Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 6

ANCAMAN TERHADAP IPOLEKSOSBUDHANKAM DALAM BINGKAI


BHINEKA TUNGGAL IKA

Anggota Kelompok :

1. Aditya Nur H (01)


2. Ana Yulisah (05)
3. Hanif Febri N (21)
4. Joya Nafa ulya (23)
5. Marzandi Zahran (25)
ANCAMAN TERHADAP IPOLEKSOSBUDHANKAM
DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA
A.Kasus-kasus ancaman diBidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
1. Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh
dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat
kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya,
misalnya pengaruh liberalisme
2. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik
dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik
merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan
negara lain.

3. Ancaman di Bidang Ekonomi


Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh
globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari
pengaruh negara lainnya.
Pengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan di mana negara-
negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara.
4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar. Ancaman dari
dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan
=> Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang dari luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain
itu tidak ada dan tidak bermakna.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan keamanan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak semudah yang dibayangkan atau semudah dalam pembicaraan yang bersifat
teoritis semata.
B.Strategi negara Indonesia mengatasi ancaman terhadap intregasi nasional

1. Perang antar suku


• Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan mempertemukan tokoh adat/perwakilan masing-masing pihak yang bertikai
• Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian adanya pertikaian
• Meningkatkan kerja sama dan gotong royong antar kelompok masyarakat atau suku untuk memperkuat tali
persaudaraan dan solidaritas di lingkungan masyarakat
• Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar suku
2. Korupsi
• Menanamkan jiwa anti korupsi yang diikuti dengan peningkatan Iman dan Taqwa
• Memperberat sanksi dan hukuman para koruptor sehingga menimbulkan efek jera dan rasa takut pejabat negara
untuk melakukan tindakan yang hina itu
• Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa, bebas KKN dan konsisten melaksanakan peraturan dan Undang-
undang
• Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintahan terutama pada bidang keuangan
• Bila memungkinkan melakukan pengawasan terhadap rekening para pejabat
• Belajar bersikap jujur sejak dini
• Meningkatkan dan menjaga independenitas KPK dalam tugasnya memberantas korupsi
• Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemerintahan untuk meminimalisir keinginan korupsi
3. Terorisme

• Menertibkan bahan baku pembuatan bom ataupun bahan yang diperlukan dalam pembuatan bom
• Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil
• Pemberantasan sekelompok terorisme yang berkeliaran di masyarakat
• Meningkatkan kinerja pihak militer dengan mempelajari motif di setiap kasus terorisme
• Membasmi hal-hal yang membantu perkembangan terorisme misalnya dukungan materiil dan keuangan,
kontrol, kepemimpinan, dan faham yang disebarkan oleh teroris
• Meningkatkan rasa nasionalisme
• Meningkatkan ketahanan nasional dan mempersolid setiap susunan Hankamrata
• Melaporkan warga yang diduga teroris, misalnya warga yang mengisolasikan diri dari masyarakat sekitar
4. Pemberontakan

• Pemerataan pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak muncul kecemburuan nasional
• Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai prinsip Hankamrata
• Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan kewarganegaraan dan sejaarah
perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI
• Mengakui persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas tidak terdesak
5. Ekstrim kanan dan kiri
• Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
• Menanamkan pendidikan agama sebagai pendidikan formal
• Memberantas segala tindakan ekstrim
• Meningkatkan keefisienan dan kinerja pemerintah dan lebih transparan agar tidak muncul masyarakat
anti pemerintah
• Meningkatkan Nasionalisme dan Imtaq
6. Kemiskinan atau kesenjangan social
• Meningkatkan sumber daya manusia
• Memperluas lapangan kerja untuk mengimbangi jumlah angkatan kerja
• Meningkatkan kualitas SDM siap kerja melalui pendidikan, seperti kerja sama antar perusahaan dengan
SMK
• Melakukan subsidi sembako bagi rakyat miskin
• Peningkatan pelayanan atau kebutuhan dasar kepada masyarakat miskin, misalnya sekolah gratis, Kartu
Jakarta Sehat dan lain-lain
• Pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air
7. Narkoba dan HIV/AIDS
• Mengawasi dengan ketat daerah yang diduga tempat-tempat prostitusi dan mewajibkan menggunakan
pengaman sebelum berhubungan
• Mempersempit peredaraan narkoba dengan memperketat pemeriksaan di bandara, pelabuhan,
maupun daerah perbatasan
• Melakukan dan ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS dan
menanamkan jiwa anti narkoba
• Menyaring budaya asing dengan Pancasila
• Melakukan uji urine untuk mengetahui siapa yang terkena HIV/AIDS terutama supir, pilot atau orang
yang bertanggung jawab atas keamanan orang banyak
• Melakukan razia tempat yang diduga pabrik maupun penjualan narkoba seperti diskotik atau klub
malam
Partisipasi Warga Negara Dalam Mengatasi Ancaman Terhadap keutuhan NKRI

Ancaman yang merongrong persatuan dan kesatuan bangsa, baik yang datang dari dalam
maupun luar harus dihadapi oleh seluruh komponen bangsa. Upaya untuk mengatasi ancaman
tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan TNI/Polri saja, tetapi seluruh warga
negara Indonesia juga bertanggung jawab untuk berpartisipasi dalam mengatasi berbagai
macam ancaman tersebut.
FUNGSI PANCASILA DALAM INTEGRASI NASIONAL

1. Pancasila dapat mempererat hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat


2. Pancasila dapat dijadikan dasar acuan bagi persatuan dalam kehidupan
berkelompok
3. Pancasila mengantarkan kita membentuk moral yang baik terhadap sang pencipta,
antar sesama manusia dan makhluk hidup
PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
DALAM MEWUJUDKAN INTEGRASI NASIONAL
1. Peran pemerintah dalam mewujudkan integerasi nasional adalah:
a.Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang
dapatmengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
b.Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah
c.Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warganegara.
2. Peran Masyarakat dalam mewujudkan integeritas nasional adalah:
a.Meminimalkan perbedaan dan berpijak pada kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiapbudaya
daerah.
b.Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada.
UPAYA MENINGKATKAN NASIONALISME DAN
INTEGRASI NASIONAL

• Mulailah menggunakan barang-barang hasil bangsa sendiri, Karena bisa menambah rasa
cinta dan bangga akan hal yang di buat oleh tangan-tangan kreatif penduduknya.
• Mulailah memperhatikan perjungan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa ini,
dengan keringat, darah bahkan nyawa meraka rela korbankan untuk bangsa ini. Bisa
dilakukan dengan beberapa perbuatan misalkan membaca, menonton, mengunjungi hal-
hal yang berkaitan tentang sejarah bangsa ini lahir. Hal ini bertujuan untuk
membangkitkan jiwa nasionalisme yang sudah ada dari masing-masing individu.
• Mulailah menciptakan prestasi dalam semua bidang misalkan dar bidang olah raga,
akademik, Teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan rasa bangga
dan sikap rela bekorban demi bangsa. Biasanya hal inilah yang paling banyak membuat
pegaruh dalam diri seseorang dalam menigkatkan jiwa nasionalisme.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai