Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TUGAS 1

RADAR DAN TELEKOMUNIKASI SATELIT


GPS NETWORK SATELITE

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Radar Dan Telekomunikasi Satelit
Semester 4

PEMBIMBING :
Ir. Edi Soerjanto, M.T.

Oleh : Kelompok 2
1. Chendytia Eyca A (2031130102)
2. Desma Ardhi R (2031130055)
3. Dimas Ade D.P (2031130017)
4. Dista Dwi Cahyani (2031130042)
5. Elgasajida Adena T.N.N (2031130052)

TEKNIK TELEKOMUNIKASI
TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah kelompok 2 mata kuliah Radar & Telekomunikasi Satelite yang
berjudul GPS System Satelite ini tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan informasi tentang Pengertian GPS, sejarah, fungsi dan aplikasi,
konfigurasi system, jumlah dan orbit yang dioperasikan, kapasitas, serta coverage area. Kami
berharap makalah ini dapat memberikan informasi bermanfaat kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, sekiranya ada
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yangtelah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Aamiin.

Malang, 18 Maret 2022

Penyusun

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH

Amerika Serikat merupakan negara pencetus dan pemrakarsa GPS. Pada dasarnya, bentuk
sistem teknologi GPS sama dengan system navigasi radio pangkalan pusat, seperti LORAN dan
Decca Navigator yang dikembangkan pada tahun 1940-an dan digunakan selama Perang Dunia II.
Inspirasi pembuatan sistem GPS sebenarnya datang dari Uni Soviet yang pada saat itu, tahun 1957,
meluncurkan satelit pertama mereka, Sputnik.

Sebuah tim ilmuwan AS yang dipimpin oleh Dr. Richard B. Kershner saat itu memonitor
transmisi radio Sputnik. Mereka menemukan bahwa Efek Doppler berpengaruh pada transmisi
radio, di mana sinyal frekuensi yang ditransmisi Sputnik sangat tinggi saat baru diluncurkan dan
semakin rendah seiring dengan satelit menjauhi bumi. Mereka menyadari bahwa dengan
mengetahui letak bujur lokasi mereka dengan tepat di peta dunia, mereka mampu melacak posisi
satelit tersebut mengorbit berdasarkan tolak ukur penyimpangan Efek Doppler.

Transit, satelit sistem navigasi pertama yang digunakan oleh Angkatan Laut AS sukses
diujicobakan pertama kali pada tahun 1960. Sistem yang menggunakan kumpulan dari lima satelit
ini mampu menentukan posisi sekali tiap jamnya. Pada tahun 1967, AL AS mengembangkan satelit
Timation yang membuktikan kemampuannya dengan menetapkan waktu yang akurat di angkasa,
merupakan teknologi acuan sistem GPS. Tahun 1970-an, Sistem Navigasi Omega pangkalan pusat,
berdasarkan pembandingan fase sinyal, menjadi system navigasi radio pertama yang meliputi
seluruh dunia.

Satelit percobaan pertama Block-I GPS diluncurkan pada Februari 1978. Satelit-satelit
GPS pertama kali dibuat oleh Rockwell International (sekarang merupakan bagian dari Boeing)
dan sekarang dibuat oleh Lockheed Martin (IIR/IIR-M) dan Boeing (IIF).

3
2.2 FUNGSI DAN APLIKASI

Fungsi GPS :

1. Menghitung jarak dan arah dari lokasi tempat kita berada.

2. Satu unit GPS dapat menyimpan dalam memory lokasi di mana kita berada saat ini.

3. Setiap lokasi dapat diberi nama atau nomor dan tanggal dan waktu.

4. Mengingat lokasi yang pernah kita simpan.

5. Mengarahkan kita dari satu lokasi ke lokasi lain dengan symbol berupa grafik.

6. Menyimpan rute perjalanan kita dan mengantar kita kembali dengan rute yang sama.

7. Berfungsi sebagai kompas yang dapat menuntun kita ke arah yang tepat.

8. Dapat digunakan sebagai penunjuk arah di kapal, mobil dengan menggunakan daya sebesar 12
volt.

9. Beberapa GPS dapat menunjukkan peta jalan-jalan utama, sungaisungai.

10. Beberapa GPS juga dapat menampilkan kekuatan baterai, posisi satelit, kekuatan sinyal.

Aplikasi GPS :

Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan
penentuan posisi saja. DI udara, GPS digunakan sebagai salah satu alternatif peralatan navigasi
pesawat terbang. Dibandingakan dengan peralatan navigasi lain, penerima GPS paling mudah
digunakan karena langsung memberikan posisi pesawat sehingga sangat cepat menjadi popular.
Dengan menggunakaan beberapa penerima GPS, orientasi kemiringan pesawat tanoa awak dan
rudal-rudal jarak jauh.

Di laut, kapal-kapal juga senang menggunakan GPS karena alas an kemudahan


penggunaannya. IMO (International Maritime Organization) bahakan menganjurkan pemakaian
AIS (Automatic Identification System), yaitu alat penerima GPS yang secara periodic
mengirimkan posisi kapal. GPS juga digunakan untuk mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut.

4
Penerima GPS yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran membuat penggunaannya
di darat juga beragam. Mulai dari penerima GPS handled untuk perjalanan lintas alam seharga
sekitar Rp 1 juta sampai penerima GPS untuk memantau perjalanan truk-truk container dan kereta
api. GPS juga digunakan membuat petaa dan membantu bermain golf. Jam satelit GPS yang sangat
presisi juga banyak dimanfaatkan, di antaranya sinkronisasi antar BTS/menara pada jaringan
telepo selular.

Beberapa tahun belakangan GPS bahkan dimanfaatkan juga di angkasa luar untuk
mendapatkan posisi satelit lainnya. Akan tetapi, aplikasi yang paling kreatif menurut penulis
adalah menggunakan GPS sebagai GPS. Sinyal GPS yang memantul dari suatu obyek digunakan
untuk menghitung posisi obyek tersebut. GPS GPS lebih murah dari GPS biasa karena tidak perlu
tenaga listrik besar untuk transmisi sinyal GPS dan untuk keperluan militer punya keuntungan
tidak bisa diketahui posisinya dari transmisi sinyal GPS-karena GPS tidak mentramisikan sinyal
sendiri.

2.3 KONFIGURASI SISTEM

Sejak April 1994 satelit GPS telah lengkap berjumlah 24 buah. Sejumlah 24 buah satelit
tersebut memiliki bidang orbital 6 (A,B,C,D,E,F) buah dengan 4 buah satelit di setiap bidang
orbital. Setiap bidang orbital memiliki sudut inklikasi terhadap bidang ekuator sebesar 55°. Rata-
rata ketinggian satelit GPS terhadap permukaan tanah adalah sebesar 20.200 km. Satelit GPS
memerlukan 11 hari dan 58 menit. Bentuk orbit satelit adalah elips dengan eksentrisitas < 0.02.
konstelasi satelit GPS seperti ini dibuat untuk memastikan agar kapan saja dan di mana pun kta
berada di permukaan bumi maka kita dapat terhubung dengan sejumlah 4 – 10 buah satelit GPS di
angkasa. Dari wilayah Indonesia sendiri, umumnya akan terhubung dengan 6 -9 buah satelit GPS
secara real-time dengan sudut elevasi lebih dari 10°.

Sebuah satelit GPS layaknya sebuah stasiun radio luar angkasa yang dilengkapi pemancar
pada 2 buah frekuensi berbeda. Satelit GPS juga dilengkapi dengan antena – antena untuk
mengirim dan menerima sinyal pada spektrum L-Band. Satelit GPS juga dilengkapi dengan
tekonologi jam atom di dalamnya, sehingga mampu memberikan informasi tentang waktu dengan
sangat teliti. Selain itu satelit GPS juga dilengkapi dengan peralatan untuk mengontrol attitude
satelit. Satelit-satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu ; blok I, blok II, blok IIA, blok

5
IIR dan blok IIF. Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit blok II R
yang operasional.

Legacy Accuracy Improvement Initiative (L-AII), selesai pada tahun 2008. Proyek
perbaikan ini berhasil memperluas jumlah situs pemantauan di segmen kontrol operasional di darat
yang semula berjumlah 6 buah menjadi 16 buah. Jumlah stasiun control yang mengalami kenaikan
3 kali lipat, memberikan dampak positif terhadap jumlah data yang dikumpulkan pada orbit satelit
GPS, memungkinkan mengalami peningkatan 10% sampai 15% dengan keakuratan informasi
yang disiarkan dari konstelasi GPS menjadi lebih maksimal.

