Jawaban :
1. Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu. Terdapat 2 (dua) jenis satelit yaitu satelit alam dan satelit buatan. Atau definisi satelit
yang lainnya yaitu suatu benda di ruang angkasa yang mengitari benda lain dan tetap berada
dalam gaya tarik benda lain yang ukurannya lebih besar. Satelit dibedakan menjadi dua macam
yaitu satelit alami dan buatan.
Inilah definisi atau pengertian satelit alami dan buatan
Satelit alami adalah benda-benda di luar angkasa yang bukan buatan manusia yang
mengorbit suatu planet atau benda lain yang berukuran lebih besar daripada dirinya, contohnya
seperti Bulan. Bulan adalah satelit alami planet bumi.Sebenarnya terminologi ini berlaku juga
bagi bagi planet-planet yang mengelilingi sebuah bintang, ataupun sebuah bintang yang
mengelilingi pusat galaksi, Akan tetapi jarang sekali digunakan.Bumi sendiri sebenarnya
merupakan satelit alami untuk matahari.
Sedangkan satelit buatan adalah benda-benda buatan manusia yang beredar di ruang
angkasa yang mengelilingi benda lain. Seperti misalnya satelit palapa yang mengelilingi bumi.
Berikut di bawah ini beberapa contoh satelit buatan, diantaranya yaitu:
Satelit komunikasi adalah suatu satelit buatan manusia yang dipasang di ruang angkasa,
bertujuan untuk telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Umumnya
satelit ini menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe yang
terbaru menggunakan satelit pengorbit bumi rendah.
Satelit astronimi adalah suatu jenis satelit buatan yang digunakan untuk mengamati galaksi,
planet, dan benda luar angkasa yang lainnya.
Satelit pengamat Bumi adalah jenis satelit buatan yang dirancang khusus untuk mengamati bumi
dari orbit, misalnya seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer
seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dan yang lainnya.
Satelit mata-mata adalah jenis satelit buatan pengamat bumi atau satelit komunikasi yang
digunakan untuk tujuan militer atau untuk mata-mata.
Satelit cuaca adalah jenis satelit buatan yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim di
bumi.
Satelit tenaga surya adalah jenis satelit buatan yang diusulkan dibuat di orbit bumi tinggi yang
memakai transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena
sangat besar di bumi yang dapat dipakai untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
Satelit navigasi adalah jenis satelit yang menggunakan sinyal radio disalurkan ke penerima di
permukaan tanah, yang bertujuan untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi.
Jenis Satelit
1. Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek
angkasa lainnya yang jauh.
2. Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi menggunakan radio padafrekuensi gelombang mikro.Kebanyakan satelit
komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe
terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.
3. Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit,
seperti satelit reconnaissancetetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti
pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
4. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di
permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit
navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada
juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada
gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data
posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.
5. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk
tujuan militer atau mata-mata.
6. Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga
surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber
tenaga konvensional.
7. Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat
tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasalainnya
oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain
digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup
jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
8. Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.
9. Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk
mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg),
satelit nano (di bawah 10 kg)
Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun
pengendali. Kerja dari satelit ini yaitu dengan cara uplink dan downlink.
Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari planet bumi menuju satelit, sedangkan downlink
yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi. Komunikasi satelit dan cara kerja pada dasarnya
berguna sebagai repeater di langit, satelit ini juga menggunakan transponders, adalah sebuah alat
untuk memungkinkan terjadinya komunikasi 2 arah.
2. Kata Terestrial berasal dari bahasa Inggris terrestrial, yang berarti membumi atau
berada di permukaan tanah. Bila dikaitkan dengan sistem telekomunikasi, yaitu sistem terestrial,
maka akan berarti sistem telekomunikasi yang menggunakan gelombang fre-kuensi radio (RF,
radio frequency) yang beroperasi di permukaan tanah. Tentunya tidak termasuk disini sistem
komunikasi satelit. Jadi sistem terestrial dapat berarti satu sistem pemancar radio atau televisi,
sistem komunikasi microwave, sistem komunikasi point-to-point, yang termasuk juga sistem
komunikasi seluler, baik yang fixed ataupun bergerak (mobile).
Pada mata kuliah kali ini, pembahasan yang diberikan berkaitan dengan sistem
komunikasi seluler bergerak, yang kita kenal populer sebagai sistem telepon genggam atau hp
(handphone) yang sebelumnya dinamai sebagai SKTB (sistem komunikasi telepon bergerak).
Ciri- Ciri transmisi Terestrial
1. Transmisi bersifat land-based
2. Aplikasi: komunikasi jarak pendek antar 2 titik
3. Frekuensi yang lebih tinggi digunakan untuk kecepatan (datarate) yang lebihtinggi. Bisa
mencapai ratusan juta bit/detik
4. Kekuatan transmisi mudah terganggu (melemah) oleh air hujan
Keuntungan Terestrial :
a. Biaya lebih rendah (dapat menghindari biaya penyewaan satelit yang terlalu tinggi atau mahal
b. Mengurangkan delay (waktu pentransmissian lebih cepat dibandingkan dengan satelit sehingga
delay dapat diminimalkan
c. Meningkatkan fleksibilitas
d. Frekuensi radio beroprasi dengan jarak yang lebih pendek dan memerlukan daya pancar yang
lebih kecil dibanding satelit
Contoh contoh jaringan terestrial :
Gelombang Radio HF (high frequency)
Kelebihannya :
1. Dapat menjangkau jarak yang jauh
2. Dapat melewati laut, gurun, tandus, dan hutan belantara
3. Dapat melintasi daerah rawan
4. Kapasitas lebih besar dibanding saluran fisik
Gelombang Mikro
Kelebihannya :
1. Kemampuan salur yang besar dibanding HF
2. Keandalan tinggi tidak terpengaruh oleh cuaca
3. Memungkinkan disalurkannya percakapan SLJJ
4. Fleksibilitas tinggi
5. Repeater dapat dikendalikan tidak perlu dijaga oleh tenaga teknis
4. Teknologi komunikasi meruapakan salah kebutuhan penting umat manusia dewasa ini.
Misalnya dalam hal bekerja, belajar, hiburan, dan masih banyak lagi. Peran teknologi
komunikasi sendiri bisa dikatakan sebagai sarana “mempermudah” kita dalam melakukan
berbagai hal diatas.
Indonesia merupakan salah satu Negara pengguna teknologi komunikasi terbesar di
dunia.Ini disebabkan karena Indonesia merupakan Negara yang sangat besar dan luas, sehingga
untuk menyatukan semuanya, teknologi kumunikasi digunakan untuk mempermudah segalanya
yang berkaitan dengan komunikasi.
Banyak faktor yang membuat teknologi komunikasi itu ada, salah satu diantaranya
media komunikasi. Media merupakan suatu alat pendukung, sehingga teknologi komunikasi
tersebut bisa ada atau bisa dijalankan.Dalam media tersebut sering kita ketahui sistem satelit dan
teresterial.
Sebelumya kita sudah mengetahui apa itu system satelit dan teristerial.
Di Indonesia sendiri, kedua system tersebut sering kita gunakan untuk komunikasi.Akan tetapi,
bila kita melihat secara geologis, system yang paling cocok digunakan di Indonesia adalah
system satelit.Ini disebabkan karena jarak antarah daerah di Indonesia berjauhan, jadi perlu suatu
system yang dapat digunakan sejauh dan seefisien mungkin, sehingga system satelit sangat
cocok digunakan di Indonesia dalam hal komunikasi.
Mungkin sebagian dari kita beranggapan bahwa Indonesia negara kita ini hanya memiliki
satu satelit yang kita kenal lama dengan Satelit Palapa. Tapi ternyata Indonesia memiliki cukup
banyak satelit yang melayan di luar angkasan sana dan dalam jangka waktu tertentu satelit satelit
tersebut diganti karena dengan yang lebih baru. Dan asal tahu saja, ternyata Indonesia telah
melunjurkan satelit sejak tahun 1976.
Berikut ini merupakan nama-nama satelit Indonesia dari tahun 1976 sampai dengan tahun
2009 yang saat ini masih melayan di luar angkasa yang dikitup dari kaskus
1. Satelit Palapa A1 tahun 1976 – Satelit pertama di Indonesia
Palapa ialah nama bagi sejumlah satelit telekomunikasi geostasioner Indonesia. Nama ini diambil
dari “Sumpah Palapa”, yang pernah dicetuskan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit pada tahun 1334.
Satelit pertama diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976 oleh roket Amerika Serikat dan dilepas di atas
Samudera Hindia pada 83° BT. Satelit pertama dari 2 satelit itu bertipe HS-333 dan bermassa 574 kg.
Kemudian 4 satelit dari seri kedua dibuat, yang kesemuanya dari tipe Hughes HS-376.Ketika
peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ke-3 diatur.Awalnya bernama Palapa B3 dan dijadwalkan untuk STS-
61-H, akhirnya diluncurkan sebagai Palapa B2P.Sementara itu Palapa B2 diperbaiki kembali oleh STS-
51-A, diperbaharui dan diluncurkan lagi sebagai Palapa B2R.
2. Sateli Palapa A2 (1977)
Palapa A2 adalah satelit komunikasi milik Indonesia dan dioperasikan oleh Perumtel. Palapa A2
diluncurkan pada tanggal 10 Maret 1977 dengan roket Delta 2914 dan beroperasi di orbit 77 BT sejak
tanggal 11 Maret 1977 hingga bulan Januari 1988, 4 tahun melewati masa operasional yang
direncanakan.
Telkom-2 adalah satelit yang diluncurkan Telkom ke angkasa untuk menggantikan satelit Palapa
B4.Satelit ini dibawa ke angkasa dengan menggunakan roket Ariane 5 dari Kourou di Guyana Perancis
pada tanggal 16 November 2005.
Telkom-2 memiliki umur operasi selama 15 tahun dan bernilai sekitar 170 juta dolar AS. Sekitar
70 persen kapasitas transponder Telkom-2 akan disewakan kepada pihak luar.
Dari 30 persen kapasitas yang akan digunakan sendiri oleh Telkom, satelit buatan Orbital
Sciences Corporation ini diharapkan akan mendukung sistem komunikasi transmisi backbone yang
meliputi layanan telekomunikasi sambungan langsung jarak jauh (SLJJ), sambungan langsung
internasional (SLI), internet, dan jaringan komunikasi untuk kepentingan militer.
Satelit ini akan beredar di orbit 118° BT dengan kapasitas 24 transponder C-band dan berbobot
1.975 kg. Daya jangkaunya mencapai seluruh ASEAN, India dan Guam.
Selain itu INASAT-1 adalah satelit Nano alias satelit yang menggunakan komponen elektronik
berukuran kecil, dengan berat sekitar 10-15 kg.Satelit itu dirancang dengan misi untuk mengumpulkan
data yang berhubungan erat dengan data lingkungan (berupa fluks magnet didefinisikan sebagai muatan
ilmiah) maupun housekeeping yang digunakan untuk mempelajari dinamika gerak serta penampilan
sistem satelit.
Adapun satelit itu dirancang bersama oleh PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), khususnya Pusat Teknologi Elektronika (Pustek)
Dirgantara. Berbekal nota kesepakatan antara LAPAN, Dirgantara Indonesia, serta dukungan
dana dari Riset. Unggulan Kemandirian Kedirgantaraan 2003, maka dimulailah rancangan satelit
Nano dengan nama Inasat-1 (Indonesia Nano Satelit-1).Dari segi dinamika gerak akan diketahui
melalui pemasangan sensor gyrorate tiga sumbu, sehingga dalam perjalanannya akan diketahui
bagaimana perilaku geraknya. Penelitian dinamika gerak ini menjadi hal yang menarik untuk
satelit-satelit ukuran Nano yang terbang dengan ketinggian antara 600-800 km.
LAPAN-TUBSAT membawa sebuah kamera beresolusi tinggi dengan daya pisah 5 meter dan
lebar sapuan 3,5 kilometer di permukaan Bumi pada ketinggian orbit 630 kilometer serta sebuah kamera
resolusi rendah berdaya pisah 200 meter dan lebar sapuan 81 kilometer.Manuver attitude ini dilakukan
dengan menggunakan attitude control system yang terdiri atas 3 reaction wheel, 3 gyro, 2 sun sensor, 3
magnetic coil dan sebuah star sensor untuk navigasi satelit. Komponen-komponen inilah yang
membedakannya dengan satelit mikro lain yang hanya mengandalkan sistem stabilisasi semi pasif
gradien gravitasi dan magneto torquer, sehingga sensornya hanya mengarah vertikal ke bawah.
Sebagai satelit pengamatan, satelit ini dapat digunakan untuk melakukan pemantauan langsung
kebakaran hutan, gunung meletus, tanah longsor dan kecelakaan kapal maupun pesawat. Tapi
pengamatan banjir akan sulit dilakukan karena kamera tidak bisa menembus awan tebal yang biasanya
menyertai kejadian banjir.
9. Indostar II / Cakrawarta II (2009)
Satelit Palapa D (kode internasional = 2009-046A) adalah satelit komunikasi Indonesia yang
dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Indosat Tbk dan diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2009 pukul
16:28 WIB di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan roket Long March (Chang Zheng)
3B. Satelit ini dibuat oleh Thales Alenia Space, Perancis, dan dimaksudkan sebagai pengganti satelit
Palapa C2 pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT yang akan selesai masa operasionalnya pada tahun
2011.
Satelit LAPAN A2
LAPAN-A2 adalah merupakan satelit terbaru buatan Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN). Satelit ini merupakan suksesor dari satelit buatan LAPAN
sebelumnya, yaitu: satelit LAPAN-TUBSAT yang dibuat di Jerman. Untuk satelit LAPAN-A2 ini
sepenuhnya dibuat di Indonesia, namun tetap menggunakan konsultan dari Jerman.Tujuan
penggunaan utama dari satelit LAPAN-A2 adalah sebagai mitigasi bencana. Satelit LAPAN-A2
sering juga disebut dengan nama satelit LAPAN-ORARI. Rencananya satelit LAPAN-A2 akan
diluncurkan pada pertengahan 2015 dari Sriharikota, India.Gambar dibawah ini adalah
spesifikasi dari Satelit LAPAN-A2 atau ORARI.