Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SATELIT
disusun oleh:
Departemen Geografi
Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayan-Nya kami sebagai penulis dapat membuat sebuah makalah tentang Penginderaan Jauh
dan Citra Satelit
Dalam makalah ini, kami menyajikan materi-materi yang bersangkutan dengan sistem
penginderaan satelit. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan-kekurangan. Untuk itu, kami meminta kritik dan saran mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Atas perhatian pembaca, kami ucapkan
terimah kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
Kata Pengantar...ii
Bab I Pendahuluan...1
Bab II Pembahasan...3
3.1 Kesimpulan.17
Daftar Pustaka18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit
ditempuh melalui daratan, contohnya hutan, rawa dan pegunungan.
c. kepekaan radiometrik,
5
Band Panjang Gelombang Keterangan
1 0,45 0,52 Penetrasi tubuh air, analisis penggunaan lahan,
tanah, dan vegetasi. Pembedaan vegetasi dan lahan.
2 0,52 0,60 Pengamatan puncak pantulan vegetasi pada saluran
hijau yang terletak diantara dua saluran
penyerapan. Pengamatan ini dimaksudkan untuk
membedakan jenis vegetasi dan untuk
membedakan tanaman sehat terhadap tanaman
yang tidak sehat
3 0,63 0,69 Saluran terpenting untuk membedakan jenis
vegetasi. Saluran ini terletak pada salah satu daerah
penyerapan klorofil
4 0,76 0,90 Saluran yang peka terhadap biomasa vegetasi. Juga
untuk identifikasi jenis tanaman. Memudahkan
pembedaan tanah dan tanaman serta lahan dan air.
5 1,55 1,75 Saluran penting untuk pembedaan jenis tanaman,
kandungan air pada tanaman, kondisi kelembapan
tanah.
6 2,08 2,35 Untuk membedakan formasi batuan dan untuk
pemetaan hidrotermal.
7 10,40 12,50 Klasifikasi vegetasi, analisis gangguan vegetasi.
Pembedaan kelembapan tanah, dan keperluan lain
yang berhubungan dengan gejala termal.
8 Pankromatik Studi kota, penajaman batas linier, analisis tata
ruang
6
Satelit IKONOS adalah satelit resolusi tinggi yang dioperasikan oleh
GeoEyeberasal dari bawah Lockheed Martin Corporation sebagai Commercial
Remote Sensing System (CRSS) satelit. Pada April 1994 Lockheed diberi salah
satu lisensi dari US Department of Commerce untuk satelit komersial citra
resolusi tinggi. Pada tanggal 25 Oktober 1995 perusahaan mitra Space Imaging
menerima lisensi dari Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk mengirimkan
telemetri dari satelit di Bumi delapan-gigahertz band ExplorationSatellite Service.
Sebelum memulai, Space Imaging mengubah nama untuk satelit IKONOS.
IKONOS berasal dari bahasa Yunani yang berarti gambar. Pada November
2000 Lockhead Martin menerimaBest of Whats New Grand Award dalam
kategori Penerbangan &Ruang Angkasa dari majalah PopularScience. Space
Imaging diakuisisi oleh ORBIMAGE pada bulan September 2005. Perusahaan ini
kemudian diganti namanya menjadi GeoEye. Aplikasinya dapat digunakan untuk
pemetaan sumberdaya alam daerah pedalaman dan perkotaan,analisis bencana
alam, kehutanan, pertanian, pertambangan, teknik konstruksi,pemetaan
perpajakan, dan deteksi perubahan. Berikut adalah karakteristik IKONOS :
n. Resolusi pada Nadir (resolusi spektral): 0,82 meter (panchromatic) 3,2 meter
(multispectral)
p. Cakupan Citra : 11,3 kilometer pada nadir, 13,8 kilometer pada 26 off-nadir
7
Band Width ResolusiSpasial
Citra SPL dapat dihasilkan dari berbagai sensor termal yang dibawa oleh
berbagai satelit inderaja, seperti NOAA-AVHRR yang mengembangkan metode
multi kanal, dengan menggunakan kombinasi tiga kanal yaitu kanal 3,4 dan 5
(triple window) dan metode kombinasi dua kanal yaitu kanal 4 dan 5 (split
window) dapat diterapkan untuk estimasi SPL siang dan malam hari. Sedangkan
untuk metode triple window hanya dapat digunakan pada pengamatan malam
hari.
9
Band Panjang Gelombang Keterangan
1 (VNIR) 0.520 - 0.600 Citra Aster dapat digunakan dengan baik untuk tujuan;
2 (VNIR) 0.630 - 0.690 1. Pemetaan Tata Guna Lahan
3 (VNIR) 0.760 - 0.860 2. Perencanaan Tata Ruang
4 (SWIR) 1.600 - 1.700 Wilayah (RUTR, RDTRK)
5 (SWIR) 2.145 - 2.185 3. Pemetaan dan Pemantauan
6 (SWIR) 2.185 - 2.225 Kondisi Kawasan Hutan
4. Pemetaan Kawasan Pantai
7 (SWIR) 2.235 - 2.285
5. Pemantauan Perkembangan
8 (SWIR) 2.295 - 2.365
Kota
9 (SWIR) 2.360 - 2.430 6. Penataan dan Pemantauan
10 (TIR) 8.125 - 8.475 Kawasan Pertambangan
11 (TIR) 8.475 - 8.825 7. Perencanaan Pengembangan
12 (TIR) 8.925 - 9.275 Infrastruktur Wilayah
13 (TIR) 10.25 - 10.95
14 (TIR) 10.95 - 11.65
11
Jumlah Pixel dalam Citra ASTER
Merupakan satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada
ketinggian 450 km secara sinkron matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama
yaitu pankromatik dan multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan Oktober 2001
di california AS. Quickbird memiliki empat saluran (band).
13
Jepang menjadi salah satu negara yang paling inovatif dalam
pengembangan teknologi satelit penginderajaan jarak jauh setelah diluncurkannya
satelit ALOS (Advaced Land Observing Satellite) pada tanggal 24 Januari 2006.
ALOS adalah satelit pemantau lingkungan yang busa dimanfaatkan untuk
kepentingan kartografi, observasi wilayah, pemantauan bencana alam dan survey
sumberdaya alam.
14
Satelit WorldView-2 adalah satelit generasi terbaru dari Digitalglobe yang
diluncurkan pada tanggal 8 Oktober 2009. Citra Satelit yang dihasilkan selain
memiliki resolusi spasial yang tinggi juga memiliki resolusi spektral yang lebih
lengkap dibandingkan produk citra sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki
citra satelit WorldView-2 ini lebih tinggi, yaitu : 0.46 m 0.5 m untuk citra
pankromatik dan 1.84 m untuk citra multispektral. Citra multispektral dari
WorldView-2 ini memiliki jumlah band sebanyak 8 band, sehingga sangat
memadai bagi keperluan analisis-analisis spasial sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
Seperti diketahui, bahwa siaran radio maupun televisi dan telepon membutuhkan
satelit sebagai suatu media dalam menyampaikan informasi. Dengan berkembangnya
satelit, perkembangan alat-alat komunikasi seperti televisi, radio, maupun telepon pun
juga berkembang.
15
2.4.2 Dampak Negatif
Berdasarkan data dari Pusat Standar dan Inovasi Antariksa tahun 2008, jumlah
satelit buatan yang mengitari bumi kurang lebih sebanyak 13.000 satelit dengan proporsi
hanya 3.500 satelit yang berfungsi. Dengan kata lain, 75% dari satelit yang mengitari
bumi adalah sampah. Oleh karena itu, julukan sampah antariksa atau space junk sangat
tepat untuk menggambarkan keadaan antariksa kita saat ini.
Peristiwa jatuhnya rongsokan satelit buatan tersebut ke bumi juga kerap terjadi.
Sama hal nya dengan meteor, tidak semua bagian dari serpihan rongsokan satelit tersebut
akan habis terbakar ketika bergesek dengan atmosfer bumi. Terdapat juga beberapa
serpihan yang jatuh mencapai permukaan bumi. Resiko dan korban jiwa akibat jatuhnya
rongsokan satelit umumnya sangat kecil. Sampai saat ini, badan antariksa Amerika
Serikat, NASA, belum melihat ada catatan mengenai hal itu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Citra satelit adalah penginderaan jauh, yaitu ilmu atau seni cara merekam suatu
objek tanpa kontak fisik dengan menggunakan alat pada pesawat terbang, balon udara,
satelit, dan lain-lain. Dalam hal ini yang direkam adalah permukaan bumi untuk berbagai
kepentingan manusia. Berdasarkan misinya, satelit penginderaan jauh dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu satelit cuaca dan satelit sumber daya alam.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.asalasah.com/2014/01/macam-macam-citra-satelit-dan-keterangannya.html
https://id.scribd.com/doc/243071973/Satelit-Buatan-Yang-Mengorbit-Ke-Bumi-Dan-Dampaknya
http://limbong40.blogspot.co.id/2011/11/satelit-noaa-avhrr.html
17
http://satelit-inderaja.blogspot.co.id/2010/10/karakteristik-dan-spesifikasi-satelit.html
http://rahardianmaulana.blogspot.co.id/2015/01/karakteristik-berbagai-citra-satelit.html
http://terra-image.com/aster/
http://sule-epol.blogspot.co.id/2016/01/makalah-penginderaan-jauh.html
18