Navigasi Penerbangan
SEJARAH SATELIT
Sebelum ditemukannya GPS/Satelit untuk melacak lokasi,
orang zaman dulu menggunakan tanda-tanda alam seperti
pepohonan atau pegunungan sebagai petunjuk untuk
mencari arah. Namun, sebenarnya tanda tersebut bukanlah
hal yang tepat untuk menentukan lokasi keberadaan suatu
objek.
Bahwasannya alam bisa saja berubah karena berbagai
faktor, seperti bencana alam yang dapat menghilangkan
tanda-tanda tersebut. Oleh sebab itu, orang-orang dimasa
lalu mulai memikirkan bagaimana caranya menggantikan
tanda-tanda alam tersebut, agar dijadikan sesuatu yang dapat
menentukan arah atau objek. Akhirnya terciptalah sebuah
alat yang bernama kompas, dimana orang terdahulu bisa
menemukan arah lokasi dengan menggunakan alat tersebut.
PERKEMBANGAN
SATELIT
Sistem navigasi satelit pertama kali dirancang
pada tahun 1970 oleh Departemen Pertahanan
Militer Amerika Serikat. Sebelum satelit
diciptakan, militer Amerika telah memiliki
beberapa jenis sistem navigasi, di antaranya
NDB (Non-Directional Beacon) dan VOR
(VHF Omni-directional Radio). Tapi
keakuratan sistem navigasi tersebut masih
lemah dan tak mampu menjangkau skala
global. Oleh karenanya, penemuan satelit
adalah terobosan baru dan termutakhir dalam
sistem navigasi penerbangan.
Di tahun 1974, satelit satelit pertama diluncurkan di Amerika,
disusul oleh beberapa satelit di tahun-tahun berikutnya. Semua
satelit yang diluncurkan ke angkasa membentuk konstelasi yang
menjangkau segala penjuru. Barulah di tahun 1994, para ilmuwan
mengumumkan sistem satelit telah dapat beroperasi sepenuhnya.
Jangkauan satelit terus berkembang hingga ke dalam kehidupan
warga sipil. Teknologi satelit komersil muncul untuk pertama
kalinya di ponsel pada tahun 1999 ketika Benefon merilis
Benefon Esc. Teknologi satelit ini juga mulai muncul di mobil.
Pada tahun 2000, diakui bahwa sistem tersebut perlu
dimodernisasi untuk memenuhi aplikasi militer dan sipil yang
berkembang pesat. Strategi untuk menambahkan sinyal baru
ke satelit yang belum diluncurkan dikembangkan, sementara
memenuhi persyaratan modern penuh akan mengambil
program baru, yang disebut satelit III.
Dampak teknologi satelit yang telah berkembang dari zaman
ke zaman ini tentu sangat bermanfaat dalam kegiatan manusia.
Tak hanya digunakan sebagai penunjuk arah, satelit memiliki
multifungsi sebagai pendeteksi bencana alam, cuaca bahkan
pergeseran tanah.
DESKRIP
SI
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan
periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit
alami dan satelit buatan.
• Satelit alami adalah objek luar angkasa bukan buatan manusia yang
mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada
dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. Sebenarnya
terminologi ini berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah
bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi,
tetapi jarang digunakan.
• Satelit buatan adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang
mampu bertahan sendiri. Bisa diartikan sebagai repeater yang
berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun
bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk
dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang
merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam
komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satelite yang paling
banyak) posisi satelite adalah sekitar 36.000 km di atas bumi
Kegunaan
Satelit
• Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit
juga menggunakan transponder, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan
terjadinya komunikasi 2 arah.