Anda di halaman 1dari 10

MODUL 05

FILTER PASIF
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2018/2019

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI


PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Riwayat Revisi Rev.


02-09-2016 0
03-08-2017 1
2018 2
1 TUJUAN
 Memahami Prinsip Kerja Filter Passif (HPF, LPF dan BPF)
 Memahami Perbedaan anatara Filter Pasif Orde 1 dan orde 2
 Mampu memahami dan menjelaskan kegunaan rangkaian filter pasif
 Mampu menerapkan prinsip filter pasif pada persoalan sederhana

2 PERSIAPAN
 Praktikan diharapkan sudah menguasai pengukuran dasar menggunakan multimeter terutama
dalam mengukur kapasitansi, resistansi, dan beda potensial.
 Praktikan diharapkan melakukan simulasi rangkaian terlebih dahulu dengan menggunakan
software proteus atau sejenisnya
 Praktikan dapat mempelajari tentang filter pasif untuk mendukung berjalannya praktikum
(besaran, grafik, rangkaian)

3 PERALATAN PRAKTIKUM
 1 set Signal Generator
 1 Multimeter digital
 1 set Osiloskop
 1 breadboard
 3 resistor (2 bernilai 100Ω, 1 bernilai 320 Ω)
 2 kapasitor non polar ( 100nF)
 1 set jumper
 1 set toolbox

4 DASAR TEORI
Dalam dunia elektronika, terdapat 2 jenis komponen, yaitu komponen aktif dan komponen pasif.
Perbedaan mendasar dari kedua jenis komponen ini terletak pada ada tidaknya sumber tegangan
ekternal yang digunakan agar komponen tersebut dapat beroperasi. Apabila komponen tersebut
membutuhkan tegangan eksternal, maka komponen tersebut termasuk komponen aktif, seperti
transistor, operational amplifier, dan dioda. Apabila komponen tersebut tidak membutuhkan tegangan
eksternal, makakomponen tersebut merupakan komponen pasif. Contohnya adalah resistor dan
kapasitor[1].
Modul kali ini membahas tentang filter pasif. yaitu filter yang rangkaiannya hanya
menggunakan resistor dan kapasitor. Filter digunakan untuk menyeleksi frekuensi yang akan
dilewatkan dan yang tidak dilewatkan. Salah satu kegunaan umum dari filter adalah pembersihan
sinyal dari noise. Untuk menghilangkan noise tersebut dibutuhkan suatu alat yang dapat menyeleksi
frekuensi sehingga keluarannya murni frekuensi yang bebas dari noise.
Secara umum, rangkaian filter pasif terdiri dari Low Pass Filter (LPF) dan High Pass
Filter(HPF). Adapun tambahan jenis filter pasif adalah Band Pass Filter (BPF) merupakan kombinasi
darirangkaian LPF dan HPF. BPF dibentuk dengan menyerikan rangkaian LPF dan HPF.
Kemudian, untuk menentukan frekuensi mana yang akan dipotong atau diteruskan,
terlebihdahulu ditentukan frekuensi cut-off atau frekuensi potong dari rangkaian filter tersebut.
Analisis responamplitudo terhadap frekuens menggunakan respon amplitudo. Kurva respon
frekuensi/tanggapanamplitudo biasanya dituliskan dengan 20.logG(ω) (dB) terhadap f (Hz), dengan[2]:
𝑉𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝐺(𝜔) = 𝑉𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
(1)
G(ω) merupakan fungsi yang menggambarkan penguatan tegangan terhadap frekuensi.
Dalammelukiskan tanggapan amplitudo, biasanya digunakan rasio tegangan dalam dB (desibel),
yangdidefinisikan sebagai:
𝑉
𝐺(𝜔) = 20log⁡( 𝑉𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡) (2)
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
Gambar 1. Tanggapan Amplitudo Ideal[3]

High Pass Filter


High Pass Filter (HPF) merupakan rangkaian pasif filter yang melewatkan frekuensi yang lebih
tinggidari frekuensi cut-off. Berikut ini gambar rangkaian High Pass Filter dan tanggapan
amplitudonya.

Gambar 2. High Pass Filter


Untuk menentukan besarnya tegangan keluaran (Vout) pada gambar 2, digunakan prinsip
pembagitegangan, yaitu:

𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑅 × 𝑉𝑖𝑛 (3)
2 +𝑋𝑐
𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 1 × 𝑉𝑖𝑛 (4)
𝑅2 +
𝑗𝜔𝐶2
𝑗𝜔
𝐺(𝜔) = 𝑗𝜔+𝜔 (5)
𝑝

Dimana ωp = 1/R2C2
Low Pass Filter
High Pass Filter (LPF) merupakan rangkaian pasif filter yang melewatkan frekuensi yang lebih
rendahdari frekuensi cut-off. Berikut ini gambar rangkaian Low Pass Filter dan
tanggapanamplitudonya.

