Anda di halaman 1dari 3

GPS

Di era digital, kehadiran GPS alias Global Positioning System membuat proses navigasi
jadi jauh lebih mudah. Pengguna gadget bisa langsung menentukan lokasinya secara instan
dan akurat. Kemampuan GPS dalam menentukan lokasi banyak diaplikasikan dalam berbagai
hal, mulai dari software navigasi, olahraga, ride sharing, hingga bermain game dengan
augmented reality.
GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan
penyelarasan sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal
gelombang mikro ke Bumi,GPS terdapat teknologi canggih berbasis konstelasisatelit.
Wahana-wahana antariksa inilah yang membantu gadget dalam menentukan posisinya di
muka bumi.

Berawal dari militer

Laman NASA mengenai sejarah GPS menuturkan bahwa cikal bakal sistem navigasi
tersebut bermula pada masa-masa awal peluncuran satelit ke orbit bumi. Para ilmuwan ketika
itu menemukan bahwa mereka bisa melacak posisi satelit dengan mengamati pergesaran
sinyal Pertengahan 60-an, Militer Amerika serikat mulai melakukan eksperimen navigasi
dengan satelit untuk melacak pergerakan kapal selam nuklirnya.

Eksperimen ini sukses sehingga pada dekade berikutnya Departemen Pertahanan AS


mulai meluncurkan satelit GPS yang mulanya bernama Navstar, kependekan dari Navigation
System with Timing and Ranging. Presiden AS Ronald Reagan pun memutuskan untuk
membuka akses publik ke sistem navigasi GPS yang pada saat itu sebenarnya masih bersifat
rahasia, demi mempermudah navigasi untuk kebaikan bersama. Pada Desember 1993, sistem
navigasi GPS sudah siap beroperasi secara penuh dengan konstelasi yang terdiri dari 24 buah
satelit di orbit bumi.

Sistem GPS terdiri dari tiga bagian, yakni satelit di angkasa, stasiun pengendali di bumi,
dan receiver alias perangkat penerima sinyal satelit yang berada di tangan pengguna, seperti
misalnya smartpehon atau arloji pintar.

GPS menentukan di mana lokasi pengguna

Seperti dijelaskan oleh Garmin, salah satu perusahaan pembuat perangkat navigasi,
satelit-satelit GPS mengorbit bumi sebanyak dua kali dalam sehari. Ketika mengorbit ini
mereka memancarkan sinyal unik dan parameter orbit untuk ditangkap oleh receiver di bumi.
Alat receiver menghitung jarak antara dirinya dan satelit GPS dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan untuk menerima sinyal dari masing-masing satelit.

Nah, informasi jarak ini kemudian bisa dipakai untuk menentukan posisi receiver di
bumi melalui teknik trilateration, yakni mencari titik persilangan di antara radius jarak tiga
satelit GPS terdekat, seperti terlihat dalam gambar di samping. Di mana ketiga lingkaran
jarak ini bertemu, di situlah posisi receiver. Untuk menentukan lokasi dan melacak
pergerakan dua dimensional (garis bujur dan lintang), receiver membutuhkan sinyal dari tiga
satelit. Dengan 4 satelit atau lebih, bisa dilakukan pelacakan posisi secara tiga dimensi (garis
bujur dan lintang, serta ketinggian).
Satelit-satelit GPS berada dalam konstelasi yang mencakup seluruh permukaan bumi.
Karena itu, di lokasi manapun di planet ini, receiver selalu bisa “melihat” dan mendapat
sinyal dari setidaknya 4 satelit GPS di langit. Usai mendapatkan informasi lokasi, receiver
pun bisa menghitung berbagai hal seperti kecepatan, arah (bearing), jarak ke tujuan, dan lain-
lain.

GPS biasanya bisa melacak posisi receiver dengan akurat hingga radius 10 meter atau
kurang. Namun, ada beberapa faktor yang mempengaruhi akurasinya seperti lingkungan
dengan gedung-gedung tinggi atau pepohonan rapat yang bisa menghalangi penerimaan
sinyal satelit. Sinyal satelit juga kesulitan menembus bangunan sehingga GPS lebih sukar
mengunci posisi saat receiver berada dalam situasi indoor ketimbang outdoor.

A-GPS

Adapun A-GPS alias Assisted GPS merupakan teknik mempercepat penguncian lokasi
awal (TTFF, Time To First Fix) di ponsel dengan memanfaatkan jaringan seluler. Biasanya,
menara BTS (Base Transciever Station) seluler juga dilengkapi receiver GPS serta terus
menerus memperbarui informasi dan menghitung data lokasi.

Assisted GPS membantu proses pencarian lokasi receiver (ponsel) dengan meneruskan
data lokasi yang sebelumnya sudah dikalkulasi dan disimpan oleh BTS (base station). Proses
pengiriman ke ponsel menggunakan koneksi seluler. (Windows Central) Data lokasi yang
sudah siap dari BTS inilah yang kemudian diteruskan ke ponsel apabila diminta, sehingga
perangkat bisa langsung mengetahui posisinya dan mempersingkat proses penguncian awal.

A-GPS bisa menghemat waktu dan pemakaian baterai ponsel, namun penggunaannya
tergantung ketersediaan jaringan seluler. Kalau tak ada jaringan, ponsel akan menggunakan
navigasi GPS secara standalone (tanpa bantuan A-GPS) karena bisa berfungsi kapanpun
meski ponsel tidak mendapat sinyal seluler.

Perlu ditambahkan bahwa fungsi GPS sama sekali tak tergantung ketersediaan jaringan
seluler. A-GPS hanya bersifat mempercepat penguncian awal saja di ponsel.Pengguna ponsel
juga bisa mengunduh offline map (misalnya di Google Maps) supaya peta dalam aplikasi
navigasi tetap bisa dilihat meski tak ada sinyal seluler.

SINYAL GPS

Sinyal GPS mencakup sinyal jangkauan, yang digunakan untuk mengukur jarak ke
satelit, dan pesan navigasi. Pesan navigasi tersebut mencakup data ephemeris, yang
digunakan dalam trilaterasi untuk menghitung posisi setiap satelit di orbit, dan informasi
tentang waktu dan status seluruh konstelasi satelit, yang disebut almanak.

Ada empat spesifikasi sinyal GPS yang dirancang untuk penggunaan sipil. Berdasarkan
tanggal perkenalannya, adalah: L1 C/A, L2C, L5 dan L1C. L1 C/A juga disebut sinyal lama
dan disiarkan oleh semua satelit yang beroperasi saat ini. L2C, L5 dan L1C merupakan sinyal
yang dimodernisasi, dan hanya disiarkan oleh satelit yang lebih baru (atau belum sama
sekali), dan pada Januari 2021, belum ada satupun yang dianggap beroperasi penuh untuk
penggunaan sipil. Selain itu, terdapat sinyal terbatas dengan frekuensi dan kecepatan chip
yang dipublikasikan tetapi kode terenkripsi dimaksudkan untuk digunakan hanya oleh pihak
yang berwenang. Beberapa penggunaan sinyal terbatas secara terbatas masih dapat dilakukan
oleh warga sipil tanpa dekripsi; ini disebut akses tanpa kode dan semi-kode, dan didukung
secara resmi.

GPS saat ini terdiri dari tiga segmen utama. Ini adalah

 segmen ruang angkasa,


 segmen kendali, dan
 segmen pengguna.

Angkatan Luar Angkasa A.S. mengembangkan, memelihara, dan mengoperasikan


segmen ruang angkasa dan kendali. Satelit GPS menyiarkan sinyal dari luar angkasa, dan
setiap penerima GPS menggunakan sinyal ini untuk menghitung lokasi tiga dimensinya
(lintang, bujur, dan ketinggian) serta waktu saat ini.

Anda mungkin juga menyukai