2 PERSIAPAN
▪ Mempelajari prinsip kerja transistor
▪ Mempelajari penguat daya kelas B dan AB
▪ Mempelajari datasheet transistor NPN BD139
▪ Mempelajari datasheet transistor PNP BD140
3 PERALATAN PRAKTIKUM
▪ Transistor BD139 dan BD140
▪ Resistor: 𝑅𝐿 = 100Ω, 𝑅1 = 𝑅2 = 10𝑘Ω
▪ Dioda 1N4005 2 Buah
▪ Breadboard
▪ Multimeter
▪ Signal generator
▪ Catu daya
▪ Osiloskop
4 DASAR TEORI
Dalam dunia elektronika, penguatan merupakan salah satu aspek penting untuk mendapatkan
keluaran yang diinginkan. Hal ini disebabkan sinyal masukan yang biasanya diperoleh kurang tinggi,
sehingga dibutuhkan suatu rangkaian penguat yang akan menguatkan sinyal. Penguatan ini bisa berupa
penguatan tegangan, penguatan arus atau penguatan daya. Pada modul ini akan dipelajari lebih lanjut
terkait penguat daya atau biasa disebut sebagai power amplifier. Komponen yang berperan dalam
penguatan daya ini adalah transistor. Jenis penguat sendiri bisa dikategorikan berdasarkan kelasnya,
coupling, dan rentang frekuensi yang akan mempengaruhi besar penguatan yang diberikan. Dalam
praktikum ini akan dilakukan percobaan terhadap penguat kelas B dan AB.
Penguat kelas A
Pada penguat kelas ini, transistor akan terus beroperasi sepanjang waktu. Ini artinya aliran arus
dari kolektor sebesar 3600 , seperti terlihat pada gambar keluaran sinyal. Dengan menggunakan penguat
kelas A, sinyal dapat “diayunkan” melewati batas range maksimum tanpa khawatir terjadi saturasi atau
cut-off pada transistor, yang akan menyebabkan distorsi pada sinyal.
Pada gambar sinyal keluaran penguat kelas B, rangkaian akan berfungsi saat tegangan pada
transistor berada di atas tegangan cut-off yaitu di kisaran 0,6 – 0,7 volt. Namun karena dalam kasus ini
digunakan tegangan yang berfluktuasi cepat (AC) atau bolak-balik sesuai dengan frekuensi yang
diberikan maka kestabilan transistor harus dijaga. Hal lain yang perlu diwaspadai adalah bahwa arus
kolektor pada kaki transistor cukup sensitif terhadap perubahan suhu yang timbul akibat adanya beda
tegangan pada tiap kaki transistor. Untk mengatasi panas tersebut dapat digunakan heat sink atau
kelongsing bakar guna menjaga suhu pada kaki transistor tetap stabil.
Penguat kelas AB
Untuk menghindari kenaikan temperatur yang akan mengarah pada terjadinya crossover
distortion, maka pada penguat daya kelas AB ini digunakan dioda yaitu membuat tegangan bias pada
dioda emitter.
Besar penguatan daya yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan berikut
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝐴𝑝 = (1)
𝑃𝑖𝑛
𝑃𝑖𝑛 = 𝑉𝑖𝑛 × 𝐼𝑖𝑛 (2)
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑜𝑢𝑡 × 𝐼𝑜𝑢𝑡 (3)
Sedangkan efisiensi dari penguat daya dapat dihitung dengan cara membandingkan daya keluaran
yang dihasilkan terhadap daya dc yang diberikan pada penguat oleh sumber dc.
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂= × 100% (4)
𝑃𝑑𝑐
𝑃𝑑𝑐 = 2𝑉𝑐𝑐 × 𝐼𝑐𝑑𝑐 (5) (𝑘𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑉𝑐𝑐 = −𝑉𝑒𝑒 )
5 TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebutkan dan jelaskan 4 daerah kerja dari transistor! [nilai : 20 poin]
2. Jelaskan cara kerja penguat daya kelas B dan AB serta gambarkan rangkaiannya! [nilai: 20
poin]
3. Apa yang dimaksud dengan crossover distortion? Jelaskan! [ nilai: 20 poin]
4. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari penguat daya kelas A, B dan AB! [nilai : 20 poin]
5. Buatlah simulai rangkaian penguat daya kelas B dan AB sesuai dengan gambar 4 dan gambar
5, menggunakan perangkat lunak Proteus, perlihatkan gambar rangkaian serta respon sinyal
keluaran terhadap sinyal masukan.[nilai : 20 poin]
Catatan : komponen sesuai dengan gambar, 𝑉𝑐𝑐 = −𝑉𝑒𝑒 = 5 Volt. Tegangan input (AC) 2 𝑉𝑟𝑚𝑠 .
6 LANGKAH PERCOBAAN
7 TUGAS LAPORAN
1. Jelaskan prinsip kerja penguat daya kelas B dan AB!
2. Pada daerah kerja transistor yang mana penguat daya kelas B dan AB bekerja? Mengapa
demikian?
3. Pada rangkaian penguat daya kelas B, apa yang terjadi saat tegangan yang diberikan kurang
dari tegangan cut-off transistor? Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
4. Pada rangkaian penguat daya kelas AB, apa yang terjadi saat tegangan yang diberikan kurang
dari tegangan cut-off transistor? Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
5. Apakah anda mengamati adanya fenomena crossover distortion? Mengapa demikian?
6. Bandingkan hasil percobaan penguatan daya kelas B dan AB! Apa kesimpulan yang bisa
diperoleh?
7. Apakah terdapat pengaruh frekuensi sinyal masukan terhadap penguatan daya?
8. Sebutkan 3 aplikasi dari penguat daya pada bidang instrumentasi/elektronika!
8 REFERENSI
[1] Malvino, Albert. 2016. Elctronics Principles 8th Edition. McGraw-Hill. USA. Hlm 366.
LOG AKTIVITAS
Nama :
NIM :
Shift :
Penguat Kelas B
Tabel 1. Data tegangan dan arus keluaran terhadap masukan yang diberikan
No 𝑃𝑖𝑛 (𝑚𝑊) 𝑃𝑜𝑢𝑡 (𝑚𝑊) Penguatan daya 𝑃𝑑𝑐 (𝑚𝑊) Efisiensi (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Penguat Kelas AB
Tabel 3. Data tegangan dan arus keluaran terhadap masukan yang diberikan
No 𝑃𝑖𝑛 (𝑚𝑊) 𝑃𝑜𝑢𝑡 (𝑚𝑊) Penguatan daya 𝑃𝑑𝑐 (𝑚𝑊) Efisiensi (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Catatan :