The L-AII berupaya menambahkan 10 stasiun kontol GPS operasional pemantauan on-line
yang dimilikinya dan dioperasikan oleh badan khusus bernama Badan National Geospatial-
Intelligence (NGA). NGA awalnya membuat situs ini untuk membantu menentukan kerangka
acuan bumi yang digunakan oleh GPS agar lebih akurat.

Segmen pengguna terdiri dari ratusan ribu pengguna di wilayah AS, Eropa, dengan yang
terbanyak sebesar 44% berapa di Jepang. GPS dapat digunakan di bidang militer dan juga di bidang
sipil, seperti pengguna komersial dan ilmiah dari Standard Positioning Service. Secara umum,
penerima GPS terdiri dari antena, yang diatur hingga dapat menerima frekuensi yang
ditransmisikan oleh satelit. Dalam sebuah alat penerima sinyal GPS, juga dilengkapi sebuah layar
untuk menyediakan informasi lokasi dan waktu kepada pengguna. Sebuah penerima sering
digambarkan dengan nomor dan saluran : Ini menandakan berapa banyak satelit dapat dipantau
secara bersamaan. Awalnya terbatas pada empat atau lima, kini semakin meningkat selama
bertahun-tahun sehingga, pada 2007, penerima biasanya memiliki antara 12 dan 20 saluran dalam
waktu bersamaan, sehingga data posisi yang didapatkan menjadi lebih akurat.

6
Penerima GPS dapat meliputi masukan untuk koreksi diferensial, dengan menggunakan
RTCM SC-104 Format. Ini biasanya dalam bentuk port RS-232 di 4.800 bit/s kecepatan. Data
tersebut dikirimkan pada tingkat yang jauh lebih rendah, yang membatasi akurasi sinyal yang
dikirim menggunakan RTCM. Penerima dengan penerima DGPS internal dapat mengungguli
mereka menggunakan data RTCM eksternal. Pada 2006, bahkan unit umumnya termasuk Wide
Area Augmentation System (WAAS) penerima.

2.4 JUMLAH DAN ORBIT YANG DIOPERASIKAN

Satelit GPS terdiri dari 24 satelit beroperasi dan 3 satelit cadangan. Ke-24 satelit
itu mengorbit bumi pada jarak 20.200 km dan waktu orbit 12 jam, sambil memancarkan
sinyal berita gelombang radio. Departemen Pertahanan AS yang mengoperasikan sistem
GPS telah mengatur konfigurasi satelit sedemikianrupa, sehingga semua tempat di bumi
dapat menerima sinyal dari 4 sampai 10 satelit. Sebagai penunjuk waktu, masing-masing
satelit dibekali dengan 4 buah jam atom yang dapat mengukur waktu dengan ketelitian
sepermilyar detik. Teknologi GPS sanggup menentukan lokasi manapun di muka bumi
dengan ketelitian kurang lebih 1 meter.

2.5 Kapasitas satelit GPS

1. Sistem Satelit GPS


Untuk menginformasikan posisi user, 24 satelit GPS yang ada di orbit sekitar 12,000 mil
di atas kita. Bergerak konstan bergerak mengelilingi bumi 12 jam dengan kecepatan 7,000
mil per jam. Satelit GPS berkekuatan energi sinar matahari, mempunyai baterai cadangan
untuk menjaga agar tetap berjalan pada saat gerhana matahari atau pada saat tidak ada
energi matahari. Roket penguat kecil pada masingmasing satelit agar dapat mengorbit tepat
pada tempatnya
2. Signal Satelit GPS
a.) Carriers Satelite
GPS mengirim sinyal dalam dua frekuensi. L1 dengan 1575.42 Mhz dengan membawa
dua status pesan dan pseudo-random code untuk keperluan perhitungan waktu. L2
membawa 1227.60 MHz dengan menggunakaan presesi yang lebih akurat karena untuk

