Anda di halaman 1dari 10

IMANUEL REFORMATA HULU

XII IPA 3

TEKNOLOGI
LUAR ANGKASA
pengaruh kemajuan iptek terhadap NKRI
Pengertian Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang

digunakan agar manusia bisa pergi keluar angkasa,

menjelajahi dan mengambil objek-objek dari luar

angkasa. Perkembangan teknologi tidak hanya

digunakan untuk penerbangan luar angkasa saja,

bahkan juga digunakan dalam kehidupan sehari-

hari.
Perkembangan teknologi luar angkasa ini di awali dengan “Space Race”
atau perlombaan antariksa yang ternyata adalah sebuah perang dingin

Sejarah teknologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia).

Perlombaan atau perang dingin ini dimulai pada 4 Oktober 1957, Uni

luar angkasa
Soviet meluncurkan sebuah satelit tanpa awak yang Bernama Spunik
bertujuan untuk mengorbit bumi selama lebih dari 14 hari.

Dengan adanya Peluncuran ini Uni Soviet menjadi negara pertama yang
mampu mengirim satelit ke luar angkasa. Peluncuran ini sangat
mengejutkan Amerika Serikat.

Melihat Uni Soviet telah meluncurkan beberapa satelit, Amerika Serikat pun
tak ingin tertinggal dan meluncurkan satelit pertamanya pada awal Desember
ditahun yang sama. Satelit itu diberi nama Vanguard.

Sayangnya misi itu gagal yang disebabkan oleh sesat sebelum meluncur,
roket beserta satelitnya meledak di landasan peluncuran. Amerika pun
kembali melakukan riset dan pengembangan satelit berikutnya.

Balas membalas, misi luar angkasa itu terus berlangsung hingga puncaknya,
yaitu meluncurkan manusia ke luar angkasa. Namun, lagi-lagi Soviet lebih
dulu dalam melakukan hal itu.
.
Pada tanggal 12 April 1961, Uni Soviet berhasil mengirim manusia pertama ke luar angkasa. Seorang kosmonout bernama Yuri Gargarin menggunakan

pesawat luar angkasa yang bernama volstok 1 untuk mengorbit bumi dengan ketinggian 327 kilometer selama 108 menit, sebelum akhirnya kembali

mendarat dengan aman.

Melihat itu pun, Amerika Serikat menyusul capaian Uni Soviet dengan membentuk National Aeronautics and Space Administration (NASA) pada tahun

1958. Dan langsung meluncurkan satelit Explorer I ke orbit bumi untuk mencatat sabuk radiasi atmosfer bumi.

Hingga pada tanggal 20 Juli 1969, astronaut Neil Armstrong dan rekan-rekannya mendarat di bulan dalam misi Apollo II. Tidak hanya Apollo II saja

yang berhasil mendarat di bulan. Melainkan ada enam misi Apollo lainnya yang berhasil mendarat di benda langit terdekat bumi itu pada rentang tahun

1969 hingga 1972. Dengan begitu, total manusia yang pernah mendarat di bulan sejauh ini ada kurang lebih 12 orang.
Perkembangan Teknologi luar angkasa semakin berkembang setiap

teknologi luar
tahunnya. Tidak hanya berhasil mendaratkan
manusia di bulan, satelit komunikasi dan navigasi
juga diluncurkan oleh Amerika untuk mendukung

angkasa berjalannya program-program televisi, telepon


komunikasi, dan internet.

Hingga saat ini, perkembangan teknologi luar


angkasa terus mengalami perkembangan dan
perubahan yaitu menjadi semakin canggih. Sudah
banyak sekali astronot yang bergantian datang dan
pergi untuk dikirimkan meneliti luar angkasa.
Indonesia tercatat sebagai negara ketiga sesudah Amerika Serikat dan Kanada yang menggunakan satelit
domestiknya sendiri. Satelit pertama Indonesia diberi nama Palapa A1 dan diluncurkan tahun 1976. Seiring
berkembangnya zaman, Indonesia meluncurkan satelit keduanya yang bernama Palapa B2. Satelit ini
merupakan satelit Palapa generasi kedua dan diluncurkan pada tahun 1983. Dalam teknologi peroketan,
Indonesia juga merupakan negara kedua di Asia setelah Jepang yang mampu meluncurkan roketnya sendiri.
Prestasi ini telah ditunjukkan oleh keberhasilan Lapan yang meluncurkan roket Kartika I pada tahun 1964.

Dengan demikian, perkembangan teknologi ruang angkasa Indonesia dapat dikatakan cukup maju dengan
diluncurkannya satelit Palapa A1 dan Palapa B2 serta roket Kartika I.
Pengaruh/dampak positif
Dampak Positif
1. Memajukan bidang informasi dan komunikasi dengan penggunaan satelit komunikasi. Dengan adanya satelit
manusia menjadi semakin cepat, akurat, serta mampu menjangkau seluruh bagian dunia. Seperti dengan adanya
penggunaan Google maps, saluran televisi lokal dan internasional yang bisa diakses dimana pun, jaringan wifi,
deteksi bencana alam, dll.
2. Berkembangnya Ilmu Astronomi. Seperti Pemahaman tentang gravitasi: Mayoritas orang mendapatkan
pengetahuan bahwa gravitasi merupakan elemen penting yang mempengaruhi seluruh hal yang dilakukan
manusia di Bumi. Bahkan NASA sempat melakukan eksperimen hidup tanpa gravitasi untuk mengetahui akan
menjadi seperti apa hidup tanpa gravitasi.
3. Mendapatkan penelitian tentang penyakit. NASA mengungkap luar angkasa menawarkan potensi untuk
mempelajari masalah kesehatan terkait penyakit, penuaan dan imobilitas. Penelitian berfokus pada osteoporosis,
atrofi otot dan nutrisi, dan mencoba memahami efek adaptasi fisiologis untuk kesehatan dan cara-cara untuk
mengatasi perubahan yang tidak diinginkan dalam tubuh manusia.
4. Dalam bidang pertahanan dan keamanan peningkatan akurasi dan keandalan teknologi persenjataan
dengan rekayasa hardware dan software.
5. Teknologi informasi dapat mempercepat penyampaian informasi sehingga dapat mempercepat
pengambilan keputusan.
6. Memerolehan personel militer yang mumpuni yaitu dengan rekrutmen berbasis teknologi informasi.
7. Penggunaan program kecerdasan buatan untuk mensimulasikan formasi dan kekuatan musuh
memungkinkan serangan menjadi efektif dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.
8. Mencegah terjadinya serangan-serangan dari pihak-pihak yang ingin memecah kesatuan Indonesia
dan memecah belah yang menjadi perbedaan dalam kehidupan bernegara dengan media informasi,
contohnya internet.

9. Mempercepat proses persebaran informasi secara akurat


10. Mempermudah komunikasi antarwilayah
11. Media pertukaran data secara efektif dan cepat
Pengaruh/dampak negatif
Dampak Negatif
1. Adanya space junk/sampah luar angkasa. Space junk merupakan objek di orbit sekitar bumi yang
merupakan hasil ciptaan manusia, yang tidak lagi berguna seperti satelit.
2. Memungkinkan adanya pertempuran senjata berbahaya. Karena teknologi ruang angkasa ada yang
membutuhkan nuklir sebagai pasokan energi untuk misi skala besar. Jadi jangan sampai nuklir tersebut
disalahgunakan apabila digunakan sebagai pertempuran senjata dampaknya akan sangat besar.

3. Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan penyalahgunaan satelit oleh para teroris seperti melacak
kondisi tempat mereka akan melakukan kejahatan.
4. Melalui media internet, pelaku teroris dapat berkomunikasi dengan sesama teroris maupun untuk
mencari pengikut.
5. Munculnya perang informasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, karena
sifat penggunaan sistem secara bersama
6. Berkaitan dengan teknologi senjata pemusnah massal (Weapon of Mass Destruction / WMD)
seperti senjata nuklir dan senjata biologi, dikhawatirkan akan menjadi ancaman terbesar bagi suatu
negara bila digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
IMANUEL REFORMATA HULU
XII IPA 3

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai