Anda di halaman 1dari 19

SATELIT LEO DAN MEO

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DAN RADAR


Apa itu Satelit?

Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan waktu


rotasi dan revolusi tertentu. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa
Indonesia, satelit adalah bintang siarah yang mengedari bintang
siarah yang lebih besar, misalnya bulan yang mengedari bumi. Satelit
dapat mengelilingi planet karena adanya gaya gravitasi planet.

Ada 2 jenis satelit, yaitu:


1. Satelit Alami
2. Satelit Buatan
Apa fungsi Satelit?

Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai


repeater di langit. Satelit juga menggunakan transponder,
yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya
komunikasi 2 arah.
Antena satelit berfungsi sebagai penerima transimisi di
setiap kawasan di dunia. Sedangkan satellite spacing
(penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan
transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya. Sedangkan
power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui
sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang
menggunakan Sel surya (Solar cells).
A. Jenis orbit Satelit

1. Satelit LEO (Low Earth Orbits) Let’s


Go!
2. Satelit MEO (Medium Earth Orbit)
3. Satelit GEO (Geostationary Earth Orbit)
A.1 LEO (Low Earth Orbit)

Satelit jenis LEO merupakan satelit yang mempunyai ketinggian


200 – 3000 km di atas permukaan bumi. Satelit ini memiliki garis edar
yang terdekat dengan bumi. Sehingga satelit LEO harus mempunyai
kecepatan yang sangat tinggi supaya tidak terlempar ke atmosfer.
Kecepatan edar satelit LEO mencapai 27.000 Km/h untuk mengitari
bumi dalam waktu 90 menit.
A.1 LEO (Low Earth Orbit)

Delay Time LEO sebesar 10 ms ( Waktu perambatan


gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun
bumi).Satelit pada orbit ini dapat menyeselaikan satu putaran
mengeliling bumi antara 30 menit hingga 1.5 jam. Satelit pada low
orbit hanya dapa terlihat oleh station bumi sekitar 10 menit.
A.1 LEO (Low Earth Orbit)

A.1.1 Pengaplikasian Satelit LEO

1.Sistem Remote Sensing

1.Peramalan Cuaca

1.KomunikasI Selular
A.1 LEO (Low Earth Orbit)

A.1.2 Kelebihan LEO antara lain

Latency atau delay rendah.


Daerah lintang terbesar terdapat pada kutub utara dan selatan.

Path loss kecil.


Mudah diaplikasikan pada frekuensi reuse yang lebih besar.
Pengendalian pada stasiun bumi berdaya kecil.
A.1 LEO (Low Earth Orbit)

A.1.3 Kelemahan LEO antara lain

Jumlah satelit banyak ( 50-70 satelit).

Tidak efektif untuk cakupan nasional atau regional

Luas cakupan daerah kecil.

Karena kebutuhan jumlah satelit banyak, biaya peluncuran untuk menyebarkan mahal.
A.1 LEO (Low Earth Orbit)

A.1.3 Kelemahan LEO antara lain

Sulit dalam peluncuran dan mengoperasian karena jumlah


satelit banyak.

Lifetime orbital jauh lebih pendek daripada GEO dan MEO


karena degradasi orbital.
A.1 LEO (Low Earth Orbit)

A.1.4 Karakteristik LEO

Tinggi orbit: 200 – 3000 km, diatas permukaan bumi


Periode Orbit: 1.5 jam


Kecepatan putar: 27.000 km/jam


Waktu Tampak: 10 menit



A.1 LEO (Low Earth Orbit)

A.1.4 Karakteristik LEO

Delay Time: 10 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke


satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)

Jumlah Satelit: 50 (Global Coverage)


Penggunaan: Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi


bergerak (mobile) contohnya satelit Iridium dan Global Star.


A.2 MEO (Medium Earth Orbit)

Satelit pada orbit ini mempunyai ketinggian di atas 10000 km


dengan aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO. Namun karena
jarak yang sudah cukup jauh jumlah satelit pada orbit MEO tidaklah
sebanyak satelit pada orbit LEO. Satelit jenis MEO ini mempunyai
delay sebesar 60 – 80 ms. MEO, Medium Earth Orbit Satelit dengan
ketinggian orbit menengah dengan ketinggian 9656 km hingga
19312 km dari permukaan bumi. Pada orbit ini satelit dapat terlihat
oleh stasiun bumi lebih lama sekitar 2 jam atau lebih. Dan waktu yang
diperlukan untuk menyeleseaikan satu putaran mengitari bumi
adalah 2 jam hingga 4 jam.
A.2 MEO (Medium Earth Orbit)

A.2.1 Pengaplikasian Satelit MEO

1.Sistem Remote Sensing

1.Peramalan Cuaca

1.KomunikasI Selular
A.2 MEO (Medium Earth Orbit)

A.2.2 Kelebihan MEO antara lain

Latency atau delay lebih rendah daripada GEO


(tetapi lebih besar dari LEO).

Penggunaan frekuensi reuse lebih baik dibanding


dengan GEO (tetapi kurang dari LEO)
A.2 MEO (Medium Earth Orbit)

A.2.2 Kelebihan MEO antara lain

Penyebarannya lebih sedikit, sehingga murah daripada


sistem LEO (tapi lebih mahal dibandingkan dengan GEO).

Lifetime satelit pada orbit MEO lebih lama dari sistem LEO
(tetapi kurang dari GEO)
A.2 MEO (Medium Earth Orbit)

A.2.3 Kelemahan MEO antara lain

Jumlah satelit yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan GEO.

Karena lebih banyak jumlahya, maka biaya peluncuran lebih mahal daripada GEO.

Antena pengendalinya umumnya lebih mahal dan kompleks.

Cakupan daerah sempit (yaitu: lautan, padang pasir, hutan)


A.2 MEO (Medium Earth Orbit)

A.2.4 Karakteristik MEO

Tinggi orbit: sekitar 6.000 – 12.000 km, diatas permukaan bumi

Periode Orbit: 5 – 12 jam

Kecepatan putar: 19.000 km/jam

Waktu Tampak: 2 – 4 jam per hari


A.2 MEO (Medium Earth Orbit)

A.2.4 Karakteristik MEO

Delay Time: 80 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke


satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)

Jumlah Satelit: 10 – 12 (Global Coverage)

Penggunaan: Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi bergerak (mobile)


misalnya satelit Oddysey dan ICO.

Anda mungkin juga menyukai