Gambar 3. Low Pass Filter

Untuk menentukan besarnya tegangan keluaran (Vout) pada gambar 1, digunakan prinsip
pembagitegangan, yaitu:
𝑋
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑐 × 𝑉𝑖𝑛 (6)
𝑅1 +𝑋𝑐
1
𝑗𝜔𝐶1
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 1 × 𝑉𝑖𝑛 (7)
𝑅1 +
𝑗𝜔𝐶1

𝑝 𝜔
𝐺(𝜔) = 𝑗𝜔+𝜔 (8)
𝑝

Dimana ωp = 1/R1C1
Band Pass Filter
Band Pass Filter (BPF) merupakan rangkaian pasif filter yang melewatkan frekuensi diantara frekuensi
cut-off LPF dan HPF. BPF dibentuk dengan menggunakan rangkaian seri antara LPF dan HPF Syarat
agar Band Pass Filter dapat bekerja adalah frekuensi cut-off LPF haruslebih besar dari frekuensi cut-
off HPF.

Filter Pasif Orde 2


Filter orde 2 memiliki arti bahwa filter tersebut “mengalami” proses filter sebanyak 2 kali. Suatu
filterorde 2 dapat didapatkan dengan menyerikan rangkaian filter yang sama. Frekuensi potongnya
dinyatakan dengan persamaan[2]:
1
𝑓𝑝 = (9)
2𝜋√𝑅1 𝑅2 𝐶1 𝐶2
apabila ingin didapatkan fp yang sama, maka digunakan resistor dan kapasitor yang masing-masing
bernilai sama. Persamaan (9) berlaku untuk HPF maupun LPF.

5 TUGAS PENDAHULUAN
1. Turunkan persamaan penguatan pada HPF dan LPF orde 1! [nilai :20]
2. Apa yang dimaksud dengan frekuensi cut-off dan tuliskan rumus frekuensi cut-off untuk
HPF, LPF dan BPF! [nilai : 20]
3. Pada sistem filter riil, pada saat kapankah (nilai berapa) frekuensi yang terhitung dikatakan
frekuensi cut-off? [nilai : 20]
4. Jelaskan tentang filter pasif orde 2 dan apa yang membedakan dengan filter orde 1?
Gambarkan untuk HPF dan LPF orde 2! [nilai : 20]
5. Suatu hari, neng Yui ingin membuat suatu alat listrik yang berhubungan dengan sinyal penuh
noise. Dia hanya ingin melihat hasil output pada frekuensi dibawah ___(isi 3 digit terakhir
NIM praktikan) kHz, tapi neng Yui berkuliah di jurusan filsafat jadi tidak mengerti tentang
hal ini. Tolong bantu neng Yui memilihkan resistor dan kapasitor yang harus digunakan
untuk membuat filter dengan error maksimum 1kHz. (buat minimal 3 variasi dengan tinjauan
nilai resistor dan kapasitor yang ada di pasaran) [nilai : 20]

6 LANGKAH PERCOBAAN
Pada Modul ini akan dilakukan beberapa praktikum mengenai passif filter. Pada praktikum ini
digunakan kapasitor non polar
A. Passif filter orde 1
A.1 High Pass Filter
 Siapkan resistor dan kapasitor yang akan digunakan (R=100Ω, C=100nF). Catat
besar hambatan yang dimiliki oleh resistor dan besar kapasitansi yang dimiliki
kapasitor. (Catatan : Nilai yang tercatat harus sesuai yang terukur pada multimeter).
 Hitung besar frekuensi cut-off secara teori.
 Siapkan breadboard dan susunlah rangkaian seperti pada gambar 2.
 Pastikan kabel, jumper, dan komponen telah berada pada posisi yang benar.
 Siapkan signal generator. Kemudian nyalakan signal generator.
 Atur input signal generator sebesar 5 Vpp
 Set frekuensi signal generator pada frekuensi paling rendah.
 Ukur tegangan input dan output menggunakan Osiloskop.
 Ubah frekuensi pada signal generator. Naikkan frekuensi signal generator.
 Jika tegangan input yang terbaca mengalami penurunan, naikkan kembali sehingga
tetap 5Vpp yang terukur di Osiloskop
 Setiap perubahan frekuensi, tegangan output dicatat. (Catatan : Pastikan nilai
tegangan input tetap 5Vpp setiap perubahan frekuensi dan frekuensi cut off ada
diantara frekuensi awal dan akhir yang divariasikan).
 Variasikan frekuensi signal generator dengan rentas 1kHz dan 100Hz saat dekat area
frekuensi cutoff secara teori.

