DOSEN PENGAMPU:
Kelas/Kelompok : TT-3A/Kelompok 1
JURUSAN ELEKTRO
JAKARTA
2018
DAFTAR ISI
Lampiran .......................................................................................................... 14
i
PERCOBAAN XIII
TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR ELEKTRONIK
1. Tujuan
Merencanakan sebuah transistor yang dapat digunakan sebagai saklar
Mengetahui fungsi transistor sebagai saklar elektronik yang mengemudikan
suatu beban.
2. Pendahuluan
Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua
daerah kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan
mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya. Transistor
dalam keadaan menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan terbuka,
sedangkan dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.
1
3. Alat-Alat Yang Digunakan:
1. Multimeter Analog : 2 buah
2. Transistor BC107 : 1 buah
3. Resistor 500 kΩ, 1 kΩ, 2 kΩ, 500 kΩ : 1 buah
4. LED : 1 buah
5. DC Power Supply : 2 buah
4. Langkah-Langkah Percobaan
A. Saklar Transistor Tanpa Beban
1. Lihatlah nilai βric transistor BC 107 di datasheet
2. Hitunglah IB, IC, VBE, VCE (Vout), pada Vin (VBB) = 0V dan Vin = +5V pada
rangkaian gambar 1.
3. Buatlah rangkaian pada gambar 1, memberi Vin = 0V lalu mengukur IB, IC, VBE,
dan VCE.
4. Ulangi langkah 3) pada Vin = +5
2
2. Rc= 1kΩ dan VBB = 5V, menghitung nilai IB, IC, VBE, dan VCE dan RB.
3. Ulangi langkah 1) dan 2) untuk nilai Rc yang lain dan mencantumkan hasilnya
pada tabel 2.
4. Rangkailah seperti gambar 2 dengan nilai Rc sebesar 1kΩ dan RB sesuai dengan
hasil perhitungan
5. Aturlah VBB = 0V (kondisi cut-off). Mengukur IB, IC, VBE, VCE, dan VLED.
6. Aturlah VBB = 5V (kondisi saturasi). Mengukur IB, IC, VBE, VCE, dan VLED.
7. Ulangilah langkah 4) dan 5) untuk nilai Rc dan RB yang lain.
3
5. Data Hasil Percobaan
Vbb = 0 V 0 0 0 0 0 0 3,03 V 5V
(Cut off)
(Saturasi)
Ib =0 Ib = 10,69 mA
Ic =0 Ic = 3,1 mA
Rb = 402,2k Ω →
470kΩ
Ib =0 Ib = 22,72 mA
Ic =0 Ic = 6,59 mA
4
Vce =5V Vce = 1,91 V
Rb = 189,26k Ω →
220kΩ
Ib =0 Ib = 4,8 uA
Ic =0 Ic = 1,4 mA
Rb = 895,83k Ω →
1MΩ
Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung
6
6. Analisa dan Pembahasan
Analisa :
1. Bandingkan hasil perhitungan dan hasil pengukuran? Jelaskan bila terjadi perbedaan!
2. Bagaimana perubahan nilai Rc terhadap Rb
Jawab :
1. Berdasarkan data pada table 3, terlihat bahwa hasil perhitungan dan pengukuran
berbeda. Itu dikarenakan nilai Rc sudah ditentukan, sementara nilai Rb belum
ditentukan. Jadi, hasil perhitungan dan pengukuran bisa berbeda karena nilainya sudah
ditetapkan. Sedangkan pada table 4, nilai Rc dan Rb ditentukan sendiri sehingga hasil
perhitungan dan pengukuran bisa sama.
2. Perubahan yang terjadi pada Rc dapat merubah nilai Rb, dan nilai Rc merubah arus
commiter-emitor (Ic), sehingga Ic yang berubah tersebut juga menyebabkan nilai arus
Ib berubah. Bila Ib telah diketahui, maka nilai Rb yang harus dipasang sesuai dengan
perhitungan. Dengan demikian dapat dilihat Tabel 2. nilai Rc < Rb. Hal tersebut
dilakukan, supaya transistor tersebut dapat mencapai titik jenuh (Saturasi) Sehingga
dapat berfungsi secara optimal sebagai saklar elektronik.
Perhitungan
Hitung
Vbb = 5 V
𝑉𝐼𝑁−𝑉𝐵𝐸
Ib = B = 250
𝑅𝑏
5𝑉−0,7𝑉
Ib = = 9,15uA IC = β x IB
470Ω
= 290 x 9,15x10−6
= 2,56 mA
7
IC =0 VBE = VIN – IB x RB
= 5V
Tabel 2.
Rc = 1kΩ
Kondisi Saturasi
𝑉𝐶𝐶−𝑉𝑙𝑒𝑑−𝑉𝐶𝐸
Ic = = 5V – (10,69uA x 402,2kΩ)
𝑅𝐶
5−1,7𝑉−0,2
= = 5 – 4,3
1𝑘Ω
= 3,1mA = 0,7 V
𝑉𝐵𝐵−𝑉𝐵𝐸 𝐼𝐶 3,1𝑚𝐴
RB = IB = = = 10,69𝑢𝐴
𝐼𝐵 𝛽 290
5−0,7
= = 402,2𝑘Ω
10,69 𝑢𝐴
VCE = VCC – IC x RC
= 5 - (3,1mA x 1kΩ)
= 5 – 3,1 = 1,5 V
Rc = 470Ω
Kondisi Saturasi
8
𝑉𝐶𝐶−𝑉𝑙𝑒𝑑−𝑉𝐶𝐸
Ic = = 5V – (22,72uA x 189,26kΩ)
𝑅𝐶
5−1,7𝑉−0,2
= = 5 – 4,29
470Ω
= 6,59mA = 0,71 V
𝑉𝐵𝐵−𝑉𝐵𝐸 𝐼𝐶 6,59𝑚𝐴
RB = IB = = = 22,72𝑢𝐴
𝐼𝐵 𝛽 290
5−0,7
= = 189,26𝑘Ω
22,72 𝑢𝐴
= 5 – 3,09 = 1,91 V
Rc = 2,2kΩ
Kondisi Saturasi
𝑉𝐶𝐶−𝑉𝑙𝑒𝑑−𝑉𝐶𝐸
Ic = = 5V – (22,72uA x 189,26kΩ)
𝑅𝐶
5−1,7𝑉−0,2
= = 5 – 4,29
2,2Ω
= 1,4mA = 0,71 V
𝑉𝐵𝐵−𝑉𝐵𝐸 𝐼𝐶 1,4𝑚𝐴
RB = IB = = = 4,8𝑢𝐴
𝐼𝐵 𝛽 290
9
5−0,7
= = 895,83𝑘Ω
4,8 𝑢𝐴
= 5 – 4,29 = 0,71 V
Tabel 4
RC = 155Ω → 160Ω
𝐼𝐶
IB = 𝛽
20 𝑥 10−3
= = 68,97𝑢𝐴
290
VBB = IB x RB + VBE
5 = 68,97uA x RB + 0,7
RB = 62,34kΩ → 62kΩ
Tabel 5
5 = Vrelay + 0,2
Vrelay = 4,8V
𝑃 0,36
IC = 𝑉𝐶𝐶 = = 0,072𝐴 VBB = IB x RB + VBE
5
10
𝐼𝐶 0,072
IB = = = 288𝑢𝐴 5 = 288uA x RB + 0,7
𝛽 290
RB = 14,93kΩ
VCC = IC x RL + VLED
5 = 20mA x RL + 1 RB = 165Ω
11
7. Kesimpulan
Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua daerah
kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan mengalami
perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya. Transistor dalam keadaan
menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan terbuka, sedangkan dalam
keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.
Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana transistor mengalirkan arus
secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah short pada
hubungan kolektor – emitor. Pada daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum
(sambungan CE terhubung maksimum)
Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor
menyumbat pada hubungan kolektor – emitor. Daerah cut off sering dinamakan sebagai daerah
mati karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke
emitor. Pada daerah cut off transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka pada hubungan
kolektor – emitor.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
14
15