Anda di halaman 1dari 8

Tugas 1 GNSS

Razi Ashary
15119052

Penjelasan Sistem GNSS


1. GPS

Global Positioning System adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi
dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit. Sistem navigasi GPS pertama kali dirancang
pada tahun 1970 oleh Departemen Pertahanan Militer Amerika Serikat. Pada dasarnya,
bentuk sistem teknologi GPS sama dengan sistem navigasi radio pangkalan pusat, seperti
LORAN dan Decca Navigator yang dikembangkan pada tahun 1940 dan digunakan
selama Perang Dunia II. Inspirasi pembuatan sistem GPS sebenarnya datang dari Uni
Soviet yang pada saat itu, tahun 1957, meluncurkan satelit pertama mereka, Sputnik.
Meskipun GPS mulai beroperasional pada tahun 1978 dan mulai diaktifkan untuk umum
pada tahun 1995, GPS dikembangkan dari tahun 1973 hingga 1993. Pada saat ini terdiri
dari 31 satelit yang tersebar pada 4 blok. Dengan saat ini GPS sudah banyak digunakan di
banyak negara di berbagai bidang seperti militer dan transportasi.

Satelit GPS memancarkan 3 frekuensi (L1, L2, L5), dilengkapi dengan antena-antena
untuk mengirim dan menerima sinyal-sinyal pada spektrum L-band. Satelit GPS ini juga
dilengkapi dengan jam atom guna melakukan transfer waktu antar benua. Mempunyai
dua sayap yang dilengkapi dengan sel surya dikarenakan matahari merupakan sumber
utama satelit. Konstelasi satelit disusun untuk memastikan agar 4-10 satelit GPS selalu
terlihat dimana saja. Kecepatan satelit pada orbit sekitar 4 km/detik, dengan periode orbit
11 jam 58 menit. Semua satelit GPS terbagi pada 6 bidang orbit.

Sistem kontrol GPS bertanggung jawab atas pemeliharaan satelit GPS, fungsi-fungsinya,
dan operasionalnya. Segmen kontrol GPS terdiri dari jaringan global dari fasilitas darat
yang melacak satelit GPS, memantau transmisi satelit, melakukan analisis, mengirim
perintah ke konstelasi. Sistem kontrol GPS juga bertanggung jawab atas pemeliharaan
jalur orbit satelit, dalam hal ini dimaksud bahwa segmen kontrol akan melakukan
pembaharuan setiap segmen dari masing-masing satelit seperti jam, ephemeris, almanac,
dan semua indikator lainnya pada sistem navigasi yang diperbaharui sehari sekali.
Segmen kontrol juga bisa melakukan monitoring kesehatan dan status subsistem satelit.
Melakukan pengawasan atas sel-sel surya, daya baterai, bahan pembakar satelit. Sistem
kontrol juga bisa menyelesaikan masalah atau anomali yang dialami oleh satelit

Sistem Receiver GPS menurut fungsinya ada beberapa tipe diantara lain sebagai penetuan
posisi, transfer waktu, attitude determination, Total Electron Meter (TEC) content.
Dalam ilmu geodesi dan mata kuliah survei GNSS ini, kita lebih memperdalam fungsi
sistem receiver GPS pertama yaitu sebagai penentuan posisi, dimana segmen penentuan
posisi ini dibagi menjadi 3 bagan lagi yaitu navigasi, pemetaan, dan geodetik.
Dikhususkan untuk navigasi dibagi menjadi dua bagan yaitu sipil dan militer,
dikarenakan militer tidak dibuka untuk umum sistem navigasinya dan pada umunya
menggunakan kode enkripsi. Karakteristik dan bentuk GPS menyesuaikan dengan medan
yang GPS akan gunakan seperti laut, udara, dan daratan. Seiring berkembangnya
teknologi GPS sudah bisa diaplikasikan kedalam beberapa gadget seperti handphone dan
jam tangan.
2. Glonass

Global Navigation Satellite System atau Glonass adalah sistem navigasi satelit yang
dioperasikan oleh Angkatan Pertahanan Luar Angkasa Rusia. Glonass merupakan satu-
satunya alternatif sistem navigasi dengan jangkauan global selain GPS. Pembangunan
Glonass dimulai oleh Uni Soviet pada 1976. Diumumkan ke publik oleh pemerintahan
rusia pada tahun 1982 dan mulai beroperasi 1993. Satelit Glonass bertarnsisi dari Glonass
(1982), Glonass-M (2003), Glonass-K (2011) dan Glonass-K2 (2020).

Satelit Glonass pada tanggal 17 Agustus 2021 berjumlah 23 yang beroperasi dan 1 satelit
masih dalam fase testing. Umur setiap satelit Glonass sendiri bervariasi mulai dari umur
Glonass (1982) selama 3,5 tahun hingga umur Glonass-K2 yang mencapai hingga 10
tahun. Satelit Glonass membagi akses sinyal menjadi dua bagan yaitu open access
signals dan restricted access signals, dengan akses sinyal terbuka berada pada frekuensi
L10F, L20F, L3OC dan akses sinyal terbatas berada pada frekuensi L1SF, L2SF, dan
L2SC. Satelit Glonass memiliki karakteristik hampir menyerupai GPS seperti dilengkapi
dengan antena dan sel surya.

Sistem kontrol Glonass sudah tersebar di penjuru dunia tapi masih banyak terletak di
Rusia dikarenakan satelit Glonass ini memang buatan Rusia. Fungsi sistem kontrol
Glonass ini masih seperti GPS yaitu bertanggung jawab atas kelayakan operasi sistem
Glonass. Sistem kontrol Glonass juga memonitor status satelit seperti ephemeris dan jam
satelit, serta memberi data navigasi ke satelit dua kali dalam sehari. Sistem kontrol
Glonass terdiri atas Master Control System terletak pada Kraznosnamensk, Jaring
Telemetry, Tracking and Command, jam pusat, Stasiun penggungahan, Laser Ranging
Station, jaring stasiun pemantauan dan pengukuran, dengan semua sistem kontrol ini
tersebar pada Rusia.

Sistem Receiver Glonass berfungsi untuk menerima data/sinyal yang didapat dari satelit
Glonass melalui receiving processors yang akan membuat user untuk mengkalkulasi
koordinat, percepatan, dan waktu. Sistem Receiver Glonass terdiri atas receiver radio L-
band yang guna menangkap sinyal Glonass. Meskipun Glonass ini sudah hampir tersebar
di seluruh dunia, terkhusukan bagian komersilnya bagian sistem receiver atau user
segment masih kurang bagus apabila dibandingkan dengan GPS, dicontohkan dari banyak
orang hanya mengetahui GPS sebagai sistem navigasi. Maka dari ini pemerintahan Rusia
mulai aktif dalam mempromosikan Glonass kepada dunia, dimulai dari seluruh produsen
mobil Rusia diwajibkan menggunakan sistem satelit Glonass.

3. Galileo

Galileo merupakan satelit yang dikembangkan oleh Uni Eropa dan juga European Space
Agency. Satelit pertama Galileo yakni GIOVE-A diluncurkan pada tahun 2005 dan pada
tanggal 30 November 2007, 27 menteri transportasi Uni Eropa menyetujui untuk
pengaktifan satelit Galileo selambat-lambatnya pada tahun 2013. Galileo mulai
diluncurkan dan digunakan secara aktif pada tahun 2016. Tertanda pada tahun 2018
satelit yang beroperasi sebanyak 22 satelit dan meningkat di tahun 2020 hingga 30 satelit.
Satelit Galileo mempunyai 6 orbit dengan 24 beroperasional secara penuh dan 6 sebagai
cadangan. Dengan senua satelit memiliki umur melebihi 12 tahun dengan berat 675 kg.
satelit Galileo juga dilengkapi dengan solar panel seperti satelit sistem navigasi lainnya
menggunakan matahari sebagai sumber utama satelit, dengan panjang panel solar surya
18,7 meter. Satelit galileo beroperasi pada frekuensi E1, E5a, E5b, dan E6.

Sistem kontrol Galileo sudah tersebar di penjuru dunia tapi masih banyak terletak di
Eropa dikarenakan satelit Galileo ini memang buatan Rusia. Fungsi sistem kontrol
Galileo ini masih seperti GPS dan Glonass yaitu bertanggung jawab atas kelayakan
operasi sistem Glonass. Sistem kontrol Galileo terdiri atas dua sistem kontrol pusat guna
melakukan kontrol satelit dan misi, enam telemetry, tracking, and control stasions,
Sepuluh ULS (uplink stasion), beberapa stasiun sensor referensi (GSS) yang sudah
tersebar di dunia, dan satu pusat layanan guna membantu pengguna satelit Galileo.