A.2 Low Pass Filter


Pada praktikum Low Pass Filter, rangkaian dibuat seperti pada gambar 3 dengan
komponen R=100Ω, C=100nF, dan langkah praktikum lainnya disesuaikan seperti pada
HPF (A.1)

A.3 Band Pass Filter


Buat rangkaian BPF dengan komponen resistor 100Ω dan 330 Ω, 2 kapasitor 100nF
pada breadboard kemudian lakukan langkah praktikum seperti praktikum HPF (A.1). ingat
bahwa frekuensi cut-off LPF harus lebih besar daripada frekuensi cut-off HPF.

B. Passif filter orde 2


B.1 High Pass Filter
Buatlah rangkaian HPF orde 2 dengan menyusun secara seri dua rangkaian HPF yang
memiliki frekuensi cut-off yang sama kemudian lakukan pengukuran seperti pada
percobaan A.1

B.2 Low Pass Filter


Buatlah rangkaian LPF orde 2 dengan menyusun secara seri dua rangkaian LPF yang
memiliki frekuensi cut-off yang sama kemudian lakukan pengukuran seperti pada
percobaan A.1

NB: variasi frekuensi tiap 100Hz untuk range 1Khz sebelum dan seteleh frekuensi
cutoff teori, di luar itu variasi tiap 1kHz. Ukur untuk range frekuensi 0Hz-
20kHz. Tambahkan pengukuran untuk range 20-60kHz dengan variasi 5kHz

7 TUGAS LAPORAN
1. Jelaskan sistem/cara kerja Filter Pasif sehingga dapat meloloskan frekuensi-frekuensi
tertentu!
2. Apa peran komponen resistor dan kapasitor pada passif filter? Jelaskan untuk HPF dan LPF!
3. Gambarkan respon frekuensi/tanggapan amplitude untuk masing-masing percobaan yang
dilakukan! Tunjukkan frekuensi cut-off berdasarkan respon frekuensi tersebut!
4. Berdasarkan data yang diperoleh, mengapa tegangan keluaran yang diperoleh tidak nol pada
daerah frekuensi yang tidak dilewatkan? Jelaskan!
5. Mengapa frekuensi cut-off LPF harus lebih besar dari HPF untuk membuat BPF? Apa yang
terjadi jika kondisi tersebut dibalik?
6. Tentukan kemirinan grafik (dalam dB/Oktaf) setelah melewati frekuensi cutoff (untuk LPF)
dan sebelum frekuensi cut off (untuk HPF). Bandingkan hasilnya untuk orde 1 dan orde 2!
7. Carilah contoh aplikasi dari rangkaian pasif filter. Jelaskan!

8 REFERENSI
[1] Sutrisno. 1986. ELEKTRONIKA: Teori dan Penerapannya, Jilid 1. Bandung: PenerbitITB.
[2] Malvino, Albert. 2006. Electronic Principles 7th Edition. McGraw-Hill: USA. ChapterActive
Filters. Page 783
[3] http://www.learnabout-electronics.org/ac_theory/filters.php [24 juni 2018]
LOG AKTIVITAS

Nama :
NIM :
Shift :

Berikut ini adalah log aktivitas yang dapat digunakan oleh praktikan dalam mengambil data.
Log aktivitas ini terdiri atas 5 bagian sesuai dengan percobaan yang dilakukan, yaitu data HPF,
LPF, BPF, HPF orde 2, dan LPForde 2.

Jumlah baris tabel dapat disesuaikan dengan jumlah data yang diambil praktikan dengan
minimum jumlah data sesuai pada bagian Langkah Percobaan (15 kali)

Data High Pass Filter


R (ohm) C(Farrad) Frekuensi cutoff Vin dalam Vpp
(Volt)

Frekuensi Vout G(𝜔) 20logG(𝜔) log f


(Hz) (Volt)
Data Low Pass Filter
R (ohm) C(Farrad) Frekuensi cutoff Vin dalam Vpp
(Volt)

Frekuensi Vout G(𝜔) 20logG(𝜔) log f


(Hz) (Volt)
Data Band Pass Filter

Vin Vpp (Volt)


R1 (ohm)
R2 (ohm)
C1 (Farrad)
C2 (Farrad)
Fc LPF
Fc HPF

Frekuensi Vout G(𝜔) 20logG(𝜔) log f


(Hz) (Volt)
Data High Pass Filter Orde 2

Vin Vpp (Volt)


R1 (ohm)
R2 (ohm)
C1 (Farrad)
C2 (Farrad)
Fc LPF
Fc HPF

Frekuensi Vout G(𝜔) 20logG(𝜔) log f


(Hz) (Volt)
Data Low Pass Filter Orde 2

Vin Vpp (Volt)


R1 (ohm)
R2 (ohm)
C1 (Farrad)
C2 (Farrad)
Fc LPF
Fc HPF

Frekuensi Vout G(𝜔) 20logG(𝜔) log f


(Hz) (Volt)

Anda mungkin juga menyukai