Anda di halaman 1dari 13

GEOMORFOLOGI UMUM

Bentangan Alam dan Bentuk Lahan Fluvial

Disusun Oleh
Kelompok 6

1. Hana Pebrina (17136142)


2. Irma Sapitri (17136114)
3. R. Fauzi Indrawan (17136115)
4. Rizkyani Nazila (17136070)
5. Suidal Rifanda (17136071)
6. Sukma Afriando Muharramsyah (17136072)

Dosen Pengampuh Mata Kuliah : Bayu Wijayanto, M.Pd

PROGRAM STUDI GEOGRAFI NK

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat nya maka penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang BENTUK LAHAN FLUVIAL.
Penulis harapkan makalah ini dapat membantu mahasiswa memahami materi bahan ajar ini dan
menambah ilmu pengetahuan yang sudah ada. Dalam menyusun makalah ini penulis merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik teknik penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sungai salah satu sumber air tawar yang sangat banyak bagi manusia maupun ekosistem
bagi seluruh tumbuhan dan hewan yang terdapat didalamnya. Banyak sekali manfaat yang kita
dapatkan dari sebuah area sungai maupun disekitar sungai tersebut. Dengan kata lain area sungai
tersebut dengan fluvial.

Area yang diteliti disini dimaksud adalah area atau daerah bentukan lahan fluvial. Dari
proses terjadinya transportasi, sedimentasi maupun hasil atau manfaat yang terkandung didalam
daerah bentukan lahan fluvial tersebut. Dan kita ketahui sumber kehidupan manusia maupun
makhluk hidup lainnya sangat bergantung pada sungai dan juga air tawar yang ada didalamnya.
Selama ini kita hanya mengetahui lahan fluvial tersebut sebatas permukaan air sungai dan tanah
yang ada dipinggiran sungai maupun sungai tersebut sendiri. Dan masih banyak yang kita belum
ketahui bagaimaa proses terjadi pembentukan lahan tersebut dan hasil-hasil fluvial bukan hanya
endapan tanah saja.

Hal inilah yang melatar belakangi pembuatan makalah Bentuk Lahan Fluvial ini yang
akan menjelaskan bagaimana proses, bentukan lahan, maupun hasil yang terdapat didalam
bentukan lahan fluvial.

B. METODE
1). TINJAUAN PUSTAKA
Makalah tini menggunakan metode Tinjauan Pustaka karena penulis mencari informasi
menggunakan literatur-literatur dan referensi yang terdapat pada perpustakaan.

C. TUJUAN
1. Mahasiwa
Sebagai bahan ajar di mata kuliah Geomorfologi Umum, tugas ini di harapkan menjadi
sarana bagi mahasiwa untuk lebih dapat memahami materi tentang bentuk-bentuk lahan yang ada
di Indonesia khususnya bentuk lahan fluvial, juga menjadi saran bagi mahasiswa untuk lebih
intelektual dimana mahasiswa akan terlatih untuk mengembangkan pola pikir kritis , analitis dan
konsepsional terhadap bentuk-bentuk lahan yang ada di Indonesia.

2. Masyarakat
Sebagai acuan untuk menentukan manfaat-manfaat yag ada disekitar daerah fluvial dan
sebagai objek yang sangat penting bagi masyarakat dan diharapkan masyarakat dapat membantu
menjaga daerah fluvial tersebut.

D. MANFAAT
Agar mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana bentukan lahan fluvial tersebut serta
perbedaan-perbedan yang sangat jelas antara dengan bentukan lahan yang ada di Indonesia.
Selanjutnya mahasiswa diharapkan dapat menganalisis serta membandingkan bentukan-bentukan
lahan fluvial yang ada di sekitar lingkungan kita. Dan diharapkan makalah ini dapat menjadikan
mahasiswa lebih mudah mengaplikasikan ilmu-ilmu kelingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

