Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR PENGINDERAAN JAUH

ACARA I
KONSEP DASAR INDERAJA

Oleh:
Syarah Aura Widyastuti
NIM: A0B022043

Dosen Pengampu:
Ir. Sisno Sujana, M.Si.,

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2023
PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan praktikum dan menyelesaikan dengan
baik hingga menjadi sebuah laporan Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Laporan yang kami susun
ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah.

Dengan selesainya laporan praktikum ini, maka tidak lupa kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada:

1.Bapak Ir. Sisno Sujana, M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar
Penginderaan Jauh.

Demikian laporan yang kami buat, mohon kritik dan sarannya atas kekurangan dalam
penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi
kami selaku penulis.

Purwokerto, 26 Februari 2023

Penyusun
I. PENDAHULUAN

A. Dasar Teori

1. Materi Kuliah/Diktat DPJ 2023 : Dasar Penginderaan Jauh (PDT-1207) pada GCR
2. Materi Kuliah 01 dan 02

B. Tujuan Praktikum

1. Mengenali karakteristik berbagai macam data Penginderaan Jauh.


2. Mengetahui manfaat data Penginderaan Jauh untuk studi PSL
3. Mengetahui mekanisme perolehan data Penginderaan Jauh dan hambatannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Lillesand dan Kiefer (1979), Penginderaan Jauh merupakan ilmu dan seni
untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis
data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah
atau gejala yang dikaji sedangkan menurut Lingdren (1985), mengartikan penginderaan jauh
adalah teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan Analisa informasi tentang bumi
khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan
bumi.

Menurut Avery, penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh,


menunjukkan (mengidentifikasi), dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi
pengamatan daerah kajian sedangkan menurut Curran, Penginderaan jauh adalah penggunaan
sensor radiasi elektromagnetik yang digunakan untuk merekam gambar lingkungan bumi
yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.

Menurut Kiefer, Penginderaan jauh merupakan seni dan ilmu mendapatkan informasi
tentang suatu objek dengan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat
tanpa kontak langsung.Penginderaan jauh yang menggunakan Matahari sebagai tenaga
alamiah disebut penginderaan jauh sistem pasif, sedangkan yang menggunakan sumber
tenaga lain (buatan) disebut penginderaan jauh sistem aktif. Tenaga elektromagnetik pada
penginderaan jauh sistem pasif dan sistem aktif untuk sampai di alat sensor dipengaruhi oleh
atmosfer.

Menurut Welson, Penginderaan jauh adalah ilmu, seni dan teknik untuk Mendapatkan
obyek, daerah dan gejala menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek.
Sedangkan menurut Bufon, Penginderaan jauh merupakan ilmu untuk mendapatkan obyek,
daerah menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek.
III. METODE PRAKTIKUM

A, Alat dan Bahan

1. Foto Teresterial
2. Foto Udara

(1)

(2)

(3)
3. Citra Satelit

Keterangan : 1) ALOS, 2) Ikonos, 3) Quickbird, 4) Google Eyes, 5) SPOT Multispektral,


