Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TENTANG SATELIT

BUATAN YANG MENGORBIT


BUMI

DI SUSUN
OLEH :
1.A.Nurazizah
2. Miftahul Fatihah
FISIKA
UPT SMA NEGERI 6 SINJAI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. Atas rahmat dan ridahnya, makalah yang berjudul “ satelit
buatan yang mengorbit bumi “ dapat di susun.

Makalah ini menjelaskan tentang sejarah, prinsip kerja, jenis satelit, perkembangan satelit
Indonesia dan bagaimana dampak penggunaan satelit di Indonesia.

Tujuan penulisan buku ini adalah agar para pembaca mengetahui sejarah, prinsip kerja, jenis
satelit, perkembangan satelit di Indonesia dan dampak penggunaan satelit di Indonesia. Dengan
adanya pengetahuan yang benar, di harapkan para pembacaan dapat menularkan ilmu mereka
kepada orang lain.

Sadar akan kekurangan dan kelemahan penulis, baik dalam penyajian, penulisan, dan
kelemahan data yang di sajikan. Penulis mohon saran kritikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca.

SELAMAT MEMBACA
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Batasan Permasalahn

Tujuan Permasalahan

Tujuan Penulisan

BAB 2 PEMBAHASAN

Sejarah Satelit

Jenis Satelit dan Fungsinya

Jenis Orbit

Perkembangan Satelit di Indonesia

Dampak penggunaan satelit di Indinesia

Pengaruh Kerapatan Atmosfir Terhadap Kelajuan Satelit Buatan Dalam Mengorbit

BAB 3 : PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB. 1. PENDAHULAUN

Latar Belakang

Satelit adalah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak mengelilingi
planet tertentu sambil mengikuti planet tersebut beredar dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu. Ada dua macam satelit, yakni satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah benda –
benda luar angkasa bukan manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih
besar daripada dirinya. Contohnya bulan yang merupakan satelit dari bumi.

Pergerakan satelit dalam dalam mengelilingi bumi secara umum mengikuti hokum keppler (
pergerakan keplerian ) yang di dasarkan pada beberapa asumsi yaitu pergerakan satelit hanya di
pengaruhi oleh medan gaya berat sentral bumi, satelit bergerak dalam ruangan hampa, ataupun
benda – benda langit lainnya yang mempengaruhi pergerakan satelit.

Sementara satelit buatan merupakan benda buatan manusia yang di luncurkan ke luar angkasa
untuk keperluan tertentu. Sama seperti satelit alam, satelit buatan tersebut merupakan sebuah
benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat di bedakan berdasarkan
bentuk dan kegunaannya seperti : satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit iptek, dan satelit
militer. Untuk dapat beroperasi satelit di luncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara –
Negara maju seperti amerika serikat, rusia, prancis, dan belakangancina,telah memiliki stasiun
untuk melontarkan satelit ke orbitnya. Oleh karena itu, makalah ini di buat untuk mengetahui
sejarah dan perkembangan satelit buatan dan permasalahan yang muncul dari satelit itu sendiri.

Rumusan Masalah

Bagaimana sejarah satelit?

Apa saja jenis satelit dan fungsinya?

Apa prinsip kerja satelit?

Apa saja jenis orbit?

Bagaimana perkembangan satelit di Indonesia?

Apa dampak pengunaan satelit di Indonesia?


Bagaiamana pengaruh kerapatan atmosfir terhadap kelajuan satelit buatan dalam mengorbit?

Batas Permasalahan

Terlalu banyak aspek yang perlu di bahas di dalam makalah ini jadi untuk itu di perlukannya
batasan masalah, adapun yang menjadi pokok permasalahan di dalam di makalah ini adalah
tentang kerapatan atmosfir dan kelajuan satelit buatan dalam mengorbit.

Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sejarah satelit.

2.Untuk mengetahui jenis satelit beserta fungsinya.

3. Untuk mengetahui prinsip kerja satelit.

4. Untuk mengetahui jenis orbit.

5. Untuk mengetahui perkembangan satelit di Indonesia.

6. Untuk mengetahui dampak penggunaan satelit di Indonesia.

7. Untuk mengetahui pengaruh kerapatan atmosfir terhadap kelajuan satelit buatan dalam
mengorbit.

BAB. 2. PEMBAHASAN

1. Sejarah Satelit

Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, di luncurkan oleh Soviet pada tanggal 4
oktober 1957, dan memulai program Sptunik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala disein
dan kerim kerimov sebagai asistennya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa ( space race
) antara soviet dan amerika. Sputnik 1 membantu mengidentifikasi kepadatan lapisan atas
atmosfer dengan jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal
radio pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini di isi dengan nitrogen bertekanan tinggi,
sputnik 1 juga member kesempatan pertama dalam pendeteksian meteroit, karena hilangnya
tekanan dalam di sebabkan oleh penetrasi meteroit bias di lihat melalui data suhu yang di
kirimkannya di bumi. Sputnik2, di luncurkan pada tanggal 3 november 1957 dan membawa
awak makhluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama laika. Pada bulan mei,
1946, project Rand mengeluarkan desain preliminary untuk eksperimen wahana angkasa untuk
mengendarai dunia, yang menyatakan bahwa, “ sebuah kendaraan satelit yang berisi intrumentasi
yang tepat bias di harapkan menjadi alat ilmu yang canggih untuk abad ke 20 “. Amerika sudah
memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 di bawah kantor Aeronotis
angkatan laut amerika ( bureau of aeronautcs of the united states nafy ). Project rand memiliki
angkatan udara amerika akhirnya mengeluarkan laporan di atas, tetapi tidak mengutarakan
bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata militer. Tetapi, mereka menganggapnya sebagai
alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada tahun 1954 sekertariat pertahanan amerika menyatakan,
“ saya tidak mengetahui adanya satupun program satelit amerika” pada tanggal 29 july 1955,
gedung putih mencanangkan bahwa amerika serikat akan meluncurkan satelit pada musi semi
1958. Hal ini kemudian di ketahui sebagai project vanguard. Pada tanggal 31 july, sofiet
mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit pada musim gugur 1957.

Mengikuti tekanan dari American rocket society ( masyarakat rocket America ), the national
science vaundation ( yayasan saing national ), and the international geophysical year, interest
angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955 angkatan udara amerika dan angkatan laut
mengerjakan project orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter c untuk meluncurkan satelit.
Proyek ini berlangsung sukses, dan eksplorer 1 menjadi satelit amerika pertama pada tanggal 31
january 1958. Pada bulan juny 1961, 3 setengah tahun setelah meluncurnya sputnik 1, angkatan
udara amerika menggunakan berbagai fasilitas darinjaringan mata angkasa amerika ( the unid
states space surveillance network ) untuk mengkatalokkan sejumlah 115 satelit yang mengorbit
bumi. Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah station angkasa
internasional ( international space station ).

GAMBAR SATELIT PERTAMA DUNIA YANG MELUNCUR KE ANGKASA

“ SPUTNIK “
GAMBAR SATELIT PENELITIAN TERTUA YANG MASIH MENGORBIT BUMI

2. Jenis Satelit dan Fungsinya

1.Satelit astronomi adalah satelit yang di gunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek
angkasa lainnya yang jauh.

GAMBAR SATELIT ASTRONOMI

2.Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan
telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi mikro. Kebanyakan satelit komunikasi
menggunakan orbit geosinkron atau orbit geotasioner. Meskipun beberapa tipe terbaru
menggunakan satelit pengorbit bumi rendah.

GAMBAR SATELIT KOMUNIKASI


3.Satelit pengaamat bumi adalah satelit yang di rancang khusus untuk mengamati bumi dari
orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi di tujukan untuk penggunaan non-militer seperti
pengamatan lingkungan, meteorology, pembuatan peta dan lain – lain.

GAMBAR SATELIT PENGAMAT BUMI

4. Satelit Navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang di salurkan ke penerima di
permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik di permukaan bumi. Salah satu satelit
navigasi yang sangat populer adalah GPS milik amerika serikat selain itu ada juga Glonass milik
rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan
sebuah alat penerima sinyal satelit ( penerima GPS ), bisa di peroleh data posisi di suatu tempat
dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu yang nyata.

GAMBAR SATELIT NAVIGASI


5.Satelit mata – mata adalah satelit pengamat bumi atau satelit komunikasi yang di gunakan
untuk tujuan Militer atau mata – mata.

GAMBAR SATELIT MATA - MATA

6. Satelit tenaga surya adalah satelit yang di usulkan di buat di orbit bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada 3
antena sangat besar di bumi yang dapat di gunakan untuk menggantikan sumber tenaga
konvesional.

GAMBAR SATELIT TENAGA SURYA


7.Satelit angakasa adalah struktur buatan manusia yang di rancang sebagai tempat tinggal
manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa di bedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh
ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan. Dan kendaraan lain di
gunakan sebagai transportasike stasiun. Stasiun angkasa di rancang untuk hidup jangkah
menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.

GAMBAR SATELIT ANGKASA

8.Satelit cuaca adalah satelit yang di gunakan untuk mengamati cuaca dan iklim bumi.

GAMBAR SATELIT CUACA


9.Satelit miniature adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru di buat untuk
mengategorikan sateli – satelit ini : satelit mini ( 500 – 200 kg ), satelit mikro ( di bawah 10 kg ).

GAMBAR SATELIT MINIATUR

3.Prinsip Kerja Satelit

Cara kerja satelit secara system konvesional :

Yaitu dengan mengirimkan sinyal dari computer dan di relai satelit tanpa di lakukan
pomprosesan dalam satelit. Kelemahan metode ini, computer yang terhubung langsung pada
satelit harus bekerja selama 24 jam. Jika salah satu computer di matikan maka hubungan ke
computer tersebut akan terputus. Keuntungannya satelit komunikasi konvensional dapat di
gunakan tanpa perlu di modifikasi. Computerdalam satelit berfungsi untuk menyimpan
sementara informasi yang secara otomatis dapat di lakukan.

Cara kerja transmisi data melalui satelit :


Pemanfaatan system komunikasi telha memberikan kemampuan bagi manusia untuk
berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa
memperhatikan jarak relatifnya. Komponen dasar dari transmisi satelit adalah :

Stasiun bumi, di gunakan untuk mengirim dan menerima data

Satelit, di sebut juga dengan transponder

Pc yang menggunakan jaringan internet dengan jaringan satelit di kategorikan sebagai


jaringan wireless dengan menggunakan gelombang mikro. Gelombang mikro ini akan di
transmisikan dan diproses oleh stasiun satelit bumi yang kemudian di transmisikan ke satelit
angkasa luar, dan selanjutnya akan di terima kembali oleh stasiun satelit bumi tujuan.

Cara kerja transmisi data melalui satelit dengan memperhatikan komponen – komponen tersebut,
yaitu satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up link) kemudian memperkuat sinyal,
mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data ke stasiun bumi penerima yang lain
(down-link) dalam transmisi satelit terjadi penundaan atau delay karena sinyal harus bergerak
menuju ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi, jeda waktu sekitar 0,5 sekon. Satelit
menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan menstransmisikan data. Jangkauan
frekuensi satelit adalah :

4-6 giga hertz, di sebut dengan c – band

12-14 giga hertz

4.Jenis Orbit

Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa mengorbit
dengan ketinggian berapa pun.

a. Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500 km di atas permukaan bumi.

b. Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.

c. Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan


Bumi.

d. Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi.

e. Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.


Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:

a. Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.

b. Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu
melintas ekuator pada jam lokal yang sama.

c. Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub

5.Perkembangan satelit di indonesia

Perkembangan satelit di Indonesia sendiri dimulai pada saat Presiden Soeharto membuka Stasiun
Bumi Jatiluhur pada 27 September 1969. Pembangunan ini dimaksudkan untuk komunikasi
Indonesia dengan negara lain. Pada kurun waktu antara 1970-awal hingga memasuki tahun 1976
dimulai suatu pengembangan lebih lanjut dari proses pembuatan satelit bagi Indonesia. Pada
masa tersebut pula terdapat campur tangan Amerika sebagai negara yang turut membantu
mengembangkan satelit di Indonesia. Beberapa tahun setelah itu, pada 29 Juli 1976, diluncurkan
Palapa A1 dengan roket Delta-2149 di Florida, Amerika Serikat. Hal itu kemudian berlanjut pada
16 Agustus 1976 dengan diresmikannya Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD)
Palapa. Dengan diresmikannya SKSD PALAPA dan diluncurkannya satelit Palapa pada 9 Juli
1976 di Florida dapat dikatakan sebagai langkah awal penggunaan satelit di Indonesia.

Penamaan Palapa pada satelit yang digunakan Indonesia tersebut merujuk pada suatu peristiwa
sumpah hamukti palapa oleh Mahapatih Gajah Mada. Beliau bersumpah tidak akan menikmati
buah pala sebelum dapat mempersatukan nusantara. Atas dasar itulah satelit milik Indonesia
dinamakan Palapa. Dengan maksud agar dapat menyatukan seluruh wilayah di Nusantara dalam
era informasi maupun komunikasi digital seperti saat ini.
Pada 16 Agustus 1976 bersamaan dengan peresmian SKSD PALAPA, menjadi suatu tonggak
sejarah era perkembangan telematika di Indonesia dan suatu kebanggan tersendiri, karena
Indonesia merupakan negara ke tiga di dunia yang menggunakan satelit sendiri khusus
komunikasi setelah Amerika dan Kanada.

Memang pada awalnya penggunaan satelit di Indonesia lebih difokuskan pada komunikasi.
Mengingat pula Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan, yang mungkin pula ditujukan
pada suatu konsep wawasan nusantara. Sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia, maka dalam
segi kegunaan atau fungsi, para ilmuan juga terus mengembangkan satelit palapa. Generasi ke
dua satelit palapa kemudian diluncurkan kembali pada 11 Maret 1977. Satelit ini dinamakan
dengan Palapa A2.

Generasi ke dua dari satelit Palapa ini hanya memiliki fungsi sebagai pendukung dan Palapa A1
mengalami disfungsi pada sirkuit komunikasinya. Umur kedua satelit ini hanyalah delapan tahun
saja. Permasalahan ini pula yang menuntut para ilmuan dibidang telematika dan astronomi untuk
kemudian mengembangkan lagi satelit palapa selanjutnya. Sehubungan dengan habisnya masa
penggunaan satelit Palapa A1 dan satelit Palapa A2, maka diluncurkan satelit Palapa B1 pada 19
Juni 1983. Cakupan dari satelit B1 ini lebih luas. Yaitu sudah mencakup pada kawasan Asia
Tenggara, dibanding generasi Palapa sebelumnya yang hanya mencakup wilayah Indonesia saja.

Seiring dengan permintaan yang tinggi akan kebutuhan komunikasi, maka satelit Palapa B2 juga
diluncurkan pada 3 februari 1984 di Kennedy Sapce Center, Cape Canavarel pada 20.00 WIB.
Peluncuran ini mengalami kegagalan, sehingga tidak berhasil mencapai orbitnya. Hal tersebut
disebabkan kerusakan pada perigee kick motor. Untuk mengganti Palapa B2, kemudian
diluncurkan satelit Palapa B3 yang kemudian dinamai dengan Palapa B2-P (pengganti) yang
diluncurkan pada 21 Maret 1987 dengan bantuan roket Delta-3920.

Peluncuran satelit memang tidak pernah lepas dari penggunaan roket. Dengan pemasangan satelit
pada punggung roket atau bagian atas roket. Satelit kemudian melakukan perjalanannya di luar
angkasa. Roket kemudian membawa satelit pada sebuah rute berbentuk elips yang juga sudah
dikendalikan dari setasiun peluncurannya dibumi . Lintasan seperti itulah yang secara umum
menjadi suatu lintasan dalam peluncuran sebuah satelit dengan menggunakan roket. Amerika
memang menjadi sebuah negara pengembang roket pada awal era penggunaan satelit di dunia.
Maka dari itulah, pada masa awal perkembangan satelit, Amerika menjadi negara pendukung
maupun membantu mengembangkan satelit bagi negara-negara lain termasuk Indonesia. Palapa
B yang pernah mengalami kerusakan tersebut, kemudian ditemukan oleh NASA dan dibawa
kembali ke bumi. Setelah terjadi perbaikan , satelit tersebut kemudian dibeli oleh PT.Telkom.

Pada April 1990 satelit ini diluncurkan kembali dengan nama B2-R sebagai pengganti dari B1
yang masa penggunaannya sudah habis.
Generasi terakhir dari Satelit Palapa B adalah Palapa B4. Diluncurkan pada 14 Mei 1992. Satelit
ini diluncurkan menggunakan roket tiga tingkat dari Launch Pad 17B Cape Canavarel, Amerika.
Setelah B4 diluncurkan, semakin meningkat pula kebutuhan akan jasa telekomunikasi di
Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diluncurkan Satelit Palapa C. Satelit ini
diklaim memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal tersebut
dibuktikan dengan jumlah transponder maupun kekuatannya. Satelit ini disebut juga dengan
Satelit Palapa C1. Beroperasi selama 3 tahun, dari 13 januari 1996 hingga pertengahan 1999.
Satelit yang dikelola oleh Satelindo ini juga pernah disewakan kepada negara Pakistan sebelum
akhirnya diambil alih dan menjadi Pakissat. Pada dasarnya berbeda dengan pengelola Satelit lain
seperti Perumtel, pengelola dari satelindo lebih banyak melakukan kerjasama maupun jual beli
penggunaan satelit dengan negara lain.

Sehubungan dengan pembelian Satelit Palapa C1 oleh Pakistan, maka pada 15 Mei 1996
diorbitkan Satelit Palapa C2. Ini merupakan generasi terakhir juga dari Palapa seri C. Diorbitkan
dari Perancis. Setelah beberapa satelit sebelumnya yang diorbitkan dari Amerika, peluncuran
satelit ini juga menjadi bukti adanya suatu kerjasama dalam hal telekomunikasi dengan berbagai
negara yang tidak hanya terfokus pada Amerika saja. Orbitnya pun dipindahkan dari 113º Bujur
Timur ke 105,5º Bujur Timur. Karena kelak 113º Bujur Timur akan ditempati oleh Satelit Palapa
D. Penggeseran ini dimaksudkan untuk memeperluas cakupan dari Satelit Palapa D yang
dipersiapkan untuk pemenuhan kebutuhan dalam rangka mewabahnya globalisasi. Pada 31
Agustus 2009, dalam rangka memeperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-64 ,
maka diluncurkan Satelit Palapa D pada pukul 16.28 dari Xichang Satellite Launch Center
(XSLC) di China. Satelit ini dikelola oleh Indosat yang juga diketahui memiliki banyak
kerjasama dengan berbagai negara sebagai mana dijelaskan sebelumnya. Satelit Palapa D
memiliki cakupan yang lebih luas dan kekuatan signal yang lebih bila dibandingkan dengan
generasi sebelumnya. Hal tersebut dipersiapkan untuk menghadapi globalisasi dalam berbagai
aspek, termasuk teknologi dan komunikasi.

6.Dampak penggunaan satelit

Meskipun secara umum perkembangan maupun penggunaan satelit memberikan dampak positif
berupa kemudahan dalam aspek komunikasi, informasi hingga beberapa bidang lain termasuk
ekonomi dan militer, penggunaan satelit juga berpotensi menimbulkan dampak negatif. Seperti
diketahui bahwa siaran radio maupun televisi dan telephon membutuhkan satelit sebagai suatu
media dalam menyampaikan informasi. Perkembangan Satelit Palapa yang terus dilakukan guna
menutupi berbagai kekurangannya, juga berimbas pada perkembangan alat-alat komunikasi
seperti televisi, radio, maupun telephon. Itulah salah satu dari sekian dampak dari adanya
ataupun digunakannya Satelit Palapa di Indonesia. Pembangunan pada bidang telekomunikasi
menjadi semakin maju. Sebagai contoh, dunia pertelevisian Indonesia yang dulunya dipegang
oleh sektor pemerintah, kini sudah mulai dipenuhi oleh sektor-sektor swasta. Hal ini tentunya
dilatar belakangi oleh semaikin meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi, disamping
berkembangnya teknologi satelit di Indonesia.
Namun dengan tingkat kemajuan dalam perkembangan satelit di kawasan Asia Tenggara,
Indonesia dapat dikatakan juga memberikan dampak positif bagi negara-negara Asia Tenggara
lainnya. Seperti Filiphina dan Thailand yang menggunakan jasa satelit dari Indonesia untuk
keperluan di negerinya masing-masing. Dengan demikian tentunya berimbas pula pada
pemasukan kas negara dari penyewaan satelit maupun penggunaan secara bersama.
Mempercepat komunikasi dan informasi, merupakan suatu dampak yang sangat menguntungkan
dari digunakannya Satelit Palapa di Indonesia. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri pula bahwa
saat ini manusia sendiri justru seakan dikuasai oleh teknologi yang dikembangkan oleh manusia.
Perkembangan satelit sendiri juga diikuti dengan perkembangan internet. Tidak dipungkiri lagi
bahwa keduanya sangat berkaitan. Dalam permasalahan internet sendiri, dewasa ini sangat
member dampak yang buruk meskipun ada pula dampak positif lainnya. Mulai dari penipuan
dalam transaksi jual beli via on line hingga penyebaran gambar berbau pornografi maupun
kekerasan. Hal tersebut ditakutkan akan memberi pengaruh buruk, terutama pada anak-anak,
khususnya para pelajar.

Maka dengan kata lain, penggunaan jasa komunikasi satelit yang berdampak pada globalisasi
informasi, juga diharapkan mampu memberikan pemerataan informasi secara menyeluruh bagi
wilayah-wilayah di Indonesia. Perubahan sosial di suatu negara tidak selalu membawa
perkembangan positif, namun ada yang negative yang mempengaruhi tingkah laku serta pola
pikir masyarakat, dimana sudah disinggung pada pembahasan di atas. Hal tersebut menjadi
sebuah tantangan bagi Indonesia untuk merekayasa pergeseran nilai zaman tersebut sehingga
menjadi cirri bangsa moderat, tanpa mengabaikan nilai dan prisnsip kepribadian bangsa sendiri,
yaitu Pancasila.

7.Pengaruh kerapatan atmosfir terhadap kelajuan satelit bataun dalam mengorbit

Atmosfer bumi dan lingkungan antariksa di dekat bumi sangat mempengaruhi rancangan dan
kala hidup operasional suatu pesawat ruang angkasa. Pengaruh ini bisa terjadi pada orbitnya,
ukuran (besarnya), berat, kompleksitas, dan mungkin juga pada biaya yang harus dikeluarkan.

Demikian juga dengan satelit. Sebagai benda yang mengorbit di angkasa, terutama yang berada
di atmosfer bumi, satelit akan mengalami interaksi dengan atmosfer di sekelilingnya.
Lingkungan di sekeliling satelit ini tidak statis, melainkan berubah-ubah, tergantung pada
aktivitas atau gaya yang berdampak pada atmosfer bumi. Bila bumi bulat sempurna, tidak
mempunyai atmosfer, dan terisolasi dari benda-benda langit lainnya di dalam tata surya, orbit
sebuah satelit akan berbentuk ellips dengan bentuk dan ukuran lintasan yang konstan. Tetapi
untuk keadaan bumi yang sebenarnya, yaitu bentuk bumi yang pepat di kutub-kutubnya,
beratmosfer, dan berinteraksi dengan benda langit lainnya, satelit akan mengalami berbagai
gangguan, yaitu yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi, hambatan udara (atmosfer),
gaya tarik matahari dan bulan, serta gaya-gaya lainnya. Salah satu komponen yang sangat
berpengaruh pada satelit antara lain adalah kerapatan atmosfer dan angin di sekelilingnya.

Killeen et al. (1992) meneliti adanya pengaruh fluks ultra violet ekstrim (EUV) yang berasal dari
matahari dan aktivitas geomagnet terhadap kerapatan dan komposisi termosfer. Daerah termosfer
merupakan lapisan paling atas dari atmosfer bumi, dimana radiasi ultra violet dari matahari yang
diserap akan menyebabkan kenaikan temperatur terhadap ketinggian. Daerah termosfer juga
menjadi panas sebagai akibat dari aktivitas geomagnet. Pemanasan di termosfer akan menaikkan
kerapatannya karena ekspansi termosfer akan menyebabkan naiknya tekanan pada ketinggian
tertentu. Variasi pada kerapatan dan komposisi termosfer ini, selain mempengaruhi ionosferjuga
mempengaruhi trayektori satelit.

Perubahan kondisi atmosfer bagian atas (termosfer), yaitu pada ketinggian di atas 90 km.
menimbulkan efek yang sangat besar pada satelit. Pada daerah ini satelit akan mengalami
hambatan aerodinamik (aerodynamic drag), gaya angkat, pemanasan, dan efek korosif dari
elemen-elemen.
BAB.3. PENUTUP

Kesimpulan

Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah
planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti bulan yang merupakan satelit
alami bumi. Sebenarnya, terminologi ini berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah
bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi galaksi, tetapi jarang digunakan. Bumi
sendiri sebenarnya merupakan satelit alami matahari. Satelit buatan adalah benda buatan manusia
yang beredar mengelilingi benda lain, misalnya satelit Palapa yang mengelilingi bumi.

Saran

Harapan bagi para pembaca, agar dapat mengetahui penggunaan satelit sebagai telekomunikasi
dengan baik. Tidak menggunakan satelit untuk hal – hal yang melanggar. Lebih dari itu, penulis
mengharapkan agar dapat mempertahankan dan mengembangkan satelit di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai