena daya juga dapat ditulis P= , kita dapatkan juga

daya rata- ratanya = . Rangkaian listrik merupakan bagian dasar dari

semua peralatan elektronik, mulai dari ponsel dan TV sampai computer dan
mobil. Pengukuran ilmiah dari Fisika, biologi, ataupun kedokteran, menggunakan
rangkaian listrik. Sekarang kita akan menerapkan prinsip- prinsip tersebut untuk
menganalisis rangkaian dc yang melibatkan kombinasi baterai, resistor, dan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

kapasitor. Kita juga mempelajari cara kerja berbagai instrument yang berguna.
Kawat- kawat yang resistansinya dapat diabaikan dibandingkan resistansi lain
pada rangkaian dapat digambarkan sebagai garis lurus. Smbol pembumian atau
ground bisa berarti sambungan rill ke tanah, mungkin melalui pipa logam, atau
bisa berarti suatu koneksi bersama, seperti kerangka mobil. Kita tidak akan
memandang rangkaian pada saat dilakukan perubahan, seperti ketika sebuah
baterai atau resistor dihubungkan atau dilepasmelainkan beberapa waktu
sesudahnya saat arus telah mencapai nilai yang stabil. (Giancoli, 2014)
Catu daya DC (power supply) suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus
listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya merupakan bagian
terpenting dalam elektronika yang memiliki fungsi sebagai sumber tenaga listrik.
Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama yaitu
transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu daya,
selain menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen pendukung agar
rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan baik. Komponen Pendukung tersebut
antara lain : sakelar, sekring (fuse), jack dan plug, Printed Circuit Board (PCB)
dan kabel. Baik komponen utama maupun komponen pendukung sama-sama
berperan penting dalam rangkaian catu daya. Untuk menggunakan catu daya, kita
harus menyesuaikan tegangan keluarannya dengan tegangan yang dibutuhkan oleh
beban. Umumnya catu daya yang dijual dipasaran menghasilkan keluaran
tegangan yang tidak stabil dan pengubahan nilai tegangan keluaran tidak dapat
dilakukan dengan mudah, sehingga dibutuhkan sebuah catu daya yang bisa
diprogram secara digital, tegangan keluaran yang dihasilkan dapat sesuai dengan
tegangan masukan yang diinginkan, dan ditampilkan ke tampilan LCD (Display)
Catu daya (Dower Supply) adalah sebuah perangkat yang memasok listrik
energi untuk satu atau lebih beban listrik. Catu daya menjadi bagian yang penting
dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada
baterai atau accu. Pada dasarnya power supply ini mempunyai konstruksi
rangkaian yang hampir sama yaitu terdiri dari trafo, penyearah, dan penghalus
tegangan. Istilah ini paling sering diterapkan ke perangkat yang mengubah satu
bentuk energi listrik yang lain, meskipun juga dapat merujuk ke perangkat yang
mengkonversi bentuk energi lain (misalnya, mekanik, kimia, solar) menjadi energi
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

