Anda di halaman 1dari 13

ILMU TANAH HUTAN

“MAKALAH HORIZON TANAH”

Oleh:

YEFAN REFALDO NYAUA


L131 20 132
KHT B

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya laporan praktikum ini dapat saya selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam laporan praktikum ini saya memberi judul “Makalah Horizon
Tanah”. Dimana maklah ini lebih mengangkat mengenai bagaimana pengertian
tanah, profil tanah.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritikan
yang membagun sangat saya harapkan, sehingga saya dapat membuat yang lebih
baik lagi dikemudian hari, semoga laporan ini bermanfaat.
Demikian makalah ini saya buat, terima kasih banyak pada semua pihak
yang telah mendukung.

Palu, Mei 2021

Yefan Refaldo Nyaua


L13120 132

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1-2

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1-2


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3-8

2.1 Pengertian Profil Tanah .................................................................................... 3

2.2 Pengertian Horizon Tanah ................................................................................ 3-8

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 9

3.2 Saran ................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun
dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi
karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus
sebagai penopang akar.

Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas
dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar
hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Dari segi klimatologi, tanah
memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri
juga dapat tererosi.

Menurut soil survey staff (1975) tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi
yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya yang meliputi bahan organik
yang sesuai bagi perkembangan akar tanaman. Di bagian atas dibatasi oleh udara atau air yang
dangkal, ke samping dapat dibatasi oleh air yang dalam atau bahkan hamparan es atau batuan,
sedangkan bagian bawah dibatasi oleh suatu materi yang tidak dapat disebut tanah yang sulit
didefinisikan. Ukuran terkecilnya 1 sampai 10 m2 tergantung pada keragaman horizonnya.

Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
berkembangnya perakaran yang menopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai
kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau
nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti N, P, K,
Ca, Mg, S, CU, Zn, Fe, Mn, B, Cl dan lain-lain), dan secara biologis berfungsi sebagai habitat
biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktifitas tanah untuk mengehasilkan biomassa dan produksi baik tanaman pangan, obat-
obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.

Fraksi anorganik tanah terdiri dari fragmen batuan dan mineral dengan berbagai ukuran dan
susunan. Berdasarkan ukuran, dikenal fraksi utama yaitu: kerikil (>2 mm); pasir (2,0– 0,05

1
mm); debu (0,05-0,002 mm) dan liat (<0,002 mm). Fraksi ini secara umum tersusun oleh
mineral silikat sekunder (mineral liat tipe 1:1, 2:1 dan 2:2), mineral besi oksida dan aluminium
oksida, serta mineral primer yang resisten (kuarsa dan mika).

Tanah merupakan sistem 3 fase, yaitu padat, cair dan gas yang selalu mengalami dinamisasi
dalam kondisi seimbang. Dipandang dari sisi pedologi, tanah adalah suatu benda alam yang
dinamis dan tidak secara khusus dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman. Tanah yang
dipelajari dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman disebut edaphologi.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimasud dengan profil tanah?
b. Apa yang dimaksud dengan horizon tanah beserta bagian-bagiannya?

1.3 Tujuan

a. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman I.
b. Makalah ini bertujuan untuk menyampaikan materi-materi mengenai profil tanah dan
horizon tanah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profil Tanah

Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas sampai pada lapisan
batuan induk tanah (regolit), yang biasanya terdiri dari horizon-horizon O-A-E-B-C-R. Empat
lapisan teratas yang masih dipengaruhi oleh cuaca disebut Solum Tanah, horizon O-A disebut
lapisan tanah atas dan horizon E-B disebut lapisan tanah bawah. (Hanafiah, 2012).

Syarat-syarat profil tanah:

1. Tegak (vertikal),
2. Baru,
3. Tidak terkena sinar matahari langsung,
4. Tidak tergenang air,
5. Mewakili tapak sekeliling.

Tiap tanah di cirikan oleh susunan horizon tertentu. Secara umum dapat disebutkan bahwa
setiap profil tanah terdiri atas dua atau lebih horizon utama. Tiap horizon dapat dibedakan
berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat morfologis lainnya.

2.2 Pengertian Horizon Tanah

Horizon tanah adalah lapisan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan
mempunyai ciri-ciri tertentu (khas). Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya
memiliki horizon-horizon tanah. Pembentukan lapisan atau perkembangan horizon dapat
membangun tubuh alam yang disebut tanah. Profil dari tanah mineral yang telah berkembang
lanjut biasanya memiliki horizon-horizon sebagai berikut:

Lapisan tanah atas (topsoil) terdiri dari: (1) horizon O, dan (2) horizon A. Lapisan tanah bawah
(subsoil) terdiri dari: (1) horizon E, dan (2) horizon B. Solum tanah meliputi: (1) lapisan tanah
atas, dan (2) lapisan tanah bawah.

3
1) Horizon O

Horizon O merupakan horizon bagian atas, lapisan tanah organik, yang terdiri dari humus daun
dan alas. Utamanya dijumpai pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu. Merupakan
horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. Horizon organik merupakan
tanah yang mengandung bahan organik > 20% pada seluruh penampang tanah, tanah mineral
biasanya kandungan bahan organik kurang dari 20% karena sifat-sifatnya didominasi oleh
bahan mineral. Ada 2 jenis horizon O yaitu :

a) O1: bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat berupa guguran daun-daun dan puing-
puing organik yang belum terombak.
b) O2: bentuk asli sisa-sisa tanaman tidak terlihat merupakan campuran bahan bahan dan
rombakan bahan organik.

2) Horizon A

Horizon A merupakan horizon di permukaan yang tersusun oleh campuran bahan organik dan
bahan mineral. Horizon A juga disebut sebagai horison eluviasi (pencucian). Ada 3 jenis
horison A, antara lain:

a) A1: Horizon ini merupakan horizon percampuran antara horizon organik dan mineral
sehingga pada lapisan ini berwarna kelam/ gelap (dark). Keterdapatan bahan organik
pada lapisan ini burujud partikel tersendiri atau bahan organik yang menyelaputi bahan
mineral.
b) A2: Horizon ini dikenal juga sebagai horizon”eluviasi” atau lapisan yang mengalami
pencucian secara maksimal. Kation bahan organik, besi, alumunium dan atau basa lain
yang berwarna telah mengalami pencucian dan yang tertinggal adalah bahan-bahan
resisten kuarsa yang kasar dan tidak berwarna, sehingga pada lapisan iniditandai
dengan warna yang pucat/terang/cerah, namun mempunyai tekstur yang paling kasar
dan struktur longgar dibanding dengan lapisan-lapisan lain.
c) A3 Horizon ini merupakan peralihan A ke horizon B atau C dengan ciri warna yang
mendekati horizon A.2. Namun, apabila peralihan kurang jelas dan hanya
menampakkan ciri dan warna campuran maka horizon ini diberi simbol AB jika beralih
ke B, atau AC jika langsung beralih ke C.

4
3) Horizon E

Merupakan lapisan warna terang dalam hal ini adalah lapisan bawah dan di atas A Horizon B
Horizon. Hal ini terdiri dari pasir dan lumpur, setelah kehilangan sebagian besar dari tanah liat
dan mineral sebagai bertitisan melalui air tanah (dalam proses eluviation). Lapisan Eluviasi
atau Horison Eluviasi adalah horizon yang telah mengalami proses eluviasi (pencucian) sangat
intensif sehingga kadar bahan organik tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi kada pasir dan
debu kuarsa (seskuoksida) serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna agak terang.

4) Horizon B

Horizon B adalah horizon illuvial atau horison pengendapan sehingga terjadi akumulasi dari
bahan-bahan yang tercuci dari horizon diatasnya. Horizon iluviasi (penimbunan) dari bahan-
bahan yang tercuci di atasnya (liat, Fe, Al, bahan organik).

Ciri lain dari lapisan ini ialah:

a) Terdapat konsentrasi residu sesquioksida dan atau lempung yang terbentuk karena
larutnya karbonat atau garam-garam lainnya.
b) Adanya ”alterasi” atau perubahan bahan-bahan dari keadaan asalnya den terbentuk
struktur berbutir (granuler), gumpal (blocky) atau tiang (prismatic).

Ada 3 Jenis Horizon B, yaitu:

• B1: Horizon peralihan dengan horizon A yang mempunyai warna dan ciri yang lebih
mendekati warna dan ciri horizon B.
• B2: Horizon yang paling maksimal menampakkan horizon B, sehingga warnanya
paling kelam/tua,tekstur paling berat dan struktur paling padat.
• B3: Horizon peralihan dari horizon B ke C atau R dengan warna dan ciri mendekati
warna dan ciri horizon B. Jika horizon percampuran ini sulit dengan horizon di
bawahnya maka diberi simbol BC jika dibawahnya adalah horizon C, dan BR jika
dibawahnya langsung horizon R.

5
5) Horizon C

Horizon C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa dengan batuan induk
(R) atau belum terjadi perubahan. Horizon C disebut juga dengan regolith: di lapisan bawah
dan di atas Horizon B R Horizon. Terdiri dari sedikit rusak bedrock-up. Tanaman akar tidak
menembus ke dalam lapisan ini, sangat sedikit bahan organik yang ditemukan di lapisan ini.

Horizon ini sudah tidak terbagi lagi dimana sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat horizon
O, A, dan B tetapi tersusun atas bahan-bahan yang telah dirubah:

a) Pelapukan di luar daerah kegiatan biologi utama,


b) Pemadatan (cementasi) reversibel berupa proses perabuhan, penambahan berat volume
dan sifat-sifat lain dari fragipan (padas),
c) Gleysasi,
d) Penimbunan dan pemadatan karbonat kapur atau Mg atau garam-garam lain yang
terlarut,
e) Pemadatan bahan-bahan silikat dan alkali besi dan silika.

6) Horizon R

Batuan induk tanah (R) merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih berupa batuan.

Dalam profil tanah terdapat 4 batas peralihan horizon yang terlihat secara visual dalam
beberapa kategori, yaitu:

a) Batas horizon nyata, apabila peralihan kurang dari 2,5 cm,


b) Batas horizon jelas, apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 2,5 cm
sampai 6,5 cm,
c) Batas horizon berangsur, apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 6,5 cm
sampai 12,5 cm, dan
d) Batas horizon baur, apabila peralihan terjadi dengan jarak lebih dari 12,5 cm.

Bentuk topografi dari batas horizon dalam profil tanah yang terlihat secara visual dibagi dalam
4 kategori, yaitu: (1) bentuk topografi datar, (2) berombak, (3) tidak teratur, dan (4) terputus.

6
Gambar 2.1 (sumber: http://mbojo.wordpress.com/2007/06/13/ilmu-tanah/)

Gambar di atas menggambarkan batas horizon yang nyata terjadi pada peralihan dari horizon
A ke horison B, dan batas horizon yang jelas terjadi pada peralihan antara horizon B ke horison
C. Kedua batas tersebut bertopografi datar.

Gambar 2.2 bentuk topografi bergelombang dari batas horizon yang terjadi antara horison B
dengan horison C dalam sistem tanah. (sumber:
http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2010/12/dasar-dasar-ilmu-tanah-3-dari-25.html)

7
Menurut Kemas (2012), meskipun tanah terdiri dari beberapa horizon, namun bagi tetanaman
yang sangat penting adalah horizon O-A (lapisan atas) yang biasanya memiliki ketebalan
dibawah 30 cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi, palawija, dan sesayuran
yang paling berperan adalah kedalaman di bawah 20 cm. Oleh karena itu, istilah kesuburan
tanah[5] biasanya mengacu kepada ketersediaan hara pada lapisan setebal ini, yang biasa
disebut lapisan olah. Namun bagi tetanaman perkebunan dan kehutanan (pepohonan) untuk
jangka panjang lapisan tanah bawah juga akan menjadi sumber hara dan air.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
berkembangnya perakaran yang menopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai
kebutuhan air dan udara. Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan, baik pelapukan fisik
maupun kimia. Tanah terbentuk atas horizon-horizon, yaitu Horizon O, Horizon A, Horizon E,
Horizon B, Horizon C, dan Horizon R.

3.2 Saran

Diharapkan melalui penulisan makalah ini mahasiswa mampu menggali dan menghimpun
fakta dan informasi seputar horizon-horizon tanah serta mampu menganalisis bahan-bahan
penyusun tanah secara detail.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.rajagrafindo.co.id/produk/dasar-dasar-ilmu-tanah/

https://dokumen.tips/documents/buku-ajar-dasar-dasar-ilmu-tanah-edisi-2012.html

https://scholar.google.co.id/citations?user=9_0MyAIAAAAJ&hl=en

10

Anda mungkin juga menyukai