Dosen Pembimbing :
M. Taufik, ST, MT
Disusun Oleh:
Kelompok 6 – Kelas TT 2A
Anggota Kelompok :
1. Abdul Saich Munawar NIM 2031130078
2. Ahmad Fa’iz Suprayoga NIM 2031130084
3. Ida Fitriani Puspitasari NIM 2031130056
PENDAHULUAN
Power Supply (catu daya) adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber
daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh
power supply arus searah DC (direct current) yang stabil. Pada dasarnya pencatu daya
bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ad beberapa daya yang
menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain.
Power Supply juga merupakan sebuah perangkat yang dapat memasok listrik energi untuk
satu atau lebih beban listrik . Istilah ini paling sering diterapkan ke perangkat yang
mengubah satu energi listrik yang lain, meskipun juga dapat merujuk ke perangkat yang
mengkonversi bentuk energi lain (misalnya, mekanik, kimia, solar) menjadi energi listrik.
Sebuah catu daya diatur adalah salah satu yang mengontrol tegangan output atau arus ke
nilai tertentu, nilai dikendalikan diadakan hampir konstan meskipun variasi baik dalam
arus beban atau tegangan yang diberikan oleh pasokan energi sumber daya.
Dalam kasus terakhir, misalnya, tegangan rendah DC pasokan listrik biasanya terintegrasi
dengan beban mereka di perangkat seperti gadget elektronik dan elektronik rumah tangga.
KAJIAN PUSTAKA
1) Transformator
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat
listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari
pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC
ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator
atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat
bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo) memegang
peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator
menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt
untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan
listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun
perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.
Prinsip Kerja Transformator (Trafo)
Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada
kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi
yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC
(bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik
disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi
oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar
pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan
kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke
kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik
baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan
tinggi menjadi tegangan yang rendah.
2) Receiver (Penyearah)
Pengertian Rectifier (Penyearah Gelombang) dan Jenis-jenisnya Rectifier
atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penyearah Gelombang adalah suatu
bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang berfungsi sebagai pengubah
sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct Current). Rangkaian
Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada umumnya menggunakan Dioda sebagai
Komponen Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda memiliki karakteristik yang hanya
melewatkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC), maka Dioda tersebut hanya akan
melewatkan setengah gelombang, sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir.
Berdasarkan gambar diatas, jika Transformer mengeluarkan output sisi sinyal
Positif (+) maka Output maka D1 dan D2 akan berada dalam kondisi Forward Bias
sehingga melewatkan sinyal Positif tersebut sedangakan D3 dan D4 akan menghambat
sinyal sisi Negatifnya. Kemudian pada saat Output Transformer berubah menjadi sisi
sinyal Negatif (-) maka D3 dan D4 akan berada dalam kondisi Forward Bias sehingga
melewatkan sinyal sisi Positif (+) tersebut sedangkan D1 dan D2 akan menghambat
sinyal Negatifnya.
3) Filter
komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-
elektron selama waktu yang tertentu atau komponen elektronika yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/ muatan
listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal
dari muatan listrik atau komponen listrik yang mampu menyimpan muatan listrik yang
dibentuk oleh permukaan (piringan atau kepingan) yang berhubungan yang dipisahkan
oleh suatu penyekat.
Ketika kapasitor dihubungkan pada sebuah sumber tegangan maka piringan
atau kepingan terisi elektron. Bila elektron berpisah dari satu plat ke plat lain maka
muatan elektron akan terdapat diantara kedua kepingan. Muatan ini disebabkan oleh
muatan positif pada plat yang kehilangan elektron dan muatan negatif pada plat yang
memperoleh elektron.
Dalam penerapannya kapasitor digunakan sebagai filter/penyaring, perata
tegangan DC yang di gunakan untuk mengubah tengangan AC ke DC,pembangkit
gelombang ac atau oscilator dan sebagainya, dan juga dapat berfungsi sebagai
impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan), Untuk
menghemat daya listrik pada lampu neon .
Fungsi Kapasitor dalam suatu rangkaian elektronika adalah sebagai kopling,
filter pada sebuah rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada
rangkaian oscilator dan juga digunakan untuk mencegah percikan bunga api pada
sebuah saklar.
4) Voltage Regulator
Regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari
sebuah catu daya agar efek darinaik atau turunnya tegangan jala-jala tidak
mempengaruhi tegangan catu daya sehingga menjadi stabil.
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple -nya kecil, tetapi
ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga
akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata
tegangan dc keluarannya juga ikut turun. komponen aktif ini yang dapat meregulasi
tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Perlunya Regulator
Ada beberapa alasan yang mungkin diperlukannya sebuah regulator
• Fluktuasi tegangan jala-jala
• Perubahan tegangan akibat beban (loading)
• Perlu pembatasan arus dan tegangan untuk keperluan tertentu
5) Beban
Beban Resistif (R)
Beban resistif (R) yaitu beban yang terdiri dari komponen tahanan ohm saja
(resistance), seperti elemen pemanas (heating element) dan lampu pijar. Beban jenis ini
hanya mengkonsumsi beban aktif saja dan mempunyai faktor daya sama dengan satu.
Tegangan dan arus sefasa. Persamaan daya sebagai berikut :
P = VI
Dengan :
P = daya aktif yang diserap beban (watt)
V = tegangan yang mencatu beban (volt)
I = arus yang mengalir pada beban (A)
BAB III
PEMBAHASAN
Perhitungan Trafo
Vac 220 Vrms
Tegangan diturunkan trafo 22 Volt
Lilitan Primer 10
Perbandingan Trafo (10 : 1 :1)
220 Vrms
Vac = = 22 V
10
Perhitungan Ib :
𝐼𝑐 𝑚𝑎𝑥 3A
Ib = = = 0,06 A = 60 mA
𝛽 50
Perhitungan RDz :
Vs − Vzener 31,11 − 5
Rdz = = = 435,21 𝑂ℎ𝑚
Ib 0,06
3.3 Data Simulasi Power Supply
Charger Handphone dengan output tegangan sebesar 4 Volt dan Arus sebesar 2 Ampere, dengan
waktu pengisian sekitar 2 jam 30 menit.
1. Hasil Simulasi TP2
Berdasarkan hasil simulasi diketahui :
Nilai Vmax atau Vp sebesar 29,8 V
Nilai Vdc sebelum dipasang C sebesar
18,566 V
2. Hasil Simulasi TP2
TP2 nilai Vdc sebelum dipasang Capasitor :
Berdasarkan hasil simulasi diketahui :
Nilai Vmax atau Vp sebesar 29,8 V
Nilai Vdc sebelum dipasang C sebesar
18,566 V
Keterangan Pengujian
Perhitungan Simulasi
TP1 Vout Trafo 22 22
TP2 1/2 gel tanpa C 19,98 18,611
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran