Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM II

PENGINDRAAN JAUH II
PREPROCESSING IMAGE
(MOSAIK CITRA)

Tanggal Penyerahan : 11 November 2020


Disusun Oleh :
Tania Jevira / 232018002
A
Nama Asisten :
Achmad Rizky (23-2017-050)
Firmansyah Nur Ramadhani (23-2017-073)

LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2020
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. i

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1

1.1. Maksud dan Tujuan Praktikum ...................................................................................1

1.2. Waktu Pelaksanaan Praktikum ....................................................................................1

BAB II DASAR TEORI ...........................................................................................................2

2.1. Mosaik Citra ................................................................................................................2

2.2. Pixel Based Mosaicking ..............................................................................................2

2.3. Seamless Mosaicking ...................................................................................................6

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM ...........................................................................8

3.1. Langkah Praktikum Mosaicking ..................................................................................8

BAB IV HASIL DAN ANALISIS ........................................................................................12

4.1. Preview Hasil Mosaik ...............................................................................................12

4.2. Analisis ......................................................................................................................12

BAB V KESIMPULAN ........................................................................................................13

5.1. Kesimpulan ................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................14

23-2018-002_Tania Jevira_A i
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : The Pixel Based Image Mosaicking Dialog ...........................................................3


Gambar 2 : Two Single-band AVIRIS Images (left) and the Final Seamless Join ....................4
Gambar 3 : The Final Feathered Mosaic ..................................................................................5
Gambar 4 : Hasil Mosaicking ..................................................................................................12

23-2018-002_Tania Jevira_A ii
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Langkah-langkah Mosaicking .....................................................................................8

23-2018-002_Tania Jevira_A iii


Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Praktikum

Maksud dari praktikum ini adalah agar mahasiswa/i dapat melakukan


preprocessing image (mosaik citra) pada citra satelit yang telah atributing and
fusion image dengan menggunakan software ENVI 5.3.

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:

1. Mahasiswa/i dapat mengetahui preprocessing image (mosaik citra) pada


citra satelit dengan mengguakan software ENVI 5.3;
2. Mahasiswa/i dapat melakukan preprocessing image (mosaik citra) pada
citra salelit dengan mengguakan software ENVI 5.3; dan
3. Mahasiswa/i dapat memahami preprocessing image (mosaik citra) pada
citra satelit dengan menggunakan software ENVI 5.3.

1.2. Waktu Pelaksanaan Praktikum

Adapun praktikum ini dilaksanakan pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 21 Oktober 2020

Waktu : 16.00-17.30 WIB

Tempat : Di rumah masing-masing

23-2018-002_Tania Jevira_A 1
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

BAB II
DASAR TEORI
2.1. Mosaik Citra

"Mosaik" berasal dari kata Italia kuno "mosaico" yang berarti gambar atau
pola yang dihasilkan dengan menyusun potongan-potongan kecil batu, ubin, kaca,
dll. Mosaik adalah proses menyusun serangkaian gambar dan menggabungkannya
bersama-sama untuk membentuk representasi fotografis permukaan gambar yang
mulus dan berkesinambungan. Hasilnya adalah gambar dengan bidang pandang
lebih besar daripada gambar tunggal.

Seringkali, tidak mungkin untuk menangkap gambar lengkap dari dokumen


besar dalam eksposur tunggal karena sebagian besar media pengambilan gambar
bekerja dengan dokumen dengan ukuran tertentu. Dalam kasus seperti itu,
dokumen harus dipindai bagian demi bagian yang menghasilkan gambar terpisah.
Dengan demikian, analisis dan pemrosesan gambar dokumen memerlukan Mosaik
dari gambar yang dipisahkan untuk mendapatkan gambar akhir yang lengkap dari
dokumen.

Mosaik citra adalah proses menggabungkan/menempelkan dua atau lebih


citra yang tumpang tindih (overlapping) sehingga menghasilkan citra yang
representatif dan kontinyu. Data dengan beberapa scene akan menjadi 1 file data
setelah dilakukan mosicking. Enhancement meliputi proses penajaman citra, color
balancin (penyeragaman warna), dan sebagainya.

Mosaik adalah seni menggabungkan beberapa gambar menjadi satu gambar


komposit. Ini dapat digunakan untuk menggabungkan gambar berbasis piksel,
untuk menata gambar untuk publikasi atau komposisi peta, atau sebagai sarana
untuk menggabungkan gambar georeferensi ke dalam gambar yang mencakup
area geografis yang lebih luas.

2.2. Pixel Based Mosaicking


Pixel Based Mosaicking adalah mosaik berbasis piksel untuk mengumpulkan
berbagai gambar dan / atau plot non-georeferensi dan tidak tumpang tindih untuk
keluaran presentasi. Kita dapat membuat mosaik pita individu atau seluruh file.

23-2018-002_Tania Jevira_A 2
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

Kita dapat menggunakan mouse atau koordinat berbasis piksel untuk


menempatkan gambar dalam mosaik dan kita dapat menerapkan teknik feathering
untuk memadukan batas gambar. Untuk menyimpannya dapat dilakukan
penyimpanan gambar mosaicked sebagai mozaik virtual agar tidak perlu
menyimpan salinan data tambahan ke file disk. Template mosaik juga dapat
disimpan dan dikembalikan untuk file input lainnya. Contoh dari Pixel Based
Mosaicking menggunakan Envi yaitu:

Membuat mosaik berbasis piksel menggunakan ENVI.

1. Mulai fungsi mosaik berbasis piksel ENVI dengan memilih Map →


Mosaicking → Pixel Based dari menu utama ENVI.
2. Dialog Pixel Based Image Mosaicking muncul.

Gambar 1 : The Pixel Based Image Mosaicking Dialog

Sumber:http://www.glyfac.buffalo.edu/courses/gly560/Lessons/OLD/mosaick
ing_old/ENVI_mosaic.pdf

Untuk memposisikan gambar berbasis piksel:

1. Impor masing-masing dari dua gambar berikut, dv06_2.img dan


dv06_3.img, dengan memilih Import → Import file feathering dari Pixel
Based dialog mosaik Gambar.
2. Tentukan ukuran mozaik dengan memasukkan 614 untuk Ukuran X dan
1024 untuk Y Ukuran di kotak teks di bagian atas dialog Pixel Based
Image Mosaicking.

23-2018-002_Tania Jevira_A 3
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

3. Klik pada gambar kedua dalam daftar gambar di dialog (dv06_3.img).


Posisi gambar saat ini dalam piksel akan dicantumkan di kotak teks di
bagian bawah dialog.
4. Ubah posisi gambar dengan memasukkan nilai XO (x offset) dan YO (y
offset) yang diinginkan dalam piksel di kotak teks yang sesuai. Masukkan
nilai 513 untuk YO untuk dv06_3.img untuk menempatkannya tepat di
bawah dv06_2.img.
5. Pilih File → Apply dari menu dialog Pixel Based Image Mosaicking dan
masukkan nama file keluaran dv06.img dan klik OK untuk membuat
mozaik.
6. Pilih File → Save Template dari dialog Pixel Based Image Mosaicking
dan masukkan nama file keluaran dv06a.mos.
7. Tampilkan gambar mosaicked dengan mengklik nama band dv06a.mos di
daftar band yang tersedia dan kemudian klik Load Band.

Bagian kedua dari contoh ini menunjukkan pemosisian dua gambar menjadi
gambar mosaik komposit, yang dilakukan dengan memasukkan nilai XO dan YO,
atau menyeret gambar ke lokasi yang diinginkan dalam dialog. Contoh juga
mencakup penghalusan tepi.

Gambar 2 : Two Single-band AVIRIS Images (left) and the Final Seamless Join

Sumber:http://www.glyfac.buffalo.edu/courses/gly560/Lessons/OLD/mosaicking_old
/ENVI_mosaic.pdf

23-2018-002_Tania Jevira_A 4
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

1. Menggunakan gambar yang sudah ditampilkan, masukkan nilai 768 ke


dalam kotak teks Mosaic X Size dan Y Size untuk mengubah ukuran
keluaran mozaik
2. Klik-kiri di dalam garis grafik hijau gambar # 2 dalam Pixel Based Image
Mosaicking dialog. Seret gambar # 2 ke pojok kanan bawah diagram.
3. Edit karakteristik mozaik dengan memilih Options → Edit Entry dalam
dialog Pixel Based Image Mosaicking. Masukkan nilai 25 untuk Edge
Feathering Distance dan Background Data Value to Ignore untuk
diabaikan 0, dan klik OK. Ulangi untuk gambar kedua.
4. Pilih File → Save Template dan masukkan nama file keluaran dv06b.mos.
Klik pada nama template mosaik dalam Available Bands List dan pilih
Load Band untuk menampilkannya. Tidak ada feathering yang dilakukan
saat menggunakan virtual mosaik.
5. Sekarang buat gambar yang sama sebagai mozaik feathering dengan
benar-benar membuat file keluaran. Dalam dialog Pixel Based Image
Mosaicking, pilih File → Apply dan klik OK.
6. Masukkan nama file keluaran, dan Background Value 255, lalu klik OK.
Tampilkan mozaik yang sekarang terdaftar dalam Available Bands List
yang Tersedia di jendela tampilan baru.
7. Bandingkan mosaik virtual dan mosaik berbulu menggunakan penautan
gambar dan hamparan dinamis.

Gambar berikut menunjukkan mozaik keluaran feathering yang dihasilkan


dengan tumpang tindih dua adegan AVIRIS seperti dijelaskan di atas.

Gambar 3 : The Final Feathered Mosaic

Sumber:http://www.glyfac.buffalo.edu/courses/gly560/Lessons/OLD/mosaicking_old
/ENVI_mosaic.pdf

23-2018-002_Tania Jevira_A 5
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

2.3. Seamless Mosaicking


Mosaik Seamless untuk membuat gambar georeferensi mosaik menjadi satu
gambar. Dalam melakukan Mosaik Seamless pada Envi, ada beberapa persyaratan
dan batasan yang harus diperhatikan terkait data masukan:

1. Setiap adegan harus memiliki jumlah band yang sama dan tipe data yang
sama. Namun, panjang gelombang dapat sedikit berbeda di antara
pemandangan, sehingga (misalnya) Anda dapat membuat mosaik citra
IKONOS dan QuickBird. Jika perlu, gunakan alat New File Builder untuk
membuat subset spektral dari suatu adegan sehingga jumlah pita cocok
dengan pemandangan lainnya. Anda juga dapat menggunakan alat ini
untuk mengatur ulang tali jam sehingga urutannya konsisten di antara
suasana yang berbeda.
2. Data kompleks dapat disediakan sebagai masukan. Jika fungsi kompleks
ada, ENVI mengubah data menjadi data presisi tunggal (floating-point)
atau presisi ganda sebelum membuat mosaik. Jika fungsi kompleks tidak
ada, ENVI menggunakan fungsi Daya untuk mengubah data kompleks
untuk mozaik.
3. Jika gambar titik-mengambang atau presisi ganda memiliki nilai piksel
(not a number) atau Inf (infinity), piksel tersebut diabaikan saat
menghitung footprint dan statistik untuk koreksi warna.
4. Gambar JPEG2000 dari server JPIP tidak dapat digunakan sebagai input
ke alat Mosaic Seamless.

Pertimbangkan memproses adegan masukan untuk menghapus artefak yang


tidak diinginkan sebelum mengimpor adegan ke alat Mosaik Seamless. Berikut
beberapa rekomendasi:

1. Create and apply masks ke adegan masukan untuk mengecualikan wilayah


dengan anomali visual atau piksel latar belakang.
2. Alat Seamless Mosaic dibatasi hingga 10 band. Jika Anda menggunakan
citra hiperspektral, Anda harus membuat subset spektral tidak lebih dari 10
band sebelum menggunakan alat Seamless Mosaic.

23-2018-002_Tania Jevira_A 6
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

3. Beberapa pemandangan Landsat-7 mungkin memiliki artefak garis pindai


di sekitar tepi citra. Jika Anda tidak memangkas piksel buruk sebelum
menggunakan data di Seamless Mosaic, Anda bisa mendapatkan hasil
yang tidak diharapkan saat menerapkan feathering and adding seamlines.
Pertimbangkan untuk membuat dan menerapkan mask untuk
mengecualikan piksel ini.
4. Alat berikut menghapus artefak visual dari instrumen lama: Replace Bad
Lines, Destripe, dan MSS Deskew. Reproject GLT with Bowtie Correction
menghapus artefak bowtie dari citra MODIS dan NPP VIIRS.

Saat bekerja dengan data hiperspektral, perlu diingat bahwa alat Mosaik
Seamless dirancang untuk membuat presentasi gambar atau peta dari tiga pita data
(biasanya merah / hijau / biru). Membuat mosaik gambar hiperspektral umumnya
tidak disarankan karena:

1. Proses seperti penyeimbangan warna dan penghalusan akan mengubah


nilai data, yang dapat mengganggu integritas analisis spektral dan ilmiah.
2. Performa bisa lambat.

Jika Anda akan membuat mozaik gambar hiperspektral, gunakan alat Konversi
Interleave untuk mengonversi setiap gambar masukan ke format band-
interleaved-by-pixel (BIP). Kemudian pilih gambar BIP sebagai masukan ke alat
Mosaik Seamless.

23-2018-002_Tania Jevira_A 7
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Langkah Praktikum Mosaicking

Adapun langkah-langkah praktikum mosaicking sebagai berikut:

Tabel 1 : Langkah-langkah Mosaicking

No. Screenshot Keterangan

1.

Buka perangkat lunak


ENVI

2.

Input hasil praktikum


pertama yaitu Fusi Citra
1, 2, 3, 4 dan 5.

3.

Hasil setelah di Input


seperti pada gambar.

23-2018-002_Tania Jevira_A 8
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

4.

Klik Seamless Mosaic


pada
Toolbox ENVI.

5.
Inputkahlah hasil fusi
dengan format yang
sudah diubah menjadi,
Select All > OK.
Kemudian urutkan hasil
fusi tersebut yaitu 5, 4, 3,
2, dan 1

6.
Lalu klik Color
Connection >
Ceklis Histogram
Matching
dan pilih Entre Scene.

7. Ubah reference scene


pada citra yang paling
terang dan bagus
citra yang dijadikan
reference adalah citra
scene nomor 4. Caranya
dengan klik kanan dan
pilih Reference.

23-2018-002_Tania Jevira_A 9
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

8. Lalu klik Seamliness >


Auto Generate
Semaliness ysang
berguna untuk
menghilangkan
sekat pada fusi yang
mengalami overlap.

9.

Klik Show Preview.

10.

Selanjutnya, hilangkan
Hide Seamliness
dan Hide Footprints.

11.

Lalu klik Define Output


Area untuk melakukan
cropping
pada citra.

23-2018-002_Tania Jevira_A 10
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

12. Kemudian simpan hasil


cropping dengan cara
Klik Export > Brows
untuk tempat
penyimpanan. Output
Background Value
adalah 0, Resampling
Method nya adalah
Nearset Neighbour, lalu
Finsih.

23-2018-002_Tania Jevira_A 11
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

4.1. Preview Hasil Mosaic

Adapun hasil dari praktikum mosaic citra yang telah dilakukan adalah citra
gabungan dari beberapa citra yang didapat pada proses praktikum pertama yaitu
fusi citra. Hasil dari praktikum mosaic citra ini dapat pada gambar berikut ini:

Gambar 4 : Hasil Mosaicking

4.2. Analisis

Dari praktikum yang telah dilakukan data yang digunakan untuk mosaic ini
adalah data hasil pengolahan pada praktikum pertama. Dari hasil proses fusi citra
yang dilakukan pada praktikum pertama tersebut sebelum melakukan mosaic citra
maka sebaiknya cek kembali hasil dari fusi citra tersebut apakah sudah benar atau
belum. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan kemarin saat dilakukan mosaic
ternyata banyak hasil fusinya yang gagal sehingga mengulang dari awal kembali
untuk memperbaiki hasil fusinya tersebut.

23-2018-002_Tania Jevira_A 12
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan yaitu praktikum ini mosaik citra yaitu proses
menggabungkan/menempelkan dua atau lebih citra yang tumpang tindih
(overlapping) sehingga menghasilkan citra yang representatif dan kontinyu. Data
dengan beberapa scene akan menjadi 1 file data setelah dilakukan mosicking.
Syarat dalam melakukan penggabungan citra yaitu data citra yang digunakan
harus bersebelahan, memiliki sistem koordinat dan georeferensi. Sebelum
dilakukan mosaik citra, citra tersebut harus dilakukan koreksi geomterik dan
radiometrik terlebih dahulu.

23-2018-002_Tania Jevira_A 13
Praktikum Penginderaan Jauh II: Prepocessing

DAFTAR PUSTAKA

L3Harris Geospasial. Create Pixel-Based Mosaics.


https://www.l3harrisgeospatial.com/docs/CreatePixelBasedMosaics.html. Diakses
pada 11 November 2020.

L3Harris Geospasial. Seamless Mosaic.


https://www.l3harrisgeospatial.com/docs/MosaicSeamless.html. Diakses pada 11
November 2020.

Nuarsa Wayan. Mosaicking Using ENVI.


http://facegis.nuarsa.info/?id=283. Diakses pada 11 November 2020.

23-2018-002_Tania Jevira_A 14

Anda mungkin juga menyukai