listrik. Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama
yaitu ; transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu
daya selain menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen
pendukung agar rangkaian berfungsi dengan baik Ada dua sumber catu daya yaitu
sumber AC dan sumber DC. Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak – balik,
sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah.
Kapasitor merupakan salah satu komponen elektronika yang sangat
penting fungsinya. Pengertian kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang
dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Selain itu,
kapasitor juga dapat berfungsi sebagai penyaring frekuensi. Kapasitor memiliki
berbagai macam ukuran dan bentuk tergantung dari kapasitas, tegangan kerja dan
faktor lainnya yang berpengaruh. Kapasitor sering disebut juga dengan
kondensator. Fungsi kapasitor untuk menyimpan muatan listrik disebut dengan
kapasitansi atau kapasitas. Kapasitor memiliki simbol C (Capasitor) sedangkan
fungsi kapasitor dalam menyimpan muatan listrik disimbolkan oleh F (Farad).
Disimbolkan dengan Farad karena yang menemukan kapasitor adalah Michael
Faraday (1791 – 1867). Bentuk kapasitor adalah dua buah lempengan logam yang
saling sejajar dan diantara dua lempengan tersebut terdapat bahan isolator yang
disebut dengan dielektrik. Dielektrik ini adalah bahan yang bisa mempengaruhi
nilai kapasistansi kapasitor.
Fungsi dioda yang lainnya adalah sebagai penyearah sinyal tegangan AC
menjadi sinyal DC. Untuk dapat digunakan sebagai penyearah setengah
gelombang Anda bisa menggunakan sebuah dioda. Namun jika ingin menjadi
penyearah gelombang penuh, Anda harus menggunakan 4 buah dioda yang
dirangkai seperti jembatan atau dengan menggunakan 2 buah dioda dengan trafo
yang memiliki center tap (CT). Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan
arus searah saja, yaitu pada saat dioda diberikan catu maju (forward bias) dari
anoda (sisi P) ke katoda (sisi N). Pada kondisi tersebut dioda dikatakan dalam
keadaan menghantar (memiliki tahanan dalam sangat kecil). Sedangkan bila dioda
diberi catu terbalik Penerapan dioda semi konduktor yang umum adalah sebagai
penyearah, selain fungsi lain seperti pembatas tegangan,
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

Dengan adanya dielektrik ini, kapasitor dapat dibedakan antara kapasitor


yang satu dengan yang lainnya. Dioda adalah komponen elektronik yang
mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Anoda untuk polaritas
positif dan katoda untuk polaritas negatif. Di dalam dioda terdapat junction
(pertemuan) dimana semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu.
Fungsi dioda ini memang unik, yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.
Fungsi dioda paling umum adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir
dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah
sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap
sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan dimana katup akan
terbuka jika ada air yang mengalir dari belakang katup menuju ke depan,
sedangkan katup akan menutup oleh air yang mengalir dari depan menuju ke
belakang. Fungsi dioda yang lainnya adalah sebagai penyearah sinyal tegangan
AC menjadi sinyal DC. Untuk dapat digunakan sebagai penyearah setengah
gelombang Anda bisa menggunakan sebuah dioda. Namun jika ingin menjadi
penyearah gelombang penuh, Anda harus menggunakan 4 buah dioda yang
dirangkai seperti jembatan (Sitohang, 2018)
Meskipun sistem DC memiliki keunggulan yang jelas dalam stasiun produksi
hidrogen terintegrasi, karakteristik redaman lemah dan inersia rendah sangat
menonjol karena sistem DC berisi sejumlah besar konverter PWM sumber
tegangan (Voltage Source Converter, VSC) dan daya produksi hidrogen DC/
Konverter DC. Ketika sistem mengadopsi mode kontrol master-slave, stasiun
produksi hidrogen dalam mode kontrol daya konstan menyajikan karakteristik
impedansi negative, yang memperburuk masalah fluktuasi tegangan dan bahkan
menyebabkan ketidakstabilan sistem. Permasalahan di atas tidak hanya membatasi
pemanfaatan energi hidrogen secara efisien, namun juga membatasi
pengoperasian sistem yang aman dan stabil. Oleh karena itu, banyak ilmuwan
telah melakukan penelitian mendalam tentang stabilitas integrasi sistem DC pada
energi terbarukan/energi hydrogen, menetapkan model sinyal kecil dari sistem di
bawah struktur jaringan yang khas, dan mempelajari pengaruh parameter sistem
terhadap stabilitas sistem di bawah struktur jaringan yang berbeda berdasarkan
perubahan faktor partisipasi dan akar karakteristik sistem. Secara umum penelitian
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