Sistem receiver atau pengguna Galileo memerlukan alat penerima sinyal Galileo untuk
menerima dan memproses ataupun mengkalkulasi sinyal-sinyal Galileo untuk menjadi
data waktu, kecepatan dan penentuan posisi. Komponen utama receuver Galileo
merupakan antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan
pemroses sinyal, pemroses mikro untuk melakukan kontrol receiver, data sampling dan
pemroses data, osilator presisi, catu daya, unit perintah dan tampilan, dan memori
perekam data. Tipe konsumen sistem navigasi ini dibagi menjadi dua yaitu A1
menandakan receiver navigasi utama Galileo dan A2 menandakan bantuan komunikasi.
Sistem Galileo juga membagi pelayanannya menjadi empat bagian yaitu Open Service
yang bisa digunakan siapa saja, High Accuracy Service yang diharuskan membayar
sesuai ketentuan, Public Regulated Service didesain untuk lebih kuat dan tahan akan
ancaman digital luar seperti jamming signal, Search and Rescue Service guna menangkap
sinyal yang menandakan tanda bahaya.
4. BeiDou

Satelit Navigasi BeiDou adalah sistem navigasi satelit China. Menurut Channel News
Asia gagasan untuk mengembangkan BeiDou terbentuk pada sekitar tahun 1990 ketika
militer berusaha menghilangkan ketergantungan akan GPS. Satelit BeiDou pertama
diluncurkan pada tahun 2000 dan masih terbatas jangkauannya hanya ke China, namun
pada tahun 2003 China mencoba bergabung dengan proyek navigasi satelit Galileo yang
diusulkan Uni Eropa. Dengan sekarang ada 35 satelit BeiDou yang sudah beroperasi, ini
mengalahkan GPS yang hanya 31 satelit.

Sistem Satelit BeiDou terbagi menjadi dua tipe berdasarkan jalur obritnya yaitu tipe
satelit GEO dan IGSO dan tipe satelit MEO. Tipe GEO dan ISGO memiliki umur satelit
kurang lebih 15 tahun, menggunakan frrekuensi sinyal B1, B2, B3, serta memiliki
refelktor laser dan cosmic ray registration. Tipe satelit MEO memiliki umur satelit
kurang lebih 12 tahun, memiliki frekuensi yang sama dengan tipe sebelumnya dan juga
memiliki reflektor laser dan CSR. Selebihnya hampir sama dengan satelit sistem navigasi
lainnya, seperti mempunyai panel sel surya.

Sistem kontrol BeiDou terdiri atas Stasiun Kontrol Utama yang bertanggung jawab atas
pengontrolan konstelasi satelit dan melakukan pemrosesan atas pengukuran yang didapat
dari stasiun monitor untuk menghasilkan data navigasi. Kemudian terdiri atas stasiun
pengunggah yang bertanggung jawab atas pengunggahan koreksi orbit satelit dan data
navigasi kepada satelit BeiDou. Terakhir terdiri atas stasiun pemantauan yang akan
memperoleh seluruh data satelit BeiDou.

Sistem receiver BeiDou terdiri atas terminal pengguna satelit BeiDou atau BDS Terminal
yang berfungsi untuk menerima sinyal navigasi BeiDou, menentukan rentang semu dan
menyelesaikan persaman navigasi untuk mendapatkan kooridnatnya. Alat receiver
BeiDou merupakan alat receiver seperti receiver satelit lain, dapat menghasilkan data
kecepatan, waktu, dan penentuan posisi dari sinyal yang dipancarkan satelit BeiDou.
Sistem pengguna BeiDou memiliki terminal yang cocok dengan satelit GNSS lainnya
yang bersifat open source dan memungkinkan pertukaran layanan singkat antara stasiun
angkasa dengan pengguna.

Daftar Pustaka

1. http://malahayati.ac.id/?p=26003
2. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/128576-T%2026771-Implementasi%20dan-
Literatur.pdf
3. https://www.navcen.uscg.gov/?Do=constellationStatus
4. https://www.academia.edu/29464324/Makalah_glonass
5. http://www.csno-tarc.cn/en/glonass/constellation
6. https://gssc.esa.int/navipedia/index.php/GLONASS_Ground_Segment
7. https://gssc.esa.int/navipedia/index.php/
GLONASS_Architecture#GLONASS_User_Segment
8. https://www.sukmaconvert.com/apa-itu-galileo/
9. https://www.sukmaconvert.com/apa-itu-galileo/
10. https://en.wikipedia.org/wiki/Galileo_(satellite_navigation)#Space_segment
11. https://gssc.esa.int/navipedia/index.php/BeiDou_Architecture
12. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200612165558-37-165012/perkenalkan-beidou-
jaringan-navigasi-china-saingan-berat-gps

Anda mungkin juga menyukai