6) SPOT Pankromatik, 7) Landsat 7 ETM, 8) Landsat 8.
4. Citra Radar

5. Gambar peliputan data dan hambatan atmosfer pada Penginderaan Jauh


B. Prosedur Kerja

1. Perhatikan gambar 1 sampai 5 tersebut dengan saksama. Berikan ulasan menurut


pandangan pribadi (mental map) saudara dari gambar tersebut dalam hubungannya
dengan ilmu/teknologi penginderaan jauh.
2. Citra apakah yang paling baik untuk penyusunan Rencana Penggunaan Lahan di
wilayah Kabupaten yang luasnya 100.000 hektar ?. Berikan 5 macam alasannya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Foto Teresterial
Wolf (1993) menjelaskan bahwa Fotogrametri Terrestrial (Close Range
Photogrammetry) merupakan salah satu ilmu fotogrametri dengan meletakkan kamera
pada permukaan bumi. Kamera tersebut dapat dipegang dengan tangan, dipasang pada
kaki kamera ataupun pada menara dan dengan alat penyangga lain yang dirancang secara
khusus. Kelebihan dari Foto Teresterial adalah objek tampak jelas (bentuk objek sangat
jelas) namun memiliki kekurangan yaitu tidak dapat menampilkan penginderaan secara
detil sehingga hanya terfokus pada objek di depan mata (memiliki skala besar) sehingga
tidak dapat digunakan sebagai pemetaan dalam pembuatan peta wilayah.
Dapat dilihat bahwa gambar yang tercantum menampilkan suatu objek yang terlalu
besar atau hanya terfokus pada beberapa objek sehingga tidak dapat menangkap
penginderaan secara detil. Menurut saya gambar tersebut merupakan pengambilan sensor
atau tata letak yang tidak menggunakan skala detil, sehingga hanya terfokus pada objek
di depan mata, atau dapat disimpulkan bahwa gambar tersebut diambil menggunakan
kamera biasa.

2. Foto Udara
Foto udara merupakan citra penginderaan jauh yang pertama kali muncul dan
dihasilkan melalui perekaman serentak menggunakan sensor kamera. Penginderaan ini
banyak dimanfaatkan pada bidang pemetaan skala detil seperti pembuatan peta desa atau
perencanaan pembangunan, sehingga mampu menampilkan kenampakan permukaan
bumi secara rinci, meskipun terbatas pada area yang lebih sempit, waktu perekamannya
juga lebih fleksibel jika dibandingkan dengan citra satelit.
Menurut Suharsana (1999) Foto udara merupakan rekaman fotografis obyek di atas
permukaan tanah yang pengambilan sensornya dilakukan dari udara. Foto udara juga
kerap digunakan dalam kegiatan respon cepat ketika terjadi bencana alam. Untuk
pengambilan foto udara, kita dapat memasangkan sensor berupa kamera pada suatu
wahana, salah satunya pada drone. Foto udara memiki berbagai jenis berdasarkan format
ukuran film, kemiringan sumbu kamera, tipe film, wahana, dan skala foto udara.
Menurut Sutanto (1995) Kelebihan foto udara yaitu memiliki resolusi spasial yang
tinggi, cakupan informasi lengkap, objek sesuai kenampakkan aslinya, dan kemampuan
merepresentasikan objek tiga dimensi. Sehingga hasil terlihat sangat jelas dan detil
karena skala yang kecil sedangkan kekurangannya adalah cakupan wilayah hasil
perekaman tidak luas namun tetap lebih detil jika dibandingkan dengan foto teresterial.

3. Citra Satelit
Citra satelit merupakan gambaran permukaan bumi hasil perekaman satelit yang
berada di luar angkasa berjarak ratusan kilometer dari paras bumi. Satelit tersebut adalah
satelit penginderaan jauh, yang berdasarkan misinya dibagi menjadi dua jenis yakni
satelit observasi bumi atau banyak juga yang menyebutnya sebagai satelit sumber daya
alam serta satelit cuaca/meteorologi.
Terdapat berbagai jenis citra satelit berdasarkan tingkat resolusi spasialnya yang
dikenal pula sebagai kemampuan sebuah sensor dalam melakukan perekaman pada
objek terkecil di setiap pikselnya. Jenis tersebut ialah citra satelit resolusi rendah,
sedang dan tinggi hal ini dipengaruhi oleh kemampuan dari sensor dalam melakukan
perekaman pada objek paling kecil yang sedang diamati.
Berikut penjelasan mengenai beberapa Citra Satelit :
1. ALOS : CITRA ALOS Satelit ALOS (Advanced Land Observing Satelite) adalah
satelit milik Jepang yang merupakan satelit generasi lanjutan dari JERS-1 dan
ADEOS yang dlengkapi dengan teknologi yang lebih maju, untuk memberikan
kontribusi bagi dunia penginderaan jauh, terutama bidang pemetaan, pengamatan
tutupan lahan secara lebih presisi dan akurat.
2. Ikanos : Satelit IKONOS adalah satelit resolusi tinggi yang dioperasikan oleh
GeoEye berasal dari bawah Lockheed Martin Corporation sebagai Commercial
Remote Sensing System (CRSS) satelit. Pada April 1994 Lockheed diberi salah satu
lisensi dari US Department of Commerce untuk satelit komersial citra resolusi tinggi.
Pada tanggal 25 Oktober 1995 perusahaan mitra Space Imaging menerima lisensi
dari Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk mengirimkan telemetri dari satelit di
Bumi delapan-gigahertz band Exploration Satellite Service. Sebelum memulai, Space
Imaging mengubah nama untuk satelit IKONOS. IKONOS berasal dari bahasa
Yunani yang berarti "gambar".
3. Quickbird : merupakan citra satelit buatan Amerika yang digunakan untuk keperluan
penginderaan jarak jauh yang berwujud gambaran secara visual mengenai obyek
diatas muka bumi. Gambaran ini meliputi bangunan gedung, jalan, sungai, saluran,
maupun vegetasi berupa hutan, ladang, sawah dan sebagainya sehingga sering
disebut foto satelit.
4. Google Eyes : Merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut
Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi
dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi
udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth, sebuah
versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth Plus ($20), yang memiliki
fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($400 per tahun), yang digunakan untuk
penggunaan komersial.
5. SPOT Multispektral : citra satelit yang memiliki jumlah saluran/band kurang dari 30.
Contoh citra multispektral seperti Landsat 8 (11 band), SPOT 4 dan 5 (4 band),
ALOS AVNIR (4 band), dll. Sedangkan citra hyperspektral adalah satelit yang
memiliki jumlah band > 30 pada sensornya, contohnya adalah citra Modis dan citra
Hyperion. Merupakan salah satu cara atau metode menangkap data gambar pada
frekuensi tertentu di seluruh spektrum elektromagnetik. Panjang gelombang dapat
dipisahkan dengan filter atau dengan menggunakan instrumen yang sensitif terhadap
panjang gelombang tertentu, termasuk cahaya dari frekuensi di luar jangkauan
cahaya tampak, seperti inframerah.
6. SPOT pankromatik : Merupakan SPOT yang memiliki resolusi 10 meter, dan tiga
band multispektral (G, R, NIR) memiliki resolusi 20 meter. Memiliki ukuran tempat
3600 km2 dan Kembali interval satu sampai 4 hari tergantung lintang.  
7. Landsat 7 ETM : Landsat 7 diluncurkan pada 15 April 1999. Satelit ini merupakan
satelit observasi bumi dengan resolusi temporal 16 hari dan memiliki Enhanced
Thematic Mapper Plus (ETM +). Data Landsat 7 dapat digunakan untuk aplikasi
studi perubahan global, pemantauan tutupan lahan, dan pemetaan area.
8. Landsat 8 : Merupakan sebuah satelit observasi bumi Amerika yang diluncurkan
pada tanggal 11 Februari 2013. Ini adalah satelit kedelapan dalam program
Landsat ;yang ketujuh yang berhasil mencapai orbit. Awalnya disebut Landsat data
Continuity Mission (LDCM), itu adalah sebuah kolaborasi antara NASA dan
Geological Survey Amerika Serikat (USGS).
Kelebihan dari Citra Satelit tersebut ialah citra satelit yang berhasil menampilkan
objek area dengan cakupan yang luas, diketahui bahwa ia hanya memiliki resolusi
spasial yang rendah. Sebaliknya, sebuah citra satelit yang didefinisikan memiliki
resolusi spasial tinggi akan mencakup areal yang lebih sempit.
4. Citra Radar
Citra radar merupakan hasil penginderaan jauh sistem aktif. Penginderaan jauh sistem
aktif menggunakan sensor aktif, yaitu sensor yang menggunakan energi gelombang yang
dipancarkan dari sensor. Citra radar memiliki karakteristik yang secara mendasar
berbeda dengan berbagai citra yang diperoleh secara obtis seperti citra satelit ataupun
foto udara. Karakteristik ini terkait dengan teknik yang digunakan dalam pengambilan
citra radar dan juga pada konsep radiometri. Citra radar yang tercetak menjadi bentuk
hardcopy akan nampak sangat berbeda dengan citra yang dihasilkan dari citra satelit lain
ataupun pandangan mata manusia.

Dua tipe radar yang sering digunakan adalah RAR (Real Aperture Radar) dan SAR
(Synthetic Aperture Radar). Real Aperture Radar juga sering disebut dengan SLAR (Side
Looking Airborne Radar). Kedua tipe ini sebenarnya adalah sistem radar dengan
pemancaran sinyal searah yang biasanya menggunakan pesawat terbang.

Perbedaan pokok antara sistem RAR dan SAR adalah pada arah azimutnya. Real
Aperture Radar memiliki resolusi azimut yang ditentukan oleh lebar sapuan
(beamwidth), sehingga resolusi azimutnya proporsional dengan jarak antara radar dengan
targetnya. Synthetic Aperture Radar menggunakan pemrosesan sinyal untuk
mensintesiskan beberapa rangkaian rekaman pantulan sinyal yang tertangkap sensor.

Sistem ini mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sistem lain,
diantaranya adalah kemampuan merekam dalam berbagai kondisi waktu dan cuaca, yang
disebabkan oleh sifat perekamannya yang aktif, dan juga kemampuan menunjukkan
bentuk atau topografi dengan lebih jelas sedangkan kekurangan citra radar adalah kurang
tepat terutama dalam menentukan lokasi objek yang dipetakan, hal ini dikarenakan citra
radar menghasilkan gelombang yang tak terputus-putus.
5. Gambar peliputan data dan hambatan atmosfer pada Penginderaan Jauh
Data dapat dikumpulkan oleh berbagai peralatan tergantung pada objek atau
fenomena yang diamati. Umumnya, teknik memanfaatkan radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan oleh penginderaan jauh atau dipantulkan oleh objek yang diamati pada
frekuensi tertentu seperti inframerah, cahaya tampak, oven microwave, dll.

Hal ini memungkinkan untuk fakta bahwa benda yang diamati (pohon, rumah, air
permukaan, udara, dll) memancarkan atau memantulkan radiasi dalam panjang
gelombang dan intensitas yang berbeda. Metode lain penginderaan jauh, antara lain,
melalui gelombang suara, medan gravitasi atau magnet.

Data yang diperoleh dari penginderaan jauh ada 2 jenis:

 Data manual, didapatkan melalui interpretasi citra. Untuk melakukan alat yang
diperlukan disebut citra stereoscope panduan interpretasi. Stereoscope dapat
digunakan untuk melihat benda-benda tiga dimensi.
 Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan perangkat lunak penginderaan
jauh secara khusus diterapkan pada komputer.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah tenaga matahari untuk sampai ke


permukaan bumi adalah:

 Waktu (jam atau musim)

Faktor waktu berpengaruh terhadap banyak sedikitnya energi matahari untuk sampai
ke bumi. Misalnya pada siang hari jumlah tenaga yang diterima lebih banyak
dibandingkan dengan pagi.

 Lokasi

Lokasi ini erat kaitannya dengan posisinya terhadap lintang geografi dan posisinya
terhadap permukaan laut. Misalnya di daerah khatulistiwa jumlah tenaga yang
diterima lebih banyak dari pada daerah lintang tinggi.

 Kondisi cuaca

Kondisi cuaca mempengaruhi adanya hambatan di atmosfer. Misalnya saat cuaca


berawan jumlah tenaga yang diterima lebih sedikit dari pada saat cuaca cerah.
Atmosfer terletak di ruang angkasa dan berada di lapisan terluar bumi. Dilansir dari
Encyclopaedia Britannica, pengertian atmosfer adalah lapisan gas dengan ketebalan
ribuan kilometer yang terdiri atas beberapa lapisan dan berfungsi melindungi bumi dari
radiasi dan pecahan meteor. Ketebalan atmosfer mencapai 1.000 kilometer dari
permukaan bumi.

Atmosfer memiliki pengaruh terhadap sistem penginderaan jauh berupa pengaruh


fungsi panjang gelombang. Atmosfer membatasi bagian spektrum elektromagnetik yang
dapat digunakan dalam penginderaan jauh. Pengaruh dari atmosfer bersifat selektif
terhadap panjang gelombang sehingga muncul istilah jendela atmosfer.

Atmosfer juga berperan penting dalam upaya pengindraan jauh, yakni sebagai
komponen yang berperan untuk membatasi bagian spektrum elektromagnetik. Pengaruh
adanya komponen atmosfer disebut dengan fungsi panjang gelombang yang melakukan
proses selektif. Proses selektif terhadap panjang gelombang tersebut, kemudian
memengaruhi munculnya jendela atmosfer, yaitu adanya bagian spektrum
elektomagnetik yang dapat menyentuh permukaan bumi. Selain itu, di dalam jendela
atmosfer juga terdapat adanya hambatan atmosfer, yaitu sebuah kendala yang terjadi
sebagai akibat hamburan pada spektrum tampak dan serapan pada spektrum inframerah
termal.
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Citra yang paling baik untuk penyusunan Rencana Penggunaan Lahan di wilayah
Kabupaten yang luasnya 100.000 hektar adalah citra satelit landsat dan SPOT karena
menggunakan sistem penginderaan jauh jarak pasif yang dilengkapi dengan 7 saluran.
Setiap saluran memiliki panjang gelombang tertentu sesuai jenis orbit sun sinkronnya.
Dan satelit jenis ini paling banyak dimanfaatkan untuk pemetaan lahan.
Manfaat citra Landsat dan SPOT untuk kegiatan tata guna lahan yaitu dapat
memprediksi intensitas curah hujan, merencanakan program konservasi kawasan hutan,
mengidentifikasi jenis tanaman di lahan pertanian, melakukan analisis persebaran sumber
daya alam dan perencanaan pengembangan wilayah.

B. Saran

Belum terdapat saran yang berarti.


DAFTAR PUSTAKA

6 Komponen Penginderaan Jauh yang Penting Diketahui - HaloEdukasi.com (diakses antara tanggal 25-27
Februari 2023)
Citra Satelit adalah (Sangat Lengkap dgn Bahasa yang Mudah Dipahami) (mapvisionindo.com) (diakses
antara tanggal 25-27 Februari 2023)
Pengertian Citra Satelit – CITRA SATELIT INDONESIA (diakses antara tanggal 25-27 Februari 2023)
6 Komponen Penginderaan Jauh: Manfaat, Jenis, Cara Kerja, Alat (gurupendidikan.co.id) (diakses antara
tanggal 25-27 Februari 2023)
citra satelit menurut para ahli - Search (bing.com) (diakses antara tanggal 25-27 Februari 2023)
Foto Udara: Jenis Citra Hasil Penginderaan Jauh Sistem Fotografis (geospasialis.com) (diakses antara
tanggal 25-27 Februari 2023)
Jenis-jenis Citra Satelit Serta Pemanfaatannya Untuk Berbagai Bidang Penting - Jual Citra Satelit Resolusi
Tinggi Murah (citraspasial.com) (diakses antara tanggal 25-27 Februari 2023)
https://www.bing.com/search?
q=kelebihan+dan+kekurangan+citra+radar+adalah&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&lq=0&pq=kelebihan+dan+kekurangan+citra+radar+adalah&sc=0-
43&sk=&cvid=D3D40741856047EE9D8691075A025292&ghsh=0&ghacc=0&ghpl= (diakses antara tanggal 25-27
Februari 2023)
atmosfer adalah - Search (bing.com) (diakses antara tanggal 25-27 Februari 2023)
Jurnal Surveying, Teori Fotogrametri; Foto Udara, Orthofoto, Sistem Koordinat Foto, dan GCP – Frasta
Training (diakses antara tanggal 25-27 Februari 2023)
Foto udara menurut ahli - Search (bing.com) (diakses antara tanggal 25-27 Februari 2023)
Jenis Data Satelit Penginderaan Jauh (lapan.go.id) (diakses antara tanggal 25-27 Februari 2023)
hambatan atmosfer pada penginderaan - Search (bing.com) (diakses antara tanggal 25-27 Februari 2023)
Citra Radar | Ruang Informasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (wordpress.com)
(diakses antara tanggal 25-27 Februari 2023)

Anda mungkin juga menyukai