Anda di halaman 1dari 7

MODUL 03

RANGKAIAN DIODA
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2018/2019

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI


PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Riwayat Revisi Rev.


2016 0
2017 1
2018 2
1 TUJUAN
▪ Memahami karakteristik dioda.
▪ Memahami prinsip kerja rangkaian pemotong (clipper).
▪ Memahami prinsip kerja rangkaian penggeser (clamper).
▪ Memahami prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh (full wave rectifier).

2 PERSIAPAN
▪ Malvino, “Electronic Principles”. Eighth Edition, Chapter 3 : Diode Theory.
▪ Malvino, “Electronic Principles”. Eighth Edition, Chapter 4 : Diode Circuit.

3 PERALATAN PRAKTIKUM
▪ Resistor 1000 Ω dan 10000 Ω. ............................................................... terdapat pada kit.
▪ Kapasitor 100 nF, 47 µF, dan 470 µF. ..................................................... terdapat pada kit.
▪ 1N400x (x = 7, 5 atau 4) General Purpose Rectifier . ............................ terdapat pada kit.
▪ IN47yy Zeners (yy = 33 atau 28) ........................................................... terdapat pada kit.
▪ Kabel jumper . ........................................................................................ terdapat pada kit.
▪ Breadboard ............................................................................................ 1 buah.
▪ Transformator CT .................................................................................. 1 buah.
▪ Multimeter ............................................................................................. 2 buah.
▪ Osiloskop Analog (GW Instek GOS-630zz) ........................................... 1 unit.
▪ Pembangkit Sinyal (Signal Generator) .................................................. 1 unit.
▪ Catu Daya (Power Supply) .................................................................... 1 unit.

4 DASAR TEORI
1. Rangkaian Dioda
Kurva karakteristik arus-tegangan (IV Characteristic Curve) dari dioda ialah sebagai berikut

Gambar 1. Kurva karakteristik arus-tegangan dioda.

Berdasarkan gambar 1 diketahui bahwa dioda berada dalam keadaan panjar maju (forward
region) apabila potensial kaki anoda lebih besar daripada potensial dari kaki katoda dan dioda
berada dalam keadaan panjar mundur (reverse region) apabila potensial antara kaki anoda
lebih kecil daripada potensial dari kaki katoda. Pada daerah forward region, arus akan mengalir
pada dioda apabila besar tegangan yang diberikan lebih besar dari knee voltage. Pada daerah
reverse region arus tidak akan mengalir pada dioda. Keadaan breakdown dicapai apabila dioda
berada pada reverse region dengan nilai tegangan yang lebih besar dari toleransi maksimum
dari dioda dan dioda tersebut tidak dapat digunakan lagi. Besar knee voltage pada dioda
bergantung dari bahan semikonduktor yang digunakan, untuk dioda yang terbuat dari unsur
silikon nilai knee voltage ialah sekitar 0.7 V dan untuk dioda yang terbuat dari unsur
germanium nilai knee voltage ialah sekitar 0.3 V.
Gambar 2. Dioda pada keadaan panjar maju dan panjar mundur.

2. Rangkaian Pemotong (Clipper)


Rangkaian pemotong terdiri atas rangkaian pemotong positf dan rangkaian pemotong negatif.
Fungsi dari rangkaian pemotong adalah untuk membatasi besar suatu sinyal yang diberikan
berada pada suatu rentang nilai tegangan tertentu. Rangkaian pemotong yang akan dibahas
selama praktikum adalah rangkaian pemotong dengan bias.

Gambar 3. Rangkaian permotong positif dengan bias (1) dan


rangkaian pemotong negatif dengan bias (2).

Rangkaian pemotong dengan bias, dioda diberikan tegangan bias dari sumber tegangan DC
eksternal VB.. Rentang nilai tegangan yang akan terpotong akan bergantung dari besar nilai
tegangan bias yang diberikan. Pada rangkaian pemotong positif dengan bias, ketika nilai
tegangan VIN lebih besar dari pada nilai tegangan VB, dioda akan berada pada kondisi panjar
maju sehingga dioda akan berperilaku seperti saklar tertutup dan nilai VOUT akan sama dengan
nilai dari VB. Sebaliknya, apabila 𝑉IN kurang dari 𝑉𝐵 dioda akan berada dalam kondisi panjar
mundur sehingga dioda berperilaku seperti saklar terbuka dan rangkaian kembali seperti
pembagi tegangan biasa. Pada rangkaian pemotong negatif dengan bias, dioda akan
berperilaku seperti saklar tertutup apabila 𝑉IN kurang dari -𝑉𝐵 dan seperti saklar terbuka pada
nilai tegangan 𝑉IN lainnya.
3. Rangkaian Penggeser (Clamper)
Rangkaian penggeser terdiri dari rangkaian penggeser positif dan rangkaian penggeser negatif.
Fungsi dari rangkaian penggeser adalah untuk menggeser sinyal masukkan sebesar nilai
tegangan tertentu tanpa mengubah bentuk sinyal aslinya. Rangkaian ini menggeser sinyal
dengan cara menambahkan komponen DC pada sinyal melalui kapasitor. Rangkaian penggeser
yang akan dibahas selama praktikum adalah rangkaian penggeser dengan bias.

Gambar 4. Rangkaian penggeser positif dengan bias (1) dan


rangkaian penggeser negatif dengan bias.

Pada rangkaian penggeser dengan bias, tegangan DC yang ditambahkan pada sinyal masukkan
AC tidak hanya berasal dari kapasitor melainkan juga berasal dari sumber tegangan DC
lainnya VB. Pada kasus rangkaian penggeser positif dengan bias, ketika tegangan sinyal
masukkan 𝑉IN bernilai negatif dan memenuhi keadaan 𝑉IN lebih kecil dari 𝑉𝐵, dioda akan
berada pada kondisi panjar maju sehingga kapasitor akan terisi sampai tegangannya mencapai
𝑉IN,MAX − 𝑉𝐵. Pada fasa-fasa selanjutnya, kapasitor yang telah terisi tersebut akan memberikan
tegangan tambahan pada sinyal sebesar tegangan kapasitor tersebut, sehingga nilai maksimum
dan minimum dari sinyal menjadi 2𝑉IN,MAX − 𝑉𝐵 dan − 𝑉𝐵.
4. Rangkaian Penyerarah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier)
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan dua buah dioda menggunakan transformator
CT (center tapped). Salah satu dioda bekerja pada fase siklus positif dan dioda yang lain akan
bekerja pada fase siklus negatif, sehingga kedua tegangan setengah gelombang tersebut akan
ditambahkan dan menjadi gelombang penuh. Penyearah gelombang penuh identik dengan
penggunaan transformator CT yang memiliki dua buah bentuk keluaran sinyal AC dengan fase
berkebalikan dan sebuah CT yang berfungsi sebagai referensi nol (ground).

Gambar 5. Rangkaian penyerarah gelombang penuh menggunakan transformator CT.

5 TUGAS PENDAHULUAN
1) Gambarkan kurva karakteristik dioda bukan ideal serta tuliskan keterangannya dan gambarkan
wujud nyata dari dioda umum serta tuliskan keterangannya! [10]
2) Jelaskan forward bias, reverse bias, dan knee voltage pada dioda! [15]
3) Jelaskan fungsi tegangan bias pada rangkaian pemotong (clipper) dan pada rangkaian
penggeser (clamper)! [15]
4) Jelaskan fungsi dioda dan kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang penuh (full wave
rectifier)! [15]
5) Buat simulasi dengan menggunakan Proteus kemudian cetak dan sertakan juga bentuk sinyal
masukan dan keluaran dari:
a) Rangkaian pemotong (clipper) positif dengan dan tanpa tegangan bias. [15]
b) Rangkaian penggeser (clamper) negatif dengan dan tanpa tegangan bias. [15]
c) Rangkaian penyearah gelombang penuh (full wave rectifier). [15]

6 LANGKAH PERCOBAAN
1. Karakterisasi Dioda
• Buatlah rangkaian dioda sesuai dengan gambar berikut! Gunakan dioda zener (warna
putih).

Gambar 6. Rangkaian (1) untuk forward region dan


rangkaian (2) untuk reverse region.

• Variasikan tegangan masukkan dalam rentang positif dari 0 V sampai dengan 1 V dengan
kenaikan 0.1 V dan dari 1 V sampai dengan 5 V dengan kenaikan 0.5 V.
• Lakukan pengukuran dan catat nilai arus dan tegangan yang terukur pada dioda.
• Untuk pengukuran di daerah reverse region, tukar posisi kaki katoda dan anoda dari dioda
sehingga sesuai dengan rangkaian pada gambar 6 skematik 2.
• Variasikan besar tegangan masukkan kembali dalam rentang 0 V sampai dengan 8 V
dengan kenaikan 1 V.
• Lakukan pengukuran dan catat nilai arus dan tegangan yang terukur pada dioda, perlu
diingat bahwa tegangan yang terukur merupakan tegangan negatif.
• Lakukan plot arus terhadap tegangan dari data yang telah diperoleh.

2. Pemotong Positif
• Buatlah rangkaian pemotong positif dengan bias sesuai dengan gambar berikut! Gunakan
dioda biasa (warna hitam) dan tegangan bias VB berasal dari sumber tegangan DC.

Gambar 7. Skematik percobaan rangkaian pemotong positif dengan bias.


• Beri masukkan berupa sinyal AC dari generator sinyal dengan nilai VPP = 10 V dan besar
frekuensi sinyal 1 KHz.
• Hubungkan probe osiloskop pada bagian masukkan dan keluaran dari sinyal pada
rangkaian.
• Variasikan besar tegangan bias VB dari catu daya dalam rentang 0 V sampai dengan 5 V
dengan kenaikan 1 V. Untuk nilai VB = 0 V, hubungkan dioda langsung dengan ground
tanpa melewati catu daya.
• Ambil gambar sinyal masukkan dan keluaran yang diperoleh untuk masing-masing variasi
tegangan.

3. Penggeser Negatif
• Buatlah rangkaian penggeser negatif dengan bias sesuai dengan gambar berikut! Gunakan
dioda biasa (warna hitam) dan tegangan bias VB berasal dari sumber tegangan DC.

Gambar 8. Skematik percobaan rangkaian penggeser negatif dengan bias.


• Beri masukkan berupa sinyal AC dari generator sinyal dengan nilai V PP = 10 V dan besar
frekuensi sinyal 1 KHz.
• Hubungkan probe osiloskop pada bagian masukkan dan keluaran dari sinyal pada
rangkaian.
• Variasikan besar tegangan bias VB dari catu daya dalam rentang 0 V sampai dengan 5 V
dengan kenaikan 1 V. Untuk nilai VB = 0 V, hubungkan dioda langsung dengan ground
tanpa melewati catu daya.
• Ambil gambar sinyal masukkan dan keluaran yang diperoleh untuk masing-masing variasi
tegangan.

4. Penyerarah Gelombang Penuh


• Buatlah rangkaian penyearah gelombang penuh sesuai dengan gambar berikut (tanpa
kapasitor)!
Gambar 9. Skematik percobaan rangkaian penyearah gelombang penuh.
• Hubungkan probe osiloskop pada bagian keluaran dari sinyal pada rangkaian.
• Amati dan ambil gambar sinyal yang diperoleh dari osiloskop.
• Tambahkan kapasitor sesuai dengan gambar 9! Variasikan nilai kapasitor sebanyak 3 kali,
yakni menggunakan 100 nF, 47 µF, dan 470 µF.
• Amati dan ambil gambar sinyal yang diperoleh dari osiloskop untuk masing-masing
variasi nilai kapasitansi.

7 TUGAS LAPORAN
1. Jelaskan dua grafik yang telah diperoleh dari percobaan 1! Grafik manakah yang merupakan
kurva karakteristik dioda? Apa fungsi resistor pada rangkaian tersebut?
2. Jelaskan pengaruh tegangan DC pada besar tegangan masukkan yang terpotong pada
rangkaian pemotong dengan bias dan besar tegangan masukkan yang tergeser pada rangkaian
penggeser dengan bias! Hubungkan dengan prinsip kerja dari rangkaian pemotong dan
rangkaian penggeser.
3. Jelaskan fungsi kapasitor pada rangkaian penggeser!
4. Mengapa pada rangkaian penggeser tanpa bias sinyal tidak dapat bergeser ke arah 0 V? Apa
yang terjadi apabila VB lebih besar dari pada VIN? Mengapa demikian?
5. Jelaskan cara kerja rangkaian penyerarah gelombang penuh sesuai dengan gambar 9!.
6. Apa yang membedakan antara penggunaan transformator CT dan jembatan dioda (diode
bridge) sebagai penyearah pada rangkaian penyerarah gelombang penuh?
7. Jelaskan fungsi kapasitor pada rangkaian penyerarah gelombang (gambar 9)! Apa
pengaruhnya jika besar kapasitansi dari kapasitor diubah? Mengapa demikian? Untuk
mendapatkan hasil keluaran yang semakin mendekati sinyal DC, apa yang harus dilakukan?

8 REFERENSI
Malvino, Albert Paul. Electronics Principles, 8th edition. McGraw-Hill Education. United
States : 2007. Chapter 4 : Diode Circuits
LOG AKTIVITAS

Nama :
NIM :
Shift :

Percobaan 1
Karakteristik Dioda

VS (V) ID (mA) VD (V)


-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
0.1
0.2 Percobaan 2
0.3 Rangkaian Pemotong Positif dengan
0.4 Bias
0.5
0.6 VIN
0.7 VB = 0 V
0.8 VB = 1 V
0.9 VB = 2 V
1 VB = 3 V
1.5 VB = 4 V
2 VB = 5 V
2.5
3 Percobaan 3
3.5 Rangkaian Penggeser Negatid dengan
4 Bias
4.5
5 VIN
VB = 0 V
VB = 1 V
VB = 2 V
VB = 3 V
VB = 4 V
VB = 5 V

Percobaan 4
Rangkaian Penyearah Gelombang
Penuh

VIN
C= 0 F
C = 180 nF
C = 47 µF
C = 470 µF

Anda mungkin juga menyukai