Anda di halaman 1dari 6

Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.

Ada
dua macam satelit, yakni satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah benda-benda luar angkasa
bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya,
seperti misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga bagi planet
yang mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi
jarang digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami Matahari. 5 Satelit alami terbesar
yang pernah ditemukan manusia adalah: Ganymede (Jupiter), Titan (Saturnus), Callisto (Jupiter), Io
(Jupiter), serta Bulan (Bumi).

Sementara satelit buatan merupakan benda buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa untuk
keperluan tertentu. Sama seperti satelit alam, satelit buatan tersebut merupakan sebuah benda
diangkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan
keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer. Untuk dapat
beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika
Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke
orbitnya.

2.2 Bagaimana Satelit Buatan Diluncurkan

Untuk meluncurkan suatu satelit buatan manusia diperlukan kecepatan / velocyt sekitar 25.000 mph
atau (40.000 km/h). Apabila velocty ini telah dipenuhi, dan attitude yang tepat telah dicapai maka suatu
satelit ditempatkan disuatu orbit sekitar bumi. Berat dan ukuran satelit menentukan ukuran kendaraan
keluncuran (launcing vehicle) dan biaya peluncuran. Ciri lain dari satelit yang berada pada orbit
sychronous adalah kemampuannya untuk menyiarkan sinyal langsung ke pesawat penerima kecil yang
tidak mahal harganya dengan menghasilkan sinyal yang kuat dipermukaan bumi.

2.3 Bagaimana Keteraturan Orbit Satelitnya

Sebuah yang dilluncuran dengan kendaraan peluncur, satelit tersebut akan ditempatkan pada ketinggian
tertentu dan akan mengitari bumi. Gaya tarik bumi (grafitasi) akan mempertahankan posisi satelit tetap
pada tempatnya inilah yang disebut dengan “ orbit”.

Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam yaitu. Low Earth Orbit (LEO): 500-2,000 km diatas
permukaan bumi. Medium Earth Orbit (MEO): 8,000-20,000 km diats permukaan bumi. Geosynchronous
Orbit (GEO): 35,786 km diatas permukaan bumi.

· Berikut adalah beberapa jenis orbit satelit :

1. Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500 km di atas permukaan bumi.

2. Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.

3. Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan Bumi.
4. Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi.

5. Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.

· Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:

1. Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.

2. Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu melintas ekuator
pada jam lokal yang sama.

3. Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.

2.4 Jenis-Jenis & Fungsi Satelit Yang Pernah Diluncurkan Dari Bumi

Berdasarkan fungsinya satelit dibedakan menjadi:

1. Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa
lainnya yang jauh.

2. Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi
menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan
orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit
pengorbit Bumi rendah.

3. Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dariorbit, seperti
satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan,
meteorologi, pembuatan peta, dll.

4. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerimadi
permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi
yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila
pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat
penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperolehdata posisi di suatu tempat dengan ketelitian
beberapa meter dalam waktu nyata.

5. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan
militer atau mata-mata.

6. Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan
transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada 3 antena sangat besar di
Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.

7. Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di
luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi
pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi
dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk periode
mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.

8. Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.

9. Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan
satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit

mikro(di bawah 200kg), satelit nano (di bawah 10 kg).

2.5 Permasalahan Yang Sering Muncul Dengan Keberadaan Satelit :

1. Satelit yang sudah tidak dipergunakan atau sudah rusak dan mati akan tetap diam dil luar angkasa,
akhirnya itu menjadi sampah antariksa yang mempunyai pengaruh bagi manusia di bumi.

2. Bertambahnya puing-puing dan sampah antariksa yang berterbangan di antariksa, yang membuat
resiko tabrakan semakin meningkat, study membuktikan bahwa peluang terjadinya tabrakan di orbit
akan menigkat sekitar 50 dalam 10 tahun mendatang. Upaya yang dilakukan agar puing-puing ini tidak
memadati antariksa yakni akan menambah biaya peluncuran wahana antariksa pada beberapa tahun
kedepan.

3. Satelit-satelit yang berada di luar angkasa akan mudah jatuh ke bumi dikarenakan oleh atmosfer bumi
akan menjadi lebih padat, akibat pengaruh aktivitas radiasi matahari di saat siklus puncak. Kecepatan
menjadi semakin rendah dan lama-kelamaan kehilangan grafitasi dan ketinggian sehingga akan mudah
jatuh.

