Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran
Sejarah Peminatan, Pada semester pertama Tahun ajaran 2022/2023. Melalui
penugasan ini diharapkan para siswa-siswi dapat diimplementasikan dalam kegiatan
belajar mengajar. Dan dapat lebih mampu menyampaikan ide/gagasan pemecahan
masalah keterbatasan “Perkembangan Teknologi Luar Angkasa” dan dampaknya
bagi kehidupan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Semoga


makalah ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil
suatu keputusan pembelajaran.

Pisau pemilah dalam pemecahan masalah dan bahkan sebagai bahan hidup
yang integratif. Kritik dan saran perbaikan sangat Kami harapkan demi kelengkapan
dan penyempurnaan

Bandung, 23 Agustus 2022

penyusun

1
Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………….…………………………………………………………………….1
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………………………..2

Pendahuluan………………………………….……………………………………………………………………..3
A. Latar Belakang……………. ……………………………………………………………………………3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...3
Pembahasan……………………….. ………………………………………………4
A. Teknologi Luar Angkasa……………………………………………………………………………. 5
B. Manfaat Teknologi Luar Angkasa………………………………………….. 9
C. Dampak Teknologi Luar Angkasa……………… ……………………………………………10
D. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………….14
Saran……………………………………………………………………………… 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan teknologi luar angkasa pertama kali dimulai sejak perang


dingin yang melibatkan Amerika Serikat dan Uni Soviet dan semakin
berkembang pesat hingga sekarang. Perkembangan teknologi tidak hanya
digunakan untuk penerbangan luar angkasa saja, bahkan juga digunakan dalam
kehidupan sehari hari. Pada tanggal 12 April 1961 dalam misi yang Bernama
Vostok 1, Uni Soviet berhasil untuk melakukan peluncuran manusia ke luar
angkasa.

1.2 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian Teknologi Luar Angkasa


2. Untuk mengetahui sejarah Teknologi Luar Angkasa
3. Untuk mengetahui manfaat Teknologi Luar Angkasa
4. Untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif Teknologi Luar
Angkasa
5. Untuk mengetahui macam-macam Teknologi Luar Angkasa

3
BAB II
PEMBAHASAN
TEKNOLOGI LUAR ANGKASA

2.1 Pengertian Teknologi Luar Angkasa

Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang digunakan agar manusia


bisa pergi keluar angkasa, menjelajahi dan mengambil objek-objek dari luar
angkasa. Perkembangan teknologi tidak hanya digunakan untuk penerbangan
luar angkasa saja, bahkan juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Sejarah Teknologi Luar Angkasa

Space Race atau Perlombaan Antariksa adalah sebuah perang dingin


antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia), yang masing-masing
selalu ingin banget menjadi yang pertama.

Istilah ini muncul pertama kali pada tahun 1957, tepatnya tanggal 4
Oktober, ketika Uni Soviet berhasil meluncurkan sebuah satelit tanpa awak
bernama Sputnik I. Peluncuran itu sangat mengejutkan Amerika Serikat.
Sputnik I juga menjadi awal gimana teknologi luar angkasa bisa berkembang
seperti hingga saat ini,.

Soviet cukup ambisius. Sebulan setelah Sputnik I, mereka Kembali


meluncurkan satelit bernama Sputnik II, yang kala itu diawaki seekor anjing
bernama Laika. Namun, misi kedua Soviet itu gagal. Sputnik II meledak dan
Laika tewas. Kematian anjing betina yang menjadi kelinci percobaan itu
dikecam habis-habisan oleh pencinta binatang yang kebanyakan dari dunia
barat.

4
Melihat Soviet yang sudah dua kali meluncurkan satelit, Amerika Serikat
pun nggak tinggal diam. Dalam bayang-bayang Soviet, Amerika Serikat ingin
bergegas membalas.Awal Desember di tahun yang sama, Amerika Serikat
mencoba meluncurkan satelit pertama buatan dalam negeri mereka yang
bernama Vanguard. Sayangnya, misi itu gagal. Kegagalannya disebabkan oleh
sesaat sebelum meluncur, roket beserta satelitnya meledak di landasan
peluncuran. Amerika Serikat pun kembali melakukan riset dan pengembangan
satelit berikutnya setelah insiden memalukan itu.Tidak lama setelah itu,
tepatnya pada 31 Januari 1958, Amerika Serikat akhirnya bisa menandingi
Soviet dengan meluncurkan satelit pertamanya, Explorer 1. Satelit dengan
bobot seberat 13 kilogram itu aktif mengitari bumi sebelum akhirnya hilang
kontak pada 23 Mei 1958.Balas membalas misi luar angkasa itu terus
berlangsung hingga puncaknya, yaitu meluncurkan manusia ke luar angkasa.
Namun, lagi-lagi Soviet lebih dulu dalam melakukan hal itu.

Terpilihlah Yuri Gagarin, manusia pertama yang ke luar angkasa pada 12


April 1961 dalam misi bernama Vostok 1 untuk mengorbit bumi pada
ketinggian sekitar 327 kilometer selama sekitar 108 menit, sebelum akhirnya
kembali lagi mendarat dengan aman.

"Mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya dengan aman ke


bumi dalam satu dekade" adalah tujuan nasional yang ditetapkan oleh
Presiden Amerika Serikat saat itu, John F. Kennedy, pada tahun 1961 setelah
Soviet meluncurkan Yuri Gagarin. Bagi mereka, mendaratkan manusia di
bulan merupakan sebuah prestasi paling tinggi dalam bidang teknologi.Benar
saja, dalam rentang tahun 1961 hingga 1969, Amerika Serikat mempersiapkan
segala teknologi yang dibutuhkan, mulai dari roket, modul pendarat, hingga
pelatihan astronautnya.

5
Hingga pada tanggal 20 Juli 1969, astronaut Neil Armstrong dan kawan-
kawannya mendarat di bulan dalam misi Apollo 11. Bukan cuma Apollo 11
saja yang berhasil mendarat di bulan. Melainkan ada enam misi Apollo
lainnya yang berhasil mendarat di benda langit terdekat bumi kita itu pada
rentang tahun 1969 hingga 1972. Dengan begitu, total manusia yang pernah
mendarat di bulan sejauh ini ada kurang lebih 12 orang.

Teknologi luar angkasa dalam keberhasilan misi ke bulan itu kemudian


digunakan kembali di tahun-tahun setelahnya. Seperti pada awal tahun 1970-
an, satelit komunikasi dan navigasi mulai diluncurkan. Bahkan sebuah
wahana antariksa bernama Mariner juga diluncurkan Amerika Serikat untuk
mengorbit dan memetakan permukaan Mars.

Pada akhir dekade 70-an, Amerika Serikat juga meluncurkan wahana


antariksa Voyager 1 dan Voyager 2, yang memiliki misi untuk memotret
Jupiter dan Saturnus, bersama dengan cincin dan satelit mereka dari dekat.

Pada 1980-an, teknologi luar angkasa semakin berkembang pesat lagi.


Sudah banyak kala itu satelit komunikasi yang diluncurkan untuk mendukung
berjalannya program-program televisi, telepon komunikasi, hingga internet.

Teknologi luar angkasa Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 1976


dengan peluncuran satelit Palapa A1 dan tahun 1987 dengan peluncuran
satelit Palapa B1, keduanya merupakan sebuah satelit komunikasi.

Teknologi luar angkasa pasca perang dingin terlihat dalam pembentukan


Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) oleh Amerika Serikat dan Rusia
pada 20 November 1998. ISS yang merupakan sebuah laboratorium penelitian

6
yang ditempatkan di orbit rendah bumi itu menjadi simbol kerja sama dalam
eksplorasi luar angkasa antara dua negara besar yang dulu bersaing.

ISS merupakan satelit terbesar buatan manusia. Ia dihuni oleh tiga sampai
enam astronaut yang bergantian pergi-pulang selama enam bulan sekali sejak
November 2000. Untuk menuju ISS, manusia menggunakan teknologi kapsul
antariksa bernama Soyuz buatan Rusia, sementara logistiknya diangkut
dengan kapsul Dragon milik Amerika Serikat.

Saat ini, ISS nggak cuma hasil kerja sama antara Amerika Serikat dan
Rusia saja. Melainkan negara-negara seperti Kanada, Jepang, Prancis, Belgia,
Denmark, Jerman, Britania Raya, Italia, Belanda, Norwegia, Swedia, Spanyol,
dan Swiss juga ikut andil dalam memajukan ISS. Selama ini, kita memang
jarang mendengar prestasi Indonesia di bidang keantariksaan. Di saat bangsa-
bangsa lain telah menjelajah ke luar angkasa dan bahkan mendarat di bulan,
negara kita tampaknya belum mau sampai ke tahap itu.

Tetapi dalam sejarah, Indonesia menjadi negara ketiga di dunia, setelah


Amerika Serikat dan Kanada, yang menggunakan satelit komunikasi.
Sayangnya, untuk urusan mengirim astronautnya ke luar angkasa, Indonesia
disalip oleh India dan Malaysia.

Sebenarnya, pada tahun 1986, Indonesia sempat memiliki astronaut


pertama bernama Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono. Beliau ditugaskan untuk ikut
dalam misi STS-61H, yang bertujuan untuk mengirim satelit Palapa-B2P,
Skynet 4A, dan WESTAR 6S ke orbit bumi.

Pratiwi seharusnya berangkat pada tanggal 24 Juni 1986 dan pulang


kembali 1 Juli 1986. Namun, rencana itu tinggal rencana. Misi dibatalkan

7
karena adanya kecelakaan pesawat Challenger, sebuah pesawat ulang alik
yang meledak 73 detik setelah diluncurkan, menyebabkan kematian tujuh
awak astronautnya. Pesawat nahas itu hancur di atas Samudera Atlantik.

Sejak saat itu, teknologi luar angkasa Indonesia lebih terfokus pada
sistem komunikasi satelit untuk komunikasi antardaerah dan antarnegara, serta
menyambungkan komunikasi telepon, televisi, radio, faksimili, dan internet.

27 tahun berselang, Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan


Antariksa Nasional (LAPAN) mulai kembali mengembangkan satelit sendiri
hasil riset dan kerja sama dengan Jerman. Pada 10 Januari 2010, satelit
komunikasi dan penginderaan jauh terbaru milik Indonesia yang bernama
LAPAN A1 diluncurkan.

Lalu pada September 2015, LAPAN yang bekerja sama dengan


Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI), sukses meluncurkan satelit
LAPAN A2 dengan menumpang satelit milik India. Hingga yang terbaru,
bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), LAPAN meluncurkan
satelit LAPAN A3 pada tahun 2016. Ketiga satelit terbaru Indonesia itu
memiliki tugas yang hampir sama, tetapi dengan teknologi satelit yang
berbeda dan semakin berkembang.

2.3 Manfaat Teknologi Luar Angkasa

Manfaat teknologi luar angkasa dalam kehidupan sehari-hari antara


lain :

1. Teknologi satelit ini memungkinkan adanya komunikasi pada masa


modern, seperti siaran langsung dengan televisi, telepon jarak jauh.

8
2. Sistem Pemosisi Global (Global Positioning System ) adalah sistem
untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan sinyal
satelit.

3. Alat-alat Listrik Nirkabel. Berkat teknologi luar angkasa, alat-alat


listrik nirkabel telah memasuki kehidupan kita sehari-hari. Misi luar
angkasa Apollo, menggunakan bor portabel untuk mengekstraksi tanah
dari permukaan bulan.

4. Pakaian Medis (gravitasi 0). Dengan adanya kostum ini, dokter


membantu anak-anak dengan cerebral palsy untuk berjalan dan
meningkatkan mobilitas. Kostum ini juga digunakan untuk
merehabilitasi penderita stroke.

5. Kawat Gigi Tidak Berwarna. Kawat gigi tidak berwarna bahannya


terbuat dari alumina polikristalin, yang diciptakan oleh NASA. Bahan
ini transparan terhadap radiasi inframerah.

2.4. Dampak Positif dan Dampak Negatif Teknologi Luar Angkas

a. Dampak Positif

1. Memajukan bidang informasi dan komunikasi dengan penggunaan satelit


komunikasi. Dengan adanya satelit manusia menjadi semakin cepat,
akurat, serta mampu menjangkau seluruh bagian dunia. Seperti dengan
adanya penggunaan Google maps, saluran televisi lokal dan internasional
yang bisa diakses dimana pun, jaringan wifi, deteksi bencana alam, dll.
2. Berkembangnya Ilmu Astronomi. Seperti Pemahaman tentang gravitasi:
Mayoritas orang mendapatkan pengetahuan bahwa gravitasi merupakan
elemen penting yang mempengaruhi seluruh hal yang dilakukan manusia

9
di Bumi. Bahkan NASA sempat melakukan eksperimen hidup tanpa
gravitasi untuk mengetahui akan menjadi seperti apa hidup tanpa
gravitasi.

3. Mendapatkan penelitian tentang penyakit. NASA mengungkap luar


angkasa menawarkan potensi untuk mempelajari masalah kesehatan
terkait penyakit, penuaan dan imobilitas. Penelitian berfokus pada
osteoporosis, atrofi otot dan nutrisi, dan mencoba memahami efek
adaptasi fisiologis untuk kesehatan dan cara-cara untuk mengatasi
perubahan yang tidak diinginkan dalam tubuh manusia.

b. Dampak Negatif

1. Adanya space junk/sampah luar angkasa. Space junk merupakan objek di


orbit sekitar bumi yang merupakan hasil ciptaan manusia, yang tidak lagi
berguna seperti satelit.

2. Memungkinkan adanya pertempuran senjata berbahaya. Karena teknologi


ruang angkasa ada yang membutuhkan nuklir sebagai pasokan energi
untuk misi skala besar. Jadi jangan sampai nuklir tersebut disalahgunakan
apabila digunakan sebagai pertempuran senjata dampaknya akan sangat
besar.

2.5 Macam-macam Teknologi Luar Angkasa dalam kehidupan sehari-hari

1. Komunikasi dan Navigasi


Hal pertama, tentu saja, adalah komunikasi dan navigasi. Internet, TV satelit
dan GPS yang kita gunakan semua adalah pencapaian industri luar angkasa.
Satelit diluncurkan dan berfungsi sebagai semacam jembatan antara Bumi dan
luar angkasa.
2. Alat-alat Listrik Nirkabel

10
Berkat teknologi luar angkasa, alat-alat listrik nirkabel telah memasuki
kehidupan kita sehari-hari. Misi luar angkasa Apollo, menggunakan bor
portabel untuk mengekstraksi tanah dari permukaan bulan. Black & Decker
mengembangkan program komputer untuk mengoptimalkan desain motor bor
dan memastikan konsumsi energi minimal. Program ini telah mengarah pada
pengembangan berbagai alat nirkabel portabel konsumen, medis dan industri,
termasuk penyebut debu Dustbuster yang populer.
3. Scratch Proof Lenses
Di luar angkasa, banyak partikel debu bergerak dengan kecepatan luar biasa
dan dapat merusak kaca helm astronot. Pada tahun 1970-an, Pusat Penelitian
Lewis mengembangkan lapisan khusus berdasarkan pada struktur karbon
intan. Lapisan ini 10 kali lebih tahan terhadap goresan daripada kaca biasa,
yang memungkinkan untuk digunakan dlam astronautika. Saat ini, teknologi
ini digunakan dalam produksi berbagai macam kacamata biasa.
4. Dengan era penerbangan luar angkasa berawak, menjadi jelas bahwa di bawah
gravitasi nol, sistem tubuh manusia akan sangat terganggu. Atrofi otot,
volume tulang menurun dan koordinasi tubuh terganggu. Untuk mencegah
konsekuensi negatif berada di gravitasi nol, dokter ruang angkasa dan ahli
fisiologi Soviet mengembangkan pakaian beban yang memberi tekanan pada
sistem alat gerak astronot. "Banyak pakaian medis seperti misalnya Penguin,
Regent, Adelie sekarang digunakan untuk merawat orang-orang dengan
gangguan sistem alat gerak, celebral palsy dan penyakit Parkinson. Dengan
adanya kostum ini, dokter membantu anak-anak dengan cerebral palsy untuk
berjalan dan meningkatkan mobilitas. Kostum ini juga digunakan untuk
merehabilitasi penderita stroke.
5. Kawat Gigi Tidak Berwarna
Kawat gigi tidak berwarna muncul berkat industri luar angkasa. Bahannya
terbuat dari alumina polikristalin, yang diciptakan oleh NASA bersama

11
dengan Ceradyne untuk melindungi kepala rudal yang dipandu inframerah,
karena bahan ini transparan terhadap radiasi inframerah
6. Teflon dan Velcro
Teflon dan Velcro adalah penemuan paling terkenal yang sering dikaitkan
dengan teknologi ruang angkasa. Kedua teknologi ini ditemukan jauh sebelum
manusia terbang ke luar angkasa, tetapi mereka telah menyebar luas hanya
setelah mereka masuk ke industri luar angkasa.

12
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:

 Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang digunakan agar manusia bisa
pergi keluar angkasa, menjelajahi dan mengambil objek-objek dari luar
angkasa. Perkembangan teknologi tidak hanya digunakan untuk penerbangan
luar angkasa saja, bahkan juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari
 Space Race atau Perlombaan Antariksa adalah sebuah perang dingin antara
Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia), yang masing-masing selalu
ingin banget menjadi yang pertama.
 pada tahun 1957, tepatnya tanggal 4 Oktober, ketika Uni Soviet berhasil
meluncurkan sebuah satelit tanpa awak bernama Sputnik I
 Awal Desember di tahun yang sama, Amerika Serikat mencoba meluncurkan
satelit pertama buatan dalam negeri mereka yang bernama Vanguard.
 Teknologi Luar Angkasa sangat bermanfaat bagi manusia dalam kehidupan
sehari-hari
 Luar angkasa atau antariksa adalah bagian luar dari atmosfer, yang merupakan
hamparan kosong dan hampa.
 Pengembangan teknologi luar angkasa bermula dari penemuan roket.
 Wernher von Braun merupakan ilmuwan Jerman yang terkenal di bidang
roket dan luar angkasa
 Perlombaan keluar angkasa menarik perhatian dunia dipelopori persaingan
antara Uni Soviet dan Amerika Serikat pada masa Perang Dingin.
 Jenis-jenis teknologi luar angkasa antara lain pesawat ulang-alik, perisai panas
ablaptif, aerobot, roket boster, lunar rover, mars rover, dan satelit.

13
 Indonesia pernah menjadi Negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Kanada
yang memiliki satelit komunikasi.
 Persenjataan menjadi prioritas utama yang dikembangkan oleh Negara pada
masa Perang Dunia.
 Jenis-jenis teknologi senjata antara lain senapan, tank, big bertha, Paris Gun,
pesawat terbang, kapal selam, senjata kimia, dan senjata biologi.
 Penggunaan teknologi luar angkasa dan persenjataan memiliki dampak positif
maupun negative bagi manusia dan lingkungan.

14
SARAN

Hal ini berarti bahwa ruang angkasa termasuk bulan dan benda-benda
langit lainnya bebas untuk dimanfaatkan.Akan tetapi, kepemilikan atas ruang
angkasa dan benda-benda langit lainnya tidak dibenarkan.Hukum udara
internasional mengenal beberapa teori delimitasi ruang udara dan ruang
angkasa. Antara lain Schater AirSpace Theory diperkenalkan oleh Oscar
Scahater, Jenks Free Space Theory (teori ruang angkasa )

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.viva.co.id/digital/doktek/1210768-6-teknologi-ruang- angkasa-
di-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all
https://www.ruangguru.com/blog/teknologi-luar-angkasa
https://kabardamai.id/teknologi-luar-angkasa-manfaat-dan-dampak-bagi-
kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
https://www.kompasiana.com/audreliavanessa3906/5d45bc52097f36532d241f
73/perkembangan-teknologi-luar-angkasa-dalam-era-globalisasi-dan-
dampaknya-bagi-kehidupan-manusia?page=all
https://padang.tribunnews.com/2021/06/03/manfaat-ilmu-pengetahuan-dan-
teknologi-luar-angkasa-terhadap-kehidupan-sehari-hari

16

Anda mungkin juga menyukai