A.DEFINISI DAN BENTUK LAHAN ALUVIAL


1.PENGERTIAN TANAH ALUVIAL

Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran
rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian. Aluvial ialah
tanah muda yang berasal dari hasil pengendapan. Sifatnya tergantung dari asalnya yang dibawa
oleh sungai. Tanah aluvial yang berasal dari gunung api umumnya subur karena banyak
mengandung mineral. Tanah ini sangat cocok untuk persawahan. Penyebarannya di lembah-
lembah sungai dan dataran pantai.
2.SIFAT DAN CIRINYA
1. Tekstur
Tekstur tanahnya liat atau liat berpasir
2. Struktur
Tanah Aluvial yang dipersawahan akan berbeda sifat morfologisnya dengan tanah yang tidak
dipersawahan. Perbedaan yang sangat nyata dapat dijumpai pada epipedonnya, dimana pada
epipedon yang tidak pernah dipersawahan berstruktur granular. Sedangkan epipedon tanah
Aluvial yang dipersawahan tidak berstruktur.
3. Warna
Tanah Aluvial yang dipersawahan akan berbeda sifat morfologisnya dengan tanah yang tidak
dipersawahan. Perbedaan yang sangat nyata dapat dijumpai pada epipedonnya, dimana pada
epipedon yang tidak pernah dipersawahan berwarna coklat tua (10 YR 4/3). Sedangkan epipedon
tanah Aluvial yang dipersawahan warnanya berubah menjadi kelabu (10 YR5/1).
4. Bahan induk
Berdsarkan bahan induknya terdapat tanah Aluvial pasir, lempung, kapur, basa,asam dan lain-
lain
5. Konsistensi
Mempunyai konsistensi keras waktu kering dan teguh pada waktu lembab.
6. Porositas
Kaya akan fosfot yang mudah larut dalam sitrat 2% mengandung 5% CO2 dan tepung kapur
yang halus dan juga berstruktur pejal yang dalam keadaan kering dapat pecah menjadi fragmen
berbetuk persegi sedang sifat kimiawinya sama dengan bahan asalnya.
7. Permeabilitas
Permeabilitas umumnya lambat dan tanah peka terhadap erosi
8. Kandungan bahan organic
Kaya akan fosfot yang mudah larut dalam sitrat 2% mengandung 5% CO2 dan tepung kapur yang
halus dan juga berstruktur pejal yang dalam keadaan kering dapat pecah menjadi fragmen
berbetuk persegi sedang sifat kimiawinya sama dengan bahan asalnya.
9. Solum
Belum mempunyai perkembangan profil karena tanahnya masih muda yang berasal dari hasil
pengendapan.
10. Curah hujan
daerah-daerah dengan curah hujan rendah di dapat kandungan P dan K lebih tinggi dan netral.
11. Ph tanah

pH lebih rendah dari 6,5

3. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

Proses pembentukan tanah Alluvial sangat tergantung dari bahan induk asal tanah dan
topografi,
tingkat kesuburan tanah bervariasi dari rendah sampai tinggi, tekstur dari sedang hingga
kasar, serta kandungan bahan organik dari rendah sampai tinggi dan pH tanah berkisar
masam, netral, sampai alkalin, kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation juga bervariasi
karena tergantung dari bahan induknya.
Tanah Alluvial memiliki kadar ,pH yang sangat rendah yaitu kurang dari 4, sehingga
sangat sulit untuk dibudidayakan.
4.CIRI CIRI PADA PEMBENTUKAN TANAH FLUVIAL

Suatu hal yang mencirikan pada pembentukan Alluvial adalah bahwa sebagian bahan kasar akan
diendapkan tidak jauh dari sumbernya.

Tekstur bahan yang diendapkan pada tempat dan waktu yang sama akan lebih seragam.
Makin jauh dari sumbernya semakin halus butir yang diangkut.
Tanah Alluvial mempunyai kelebihan agregat tanah yang didalamnya terkandung banyak
bahan organik sekitar setengah dari kapasitas tukar katio (KTK), berasal dari bahan
bahan sumber hara tanaman.
Dan disamping itu juga, bahan organik merupakan sumber energi dari sebagian besar
organism tanah, dalam memainkan peranannya bahan organik sangat dibutuhkan oleh
sumber dan susunanya.

5. SEBARAN DAN KEGUNAAN


Tanah ini terdapat disemua pulau di Indonesia, didaerah dataran, pelembahan, daerah
cekung dan disepanjang daerah aliran sungai-sungai besar di kelima pulau besar. Luasnya kurang
lebih 7 juta hektar. Pada umumnya merupakan daerah pertanian utama dan pusat-pusat
penyebaran penduduk. Digunakan untuk persawahan, peladangan, kebun kelapa, palawija dan
untuk daerah perikanan.
B.BENTUK LAHAN FLUVIAL

Fluvial Geomorfologi adalah bentuk- bentuk bentang alam yang terjadi akibat dari proses
fluvial. Atau dengan kata lain Semua bentuk lahan yang terjadi akibat adanya proses aliran air
baik yang terkosentrasi yang berupa aliran sungai maupun yang tidak terkosentrasi yang berupa
limpasan permukaan.

BENTUKLAHAN FLUVIAL
SUNGAI adalah permukaan air yang mengalir mengikuti bentuk salurannya.
C. SISTEM FLUVIAL

Sediment transport in a river


Bentuk pengangkutan sedimen

muatan dasar
muatan suspensi
muatan terlarut
muatan mengapun

Proses pengangkutan sedimen

muatan dasar, berpindah secara : berguling (rolling), bergeser (shifting), melompat


(saltation)

muatan suspensi, bergerak secara melayang pada aliran sungai

D. TIGA TIPE DASAR SALURAN FLUVIAL

1.Sinousitas

2. Braiding
Saluran terpecah oleh munculnya pulau-pulau kecil atau bars yang merupakan akumulasi
sedimen. Pulau kecil bervegetasi relatif stabil, bars relatif tidak stabil, umumnya bermaterial
pasiran gravel.

Braiding
3. Anastomosing
Memiliki kenampakan yang mirip dengan braiding, namun pada saluran yang tidak berhubungan
dipisahkan oleh bedrock atau aluvium yang stabil.
Saluran anastomosing mencerminkan proses erosional sungai terhadap material yang resisten.

Bentuk lahan asal fluvial


Didominasi proses Erosi

Teras Deposisional
Teras Batuan Dasar

Didominasi proses Sedimentasi


1. Sedimentasi Horisontal

Dataran Aluvial
Dataran Banjir
Rawa Belakang
Kipas Aluvial
Dataran Aluvial Pantai
Delta

2. Sedimentasi Vertikal

Tanggul Sungai
Gosong Sungai
Gosong Sungai Lengkung Dalam
Danau Tapal Kuda
Meander Terpenggal (Scar)
Dasar Sungai Mati
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

1. Daerah dataran banjir terletak atau sisi kanan atau sisi kiri pada sungai di tandai dengan
morfologi dataran dan mempunyai morfostruktur tidak resisiten.

2. Morfologi bentuk lahan dataran alluvial adalah dataran di sirikan dengan materil
mempunyai partikel/material kecil.

3. Hamparan celah adalah suatu bentuk lahna fluvial yang terbentuk dari akibat berbagai
proses fluvial yang menyebabkan suatu bentuk lahan yang terdapat di antara bentuk lahan
fluvial lainnya contohnya terletek antara lantaran banjir dan tepi gosong sungai 4. Gosong
sungai (point bar) merupakan endapan hasil dari sediment sungai sebagai akibat proses erosi
yang membawa material kasar atau halus.

2. SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan bagi mahasiswa prodi Geografi NK untuk lebih
mengetahui dan memahami mata kuliah Geomorfologi Umum materi Bentuk Lahan Fluvial.
Dosen diharapkan lebih mengenalkan bentuk lahan fluvial baik materi serta praktikum lapangan
untuk mengenalkan lebih lanjut kepada mahasiswa terkait materi ini.

3. DAFTAR PUSTAKA
Henry.A.2012.Fenomenamorfografi.http://henryambaramh.blogspot.com/2012/0 5/makalah-
geomorfologi.html. Di akses pada tanggal 17 Maret 2014
Budairi.2012.BentukAsalFluvial.http://www.budairi.com/2012/10/geomorfologi- bentuklahan-
ekohidrolik.html#ixzz2vzAs26Zn. Di akses pada tanggal 17 maret 2014

Anda mungkin juga menyukai