2. Daerah lintang terbesar terdapat pada kutub utara dan selatan. 3. Path loss kecil. 4. Mudah diaplikasikan pada frekuensi reuse yang lebih besar. 5. Pengendalian pada stasiun bumi berdaya kecil. Kekurangan LEO
1. Jumlah satelit banyak ( 50-70 satelit).
2. Tidak efektif untuk cakupan nasional atau regional 3. Luas cakupan daerah kecil. 4. Karena kebutuhan jumlah satelit banyak, biaya peluncuran untuk menyebarkan mahal. 5. Sulit dalam peluncuran dan mengoperasian karena jumlah satelit banyak. 6. Lifetime orbital jauh lebih pendek daripada GEO dan MEO karena degradasi orbital. Karakteristik LEO
Tinggi orbit: 200 – 3000 km, di atas permukaan bumi
Periode Orbit: 1.5 jam Kecepatan putar: 27.000 km/jam Waktu Tampak: Delay Time: 10 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi) Jumlah Satelit: 50 (Global Coverage) Penggunaan: Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi bergerak (mobile) contohnya satelit Iridium dan Global Star.
Kelebihan GEO
1. Stasiun pengendali tidak harus setiap saat melakukan track terhadap satelit. 2. Hanya beberapa satelit cukup meng-cover seluruh lapisan bumi. 3. Maksimal lifetime 15 tahun atau lebih. Kekurangan GEO
1. Delai propagasi yang cukup besar, berkisar antara 250 milidetik.
2. Proses peluncuran satelit mahal karena berada pada orbit yang jauh. Antena penerima pada stasiun bumi harus berdiameter besar agar dapat menangkap sinyal/frekuensi yang dipancarkan. Karakteristik GEO
Tinggi orbit: sekitar 35.800 km, di atas permukaan bumi
Periode Orbit: 24 jam Kecepatan putar: 11.000 km/jam, Waktu Tampak: Selalu tampak ( karena kecepatan putar satelit sama dengan kecepatan putar bumi Delay Time: 250 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi) Jumlah Satelit: 3 (Global Coverage) Penggunaan: Banyak digunakan oleh satelit untuk sistem telekomunikasi tetap, seperti Palapa, Intelsat, Asiasat, dll.