ACARA I
PENGENALAN CITRA SATELIT
Kelas : G
Kelompok : 6
I. TUJUAN
Memberikan pemahaman kepada taruna tentang Penginderaan Jauh dan Citra Satelit
Penginderaan Jauh
II. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. Mouse
3. Internet
4. Data dari internet
III. DASAR TEORI
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni dalam memperoleh informasi
mengenai objek, area, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan alat
tanpa adanya kontak langsung, tergantung pada skala dan resolusi citra penginderaan
jauh yang digunakan. Pengetahuan dan pemahaman terhadap ilmu penginderaan jauh
penting karena Penginderaan jauh direkam melalui berbagai panjang gelombang, waktu
pengambilan yang berbeda, dengan skala citra yang diinginkan juga berbeda. Skala
Penginderaan Jauh menentukan terhadap perolehan data (citra Landsat berskala kecil,
citra SPOT berskala sedang, citra Quickbird & IKONOS berskala besar). Perolehan
Data dari citra berskala kecil (landscape, land cover), citra berskala sedang (landform,
land use), citra berskala besar (land unit, land utilization type, LUT).
Citra satelit adalah gambaran permukaan bumi yang dihasilkan dari rekaman
sensor yang dipasang pada satelit yang berada di luar angkasa. Citra satelit dapat
digunakan untuk memperoleh informasi tentang wilayah yang sulit dijangkau, seperti
daerah pegunungan atau daerah yang terpencil. Citra satelit dapat dibagi menurut
resolusi spasialnya, yang merupakan ukuran objek terkecil yang masih dapat
diidentifikasi pada citra satelit. Resolusi spasial citra satelit umumnya dibagi menjadi
beberapa kategori:
1. Citra satelit resolusi rendah, seperti Modis dan NOAA
2. Citra satelit resolusi menengah, seperti Landsat, SPOT, dan ASTER.
3. Citra satelit resolusi tinggi, seperti IKONOS, WorldView, Quickbird, dan
Pleiades
Salah satu citra satelit resolusi menengah adalah Landsat. Citra Landsat
merupakan gambaran permukaan bumi yang diambil dari luar angkasa dengan
ketinggian kurang lebih 818 km dari permukaan bumi, dengan skala 1 : 250.000. Dalam
setiap perekaman, citra landsat mempunyai cakupan area 185 km x 185 km sehingga
aspek dari objek tertentu yang cukup luas. Pada mulanya bernama ERTS-1 (Earth
Resources Technology Satellite). Pertama kali diluncurkan pada tanggal 23 Juli 1972
yang mengorbit hanya sampai dengan tanggal 6 Januari 1978. Satelit Landsat
mengorbit bumi selaras matahari (sunsynchronous). Bersamaan dengan waktu
peluncuran ERTS-B tanggal 22 Juli 1975, NASA (National Aeronautic and Space
Administration) secara resmi mengubah program ERTS menjadi program Landsat
(untuk membedakan dengan program satelit oseanografi ”Seasat” yang telah
direncanakan) sehingga ERTS-1 dan ERTS-B menjadi Landsat -1 dan Landsat-2.
Peluncuran Landsat -3 dilakukan pada tanggal 5 Maret 1978.
Konfigurasi dasar satelit Landsat 1, 2, dan 3 adalah berbentuk kupu-kupu
dengan tinggi kurang lebih 3 (tiga) meter, bergaris tengah 1,5 meter dengan panel
matahari yang melintang kurang lebih 4 meter. Berat satelit Landsat kurang lebih 815
kg dan diluncurkan dengan orbit lingkarnya pada ketinggian 920 km. Orbit satelit
melalui 90 Kutub Utara dan Kutub Selatan, mengelilingi bumi satu kali dalam 103 menit
pada jarak 2.760 km di equator.
IV. LANGKAH KERJA
Untuk memperoleh data dari satelit Landsat, Anda dapat mengikuti langkah-langkah
berikut:
1. Akses melalui USGS: Data citra dari satelit Landsat dapat diakses secara gratis
melalui platform USGS (U.S. Geological Survey). Anda dapat mengunjungi
situs web USGS dan mencari data yang Anda butuhkan. Mulai dari tanggal 10
Februari 2022, data Landsat-9 juga tersedia untuk umum melalui USGS. Anda
dapat mengunduh data tersebut untuk digunakan dalam aplikasi Anda.
2. Akses melalui Google Earth Engine: Selain melalui USGS, data citra Landsat
juga dapat diakses melalui Google Earth Engine. Google Earth Engine adalah
platform yang menyediakan akses ke berbagai data geospasial, termasuk citra
Landsat. Anda dapat menggunakan alat dan fungsi di Google Earth Engine
untuk memproses dan menganalisis data citra Landsat.
3. Menggunakan EarthExplorer: EarthExplorer adalah situs web yang disediakan
oleh USGS untuk mencari dan mengunduh data citra Landsat. Anda dapat
mendaftar dan masuk ke akun EarthExplorer, lalu mencari data citra Landsat
berdasarkan area dan tanggal yang diinginkan. Setelah menemukan data yang
sesuai, Anda dapat mengunduhnya dalam berbagai format.
4. Menggunakan perangkat lunak GIS: Jika Anda memiliki perangkat lunak GIS
seperti ENVI atau ArcGIS, Anda dapat menggunakan perangkat lunak tersebut
untuk mengunduh dan memproses data citra Landsat. Misalnya, dengan
menggunakan EarthExplorer, Anda dapat mencari data citra Landsat yang Anda
butuhkan, lalu mengunduhnya dan mengimpor ke perangkat lunak GIS untuk
analisis lebih lanjut.
V. PEMBAHASAN
A. Sekilas Mengenai Landsat
Program Landsat adalah program untuk mendapatkan citra bumi dari luar
angkasa. Satelit Landsat pertama diluncurkan pada tahun 1972 dan yang paling
akhir Landsat 8, diluncurkan tanggal 11 Februari 2013. Instrumen satelit-
satelit Landsat telah menghasilkan jutaan citra. Citra-citra tersebut diarsipkan
di Amerika Serikat dan stasiun-stasiun penerima Landsat di seluruh dunia yang
memiliki sumberdaya untuk riset perubahan global dan aplikasinya pada
pertanian, geologi, kehutanan, perencanaan daerah, pendidikan, dan keamanan
nasional.
Citra Landsat OLI/TIRS merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan
jauh yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif. Pada Landsat 8,
terdapat 11 saluran dimana tiap saluran menggunakan panjang gelombang
tertentu. Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit sunsynkron.
Mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub, memotong arah rotasi bumi
dengan sudut inklinasi 98,2 derajat dan ketinggian orbitnya 705 km dari
permukaan bumi. Luas liputan per scene 185 km x 185 km. Landsat
mempunyai kemampuan untuk meliput daerah yang sama pada permukaan
bumi pada setiap 16 hari, pada ketinggian orbit 705 km .
1. Resolusi Spasial
2. Resolusi Temporal
3. Resolusi Radiometrik
1. Penginderaan Jauh
Citra satelit dan foto udara merupakan hasil dari penginderaan jauh yang
dapat diintegrasikan ke dalam SIG dengan beberapa cara. Cara
pengintegrasian tersebut dapat ditempuh dengan foto udara discan,
digitasi peta rupa bumi, menggunakan perangkat lunak pengolah citra
dan datanya dikonversi ke dalam format SIG, atau langsung
menggunakan perangkat lunak SIG setelah citra di digeoreferensi.
Hasilnya dapat berupa data vektor maupun data raster.
Data vektor adalah objek yang diwakili oleh titik-titik, garis dan poligon
yang mempunyai sistem koordinat kartesius, sedangkan data raster
berupa satuan homogen terkecil yang disebut piksel, setiap piksel
menyatakan luasan permukaan bumi suatu lokasi. Pemilihan citra satelit
dan model data yang akan digunakan tergantung kepada kebutuhan
pengguna SIG. Semakin tinggi resolusi dari citra yang ada maka akan
semakin baik kenampakan data spasial yang dihasilkan.
Saat ini semakin banyak sistem satelit penginderaan jarak jauh yang
telah membuat kemajuan yang sangat spektakuler di bidang
penginderaan jauh, sehingga menghasilkan data input untuk SIG. Data
input SIG dapat beragam jenis formatnya. Salah satu contohnya adalah
informasi yang diperoleh melalui pemanfaatan penginderaan jauh baik
berupa hasil interpretasi foto udara maupun dari penerapan metode citra
digital yang dikonversikan ke dalam teknologi SIG. Dengan berbasis
kepada georeference dalam SIG, dimungkinkan adanya penggabungan
beragam informasi, baik data spasial maupun deskriptif.
Data digital yang diterima dari penginderaan jauh melalui satelit dan
yang diperoleh langsung dari terapan klasifikasi citra satelit secara
digital biasanya berbentuk format raster. Sementara data input SIG
melelui digitasi berbentuk vektor. Dengan teknologi SIG, perbedaan
tersebut dapat dimanfaatkan dalam menganalisis penutupan dan
penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS).
Pada saat pemetaan umum inilah citra foto udara hasil penginderaan
jauh dapat dianalisis lebih lanjut agar dapat memperoleh interpretasi
struktur geologi berupa lipatan atau patahan yang kemungkinan dapat
menjadi jebakan minyak bumi pada daerah onshore. Beberapa ladang
minyak dapat secara langsung mengindikasikan keberadaan
hidrokarbon dari kenampakan di permukaan misalnya apabila terjadi
penyusupan minyak dan gas yang ada di dalam mencapai permukaan,
identifikasi dalam kasus ini dikenal sebagai direct detect.
E. Terdapat banyak aplikasi yang dapat diterapkan dari data Landsat, diantaranya
adalah untuk pemetaan penutupan lahan, pemetaan penggunaan lahan,
pemetaan tanah, pemetaan geologi, pemetaan suhu permukaan laut dan lain-
lain. Untuk pemetaan penutupan dan penggunaan lahan, data Landsat TM lebih
dipilih daripada data SPOT multispektral karena terdapat band infra merah
menengah. Landsat TM adalah satu-satunya satelit non-meteorologi yang
mempunyai band inframerah thermal. Data thermal diperlukan untuk studi
proses-proses energi pada permukaan bumi seperti variabilitas suhu tanaman
dalam areal yang diirigasi
Citra landsat adalah citra yang diambil menggunakan satelit landsat tentunya
memiliki kelebihan dan kekurangan, di antaranya:
Kelebihan:
Kekurangan:
VI. KESIMPULAN
Citra satelit Landsat adalah gambar permukaan bumi yang dihasilkan oleh
sensor yang dipasang pada satelit Landsat, yang merupakan salah satu program
penginderaan jarak jauh terlama dan terlengkap. Program satelit Landsat merupakan
suatu program yang dikembangkan oleh NASA dan Departemen Dalam Negeri
Amerika Serikat.
Program Landsat dimulai pada tahun 1972 dengan peluncuran Landsat 1, dan
berlanjut hingga saat ini dengan Landsat 9 yang diluncurkan pada tahun 2021. Dalam
perkembangannya, satelit Landsat telah meluncurkan sembilan seri satelit. Dari seri
pertama hingga kesembilan, satelit Landsat selalu memperbaharui instrumen yang
digunakan dalam mencitrakan bumi, mulai dari RBV, MSS, TM, hingga ETM yang
digunakan pada Landsat 9.
Dari seri pertama hingga terakhir satelit Landsat selalu memperbarui instrumen
yang digunakan dalam mencitrakan bumi. Semakin baiknya teknologi yang dipakai
dalam satelit Landsat, tentu saja menjadikan data satelit Landsat banyak digunakan oleh
manusia. Satelit Landsat digunakan manusia dalam banyak hal, diantaranya adalah
untuk kegiatan pemetaaan tanah, pemetaan penggunaan lahan, pemetaan geologi,
pemetaan permukaan laut, dan lain sebagainya.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Danoedoro, P., 1996, Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya Dalam Bidang
Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta;
Habibi, Muhammad. 2022. Pengertian Citra Satelit dan Fungsinya untuk Pemetaan
Perlu Diperhatikan. Diakses pada 19 Februari 2024 dari
https://www.technogis.co.id/pengertian-citra-satelit-dan-fungsinya-untuk-pemetaan-
perlu-diperhatikan/
Adi, Meidi Nugroho. 2018. Mengenal Berbagai Macam Citra Satelit Pengindraan Jauh.
Diakses pada 19 Februari 2024 dari https://cara-praktis-belajar-
geografi.blogspot.com/2018/02/mengenal-berbagai-macam-citra-satelit.html
Map, Vision Indonesia. 2023. Landsat 9: Satelit Generasi Terbaru dari Program Landsat
Berhasil Mengangkasa. Diakses pada 13 Februari 2024 dari
https://mapvisionindo.com/landsat9/
Amelia Oktaviani dan Yarjohan, 2016. Prodi Ilmu Kelautan Mahasiwa Ilmu Kelautan
Universitas Bengkulu. PERBANDINGAN RESOLUSI SPASIAL, TEMPORAL DAN
RADIOMETRIK SERTA KENDALANYA. Diakses pada 13 Februari 2024 dari
https://sg.docworkspace.com/d/sIPKV5ohRv9rPrgY