7
keperluan militer. Daya sinyal radio yang dipancarkan hanya berkisar antara 20-50
Watts. Ini tergolong sangat rendah mengingat jarak antara GPS dan satelit sampai
12.000 mil. Sinyal dipancarkan secara line of sight (LOS), dapat melewati awan, kaca
tapi tidak dapat benda padat seperti gedung, gunung.
b.) Pseudo-Random Codes
GPS yang digunakan untuk publik akan memantau frekuensi L1 pada UHF (Ultra High
Frequency) 1575,42 MHz. Sinyal L1 yang dikirimkan akan memiliki pola-pola kode
digital tertentu yang disebut sebagai pseudorandom. Sinyal yang dikirimkan terdiri dari
dua bagian yaitu kode Protected (P) dan Coarse/Acquisition (C/A).
c.) Navigation Message
Ada sinyal frekuensi berkekuatan lemah yang di tambahkan pada kode L1 yang
memberikan informasi tentang orbit satelit, clock corectionnya dan status sistem
lainnya.

2.6 COVERAGE AREA

Satelit GPS memancarkan sinyalnya di ruang angkasa dengan akurasi tertentu, tetapi apa
yang Anda terima bergantung pada faktor tambahan, termasuk geometri satelit, penyumbatan
sinyal, kondisi atmosfer, dan fitur/kualitas desain receiver. Misalnya, ponsel cerdas
berkemampuan GPS biasanya akurat dalam jarak 4,9 m (16 kaki).

GPS terdiri dari 3 Segmen :

1. Segmen Kontrol / Pengendali

2. Segmen Angkasa

3. Segmen Pengguna

Dimana Segmen Angkasa terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada
ketinggian 20.200km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam (Satelit akan kembali ke titik
yang sama dalam 12 jam)

8
1. Segmen Kontrol / Pengendali

Bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar orbit, sehingga
bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian dan kecepatan. Sinyal – sinyal dari satelit
diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data
lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris yang nantinya akan
dikirimkan kepada alat navigasi kita

2. Segmen Angkasa

Bagian ini terdiri atas kumpulan satelit – satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000
mil diatas permukaan bumi. Masing – masing satelit memiliki kodenya sendiri – sendiri.
Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka kita bisa melakukan
identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut. Data ini berguna bagi alat
navigasi untuk mengukur jarak antara alaat navigasi dengan satelit, yang akan digunakan
untuk mengukur koordinat lokasi. Ada 2 jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat
navigasi berbasis satelit pada umumnya, yang pertama L1 pada 1575.42 MHz, Sinyal L1
yg akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada
frekuensi 1227.6 MHz, Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer

3. Segmen Pengguna

Bagian ini terdiri atas alat navigasi yang digunakan. Satelit ini akan memancarkan data
almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Almanak =
Berisikan perkiraan lokasi (Approximate Location) satelit yang dipancarkan terus menerus
oleh satelit. Ephemeris = Dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Dari
sinyal – sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan
melakukan perhitungan – perhitungan dan hasilnya adalah koordinat posisi alat tersebut.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

GPS adalah salah satu sitem satelit yang dapat mengetahui posisi di permukaan bumi. Dan
saat ini GPS telah berkembang kedalam aplikasi yang bermacam-macam sesuai dari kebtuhan
yang ada contohnya navigasi, melacak seseorang, pembuatan peta, mengetahui letak geografis dan
sebaginya. sistem GPS telah banyak membantu dalam kehidupan masyarakat modern, apalagi
dalam sistem kerja navigasi yang memanfaatkan sistem GPS ini. Satelit yang masuk dalam system
yang ada dibumi biasanya minimal ada tiga satelit agar sistem GPS dapat berkerja dan memberikan
informasi yang akurat. Satelit – satelit yang ada di angkasa ada sekitar 21 satelit GPS sehingga
dapat mencover seluruh permukaan bumi yang ada.

10

Anda mungkin juga menyukai