3
Hubungan satelit dengan sistem komunikasi
Sistem komunikasi yang berkembang pasca PD II masih menggunakan sistem komunikasi hamburan
troposper sebagai media transmisi untuk mnghubungkan dua daerah yang terpisah cukup jauh.
Perkembangan selanjutnya ditemukan teknologi gelombang mikro yang memungkinkan transmisi
dilakukan secara terestrial (tidak melalui atmosfer). Gagasan tentang komunikasi satelit pertama kali
dicetuskan Arthur C. Clarke yang terkenal dalam tulisannya yang berjudul “EXTRA TERRESTRIAL RELAY”
pada tahun 1945. Dia berpendapat bahwa dengan menempatkan satelit pada orbit ekuator dengan
ketinggian sedemikian rupa, maka satelit mempunyai waktu periodik 24 jam, kemudian posisi satelit
akan selalu tetap terhadap setiap titik di permukaan bumi, sehingga disebut Satelit Sinkron atau
“GEOSTATIONARY SATELLITE”.
Perkembangan dalam khayalan Arthur dijelaskan bahwa satelit tersebut dapat dipergunakan segai
repeater (pengulang) untuk komunikasi, yaitu menggunakan 3 buah satelit dengan orbit seperti di atas
tetapi terpisah 120 derajat. Dengan demikian komunikasi antar 2 tempat dari hampir seluruh dunia
dapat dilakukan, hanya sebagian kecil dari bumi, yaitu daerah kutub utara dan selatan yang tidak
tercakup oleh sistem
4
1.2 KRONOLOGI PELUNCURAN SATELIT
1. 1945 Arthur C. Clarke Article : “Extra – Terrestrial Relays”
17. 1975 RCA SATCOM : 1st Operational body – stabilized comm. Satellite
19. 1976 PALAPA : 3rd country (Indonesia) to launch domestic comm. Satellite
21. 1988 TAT – 8 : 1st Fiber Optic Trans – Atlantic telephone cable
5
Satelit Telkom yang sudah diluncurkan
6
1.3 BAGAIMANA MENENTUKAN KETINGGIAN SATELIT
Pada khayalan Arthur C. Clarke, sebuah satelit yang mengorbit pada ketinggian tertentu mempunyai
periode sama dengan periode bumi berputar akan sangat efektif dalam sistem lkomunikasi , karena
antena tidak perlu mengikuti pergerakan satelit.
Ketinggian yang diperlukan untuk orbit Geostationer dapat diturunkan dari teori dinamika gerak untuk
suatu orbit lingkaran pada ketinggian h diatas tanah. Jika kelilingnya adalah 2Π (a + h), dimana a =
6371 km adalah jari – jari bumi pergerakan dalam sebuah lingkaran. Berarti kecepatan keliling V
adalah konstan, karena itu waktu satu orbit adalah
2Π (a+h)
T=
V
7
Dari mekanika gaya sentripental pada sebuah satelit dengan masa M adalah :
MV 2
Fs =
a+h
MV 2
Mg =
a+h
Dimana g ′ adalah percepatan gravitasi pada ketinggian satelit dan akhirnya dihubungkan dengan percepatan gravitasi g =
9,8 m/s pada permukaan bumi oleh persamaan ;
a 2
g′ =g .........................................................................(1.1)
a+h
a 2 MV2
Mg = a+h
= a+h .........................................................(1.2)
8
Karena itu diperoleh :
1
V=a .............................................................................(1.3)
a+h
Dimana T adalah waktu dalam jam, dengan kenaikan nilai T = 24 jam diperoleh h = 35,855 Km.
Dan nilai h ini sebagai ketinghian dari orbit Geostationer.
9
1.4 KONFIGURASI SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
Dalam menjalankan sistem komunikasi sebuah komunikasi satelit, ada dua elemn dasar yang
ikut berperan di dalamnya, yaitu : Stasiun Bumi (Ground Segement) dan Satelit (Space Segment). Stasiun
Bumi akan mengirimkan sinyal informasi ke arah satelit dengan menggunakan frekuensi yang dinamakan
Frekuensi Up Link dan sebaliknya satelit sebagai repeater tunggal di luar angkasa akan meneruskan
sinyal informasi ke arah tujuan dengan mengunakan Frekuensi Down Link
10
Masing – masing besaran frekuensi up link dan down link tersebut mengikuti aturan yang distandarisasi
oleh ITU-T dengan mengategorikan besarnya frekuensi sesuai dengan Band-nya seperti di bawah ini:
11
Tabel di atas memperlihatkan susunan band frekuensi untuk up link dan down link dari komunikasi
satelit yang berlaku secara seragam di seluruh dunia. Sama seperti aplikasi komunukasi gelombang
mikro, maka pertimbangan pemilihan band frekuensi didasarkan pada tingkat kebutuhan aplikasi satelit
tersebut. Jika sistem komunikasi satelit yang dibangun membutuhkan bandwidth yang lebar, maka lebih
baik untuk memilih band frekuensi yang besar seperti Ku atau Ka sedangkan untuk efisiensi daya, maka
dipilih bandwidth yang kecil. Faktor lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan band frekuensi adalah
bahwa semakin tinggi frekuensinya, redaman yang diakibatkan oleh air hujan semakin tinggi. Semakin
besar daya yang dipunyai oleh satelit tersebut, luas wilayah yang dapat dijangkau akan semakin lebar.
Jangkauan wilayah tersebut disebut foot print
12
Gambar : spot beam dan eleptical satelite coverage
15
Lanjutan
Keuntungan dan Kerugian LEO
Keuntungan Kerugian
1. Delay propagasi lebih kecil daripada 1. Julah satelit di orbit LEO lebih banyak
MEO & GEO (50-70) satelit
2. Sudut elvasi lebih besar untuk melihat 2. Kurang efektif untuk cakupan layanan
satelit LEO nasional/regional
3. Rugi-rugi redaman propagasi kecil 3. cocok untuk kanal kecil
4. Perlu biaya (CAPEX) yang besar
4. Daya terima lebih besar dan freqkuensi
bias dipakai ulang 5. Perlu biaya operasi dan pemeliharaan
yang banyak karena jumlah satelit yang
5. Mudah dioperasikan dengan daya dan banyak
antenna kecil 6. Umur satelit pendek disbanding MEO
&GEO
16
Lanjutan
MEO
17
Lanjutan
Keuntungan & Kerugian MEO
Keuntungan Kerugian
1. Delay relative lebih kecil dibanding 1. Jumlah satelit MEO lebih banyak
GEO dibandingan GEO
2. Sudut pandang ke satelit lebih baik 2. Biaya CAPEX peluncuran lebih mahal
3. Pemakaian ulang frekuensi lebih vaik disbanding GEO
daripada GEO 3. Antena satsiun bumi lebih mahal dan
4. Jumlah satelit lebih sedikit (6-8) satelit lebih kompleks
disbanding LEO 4. Cocok untuk kanal sedang
5. Biaya CAPEX & OPEC lebih kecil
dibanding LEO
6. Umur satelit MEO lebih Panjang
www.telkomuniversity.ac.id | www.apkit.co.id 18
Lanjutan
GEO
19
Lanjutan
Keuntungan & Kerugian GEO
Keuntungan Kerugian
1. Stasiun bumi tidak memerlukan alat 1. Delay propagasi besar 240 ms 1 hop
pelacakan satelit
2. Biaya investasi salit CAPEX sekitar Rp.
2. Satu satelit dapat melayani cakupan luas 1,25-2 triliun dan peluncuran rumit
3. Umur satelit 15-18 tahun 3. Diameter stasiun bumi besar agar dapat
4. Perangkat tracking & switching lebih menerima daya yang besar dan pola
sederhana pancar sempit dengan pemakaian
frekuensi ulang
4. Sudut pandang ke satelit lebih kecil
20
Lanjutan
Orbit Polar & Elliptical
B. Orbit Polar
~Satelit yang mempunyai inklinasi (penyimpangan) sebesar 90º dari orbit geostationer atau bias disebut mengitari bumi dari selatan ke
utara.
~Satelit ini jarang digunakan karena arah perputarannya tidak sinkron dengan rotasi bumi
C. Orbit Elliptical
~Sebuah satelit yang mengorbit dengan bentuk elip terhadap numi
~Dengan obit yang elip maka menghasilkan jarak yang tidak sama (sinkron)
~Pada satelit dengan orbit elip, maka akan terjadi suatu posisi yang terjauh & terdekat dari permukaan bumi.
~Permukaan terjauh dinamakan APOGEE
Permukaan terdekat dinamakan PERIGEE
21
Jenis Satelit Berdasarkan Layanannya
Satelit yang didesain secara khusus untuk melayani aplikasi broadcasting TV & Radio. Sehingga memerlukan daya yang sangat besar.
Daya pada satelit ini adalah 10x daya satelit Fixed Services Satelite. Sehingga user ground segment menggunakan antenna diameter
kecil untuk menangkap siarannya
Satelit yang mempunyai daya sekitar 50 watt. Penggunakaan ini dikhusukan untuk aplikasi umum & militer karena dayanya berada di
antar FSS dan DBS.
Lanjutan
23
Pergerakan Satelit
Pergerakan Satelit
24
Pergerakan Satelit
Spin Stabillized Satelit
25
Kontrol Dasar Spin Stabillized Satelite
Spin Axis Altitude Control Orbit Control System Spin Rate Control System Active Nutation Control
System
Merupakan bagian yang Merupakan bagian yang Merupakan bagian yang Merupakan bagian yang
akan mengontrol akan mengontrol akan mengontrol mendeteksi satelit ada
pergerakan satelit dari pergerakan satelit dari kecepatan putar satelit posisi bujur dan lintang
arah atas dan bawah arah barat dan timur & dalam bergerak kembali yang diinginkan
smpangan utara-selatan ke posisi yang
diinginkan
26
Pergerakan Satelit
Three Axis Body Stabillized
Roll
BUMI Pitch
Yaw
27
Gangguan Kinerja Satelit
Sun Outage & Gerhana (Eclipse)
Sun Outage
Gerhana (Eclipse)
Kejadian dimana satelit berada ditengah-
tengah antara bumi dan matahari. Jarak satelit Kejadian dimana satelit terhalang oleh
dan matahari maka dekat sehingga satelit posisi bumi dari sinar matahari. Akibat dari
dapat mengalami suhu panas dan akan gerhana ini, yaitu catu daya satelit akan
menganggu peforma satelit terganggu karena satelit mengandalkan sinar
matahari
28