1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mampu merakit kabel UTP berbagai tipe dengan menggunakan konektor RJ45.
Mampu memahami konsep Subnetting.
Mampu melakukan file sharing dengan menggunakan kabel UTP
Mampu melakukan remote desktop antar PC dengan menggunakan kabel UTP.
Mampu melakukan pengaturan pada router sebagai bridge dan repeater.
2. DASAR TEORI
2.1 Perakitan Media Kabel Untuk Komunikasi Data
Untuk menghubungkan jaringan diperlukan kabel Ethernet yaitu kabel yang
digunakan disebut kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dengan menggunakan konektor
RJ45. Kabel UTP mempunyai delapan pin (4 pasang).
Tabel 1. Pin Konektor RJ45
Gambar 4. Rollover
2.2 Subnetting
IP Address didesign menjadi beberapa Class, tujuannya agar lebih mudah
disesuaikan dengan kebutuhan. Ada Class IP address yang menyediakan ruang untuk network
yang banyak, tapi ruang untuk hostnya sedikit. Sebaliknya, ada juga Class IP address yang
ruang networknya sedikit, tapi ruang untuk hostnya banyak. Itulah konsep sederhana
pengClassan ip address, kalau digambarkan, seperti ini Class ip address yang dibagi menjadi:
Class A, Class B, Class C, Class D, dan Class E.
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir
subnet mask (1 Oktet terakhir untuk Class C, 2 oktet terakhir untuk Class
B, dan 3 oktet terakhir untuk Class A). Jadi Jumlah Subnet (
11111111.11111111.11111111.11000000 ) adalah 22 = 4 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah banyaknya binari 0 pada
oktet terakhir subnet (1 Oktet terakhir untuk Class C, 2 oktet terakhir
untuk Class B, dan 3 oktet terakhir untuk Class A). Jadi jumlah host per
subnet ( 11111111.11111111.11111111.11000000 ) adalah 26 – 2 = 62 host.
3. Blok Subnet = 256 – (nilai pada oktet terakhir subnet mask “dalam bentuk
desimal”), berarti 256-192= 64. Subnet berikutnya adalah kelipatan 64 maka
64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128,
192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid, langsung dibuat dalam tabel 9.4.
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast
adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Tabel Blok Alamat Host dan broadcast pada setiap blok Subnetting
1 2 3 4
Subnet
192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host
192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Pertama
Host
192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Terakhir
3. Susunan kabel UTP tipe straight bisa Anda lihat pada gambar di bawah.
Pada praktikum ini, kami akan melakukan sharing data antar komputer menggunakan kabel
UTP jenis cross. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan sharing
data adalah sebagai berikut:
1. Mengklik kanan pada logo Network di tray icon di sudut kanan bawah layar
komputer. Kemudian memilih “Open Network & Internet settings”.
2. Setelah muncul tampilan status pada menu Network & Internet, memilih opsi
“Change adapter options” pada bagian “Change your network settings” untuk melihat
dan mengatur adapter yang terhubung pada komputer.
Gambar 2. Memilih opsi “Change adapter options”
3. Setelah memilih opsi “Change adapter options”, maka akan muncul Network
Connections, yaitu jaringan-jaringan yang terhubung dengan komputer. Untuk
memilih jaringan yang akan digunakan, maka memilih “Ethernet” lalu mengklik
kanan kemudian memilih opsi “Properties”.
4. Setelah memilih opsi properties, maka akan muncul dialog box Ethernet Properties.
Untuk mengatur IP komputer, maka memilih “Internet Protocol Version 4
(TCP/IPPv4) lalu mengklik “Properties”. Kemudian mengklik “Use the following IP
address:” dan memasukkan IP address, menggunakan IP kelas C. Memasukkan IP
address “192.168.1.2” pada komputer 1 dan subnet mask “255.255.255.0”. Kemudian
mengklik “OK”. Untuk komputer 2, memasukkan IP address yaitu “192.169.1.1”.
Gambar 4. Mengatur IP address pada komputer 1
6. Melakukan proses uji coba koneksi dengan melakukan ping antar komputer. Gambar
6.1 menunjukkan proses ping dari komputer 1 ke komputer 2 dan Gambar 6.2
menunjukkan proses ping dari komputer 2 ke komputer 1. Proses pengujian koneksi
berhasil apabila komputer yang di ping akan membalas dengan jawaban “reply from
ip address” komputer yang di ping.
Gambar 6.1. Proses ping dari komputer 1 ke komputer 2
7. Setelah proses pengujian koneksi antar komputer berhasil, maka langkah berikutnya
adalah mengaktifkan fitur sharing terlebih dahulu sebelum mentransfer file dengan
cara mengklik kanan pada ikon network dan memilih Open Network & Internet
Settings kemudian memilih “Sharing options”.
8. Setelah memilih Sharing options, maka akan muncul berbagai pilihan untuk
mengaktifkan fitur file sharing. Kemudian langkah berikutnya adalah memilih “Turn
on network discovery” pada kolom “Network discovery” dan “Turn on file and printer
sharing” pada kolom “File and printer sharing”.
Gambar 8. Memilih “Turn on network discovery” dan “Turn on file and printer
sharing”
9. Memilih “Turn on sharing” pada kolom “Public folder sharing” dan “Turn off
password protected sharing” pada kolom “Password protected sharing”. Setelah itu
mengklik “Save changes”.
Gambar 9. Memilih “Turn on sharing” dan “Turn off password protected sharing”
10. Setelah mengaktifkan fitur file sharing, langkah berikutnya adalah memilih folder
yang akan dibagikan. Sebagai contoh, dari komputer 2 ingin mengirimkan folder
“Arduino” ke komputer 1. Maka mengklik kanan pada folder “Arduino”, kemudian
memilih “Properties”. Setelah memilih “Properties”, akan muncul dialog box
“Arduino Properties”.
Gambar 10. Tampilan dialog box “Arduino Properties”
11. Setelah muncul dialog box, memilih Tab “Security” untuk mengatur izin akses
terhadap file tersebut. Untuk mengubah izin akses, dapat dilakukan dengan mengklik
“Edit”. Lalu mengklik “Add” untuk menambahkan objek nama yang akan diberikan
izin akses. Kemudian pada opsi “Select User or Groups” mengetik “Everyone” pada
box yang tersedia agar semua orang bisa mengakses file yang akan dibagikan lalu
mengklik “Check names”. Kemudian mengklik “OK”.
12. Kemudian mengklik “OK” pada “Permissions for Arduino”. Lalu mengklik “Share”
untuk membagi folder Arduino.
Gambar 12.1. Mengklik “OK” pada “Permissions for Arduino”
13. Untuk mencoba mengakses file yang sudah disharing komputer 2 dapat dilakukan
dengan cara mengetikkan perintah \\ip address komputer 2 pada komputer 1.
14. Jika folder telah berhasil dibagikan, maka tampilan akan terlihat seperti gambar
dibawah ini. Gambar 14 menunjukkan Folder Arduino yang berhasil dishare oleh
komputer 2 dengan IP Adress 192.168.1.1.
Gambar 14. Folder Arduino yang berhasil dishare oleh komputer 2
15. Kemudian melakukan uji coba file sharing yang dilakukan oleh komputer 1.
Komputer 1 membagikan folder Keysight ADS 2016. Gambar 15 menunjukkan folder
keysight ADS yang telah berhasil dibagikan oleh komputer 1 dengan IP Adress
192.168.1.2.
Gambar 15. Folder Keysight ADS yang telah berhasil dibagikan oleh komputer 1
Langkah selanjutnya adalah menekan Connect dan Windows Security akan meminta
untuk memasukan kredensial Laptop 2 yang berupa Username dan Password yang terdaftar
di sistem operasi Laptop 2. Gambar 4 menunjukkan tampilan Windows Security saat meminta
kredensial laptop 2.
Setelah ditekan Ok, muncul peringatan yang menyatakan sertifikat yang mengandung
nama dari Laptop 2 dianggap tidak valid. Error ini dapat dilewati dengan mudah dengan
menekan Yes. Ini adalah metode yang digunakan Windows Security untuk melindungi
pengguna. Gambar 5 menunjukkan peringatan tersebut.
Setelah peringatan dilewati, proses Remote Desktop berhasil dilakukan dan Laptop 2
dapat diakses dan dikendalikan melalui Laptop 1 seperti yang ditunjukkan Gambar 6 dibawah
ini.
Bridge mode “meminjam” jaringan internet nirkabel yang telah tersedia dan ia
broadcast menggunakan SSID dan password yang berbeda. Aplikasi ini dapat
membuat dua jaringan individu untuk dua kelompok pengguna berbagi satu Internet.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan Bridge adalah
sebagai berikut:
1. Memasukan IP Default Acces Point yaitu 192.168.0.254 pada aplikasi Chrome,
Mozila Firefox, dan lain lain dan masukan Id : Admin dan Password : Admin lalu
tekan Next
8. Muncul semua bagian yang telah diatur pada Acces Point. Klik Reboot untuk memuat
ulang Acces Point menjadi Brige.
Repeater Mode digunakan untuk menambah jangkauan nirkabel dengan SSID dan
keamanan yang sama. Bila sudah memiliki jaringan nirkabel, dan ada beberapa tempat
yang tidak terjangkau maka dapat mempertimbangkan Repeater Mode. Dengan
Repeater Mode, akan memiliki hanya satu SSID. Pada saat itu,Jaringan nirkabel dapat
menjelajah di seluruh tempat.
1. Memasukan IP Default Acces Point yaitu 192.168.0.254 pada aplikasi
Chrome, Mozila Firefox, dan lain lain dan masukan Id : Admin dan Password
: Admin. Pilin kolom Repeater selanjutnya tekan Next
5. Pada Kolom DHCP Server pilih disable agar Pada perangkat Acces Point akan
mencari IP yang tersedia secara otomatis dan selanjutnya klik Next
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan perangkat dengan jenis yang berbeda
misalnya menghubungkan PC dengan hub, switch dengan router, switch dengan PC dan lain-
lain. Susunan warna pada kabel straight sama antara satu ujung kabel dan ujung lainnya.
Kabel cross digunakan untuk menghubungkan perangkat yang jenisnya sama misalnya
PC dengan PC, hub dengan hub, switch dengan switch, router dengan router dan lain-lain.
Susunan warna pada kabel cross berbeda antara satu ujung dan ujung lainnya.
Pada metode file transfer, PC tidak perlu terhubung ke internet ataupun Bluetooth saat
melakukan pengiriman file. Kedua PC hanya perlu terhubung dengan menggunakan kabel
cross dan menggunakan fitur Network pada File Explorer bawaan sistem operasi Windows.
Sama seperti file transfer, Remote Desktop Connection tidak memerlukan PC untuk
terhubung ke internet maupun Bluetooth. Dengan Remote Desktop Connection, satu PC dapat
mengendalikan PC lainnya yang terhubung langsung dengan PC tersebut menggunakan kabel
cross.
Router dapat digunakan sebagai Bridge dan Repeater sesuai dengan keperluan.
Keduanya berfungsi untuk memperkuat sinyal suatu hotspot atau Wi-Fi. Bedanya, jika
dijadikan bridge, SSID pada router akan berbeda dengan hotspot atau Wi-Fi sumber. Jika
dijadikan Repeater, SSID pada router akan sama seperti hotspot atau Wi-Fi sumber.
5. KESIMPULAN
Pada percobaan ini, beberapa hal dapat disimpulkan, yaitu:
1. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan perangkat dengan jenis yang
berbeda misalnya menghubungkan PC dengan hub, switch dengan router, switch
dengan PC.
2. Susunan warna pada kabel straight sama antara satu ujung kabel dan ujung
lainnya.
3. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan perangkat yang jenisnya sama
misalnya PC dengan PC, hub dengan hub, switch dengan switch, router dengan
router dan lain-lain.
4. Susunan warna pada kabel cross berbeda antara satu ujung dan ujung lainnya.
5. Metode file transfer memungkinkan 2 PC untuk mengirim dan menerima file
tanpa koneksi internet.
6. Remote Desktop Connection memungkinkan satu PC untuk dapat mengendalikan
PC lainnya yang terhubung langsung dengan PC tersebut menggunakan kabel
cross tanpa koneksi internet.
7. Router dapat digunakan sebagai Bridge dan Repeater sesuai dengan keperluan.
8. Jika router dijadikan bridge, SSID pada router akan berbeda dengan hotspot atau
Wi-Fi sumber.
9. Jika router dijadikan repeater, SSID pada router akan sama seperti hotspot atau
Wi-Fi sumber.
6. LATIHAN
2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host per subnet,
blok subnet dan buat tabelnya.
3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/16 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet, host per subnet,
blok subnet dan buat tabelnya.
4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host per
subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP 192.168.1.0/25, hitunglah jumlah host
per subnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1 50 host, LAN2 20 host,
LAN3 115 host.
JAWABAN
2. JUMLAH SUBNET
Netmask = /16 : 255.255.0.0
Bilangan Biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
Jumlah Subnet = 2n : 28 : 256 subnet
JUMLAH HOST PER SUBNET
Jumlah Host = 216 – 2 : 65534 host
BLOK SUBNET
256-255 : 1
Blok Subnet = 0,1,2,3,4,...
Subnet 10.10.0.0 10.10.1.0 … 10.10.254.0 10.10.255.0
Host Pertama 10.10.0.1 10.10.1.1 … 10.10.254.1 10.10.255.1
Host Terakhir 10.10.0.254 10.10.1.254 … 10.10.254.254 10.10.255.254
Broadcast 10.10.0.255 10.10.1.255 … 10.10.254.255 10.10.255.255
3. JUMLAH SUBNET
Netmask = /27 : 255.255.255.224
Bilangan Biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
Jumlah Subnet = 2n : 211 : 2048 subnet
JUMLAH HOST PER SUBNET
Jumlah Host = 25 – 2 : 30 host
BLOK SUBNET
256-224 : 32
Blok Subnet = 0,32
Subnet 172.16.5.0 172.16.5.32
Host Pertama 172.16.5.1 172.16.5.33
Host Terakhir 172.16.5.30 172.16.5.254
Broadcast 172.16.5.31 172.16.5.255
4. JUMLAH SUBNET
Netmask = /24 : 255.255.255.0
Bilangan Biner = 11111111.11111111.11111111.00000000
Jumlah Subnet = 2n : 216 : 65536 subnet
JUMLAH HOST PER SUBNET
Jumlah Host = 28 – 2 : 254 host
BLOK SUBNET
256-255 : 1
Blok Subnet = 0,1,2,3,4,...
Subnet 192.168.100.0 192.168.100.1 … 192.168.100.254
Host 192.168.100.1 192.168.100.2 … 192.168.100.255
Pertama
Host 192.168.100.254 192.168.100.254 … 192.168.100.254
Terakhir
Broadcast 192.168.100.255 192.168.100.255 … 192.168.100.255
5. MENGHITUNG RANGE IP
LAN1
a. Mengitung jumlah Host.
50 ≤ 2^n-2
50≤64-2
50≤62 (62 adalah jumlah Host LAN1)
b. Menghitung Prefix
32-n
32-6 = 26 (Net masknya 192.168.1.192/26)
LAN 2
a. Mengitung jumlah Host.
20≤ 2^n-2
20≤32-2
20≤30 (30 adalah jumlah Host LAN2)
b. Menghitung Prefix
32-n
32-5= 27 (Net masknya 192.168.1.224/27)
LAN 3
a. Mengitung jumlah Host.
115≤ 2^n-2
115≤128-2
20≤126 (126 adalah jumlah Host LAN2)
b. Menghitung Prefix
32-n
32-7= 25 (Net masknya 192.168.1.128/27)
Tabel Pembagian IP Address
LAN IP SUBNET IP HOST1 IP HOST N IP PREFIX
BROADCAST
3 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.126 192.168.1.127 /25.
1 192.168.1.128 192.168.1.129 192.168.1.190 192.168.1.191 /26
2 192.168.1.192 192.168.1.193 192.168.1.222 192.168.1.223 /27