2.6 Manfaat Satelit Untuk Kehidupan Sehari-Hari

Berikut adalah manfaaat satelit untuk kehidpan sehari-hari:

1. Sebagai alat tansmisi sinyal jarak jauh, misalnya untuk jaringan Woeld Area Network, dimana Wan
tersebut merpakan cakpan jaringan internet secara gobal.

2. Untuk repeater di langit, yakni sebagai alat penguat sinyal. Sebut saja jika jarak sinyal yang akan
dikirim ke suatu tempat sangat jauh sehingga dibutuhkan repeater atau pendukung agar sinyal semakin
kuat atau sebagai penambah daya.

3. Untuk melakukan kajian benda-benda di langit, satelit difungsikan sebagai alat yang digunakan untuk
meneliti benda yang ada di alam, entah itu benda bumi atau benda luar angkasa.
4. Untuk memantau keadaan iklim dan cuaca. BMKG menggunakan satelit untuk melihat keadaan suatu
tempat seperti angin, air laut, gempa bumi, gunung

berapi,dan lain sebagainya.

2.7 Dampak Adanya Satelit Buatan

Berbicara mengenai dampak pasti akan didapat dua buah hasil. Pertama dampak positif dan yang kedua
ialah dampak negatif. Meskipun perkebangan satelit secara umum berdampak positif berupa
kemudahan dalam aspek komunikasi, informasi hingga beberapa bidang lain termasuk ekonomi dan
militer, penggunaan satelit juga berpotensi menimbulkan dampak negatif.

Seperti diketahui bahwa siaran radio maupun televisi dan telephon membutuhkan satelit menjadi suatu
media dalam menyampaikan informasi. Perkembangan satelit palapa yang terus dilakukan guna
menutupi berbagai kekurangannya, juga berimbas pada perkembangan alat-alat komunikasi seperti
radio, televisi, dan telephon. Itulah salah satu dari sekian dampak dari adanya ataupun digunakannya
satelit palapa di Indonesia. Pembangunan pada bidang telekomunikasi menjadi semakin maju. Sebagai
contoh, dunia pertelevisian di Indonesia yang dulunya dipegang oleh sektor pemerintah, kini sudah
mulai dipegang oleh sektor-sektor swasta (Armando. 2011 : 2017). Bahkan dari yang bersekala regional
seperti JTV ( Jawa Timur Televisi) di wilayah regional Jawa Timur, bersekala nasional seperti SCTV
(SURYA CITRA Televisi), ANTV (Andalas Televisi), hingga yang bersekala Internasional seperti METRO TV
dan MNC Sport 1 dan 2 milik Media Nusantara Citra. Hal ini tentunya dilatar belakangi oleh semakin
meningkatnya kebutuhan manusia akan infornasi, disamping berkembangnya tehnologi satelit di
Indonesia.

Pada periode sesudah tahun 1990, PT.Telkom lebih banyak melakukan optiminasi penggunaan satelit
bumi. Permintaan lalulintas di kawasan Indonesia timur dapat dipenuhi melalui relokasi stasiun-stasiun
bumi dari Jawa atau Sumatra (Rahmandias. 2002 : 71). Saat digunakan untuk lalulintas yang
rendah,antena parabola dengan ukuran lebih kecil banyak digunakan demi mengurangi pemakaian
tempat selain untuk lebih memudahkan upaya relokasi dan transportasi ke daerah-daerah terpencil.
Tambahan lagi, PT Telkom juga mengganti sistem trasmisi satelit analogi menjadi sistem digital. Sistem
FDM/FM digantikan dengan TDMA Medium Bit Rste dan Low Bit Rate pada awal tahun 1990-an. Sistem
TDMA Medium Bit Rate digunakan di keseluruhan 36 stasiun bumi sementara TDMA Low Bit Rate
dipakai 30 stasiun bumi. Pada tahun 1995 suatu sistem digital baru untuk komunikasi point-to-point
telah lahir, sehingga PT.Telkom menggantikan hubungan-hubungan dengan lalu

lintas tinggi antar kota yang sebelumnya menggunakan TDMA dengan Intermediate Data Rate (dengan
kecepatan 2 Mbps). FDMA akhirnya sepenuhnya dihentikan pemakaiannya pada akhir 1996, dan
kesemua fasilitas distribusi televisi analog pada satelit-satelit PT telkom telah selesai didigitalisasikan
pada tahun 2000. Dengan demikian, PT Telkom maupun untuk mengurangi kebutuhan transponder
televisi sampai setidaknya dengan kualitas yang sama baiknya bila dibandingkan dengan persyaratan
transponder sistem analog (Rahmandias.2002 : 114).
Dengan peluncuran Satelit Palapa A1 Indonesia sejatinya menjadi negara pertama untuk kawasan Asia
Tenggara yang memiliki dan menggunakan satelit sebagai pemersatu. Untuk itulah pada 2010 sudah
digagas pula mengenai ITC Leading Nation. Hal tersebut bertujuan untuk memajukan penggunaan
tehnologi informasi bagi masyarakat. Tingkat penggunaan TIK ( Tehnologi Informasi dan Komunikasi) di
Indonesia yang lebih moderat dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, dapat
menjadi sebuah potensi untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang TIK. Meskipun tingkat
penggunaannya masih relative rendah bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti
Singapura dan Malaysia (Winantiyo.2008 : 166).

Namun dengan tingkat kemajuan dalam perkembangan satelit dikawasan Asia Tenggara, Indonesia
dapat dikatakan juga memberikan dampak positif bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya. Seperti
Filiphina dan Thailand yang menggunakan jasa satelit dari Indonesia untuk keperluan di negaranya
masing-masing (Harmoko.1988 : 369). Dengan demikian tentunya berimbas pula pada pemasukan khas
negara dari penyewaan satelit maupun penggunaan secara bersama mempercepat komunikasi,
merupakan suatu dampak yang sangat menguntungkan dari digunakannya satelit palapa di Indonesia.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri pula bahwa saat ini manusia sendiri justru seakan dikuasai oleh
tehnologi yang dikembangkan oleh manusia. Perkembangan satelit sendiri juga diikuti dengan
perkembangan internet. Tidak dipungkiri lagi bahwa keduanya sangat berkaitan . dalam permasalahan
internet sendiri, dewasa ini sangat berdampak yang buruk meskipun ada pula dampak positif lainnya.
Mulai dari penipuan dari transaksi jual-beli via online hingga penyebaran gambar berbau pornografi
maupun kekerasan. Hal tersebut ditakutkan akan memberi pengaruh buruk, terutama pada anak-anak,
khususnya para pelajar.

Maka dengan kata lain, penggunaan jasa komunikasi satelit yang berdampak pada globalisasi informasi,
juga diharapkan mampu memberikan pemerataan informasi secara menyeluruh bagi wilayah-wilayah di
Indonesia. Perubahan sosial di suatu negara tidak terlalu membawa perkembangan positif, namun ada
yang negatif yang mempengaruhi tingkah laku serta pola pikir masyarakat (Dhalan.2008 : 663), dimana
suddah disinggung pada pembahasan diatas. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi Indonesia
untuk merekayasa pergeseran nilai zaman tersebut sehingga menjadi ciri baangsa moderen, tanpa
mengabaikan nilai dan prinsip kepribadian bangsa sendiri, yaitu Pancasila.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab II, hal yang dapat disimpulkan adalah untuk meluncurkan suatu
satelit buatan manusia diperlukan kecepatan (velacyt) sekitar 25.000 mph (40.000 km/h). Sebuah satelit
yang diluncurkan dengan kendaraan peluncur, satelit tersebut akan ditempatkan pada ketinggian
tertentu dan akan mengitari bumi. Gaya tarik bumi (grafitasi) akan mempertahankan posisi satelit tetap
pada tempatnya inilah yang disebut dengan “oritb”.

Satelit ada 9 macam yaitu : Satelit astronomi, satelit komunikasi, Satelit pengamat Bumi, Satelit
navigasi, Satelit mata-mata, Satelit tenaga surya, Stasiun angkasa, Satelit cuaca, dan Satelit miniatur.

3.2 Saran

Setelah terbentuknya makala ini diharapakan pembaca / penilai dapat mendapatkan dan menilai lebih
lanjut tentang satelit buatan dan dapat menambahkan ilmu pengetahuan lebih mendalam tentang
satelit buatan tersebut dan untuk masyarakat awam diharapkan dapat mengetahui ilmu pengetahuan
umum dunia untuk membantu kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai