Anda di halaman 1dari 9

ANALYSA CROSSWIND BERDASARKAN MUSIM DI

STASIUN METEOROLOGI KLAS III WAIOTI MAUMERE


DESEMBER 2013 – NOVEMBER 2014

ANALYSIS CROSSWIND BASED IN SEASON


METEOROLOGICAL STATION CLASS III WAIOTI MAUMERE
DECEMBER 2013 - NOVEMBER 2014

Thariq Harun Al Rasyiid


thariqharunalrasyiid@gmail.com

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika


Jl. Perhubungan 1 no.5, Pondok Betung, Bintaro, Tangerang Selatan

ABSTRAK
Kejadian angin silang atau sering kita sebut dengan istilah crosswind merupakan salah satu peristiwa atau
fenomena cuaca yang dapat terjadi di setiap wilayah, yang mana kejadian ini sangat mempengaruhi
keselamatan , kenyamanan, dan keteraturan dalam dunia penerbangan baik pada saat pesawat akan lepas
landas Take off atau pada saat mendarat Landing. Karena jika suatu pesawat udara terkena hembusan
crosswind ini maka akan dapat menyebabkan peswat tergelincir ataupun oleng yang mana sangat
berbahaya bagi pesawat. Adanya sebuah metoda Windrose dan juga sebuah metoda perhitungan
crosswind
Kita dapat melihat variasi arah dan kecepatan angin dominan baik per jam maupun harian di suatu
wilayah dengan dan juga kita dapat menghitung berapa kecepatan angin yang berhembus memotong arah
landasan pesawat sehingga kita dapat meberikan sebuah peringatan kepada pesawat terbang yang
beroprasi di bandara , sehingga kita dapat mengantisipasi akan adanya kejadian crosswind ini.

Kata kunci : crosswind, windrose , lepas landas , mendarat

ABSTRACT
The incidence of cross winds or often called by the term crosswind is one of the events or the weather
phenomena that can occur in each region, which this incident affect the safety, comfort, and good
regularity in the aviation world when the aircraft will take off Take off or on when landing Landing.
Because if an aircraft is then exposed to gusts of crosswind will cause planes to slip or wobble which is
very dangerous for aircraft. The existence of a method of Windrose and also a calculation method
crosswind We can see the variation of wind speed and direction dominant either hourly or daily in an area
with and also we can calculate how the speed of the wind that blows cut toward the airstrip so we can not
give a warning to aircraft that operate at the airport, so we can anticipate this will be the crosswind events.

Keywords: crosswind, windrose, takeoff, landing.


menggunakan metoda windrose juga dapat
digunakan sebagai data pendukung untuk
I PENDAHULUAN melacak atau mengidentifikasi adany bahaya
crosswind ,crosswind atau sering disebut dengan
1.1 Latar belakang angin silang adalah angin yang arahnya dari
Kabupaten Sikka yang terdapat di kota Maumere samping benda yang bergerak, misalnya kapal
merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di laut yang sedang berlayar, pesawat terbang yang
Nusa Tenggara Timur. Letak geografisnya sedang dalam penerbangan (Wirjohamidjojo dan
terletak diantara 8°22‟ sampai dengan Ratag, 2006). Adanya kita mengetahui
8°50‟Lintang Selatan dan 121º55'40" sampai variabilitas arah dan kecepatan angin adalah
122º41'30" Bujur Timur, bandara uadara yang sangat penting khususnya di dunia penerbangan.
berada di kota maumere yaitu Bandarara Berdasarkan rekomendasi dari ICAO arah landas
Fransseda Maumere yang posisi runwaynya pacu sebuah bandar udara secara prinsip
yakni 230° dan juga 50°. Dalam dunia diupayakan sedapat mungkin harus searah
penerbangan keselamatan penerbangan adalah dengan arah angin yang dominan.baik pada saat
prioritas utama, keselamatan yang menyangkut pesawat terbang akan mendarat maupun pada
keselamatan manusia,faktor kondisi dan jenis saat lepas landas atau terbang .Beberapa
pesawat terbang, fasilitas sarana dan prasarana referensi ICAO dan FAA (Federal Aviation
bandara pesawat terbang, dan juga faktor cuaca Administration) menyatakan bahwa besarnya
yang mana merupakan hal yang sangat penting crosswind maksimum yang diperbolehkan
untuk di perhatikan dalam dunia penerbangan. bergantung pada jenis dan ukuran pesawat yang
Dalam hal ini perlu adanya informasi navigasi beroperasi, susunan sayap dan kondisi
penerbangan dan juga pelayanan meteorologi permukaan landasan pacu. Berdasarkan
guna tercapainya keselamatan ,keteraturan dan rekomendasi ICAO (Annex 14, 2004), arah
kenyamanan dalam penerbangan. Pelayanan landas pacu sebuah bandar udara harus
informasi cuaaca sangat penting adanya, diorientasikan sehingga pesawat udara dapat
gunanya dalam penerbangan yaitu untuk mendarat dan lepas landas paling sedikit 95%
mengantisipasi terjadinya kecelakaan pesawat dari seluruh komponen angin yang bertiup :
yang mana kecelekaan pesawat salah satunya
salah satu terjadinya kecelakaan dalam Panjang runway Kecepatan angin
penerbangan dalam pesawat adalah faktor
meteorologi, informasi cuaca juga ambil andil (meter) (knots)
dalam efesiensi pengguanaan bahan bakar <1200 10
pesawat sehingga pesawat dapat menghemat 1200 - 1500 14
bahan bakar selama penerbangan. Angin < 1500 20
merupakan salah satu unsur meteorologi baik Tabel 1. Tabel panjang runway dan kecepatan
arah mau kecepatannya yang mana crosswind
informasinya sangat penting bagi informasi
cuaca. Keakuratan dalam penyampaian Panjang runway dan batas kecepatan angin
informasi cuaca adalah satu hal yang penting. crosswind berdasarkan maskapai jenispesawat
terbang yang beroprasi di bandara Fransseada
Salah satu cara untuk menentukan informasi arah Maumere yaitu:
dan kecepatan angin adalah dengan
 Nam Air :Boeing 737-500
mengguanakan metoda windrose dengan
Panjang landasan :Take off/Landing
menggunakan metoda ini kita akan menemuakan
1830/1360 meter
frekuaensi variasi arah dan kecepatan angin
Batas kecepatan crosswind : 21 knots
sehingga dari informasi ini dapat di pergunakan
 Wings Air : ATR 737-600
untuk mendukung keselamatan take off dan
Panjang landasan :Take off/Landing
landing pesawat udara. Selain itu dengan
1220/1050 meter
Batas kecepatan crosswind : 14 knots Menurut Remage (1971) daerah monsoon
 Transnusa : Fokker- F50 dibatasi oleh garis lintang 35 o U dan 25º S,
Panjang landasan : Take off/ Landing yang oleh garis bujur 30º BB dan 170º BT. Letak
1050/1120 meter geografis kepulauan Indonesia termasuk dalam
Batas kecepatan crosswind : 11 knots daerah monsoon.

Bahanya crosswind ini yaitu dapat II METOE PENELITIAN


melencongkan atau membuat pesawat oleng 2.1 Data
karena adanya gangguan angin yang arahnya Data yang dipergunakan ialah data angin
memotong landasan dengan kecepatan angin permukaan dari hasil pengamatan synoptik
yang di atas normal suatu pesawat dapat Stasiun Meteorologi Kelas III Waioti Maumere
menahan laju angin tersebut sehingga dapat dari bulan desember 2013 – November 2014.
menyebabkan pesawat oleng dan di mungkinkan
peswat akan mengalami kecelakaan pada saat 2.2 Metode
take off ataupun landing.
Metode yang digunakan untuk menganalisa arah
1.2 Rumusan Masalah dan kecepatan angin dominan pada setiap
musimnya yaitu dengan menggunakan metoda
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan windrose, hasil dari windrose tersebut kita dapat
masalah yang akan di bahas adalah tentang mengetahui arah dan kecepatan angin pada
variasi arah dan kecepatan angin, serta adanya dominan pada musim tersebut . setelah itu kita
kejadian crosswind di bandara frans seda mencarari besaran angin yang memotong
maumere. landasan dengan menggunakan metoda
crosswind.
1.3 Tujauan
Cw= kecepatan angin x sin (arah cw – arah rwy)
Tujuan penulis adalah untuk mengetahui adanya
variasi angin permukaan harian dan juga adanya
crosswind di bandara udara Frans seda Maumere III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunakan windrose, manfaat dari
3.1 Variasi Arah Dan Kecepatan Angin
penulisan ini adalah untuk mengetahui variasi
Dominan Berdasarkan Musim
angin harian angin permukaan dan juga unuk
mengetahui adanya potensi crosswind untuk a. musim hujan
mendukung informasi cuaca di bandara Frans
seda Maumere. PAGI

1.4 Landasan Teori


Adanya duah daerah bertekanan tinggi
dan bertekanan udara rendah maka akan ada
sebuah aliran masa udara yang bergerak dari
daerah tekanan tinggi menuju daerah bertekanan
rendah maka itulah yang di sebut angin
(Soepangkat, 1994). Arah angin yaitu arah
darimana asal mula angin itu berhembus yang
nantinya dinyatakan dalam derajat yang nantinya
diukur searah jarum jam dengan mengacu pada
kompas ( Soejitno, 1973 ). . Angin moonson
adalah yang mana ketika memasuki musim (A)
panas memasuki benua dan musim dingin keluar
benua moonson berbalik arah setiap setengah
tahun sekali (William. L. Donn, 1951)
tertinggi 17 – 21 knot. Sementara jika kita
melihat pada gambar (b) yang mana gambar
tersebut adalah variasi angin pada siang hari
arah angin dominann berhembus dari arah utara
sebanyak 40% dengan rentang kecepatan
SIANG tertinggi 17-21 knot . kemudian jika melihat
pada gambar (c) variasi anginnya tidak terlalu
banyak arah angin dominan yaitu pada arah utara
yakni sebesar 18% dengan rentang kecepatan
angin tertingginya yaitu sebesar 17-21 knots.

(B)

SORE

Tabel 1. Arah dan kecepatan angin pada musim


hujan dan jumlah kejadian crosswind.

Pada tabel di atas terlihat adanya arah


(C) dan kecepatan crosswind di banadara Fransseda
Gambar 1. Diagram windrose dibagi Maumere tepatnya pada saat musim hujan yakni
berdasarkan waktu gambar (A,B,C) pada musim pada bulan Desember 2013 - Maret 2014 dengan
hujan . adanya pembagian waktu menjadi 3 yakni
pagi,siang,dan sore. Yang mana dapat kita lihat
Pada gambar diagram diatas adalah
dari pagi hingga sore hari crosswind yang terjadi
gambran variasi angin yang berada pada bandara
berkisar kurang dari 11 knots dan arah angin
Franseda Maumere yang mana bertepatan pada
dominan dari pagi hingga sore yaitu dari arah
musim hujan pada periode bulan Desember 2013
utara yang artinya cukup baik untuk
– Maret 2014 . jika kita lihat pada bulan
penerbangan karena jika kita melihat pesawat
Desember hingga bulan Maret identik dengan
jenis terkecil yang beroprasi di bandara adalah
hujan (monsoon barat). Jika kita lihat gambar (a)
Fokker – F50 yang batas crosswindnya yaitu
arah angin cukup bervariasi yang mana dominan
angin dengan kecepatan 11 knots.
dari arah utara sekitar 16% dan dari arah timur
laut sebesar 12 % dengan kecepatan angin
(C)
b. Peralihan Pertama
Gambar 2. Diagram windrose dibagi
Pagi berdasarkan waktu gambar (A,B,C) pada musim
transisi pertama .
Dari gambar windrose di atas adalah
data arah dan kecepatan angin di bandara
Fransseda Maumere yakni berdasarkan musim
peralihan yang mana tepatnya pada bulan April –
Mei yang mana pada gambar (a) anginnya
dominan dari arah barat daya dengan 23%
dengan rntang kecepatan angin tertinggi 17-21
knot. Sementara nya jika kita melihat pada
gambar (b) arah anginnya cukup bervariasi yakni
dari arah utara sebesar 15% dengan rentang
kecepatan anginnya tertingginya yaitu 17-21
knot dan juga dari arah barat daya sebesar 14%
dengan rentang kecepatan angin tertingginya
(A) yaitu 11- 17 knot.sementara jika kita melihat
Siang gambar (c) angin dominan bergerak dari arah
utara dengan besar 15% dengan rentang
kecepatan angin teritinggi yaitu 17-21 knot dan
juga dari arah barat daya sebesar 14% dengan
rentang kecepatan angin tertinggi yaitu 11-17
knot.

(B)

Sore
Tabel 2. Arah dan kecepatan angin pada musim
peralihan pertama dan jumlah kejadian
crosswind SIANG
.
Dari data tabel di atas menunjukkan
frekuaensi arah dan kecepatan crosswin di
bandara Fransseda Maumere yakni pada musim
peraliha pertama tepatnya pada bulan April 2014
– Mei 2014 dengan adanya pembagian
berdasarkan waktu yaitu pagi,siang,dan sore .
Jika kita liat pada tabel di atas arah dan
kecepatan crosswind pada pagi hari hingga siang
hari dominan dari arah utara dengan kecepatan
crosswindnya di bawah 11 knot sementara pada
pada sore hari arah angin dominan dari arah
barat daya dengan kecepatan crosswind di bawah
11 knots yang berarti pada musim peralihan (B)
pertama ini cukup baik untuk penerbangan
SORE
karena jika kita melihat pesawat jenis terkecil
yang beroprasi di bandara adalah Fokker – F50
yang batas crosswindnya yaitu angin dengan
kecepatan 11 knots.

c. Musim Kemarau

PAGI

(C)

Gambar 3. Diagram SIANG windrose dibagi


berdasarkan waktu gambar (A,B,C) pada musim
Musim Kemaau.
Dari gambar windrose di atas adalah
(A)
data arah dan kecepatan angin di bandara
Fransseda Maumere yakni berdasarkan musim
kemarau (Moonson Timur) yang mana tepatnya
pada bulan juni 2014- September 2014 yang
mana pada gambar (a) anginnya dominan dari
arah barat daya dengan 20% dengan rntang
kecepatan angin tertinggi 11-17 knot. Sementara
nya jika kita melihat pada gambar (b) arah
anginnya cukup bervariasi yakni dari selatan dan
barat daya sebesar 16% dengan rentang
kecepatan angin tertingginya 11-17 knot
.sementara jika kita melihat gambar (c) angin d. Musim Peralihan Ke dua
dominan bergerak dari barat daya 29% dengan
rentang kecepatan angin teritinggi yaitu 17-21 PAGI
knot.

(A)
SIANG

Tabel 3. Arah dan kecepatan angin pada musim


kemarau dan jumlah kejadian crosswind

Dari data tabel di atas menunjukkan


frekuaensi arah dan kecepatan crosswind di
bandara Fransseda Maumere yakni pada musim
peraliha pertama tepatnya pada bulan juni 2014
– september 2014, dengan adanya pembagian (B)
berdasarkan waktu yaitu pagi,siang,dan sore .
Jika kita liat pada tabel di atas arah dan
kecepatan crosswind pada pagi hari hingga siang SORE
hari dominan dari arah selatan dengan kecepatan
crosswindnya di bawah 11 knot, sementara pada
pada sore hari arah angin dominan dari arah
barat daya dengan kecepatan crosswind 11
knots jadi dalam satu musim ini presentase
kejadian crosswind yang dapat membahayakan
penerbangan sebesar 0,41% , yang berarti pada
musim Kemarau pada sore hari terdapat adanya
kecepatan angin crosswind yang dapat
membahayakan pesawat pada saat take off dan
landing jenis Fokker –F50 karena pesawat jenis
ini batas ambang crosswindnya adalah 11 knot.
peralihan ke dua tepatnya pada bulan Oktober
(C) 2014 – Novembr 2014 dengan adanya
Gambar 4.Diagram windrose dibagi pembagian berdasarkan waktu yaitu
berdasarkan waktu gambar (A,B,C) pada musim pagi,siang,dan sore . Jika kita liat pada tabel di
Musim Peralihan Ke Dua atas arah dan kecepatan crosswind pada pagi hari
hingga sore hari arah angin dominan berhembus
Dari gambar windrose di atas adalah data arah dari arah utara, yang mana pada pagi hari
dan kecepatan angin di bandara Fransseda terjadinya crosswind dengan kecepatan angin 11
Maumere yakni berdasarkan musim peralihan knot dengan presentase kejadian sebesar 0,82%,
kedua yang mana tepatnya pada bulan oktober sementara itu pada siang hari juga terlihat
2014- november 2014 yang mana pada gambar adanya angin crosswind dengan kecepatan angin
(a) anginnya dominan dari arah utara sebesar 11 knots dengan presentasi kejadian sebesar
28% dengan retang kecepatan angin tertinggi 1,25% , dan pada sore hari juga terlihat adanya
11-17 knot. Sementara jika kita melihat pada angin crosswind dengan kecepatan angin 11 knot
gambar (b) arah anginnya cukup bervariasi yakni dengan presentase kejadiannya sebesar 0,41%,
dari selatan dan utara sebesar 28% dengan dengan adanya kecepatan angin crosswind yang
rentang kecepatan angin tertingginya 11-17 knot besarnya 11 knot maka akan membahayakan
dan barat laut sebesar 24% dengan rentang pesawat dengan jenis Fokker – F50 yang mana
kecepatan angin tertinggi 11-17 knot .sementara pesawat ini memiliki batas kecepatan crosswind
jika kita melihat gambar (c) angin dominan sebesar 11 knot, sehingga dapat menggagu
bergerak dari barat daya 20% dengan rentang proses take off/ landing.
kecepatan angin teritinggi yaitu 17-21 knot .
IV. KESIMPULAN

Potensi terjadinya angin silang crosswind di


bandara Fransseda Maumere adalah kecil adanya
di musim penghujan (Monsoon Barat) hingga
musim peralihan pertama tidak terdeteksi adanya
crosswind yang dapayt membahayakan
penerbangan .Menginjak musim kemarau dan
musim perallihan ke dua, terdeteksi adanya
crosswind meskipun sedikit kejadian yang dapat
membahayakan pesawat jenis Fokker –F50
dengan kecepaan crosswindnya yaitu 11 knots
dominan terjadi pada sore hari dari arah 230°,
dan dalam 2 musim tersebut total presentase
kejadian crosswind yang dapat membahayakan
penernagan di bandara Fransseda Maumere yaitu
sebesar 2,89 % dan dengan total kejadian
sejumlah 8 kali kejadian. Sehingga dapat
disimpulkan pesawat dengan jeni Fokker – F50
milik maskapai Transnusa yang dapat terkena
dampak dari adanya crosswind tapi kecil
kemungkinan karena dalam 1 tahun presentase
kejadian crosswind sebesar 2,89% sementara
Tabel 4. Arah dan kecepatan angin pada musim untuk jenis pesawat ATR - ATR 737-600 dan
peralihan ke dua dan jumlah kejadian crosswind Boeing 737-500 yang di gunakan oleh maskapai
Wings Air dan NAM Air tidak terkena dampak
Dari data tabel di atas menunjukkan dari adanya crosswind di banadara Fransseda
frekuaensi arah dan kecepatan crosswind di Maumere.
bandara Fransseda Maumere yakni pada musim
Ramage,L.S.1971.Monsoon Meteorologi.
International Geophysic series Vol 15.
V. DAFTAR PUSTAKA
Soejitno, 1973, Dasar-Dasar Pengamatan
Annex 14, 2004, Aerodrome Chapter 3 Physical
Meteorologi Permukaan, Akademi
Characteristic, ICAO, USA.
Meteorologi dan Geofisika, Jakarta
.
htpps://www.airlines-inform.com/commercial-
Soepangkat. 1994. Pendahuluan Meteorologi,
aircraft/boeing-737-500
BPMLG, Jakarta.

https://all-aero.com/index.php/59-planes-b-
William.L.Donn.1951.Meteorology.Mc Grow
c/1988-bae-146s Hill Book Company New York.New York.

International Civil Aviation Organization. 2004.


Annex 14 Volume I Aerodrome Design and Wirjohamidjojo, S.dan Ratag, M.A. 2006.
Operations. Kamus Istilah Meteorologi

Anda mungkin juga menyukai