Anda di halaman 1dari 20

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elektronika Telekomunikasi

DOSEN PENGAMPU:

Widya, ST, MT.

DISUSUN OLEH :

Nama : Christine Irene Lumban Tobing

NIM : (1317030081)

Kelas : Telekomunikasi 3A

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKAS 3A

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

JAKARTA

2018
DAFTAR ISI

Daftar Isi Halaman


1. Pengertian Filter.......................................................................................... 1
2. Filter RC Pasif ........................................................................................... 1
3. Band Pass Filter .......................................................................................... 4
4. Low Pass Filter (LPF) ................................................................................. 7
5. High Pass Filter (HPF).............................................................................. 10
6. Notch Filter ............................................................................................... 14
7. Aplikasi Filter Pada Sistem Telekomunikasi ............................................ 17

Daftar Pustaka .................................................................................................. 18

i
1. Pengertian Filter
Filter adalah suatu rangkaian yang dipergunakan untuk membuang tegangan output pada
frekuensi tertentu. Untuk merancang filter dapat digunakan komponen pasif (R,L,C) dan
komponen aktif (op-amp, transistor). Filter merupakan sebuah rangkaian yang dirancang
agar mengalirkan suatu pita frekuensi tertentu dan menghilangkan frekuensi yang
berbeda dengan pita ini. Istilah lain dari filter adalah rangkaian yang dapat memilih
frekuensi agar dapat mengalirkan frekuensi yang diinginkan dan menahan, atau
membuang frekuensi yang lain.
Jaringan filter bisa bersifat aktif maupun pasif. Perbedaan dari komponen aktif dan
pasif adalah pada komponen aktif dibutuhkan sumber agar dapat bekerja (op-amp dan
transistor membutuhkan sumber lagi agar dapat bekerja/digunakan), sedangkan
komponen pasif tidak membutuhkan sumber lagi untuk digunakan atau bekerja.
(Chattopadhyay.1989)

2. Filter RC Pasif
Untuk membuat filter pasif sering kali dihindari penggunaan induktor, terutama karena
ukurannya yang besar. Sehingga umumnya filter pasif hanya memanfaatkan komponen R dan
C saja tidak memiliki elemen penguat (transistor, op-amp, dll) sehingga tidak memiliki
gain sinyal, oleh karena itu tingkat keluarannya selalu kurang dari input.

Low Pass Filter Pasif

Filter lolos rendah adalah filter yang hanya melewatkan frekuensi yang lebih rendah dari
frekuensi cut-off (fc). Diatas frekuensi tsb ouputnya mengecil (idealnya tidak ada). Rangkaian
RC LPF dan tanggapan frekuensinya ditunjukkan pada Gambar 2 berikut.

Gambar 1. LPF Pasif dan Tanggapannya

1
Rangkaian seri RC mirip dengan rangkaian pembagi tegangan dari dua buah hambatan
seri, sehingga tegangan outputnya adalah:

1
𝑗𝜔𝐶
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑖𝑛
1
+ 𝑅
𝑗𝜔𝐶

𝑉𝑜𝑢𝑡
Penguatan tegangan didefinisikan sebagai Gain 𝐺 = | |. Namun untuk filter seringkali
𝑉𝑖𝑛

menggunakan penguatan daya, sehingga kalau dinyatakan dalam satuan dB penguatat


𝑉𝑜𝑢𝑡
dayanya adalah 𝐺 = 20𝑙𝑜𝑔 .
𝑉𝑖𝑛

Sehingga penguatan filter RC seperti ditunjukkan pada Gambar 2 adalah

1
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑗𝜔𝐶𝐼 1 𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑉𝑜𝑢𝑡 ∗ 1
𝐺𝑎𝑖𝑛 = | |= = = √| || | =
𝑉𝑖𝑛 1
(𝑗𝜔𝐶 + 𝑅) 𝐼 1 + 𝑗𝜔𝑅𝐶 𝑉𝑖𝑛 𝑉𝑖𝑛 √1 + 𝜔 2 𝐶 2 𝑅 2

1 1
Atau dalam satuan dB, 𝐺 = 20𝑙𝑜𝑔 √1+𝜔2 dengan mengambil 𝜔 = 𝑅𝐶 atau 𝑓𝑐 =
𝐶 2 𝑅2
1
diperoleh penguatannya sebesar 3dB (berkurang 3 dB), dan pada saat frekuensi
2𝜋𝑅𝐶

ini dikenal sebagai frekuensi cut-off.

Untuk Low pass filter:

 Frekuensi rendah (f<<) Gain = 0 dB


1
 Frekuensi tinggi (f>>) Gain = 𝜔𝑅𝐶 atau G= - 20 log ωRC.

Dari persamaan ini kurva G vs log f menunjukkan kurva linier dengan slope -6 dB/oktaf
(-20 dB/dekade).

High Pass Filter Pasif

Filter lolos tinggi adalah filter yang outputnya hanya melewatkan frekuensi diatas
frekuensi cut-off fc. Di bawah frekuensi itu output idealnya tidak ada. Rangkaian RC HPF
dan tanggapan frekuensinya ditunjukkan pada Gambar 2 berikut.

2
Gambar 2. HPF Pasif dan Tanggapan Frekuensinya

Dengan memanfaatkan rangkaian pembagi tegangan, diperoleh tegangan outputnya


𝑅
adalah 𝑉𝑜𝑢𝑡 = 1 𝑉𝑖𝑛 dengan demikian penguatnya adalah:
+𝑅
𝑗𝜔𝐶

𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝐼 𝑗𝜔𝑅𝐶 𝜔2 𝐶 2 𝑅 2 + 𝑗𝜔𝑅𝐶


𝐺𝑎𝑖𝑛 = = = =
𝑉𝑖𝑛 1 1 + 𝜔2𝐶 2 𝑅2
(𝑗𝜔𝐶 + 𝑅) 𝐼 1 + 𝑗𝜔𝑅𝐶

Untuk menghitung besarannya dilakukan seperti berikut:

|𝐺| = |𝑋 + 𝑗𝑌| = √(𝑋 + 𝑗𝑌)(𝑋 − 𝑗𝑌) = √𝑋 2 + 𝑌 2

Dengan X = komponen imajiner dan Y = komponen real. Sehingga diperoleh:

(𝜔𝑅𝐶)2 + (𝜔𝑅𝐶)4 𝜔𝑅𝐶


|𝐺| = √ 2 2 2 2
=
(1 + 𝜔 𝐶 𝑅 ) √1 + 𝜔 2 𝐶 2 𝑅 2

𝜔𝑅𝐶 1
Atau dalam satuan dB, 𝐺 = 20𝑙𝑜𝑔 √1+𝜔2 dengan 𝑓𝑐 = adalah frekuensi cut
𝐶 2 𝑅2 2𝜋𝑅𝐶

off.

Untuk High Pass Filter:

 Frekuensi tinggi (f>>) Gain = 1 G = 0 dB


 Frekeunsi rendah (f<<) Gain = 𝜔𝑅𝐶, atau G = - 20 log 𝜔𝑅𝐶
 Slopenya untuk (f<<) adalah -6 oktaf dB/oktaf (-20 dB dB/decade)

3
3. Band Pass Filter (BPF)
Band Pass Filter atau Penyaring/Tapis Lolos-antara adalah jenis penyaring sinyal
yang meloloskan sinyal yang berfrekuensi pada rentang-tertentu dari frekuensi batas
bawahnya (cut-off frequency low/fL) sampai-dengan frekuensi batas atasnya (cut-off
frequency high/fH). Band pass filter tersusun dari high pass filter yang diseri dengan low
pass filter.

Gambar 3. Block Diagram Band Pass Filter

Gambar 4. Rangkaian Band Pass Filter

Rangkaian Elektronika BPF


Rangkaian ter-sederhana untuk BPF adalah dengan menggunakan rangkaian CR-RC
seperti pada Gambar 2. Respon dari rangkaian terhadap sinyal sinus yang ditunjukkan oleh
Gambar 4 adalah hasil dari proses charge-discharge kapasitor.

4
Gambar 5. Respon BPF pada Frekuensi.

Gambar 6. Rangkaian Elektronika BPF.

Gambar 7. Respon Rangkaian BPF terhadap Input.

5
Rangkaian Elektronika BPF dengan “Buffer“
Dengan dirangkainya dua rangkaian HPF dan LPF ke dalam satu rangkaian BPF
menghasilkan atenuasi ganda, yang artinya kekuatan sinyal output akan berkurang cukup
banyak. Untuk mengurangi efek atenuasi tersebut, dapat ditambahkan “Buffer” pada
rangkaian dengan impedansi tinggi, seperti Op-Amp, seperti yang ditunjukkan oleh
Gambar 4. Namun demikian, rangkaian tersebut akan tergolong menjadi “Active-Filter”
daripada “Passive-Filter”.

Gambar 8. Rangkaian BPF “Buffer“.

6
4. Low Pass Filter (LPF)
Low pass filter (Filter lolos Rendah) adalah filter yang hanya melewatkan frekuensi
yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc). Diatas frekuensi tersebut, outputnya mengecil
(idealnya tidak ada).
Filter ini juga berfungsi untuk menghilangkan high frequency nosie, seperti thermal
noise dan shot noise. Filter ini biasanya digunakan pada instrumen yg merekam low
frequency analytical signals (contohnya adalah alat rekam detak jantung).

Gambar 9. Low Pass Filter

Gambar 10. Contoh Hasil Low Pass Filter

4.1. Low Pass Filter dalam Komponen Pasif Elektronik

Pada rangakaian ini, dalam merancang filter digunakan komponen pasif yaitu
tahanan, kapasitor dan induktor. Akan tetapi dalam pembuatannya seringkali dihindari

7
penggunaan induktor, utamanya karena ukurannya yang besar. Sehingga
umumnya hanya menggunakan komponen tahanan (R) dan kapasitor (C) saja.

Gambar 11. Rangkaian Low pass filter Komponen Pasif Elektronik

Pada rangkaian pasif ini hampir sama dengan pembagi tegangan dari dua buah
hambatah seri, dengan penghitungan besar Vout seperti pada gambar di atas. Dengan
1 1
mengambil nilai 𝜔 = 𝑅𝐶 atau 𝑓𝑐 = diperoleh penguatannya sebesar 3dB
2𝜋𝑅𝐶

(berkurang 3 dB), dan pada saat frekuensi ini dikenal sebagai frekuensi cut-off.

4.2. Low Pass Filter dalam Komponen Aktif Elektronik

Gambar 12. Rangkaian Low pass filter Komponen Aktif Elektronik

Untuk rangkaian aktif dilengkapi dengan transistor atau op-amp selain menggunakan
1 1
tahan dan kapasitor. Dengan 𝑓𝑐 = dan 𝜔𝑐 = 𝑅 .
2𝜋𝑅2 𝐶 2𝐶

Untuk Low pass filter:

8
- Frekuensi rendah (f<<) Gain = 0 dB
1
- Frekuensi tinggi (f>>) Gain = 𝜔𝑅𝐶 atau G= - 20 log ωRC.

Dari persamaan ini kurva G vs log f menunjukkan kurva linier dengan slope -6 dB/oktaf
(-20 dB/dekade)

Gambar 13. Rolloff Filter Dengan Order Berbeda-Beda

Oktaf memiliki arti menggandakan atau membagi dua suatu frekuensi. Sedangkan
dekade adalah sepuluh kali atau sepersepuluh kali suatu frekuensi.
Kemiringan atau gradien garis pada stop band dinamakan sebagai rolloff atau falloff
dan didefinisikan berdasarkan order (tingkatan) penapis sebagai berikut:
- Untuk low pass filter orde pertama rolloff-nya -6 dB/oktaf atau -20 dB/dekade.
- Untuk orde kedua rolloff-nya -12 dB/oktaf atau -40 dB/dekade.
- Pada orde ketiga rolloff-nya -18 dB/oktaf atau -60 dB/dekade.
Pada gambar di atas terlihat bahwa dengan menaikkan order dari Low pass filter akan
menaikkan rolloff-nya. Secara alami, filter dengan order tak berhingga memiliki
tanggap yang terbaik.

9
5. High Pass Filter (HPF)
High pass filter merupakan kebalikan dari low pass filter yakni rangkaian filter yang
memberikan redaman sangat kecil pada frekuensi di atas frekuensi cut-off (-3 dB) yang
telah ditentukan, sedangkan frekuensi di bawah frekuensi cut-off akan mendapatkan
redaman yang sangat besar. Lebih sederhananya, hanya frekuensi tinggi saja yang dapat
melewati rangkaian filter ini. High pass filter (HPF) berfungsi meneruskan sinyal di atas
frekuensi cut off sedangkan yang berada dibawah frekuensi cut off diredam. Nilai-nilai
pengurangan untuk frekuensi berbeda- beda untuk tiap-tiap filter ini .Terkadang filter ini
disebut low cut filter, bass cut filter atau rumble filter yang juga sering digunakan dalam
aplikasi audio. High pass filter adalah lawan dari low pass filter.
Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir component frekuensi
rendah yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal kompleks saat melewati frekuensi
tertinggi. High pass filter yang paling simple terdiri dari kapasitor yang terhubung secara
paralel dengan resistor, dimana reistansi dikali dengan kapasitor (R xC) adalah time
constant (τ). Sehingga frekuensi cut off dapat dirumuskan,
1
𝑓𝑐 =
2𝜋𝑅2 𝐶

5.1. Rangkaian HPF

Gambar 14. Rangkaian HPF


Rangkaian High Pass Filter ini perbedaannya dengan Low Pass Filter hanya
perpindahan tempat tahanan dan kapasitor. Perhitungan ouputnya sebagai berikut :

10
Di mana:

 Penguat tegangan absolute

5.3. Prinsip Kerja HPF

Gambar 15. Rangkaian HPF

Prinsip kerja dari filter high pass atau filter lolos atas adalah dengan memanfaatkan
karakteristik dasar komponen C dan R, dimana C akan mudah melewatkan sinyal AC
sesuai dengan nilai reaktansi kapasitifnya dan komponen R yang lebih mudah
melewatkan sinyal dengan frekuensi yang rendah.

11
Gambar 16. Prinsip Kerja Rangkaian HPF

Prinsip kerja rangkaian filter lolos atas atau high pass filter (HPF) dengan RC dapat
diuraikan sebagai berikut, apabila rangkaian filter high pass ini diberikan sinyal input
dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal tersebut akan di lewatkan
ke output rangkaian melalui komponen C. Kemudian pada saat sinyal input yang
diberikan ke rangkaian filter lolos atas atau high pass filter memiliki frekuensi di bawah
frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal input tersebut akan dilemahkan dengan cara dibuang
ke ground melalui komponen R. Frekuensi resonansi dari filter high-pass mengikuti
nilai time constant (τ) dari rangkaian RC tersebut.
𝑇 = 𝑅. 𝐶
Sehingga frekuensi cut-off dari filter tersebut adalah :
1
𝑓𝑐 =
2𝜋𝑅2 𝐶
Grafik karakteristik dari high pass filter (HPF) atau filter lolos atas dengan
komponen RC dapat digambarkan dengan perbandingan antara tegangan output filter
terhadap frekuensi yang diberikan kepada rangkaian filter high pass (HPF) tersebut.
Untuk lebih jelasnya grafik karakteristik filter high pass (HPF) ditunjukan pada gambar
berikut:

Gambar 16. Respon Untuk Filter Ideal (Lewat Dari Frekuensi Cut-Off Sinyal Akan
Hilang)

12
Gambar 18. Respon Untuk Filter Praktis (Lewat Dari Frekuensi Cut-Off Sinyal
Tidak Akan Langsung Hilang)

Grafik karakteristik dari high pass filter (HPF) atau filter lolos atas dengan
komponen RC dapat digambarkan dengan perbandingan antara tegangan output filter
terhadap frekuensi yang diberikan kepada rangkaian filter high pass (HPF) tersebut.

5.3. Aplikasi Kerja HPF


High-pass filter memiliki banyak aplikasi. Diantaranya digunakan sebagai bagian dari
crossover audio untuk mengarahkan frekuensi tinggi sementara pelemahan sinyal bass
yang dapat mengganggu, atau kerusakan, pembicara. Crossover pada amplifier
dibutuhkan bila memang kita ingin supaya kualitas suara yang dihasilkan oleh
amplifier-speaker benar benar bagus, bila memang kualitas amplifier dan speaker
yang digunakan sudah cukup baik, tidak perlu lagi menggunakan crossover ini. Tiap
tiap speaker tersebut memiliki jangkauan / range frekuensi kerja masing masing.
Speaker woofer untuk frekuensi rendah, middle untuk frekuensi tengah sedangkan
tweeter untuk menghasilkan frekuensi tinggi, nah supaya kinerja masing masing
speaker ini sempurna maka input yang diberikan harus sesuai dengan jenis speaker
tersebut. Rangkaian yang berfungsi untuk memilah milah frekuensi itulah yang disebut
dengan rangkaian crossover.

13
6. Notch Filter
Filter Notch adalah bisa sangat selektif, high-Q, bentuk band stop filter yang bisa
digunakan untuk menolak satu atau beberapa band frekuensi yang sangat kecil daripada
keseluruhan bandwidth dengan frekuensi yang berbeda. Misalnya, mungkin perlu untuk
menolak atau menipiskan frekuensi tertentu menghasilkan gangguan listrik (seperti induk
hum) yang telah diinduksi ke dalam rangkaian dari beban induktif seperti motor atau lampu
penerangan, atau penghilangan harmonisa, dll. Tapi juga filtering/penyaringan, Notch
Filter variabel juga digunakan oleh pemusik dalam peralatan suara seperti equalizer grafis,
synthesizer dan elektronik crossover untuk menghadapi puncak yang sempit dalam respon
akustik musik. Kemudian kita dapat melihat bahwa Notch Filter banyak digunakan dengan
cara yang sama seperti low-pass dan high-pass filter.
Notch Filter berdasarkan skema memiliki band stop yang sangat sempit dan sangat
dalam di sekitar frekuensi tengahnya dengan lebar Notch yang digambarkan oleh
selektivitas Q dengan cara yang persis sama seperti puncak frekuensi resonansi pada
rangkaian RLC. Skema Notch Filter yang paling umum adalah jaringan filter Notch T-
kembar. Dalam bentuk dasarnya, T-kembar, juga disebut paralel-tee, konfigurasi terdiri
dari dua cabang RC dalam bentuk dua bagian tee, yang menggunakan tiga resistor dan tiga
kapasitor dengan kebalikannya dan menentang elemen R dan C di bagian tee dari desain
seperti yang ditunjukkan, menciptakan notch yang lebih dalam.

Skema Dasar Filter Notch T-Kembar

Konfigurasi T-pad atas resistor 2R dan kapasitor 2C membentuk bagian low-pass


filter pada rangkaian, sedangkan konfigurasi T-pad yang lebih rendah dari kapasitor C dan
resistor R membentuk high-pass filter. Frekuensi di mana skema filter notch T-kembar

14
dasar ini menawarkan atenuasi maksimum disebut "frekuensi notch ", ƒN dan
diberikan sebagai:

Persamaan Filter T-kembar Notch

Menjadi jaringan RC pasif, salah satu kelemahan dari skema filter T-kembar Notch
dasar ini adalah bahwa nilai maksimum output (Vout) di bawah frekuensi Notch umumnya
kurang dari nilai maksimum output di atas frekuensi Notch karena sebagian ke dua resistor
seri (2R) pada bagian low-pass filter yang memiliki kerugian lebih besar daripada reaktansi
dari dua kapasitor seri (C) pada bagian high-pass. Serta gain yang tidak merata di kedua
sisi frekuensi Notch, kelemahan lain dari skema dasarnya adalah memiliki nilai Q tetap
0.25, dalam order dari -12dB. Hal ini karena pada frekuensi Notch, reaktansi dari dua
kapasitor seri sama dengan resistansi dari dua resistor seri, yang menghasilkan arus yang
mengalir di setiap cabang yang berada di luar fasa 180o.
Kita dapat memperbaiki hal ini dengan membuat Notch lebih selektif dengan penerapan
umpan balik positif yang terhubung ke pusat kedua rujukan kaki. Alih-alih menghubungkan
persimpangan R dan 2C ke ground, (0v) namun menghubungkannya ke pin pusat jaringan
pembagi tegangan yang didukung oleh sinyal output, jumlah umpan balik sinyal, yang
ditentukan oleh rasio pembagi tegangan, menentukan nilai Q, yang pada gilirannya,
menentukan sampai batas tertentu, kedalaman Notch.

Filter T-kembar Notch Single Op-amp

15
Berikut output dari bagian filter Notch T-kembar terisolasi dari pembagi tegangan oleh
op-amp tunggal yang tidak membalik. Output dari pembagi tegangan diberi makan kembali
ke titik "ground" R dan 2C. Jumlah umpan balik sinyal, yang dikenal sebagai fraksi umpan
balik k, diatur oleh rasio resistor dan diberikan sebagai:

Nilai Q ditentukan oleh rasio resistor R3 dan R4, namun jika kita ingin membuat Q
dapat disesuaikan sepenuhnya, kita dapat mengganti kedua resistor umpan balik ini
dengan satu potensiometer dan memasukkannya ke dalam buffer op-amp lain untuk
meningkatkan gain negatif. Selain itu, untuk mendapatkan kedalaman Notch maksimum
pada frekuensi yang diberikan, resistor R3 dan R4 dapat dihilangkan dan persimpangan R
dan 2C terhubung langsung ke output.

16
7. Aplikasi Filter Pada Sistem Telekomunikasi
Filter adalah suatu device yang memilih sinyal listrik berdasarkan pada frekuensi dari
sinyal tersebut. Filter akan melewatkan gelombang/sinyal listrik pada batasan frekuensi
tertentu sehingga apabila terdapat sinyal/gelombang listrik dengan frekuensi yang lain
(tidak sesuai dengan spesifikasi filter) tidak akan dilewatkan. Rangkaian filter dapat
diaplikasikan secara luas, baik untuk menyaring sinyal pada frekuensi rendah, frekuensi
audio, frekuensi tinggi, atau pada frekuensi-frekuensi tertentu saja.
Untuk sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan dengan meletakkan kumparan secara
seri dengan sumber sinyal atau dengan meletakkan kapasitor secara paralel dengan sumber
sinyal. Contoh penggunaan filter ini adalah pada aplikasi audio, yaitu pada peredaman
frekuensi tinggi (yang biasa digunakan pada tweeter) sebelum masuk speaker bass
atausubwoofer(frekuensi rendah). Kumparan yang diletakkan secara seri dengan sumber
tegangan akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah, sedangkan
sebaliknya kapasitor yang diletakkan seri akan meredam frekuensi rendah dan meneruskan
frekuensi tinggi.
Pada dasarnya rangkaian-rangkaian penapis (filter) tersebut sering digunakan untuk
keperluan pada setiap jenis komunikasi elektronika (electronic communication) dan
perlengkapan kendali (control equipment). Pada aplikasi-aplikasi tersebut penapis
(filter) diharapkan dapat menapis (filtering) secara selektif suatu frekuensi atau
serentang frekuensi dari sebuah campuran frekuensi-frekuensi yang berbeda di dalam
sebuah rangkaian. Salah satu aplikasi lainnya dari rangkaian penapis (filter) adalah
sebuah sistem stereo (high-performance stereo system) yang membutuhkan penapis
untuk memisahkan frekuensi audio (audio frequency) yang akan dikuatkan (amplified)
atau dilemahkan (attenuation) agar menghasilkan kualitas suara yang baik (best quality
sound) dan efisiensi daya (power efficiency). Filter pada sistem stereo tersebut akan
melemahkan sinyal yang memiliki frekuensi rendah (low-frequeny signals) untuk
diberikan ke tweeter (high frequency speaker) karena tweeter sangat tidak efisien dalam
menghasilkan sinyal-sinyal frekuensi rendah seperti irama (beat) drum. Pengaturan filter
pada sistem stereo tersebut dilakukan melalui equalizer, yaitu suatu perangkat audio
yang dapat mengatur (adjusted) sinyal-sinyal audio agar sesuai dengan rasa pendengar
(listener taste) dan karakteristik akustik (acoustic characteristic).

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Hilalliati, Nurul. 2015. Elektronika Dasar 1 Filter RC Pasif.


https://www.academia.edu/9477734/ELEKTRONIKA_DASAR_1_FILTER_RC_PA
SIF?auto=download
2. Irawan, Irfan. 2012. Mengenal Low Pass Filter (LPF) dan High Pass Filter (HPF).
https://www.scribd.com/doc/92353226/MENGENAL-LOW-PASS-FILTER-LPF-
DAN-HIGH-PASS-FILTER-HPF
3. Koh, Dikson. 2018. Pengertian High Pass Filter atau Tapis Lolos Atas.
https://teknikelektronika.com/pengertian-high-pass-filter-hpf-tapis-lolos-atas/
4. Sidik, Umar. 2016. Filter. https://www.academia.edu/4591781/Filter
5. Tips, Dokumen. 2015. High Pass Filter. https://dokumen.tips/documents/makalah-
hpf.html

18

Anda mungkin juga menyukai