yang ada berfokus pada metode pemodelan, metode penilaian stabilitas dan
topologi sistem DC multi-terminal. Namun, dengan peningkatan terus-menerus
dalam skala stasiun produksi hidrogen, metode pemodelan sinyal kecil tradisional
untuk analisis stabilitas akan menghadapi serangkaian masalah hambatan seperti
matriks keadaan sistem orde tinggi dan sulit untuk diperluas, yang mengakibatkan
beban kerja komputasi yang besar untuk analisis stabilitas sistem. Oleh karena itu,
metode analisis stabilitas dan perluasan pemandangan perlu lebih diperdalam.
Sistem AC diatur sebagai jaringan listrik simetris tiga fasa yang ideal. VSC adalah
perangkat utama untuk mengontrol tegangan DC dalam sistem DC multi-terminal,
dan karakteristik kontrolnya memainkan peran utama dalam stabilitas sistem.
Untuk VSC, stasiun produksi hidrogen, dan jaringan DC, rangkaian ekivalen yang
sesuai dibuat dengan mengabaikan kehilangan daya. (Wua, 2021)
Pemasok daya /power supply jenis "direct off line" disebut demikian karena ia
mengambil masukan daya secara langsung dari jala-jala daya ac, tanpa
menggunakan transformer isolasi frekuensi rendah (50-60 Hz) yang besar yang
biasanya ditemukan pada pemasok daya linear. Pada sistem switchmode /ragam
saklar, isolasi galvanik antara masukan-keluaran diberikan oleh transformer
frekuensi tinggi yang jauh lebih kecil, didorong oleh sirkuit inverter/pembalik
semikonduktor agar memberikan beberapa bentuk konversi DC ke DC. Untuk
memberikan masukan DC ke konverter, ini adalah praktek normal meratakan dan
menghaluskan pasokan ac 50/60 Hz, menggunakan perata daya semikonduktor
dan kapasitor elektrolik besar. Untuk operasi dua tegangan masukan (biasanya
120/240 V ac), dalam praktek menggunakan perata jembatan penuh untuk kondisi
tegangan masukan tinggi dan bervariasi pengaturan "sambung" untuk memperoleh
aksi tegangan dobel pada kondisi tegangan masukan rendah. Menggunakan
pendekatan ini,
konversi DC ke DC frekuensi tinggi dapat dirancang untuk sebuah
masukan DC nominal sekitar 310V pada kedua tegangan masukan.Sebuah aspek
penting perancangan sistem adalah ukuran induktor masukan, tingkat arus perata,
tingkat saklar masukan, ukuran komponen filter dan tingkat fuse masukan yang
benar. Untuk mencapai ukuran komponen ini secara benar, pengetahuan lengkap
yang relevan mengenai stress dibutuhkan. Misalnya, untuk ukuran diode perata,
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

fuse masukan dan induktor filter yang benar, nilai-nilai puncak dan rms arus
masukan diperlukan, sedangkan ukuran penyimpan dan atau kapasitor filter yang
benar memerlukan rms arus kapasitor efektif. Akan tetapi nilai-nilai stress ini
sebagai sebuah fungsi resistansi sumber, beban dan nilai-nilai komponen aktual.
Analisis matematis terhadap perata masukan dan filter adalah dimungkinkan tetapi
berliku-liku. Selanjutnya metode grafik mengasumsikan resistansi beban tertentu
dengan sebuah kapasitor pembuangan/pengosongan eksponensial. Pada aplikasi
pemasok daya, beban dikenakan ke filter masukan kapasitor adalah beban
masukan pada bagian konversi DC ke DC teregulasi. Ini adalah sebuah beban
daya konstan dalam hal sebuah pengatur saklar atau beban arus konstan dalam hal
sebuah pengatur linear. Namun kerja awal ini tidak dapat langsung diterapkan
kecuali dimana riak tegangan relatif kecil.
Resistansi seri efektif Rs dipasang pada semua variasi komponen seri,
termasuk resistansi sumber daya primer, yang mana muncul antara tegangan
sumber daya primer dan kapasitor penyimpan C5 dan C6. Untuk
menyederhanakan analisis, berbagai resistansi disatukan menjadi sebuah resistansi
efektif Rs. Untuk reduksi arus puncak lebih lanjut, resistansi seri tambahan dapat
ditambahkan untuk memberikan sebuah resistansi seri efektif optimal. Ini akan
diperlihatkan bahwa unjuk kerja filter masukan kapasitor perata dan sirkuit
penyimpan energi adalah sangat tergantung pada resistansi seri efektif optimal
final. Dengan perancangan, pemasok daya switchmode akan mempertahankan
tegangan keluaran konstan untuk sebuah kisaran lebar tegangan masukan, karena
tegangan keluaran ditetapkan, dibawah kondisi beban ajeg, daya keluaran tetap
konstan sedangkan tegangan masukan berubah. karenanya efisiensi konverter juga
konstan, sebagaimana daya masukan konverter.
Akan tetapi, kompromi harus dilakukan, karena nilai resistansi tinggi,
dimana akan memberikan serbuan arus masuk rendah, juga akan sangat disipasi
dalam kondisi operasi normal. Akibatnya, kompromi pemilihan harus dibuat
antara serbuan arus masuk yang dapat diterima dan kerugian operasi dapat
diterima.
Resistor seri harus dipilih untuk melawan tegangan tinggi awal dan stress
arus tinggi (dimana terjadi bila pemasok pertama kali dinyalakan). Resistor laju
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

arus dadakan tinggi khusus sangat cocok untuk aplikasi. Laju tipe kawat terbuka
sering digunakan, namun jika kelembaban tinggi diharapkan, tipe kawat terbuka
harus dihindari. Dengan resistor demikian, stress termal transien dan pemuaian
kawat cenderung menurunkan integritas lapisan perlindungan, memungkinkan
jalan masuk embun dan mengarah pada kegagalan awal. (Muis,
2014)
Dalam banyak proses industri, dan khususnya untuk sistem distribusi
tenaga listrik di dalam pabrik. diperlukan pemasok listrik tambahan yang sangat
andal. Perluasan penggunaan sistem kendali komputer dan sistem proteksi
jaringan listrik digital telah meningkatkan persyaratan ini. Beberapa sistem,
seperti pusat kendali motor (MCC), dapat memiliki sirkuit kendali dan proteksi
yang diberi daya dari daya AC yang sama yang mengalirkan bus MCC. Dalam
kasus seperti itu, transformator kontrol individual digunakan untuk setiap
rangkaian. Namun, sebagian besar sistem kendali dan proteksi lebih kompleks,
terutama sistem yang harus tetap berfungsi meskipun aliran listrik ke bagian
jaringan listrik tersebut terganggu. membutuhkan pasokan listrik yang lebih andal.
Pasokan listrik tersebut biasanya didasarkan pada sistem yang didukung DC.
Dengan baterai menyediakan penyimpanan energi yang diperlukan. Sistem
catu daya yang menggunakan sistem baterai untuk menyediakan penyimpanan
energi terbagi dalam dua kategori dasar: (a) sistem yang menyalurkan daya DC
langsung ke masing-masing sistem yang memerlukan daya kontinu dan (b) sistem
yang menyediakan daya AC tak terputus yang andal melalui sistem daya tak
terputus (UPS). Sistem sebelumnya memerlukan baterai, pengisi daya, dan sistem
distribusi DC, sedangkan UPS menggantikan distribusi DC dengan sistem
distribusi AC yang disuplai oleh sistem (atau sistem) inverter untuk menyediakan
daya AC yang diperlukan dari baterai.
Selain itu,saklar statis berkecepatan tinggi menyediakan transfer cepat ke
sumber alternatif, untuk inverter atau kegagalan serupa, sehingga memberikan
sifat pasokan yang "tidak terputus". Karena sistem pasokan berdasarkan distribusi
DC langsung diumpankan langsung dari sistem baterai, sistem ini tidak
memerlukan cadangan sakelar yang rumit atau kerumitan inverter. Namun, baik
sistem DC maupun UPS AC-fed biasanya memiliki kemampuan transfer switch
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

untuk memungkinkan pemeliharaan baterai dan switchgear.


Sistem catu daya yang tidak pernah terputus sering kali digunakan untuk
memberi daya pada sistem komputer dan periferal komputer yang memerlukan
daya AC. Dalam konteks industri, sudah menjadi praktik untuk memberi daya
pada perangkat kontrol, seperti pengontrol logika yang dapat diprogram (PLC),
dari daya AC. Namun, sebagian besar sistem elektronik beroperasi secara internal
pada DC, dan sebagian besar menggunakan, atau tersedia, opsi catu daya DC
menggunakan konverter AC/DC. Oleh karena itu, peralatan tersebut juga dapat
disuplai dari sistem distribusi daya DC. Sebagai alternatif penggunaan UPS untuk
peralatan individu yang memerlukan daya input AC, inverter individu atau
kelompok dapat disediakan untuk memberi daya pada perangkat ini dari sistem
distribusi DC.
Sistem distribusi DC langsung biasanya tidak menyediakan transfer
berkecepatan tinggi ke sumber daya alternatif: masing-masing perangkat yang
disalurkan dari sistem tersebut diduplikasi atau dilengkapi dengan fasilitas
cadangan. Sebagian besar perangkat pelindung sistem tenaga listrik biasanya
dikonfigurasi dengan cara ini, meskipun dalam banyak kasus, sambungan tersebut
hanya mencakup kegagalan rangkaian catu daya individual. Dalam kasus yang
lebih kritis, sistem duplikat dapat disuplai dari dua sistem independen yang
didukung baterai DC, atau peralatan individual mungkin diberi daya ganda
sehingga kegagalan pada satu pasokan daya tidak mematikan peralatan tersebut.
Namun, sistem bertenaga ganda harus dirancang secara hati-hati agar tidak
menimbulkan bahaya “penyebab umum” pada kedua sistem in-feeding.
Baterai yang digunakan untuk sistem baterai sistem catu daya DC
langsung memiliki sejumlah siklus kerja dan waktu siaga yang berbeda, mungkin
juga ada kondisi pembebanan lain yang terjadi selama pemadaman listrik yang
menggabungkan beban siklik berdenyut dengan tingkat beban tetap yang berbeda.
Pengaturan saklar transfer tunggal untuk beralih di antara dua sistem baterai
merupakan hal yang umum terjadi pada stasiun di mana operator bersedia
melakukan transfer jika terjadi kegagalan pada salah satu sistem baterai.
Untuk stasiun yang dikendalikan dari jarak jauh atau untuk lokasi dimana
transfer otomatis lebih sesuai, saklar transfer tunggal dapat diganti dengan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

pengaturan transfer otomatis yang saling bertautan. Hal ini juga dapat dilakukan
dengan transfer paralel pendek (buat sebelum putus) dengan penambahan dioda
pemblokiran di setiap pengumpan baterai, dengan memperhatikan bahwa
penyediaan dioda pemblokiran dan pemutus sirkuit pelindung juga akan membuat
pengaturan pengumpanan ganda berkelanjutan dapat dilakukan. Namun, sebagian
besar sistem elektronik beroperasi secara internal pada DC, dan sebagian besar
menggunakan, atau tersedia, opsi catu daya DC menggunakan konverter AC/DC.
Oleh karena itu, peralatan tersebut juga dapat disuplai dari sistem distribusi daya
DC. Sebagai alternatif penggunaan UPS untuk peralatan individu yang
memerlukan daya input AC, inverter individu atau kelompok dapat disediakan
untuk memberi daya pada perangkat ini dari sistem distribusi DC. (Khan, 2008)
Sumber listrik (terutama generator elektro-mekanis putar) secara alami
menghasilkan tegangan bolak-balik dalam polaritas, membalikkan positif dan
negatif seiring waktu, yang dikenal sebagai arus bolak-balik (AC). Daya AC
biasanya berasal dari jaringan perusahaan listrik lokal, baik sebagai sumber fase
tunggal atau tiga. Ini kemudian diubah menjadi DC di sebagian besar peralatan
elektronik.Karena dalam rancangan choke, rugi tembaga rendah diharapkan dan
efisiensi tinggi dikompromikan dengan kebutuhan untuk mendukung arus DC
besar. Pada aplikasi pemasok daya/ power supply, induktor murni (yang tidak
mengalir komponen DC atau komponen arus AC tinggi) sangat jarangJika
informasi di atas tidak tersedia untuk gelendong yang dipilih, maka lilitan, ukuran
dan resistansi dapat dihitung dari data inti dasar titik sebuah lilitan induktor
mengikuti tahapan sederhana terdahulu memberikan induktansi maksimum
mungkin pada ukuran inti yang dipilih, perancangan induktor dapat diteruskan
dengan cara sama seperti perancangan choke, dengan arus AC paksa Puncak
menggunakan arus DC dalam perhitungan. Choke (induktor yang mengalir
komponen arus dc besar) dijumpai dalam beberapa bentuk pada pemasok daya
switchmode.
Dalam aplikasi di mana listrik digunakan untuk menghilangkan energi
dalam bentuk panas (pemanas, bola lampu), polaritas atau arah arus tidak relevan
selama terdapat tegangan dan arus yang cukup ke beban untuk menghasilkan
panas yang diinginkan (pembuangan daya) . Namun, dengan AC dimungkinkan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

untuk membangun generator listrik, motor, dan sistem distribusi daya yang jauh
lebih efisien dibandingkan dengan DC. Oleh karena itu, AC banyak digunakan
pada aplikasi berdaya tinggi. Dalam generator AC, medan magnet diputar di
sekitar sekumpulan kumparan kawat stasioner, tegangan/potensi AC resultan yang
dihasilkan saat medan berputar sesuai dengan Hukum Faraday tentang induksi
elektromagnetik. (Bocock, 2014)
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Komponen dan Peralatan

3.1.1. Komponen
1. Trafo 3A/ trafo CT 3A
Fungsi : untuk menaikkan dan menurunkan tegangan.

2. Kapasitor 0.01µF
Fungsi : untuk menyimpan muatan listrik.
3. Resistor
Fungsi : untuk penahan arusyang mengalir dalamsuaturangkaian.
4. Dioda 1N4002
Fungsi : sebagai penyearah
5. IC Regulator 7805, 7812, 7905, 7912
Fungsi : mengukur tegangan di rangkaian elektronika.

3.1.2. Peralatan
1. Multimeter Digital
Fungsi : untuk mengukur arus listrik, tegangan listrik dan
ketahanan suatu benda.
2. Projectboard
Fungsi : sebagai tempat untuk merangkai komponen sementara.
3. Kabel Jumper
Fungsi : untuk antar penghubung komponen.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

4. Penjepit Buaya
Fungsi : untuk menghubungkan alat dengan komponen.

3.2 Prosedur Percobaan


1. Rangkailah percobaan seperti pada gambar dibawah ini

2. Hubungkan rangkaian pada arus PLN


3. Amatilah dengan multimeter tegangan keluarannya
4. Catat hasil pengamatan yang terukur dengan multimeter
5. Ulangi prosedur diatas dengan mengganti IC regulator/C/R
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

DAFTAR PUSTAKA

Bocock, Garry. 2014. The Essential Guide Dower Supplies. United States: XP
Dower.
Pages: 18-19

Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika edisi ketujuh jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Halaman : 79-80, 83-84, 97
Khan, Shoaib. 2008. Industrial Dower Systems. America: CRC Press of United
States
Pages: 1-3

Muis, Saludin, Dr., Ir., M. Kom. 2014. Perancangan Dower Supply Switch Mode.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Halaman: 49-53, 56, 65

Sitohang, Ely P, dkk. 2018. Rancang Bangun Catu Daya DC Menggunakan Mikr
okontroler ATmega 8535. Unsrat Manado: Teknik Elektro. Hala
man: 135-136, 138-139

Wua, Qi, dkk. 2021. Modular modelling method and power supply capability eval
uation for integrated hydrogen production stations of DC systems. Tiong
kok: Teknik Elektro Pages
131
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

Medan, 27 September 2023


Asisten, Praktikan,

(Agusli Padang) (Khairani Salwa Zahra)

Anda mungkin juga menyukai