2 PERSIAPAN
▪ Sebelum memulai praktikum, pastikan praktikan telah menginstall ISIS Proteus pada
laptop yang akan digunakan (Pastikan ISIS Proteus yang telah terinstall bisa digunakan
dengan baik).
Warning:
Apabila ada praktikan yang belum bisa menginstall proteus hingga h-1 dari praktikum
yang dijadwalkan, maka diperbolehkan untuk melapor ke asisten yang telah tertera
namanya pada masing-masing shift.
▪ Semua anggota kelompok harus membawa serta laptop yang telah terinstall ISIS
Proteus. Jika ada anggota kelompok yang tidak berhasil menginstall ISIS Proteus, maka wajib
meminjam laptop yang telah terinstall ISIS Proteus dari praktikan di shift praktikum yang
berbeda.
▪ Sebelum memulai praktikum pastikan laptop dapat digunakan selama praktikum, pastikan
baterai terisi penuh dan membawa charger yang dapat digunakan.Siapkan mouse (jika
punya) karena praktikum ini akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan mouse .
▪ Pelajari software ISIS Proteus, minimal praktikan harus sudah mengerti dengan tampilan dari
ISIS Proteus dan dapat menempatkan komponen dengan baik pada bagian jendela kerja.
3 PERALATAN PRAKTIKUM
▪ Laptop yang telah terinstall ISIS Proteus.
▪ Charger laptop.
▪ Mouse (opsional).
4 DASAR TEORI
Proteus merupakan salah satu peranti lunak yang digunakan untuk mendesain dan
menyimulasikan rangkaian elektronika [1]. Tujuan dari simulasi adalah untuk membuat desain rangkaian
elektronika tanpa menimbulkan efek seperti merusak komponen elektronika. Proteus memiliki library
yang berisi komponen-komponen yang ada di pasaran. Setiap versi terbaru dari Proteus, memiliki
tambahan library baru. Library Proteus yang cukup banyak membuat peranti lunak ini dikatakan peranti
lunak simulasi lengkap, yaitu dari komponen-komponen pasif, analog, transistor, SCR, FET,
button/tombol, saklar/relay, IC digital, IC penguat, IC programmable (mikrokontroler), dan IC memori.
Selain didukung dengan kelengkapan komponen, juga didukung dengan kelengkapan alat ukur seperti
voltmeter, amperemeter, osiloskop, penganalisis sinyal, serta pembangkit frekuensi. Selain itu, kita juga
dapat membuat library sendiri sesuai dengan kebetulan.
Untuk menginstall Proteus 8.0 , dapat dilakukan dengan mendownload kit proteus pada link
berikut:
https://drive.google.com/open?id=1R7VwBI1Cye1SekXtbi0OaaZSnE3G5I9j
Untuk prosedur melakukan install dapat dilihat pada bagian “Tutorial.mp4” pada link di atas.
Bagian terbesar pada layar disebut Editing Window. Editing Window merupakan bagian yang
disediakan kepada pengguna untuk bisa meletakkan dan menghubungkan komponen-komponen. Pada
bagian kecil di sebelah kiri atas layar disebut Overview Window. Overview Window merupakan sebuah
window yang dapat menampilkan gambaran lembar kerja secara keseluruhan. Kotak biru pada Editing
Window menunjukkan batas tepi dari lembar yang sedang digunakan. Untuk kotak hijau pada Editing
Window bertujuan untuk menunjukkan daerah lembar yang sedang ditampilkan. Namun, jika obyek baru
dipilih dari Object Selector, Overview Window, akan menunjukkan obyek yang dipilih.
Pertama-tama, tambahkan komponen yang akan digunakan ke dalam Object Selector dengan
mengklik icon (Component Mode), kemudian klik icon atau hanya cukup tekan ‘p’ di keyboard.
Kemudian akan muncul jendela Pick Device seperti pada gambar 2. Masukkan keyword, misal ‘res’,
maka akan muncl hasil pencarian (result) berupa resistor. Double click untuk menambahkan komponen,
lalu klik ‘ok’. Selanjutnya klik komponen pada list dan kemudian klik di dalam Editing Window untuk
menempatkannya (gambar 3).
Edit nilai resistor dengan cara double click komponen resistor yang telah dipilih, sehingga muncul
jendela Edit Component Value (gambar 4). Untuk menghubungkan komponen dengan kabel, klik ujung
pin komponen dan akhiri dengan mengklik ujung pin komponen lain yang ingin dihubungkan. Pada
(gambar 5.) dapat dilihat komponen resistor 1k (R1) telah dihubungkan dengan komponen resistor 10k
(R2) dengan kabel yang berwarna hijau.
Selanjutnya tambahkan catu daya (generator), pilih DC pada Tools Generator Mode. Letakkan
catu daya pada Editting Window, lalu hubungkan catu daya dengan resistor dengan kabel. Edit nilai
tegangan generator DC dengan cara double click catu daya sehingga muncul jendela Generator
Properties (gambar 6). Tambah komponen ground pada rangkaian, pilih icon GROUND pada Terminals
Mode. Hubungkan ground dengan resistor lainnya. Rangkaian sederhana yang terdiri atas dua resistor,
sebuah catu daya DC dan ground dapat dilihat pada (gambar 7).
Gambar 6. Jendela Generator Properties Gambar 7. Rangkaian sederhana
Untuk mengukur tegangan dan arus pada rangkaian pilih VOLTAGE (untuk pengukuran
tegangan) atau CURRENT (untuk pengukuran arus) pada Probe Mode, lalu letakkan pada kabel
rangkaian. Untuk melihat hasil pengukuran tegangan dan arus pada rangkaian, klik untuk menjalankan
simulasi. Hasil pengukuran akan muncul setelah simulasi dijalankan seperti pada (gambar 8). Jika ingin
menghentikan pengukuran atau ingin melanjutkan mengedit rangkaian, klik untuk menghentikan
simulasi.
5 TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebutkan langkah-langkah membuka lembar kerja baru, berawal dari klik icon proteus sampai
tertampil layar kerja untuk membuat design tanpa cetak PCB! (20)
2. Apa yang dimaksud dengan Wire Auto Router dan Wire Label Mode pada ISIS Proteus? (10)
3. Sebut dan jelaskan secara runtut langkah untuk memilih dan meletakkan komponen pada layar
kerja ISIS Proteus (Contoh komponen : resistor generic). Sertakan screenshoot icon untuk
memudahkan penjelasan! (20)
4. Sebut dan jelaskan secara runtut cara untuk mengubah nilai resistansi pada komponen resistor
dan merubah nilai tegangan pada komponen “DC” ! (20)
5. Buat rangkaian seperti (Gambar 8.) dengan nilai tegangan input= 5V; screenshoot satu layar
penuh dan print hasil rangkaian dari layar proteus! (30)
6 LANGKAH PERCOBAAN
Pada modul ini akan dilakukan empat jenis simulasi rangkaian yang dilakukan menggunakan
ISIS Proteus, yaitu simulasi rangkaian dioda, rangkaian penguat inverting dan noninverting,rangkaian
penguat common-emitter, dan rangkaian penyearah setengah gelombang.
7 TUGAS LAPORAN
1. Jelaskan setiap grafik I0 tergadap V0 yang anda peroleh pada percobaan 1! Menurut kalian cara
Pada semua grafik yang diperoleh dari semua rangkaian di percobaan 1, tentukan pemasangan
dioda yang benar berdasarkan grafik yang dihasilkan! Mengapa demikian?
2. Jelaskan pengaruh penyusunan resistor R1 dan R2 pada hasil peguatan tegangan pada percobaan
2 (Jelaskan ketika R1=R2=10k, R1<R2, R1>R2, R1=R2=1K)! Apakah ada perbedaan hasil
antara penguat inverting dan non-inverting?
3. Apakah ada perbedaan dari kedua sinyal yang dihasilkan oleh rangkaian penguat Common-
Emitter pada percobaan 3? Jelaskan !
4. Jelaskan bentuk sinyal yang dihasilkan oleh rangkaian penyearah setengah gelombang pada
percobaan 4!
5. Apakah ada perbedaan ketika sebuah kapasitor ditambahkan pada rangkaian? Jelaskan!
6. Dari pemberian nilai kapasitor yang berbeda pada rangkaian penyearah setengah gelombang
dengan filter 1nF dan 1uF adakah perbedaan dari gambar sinyal keluaran masing-masing filter?
Jika ada jelaskan mengepa bisa terjadi bentuk sinyal keluaran yang berbeda!
8 REFERENSI
[1] User Manual. ISIS Intelligent Schematic Input System. Labcenter Electronics. 2002.
[2] Proteus Design Suite Getting Started Guide. Labcenter Electronics Ltd. 1990-2017.
LOG AKTIVITAS
Nama :
NIM :
Shift :
Percobaan 1
a. Output Nilai Vd dan Id dari rangkaian 9A
2. Tegangan output yang dihasilkan pada rangkaian non-inverting dengan variasi hambatan
Tabel 3. Data nilai tegangan output, tegangan input, dan gambar sinyal input- output untuk
rangkaian common-emitter
No Tegangan input (V) Tegangan Output (V) Screenshoot sinyal
Percobaan 4
Tabel 4. Screenshoot sinyal keluaran dari osiloskop proteus untuk masing-masing tipe
rangkaian penyearah setengah gelombang pada percobaan 4
No Jenis Percobaan Screenshoot sinyal osiloskop