Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Global Positioning System (GPS)

Oleh :

Kelompok 2

1. Dyah Anggraini (07) / 1541160050


2. Farras Priyas Hadiyansyah (08) / 1541160031
3. Haidar Achmad Nurhansyah (09) / 1541160106
4. Kalmas (10) / 1541160117
5. Khofifatul Yadayna (11) / 1541160020
6. Mamluatus Sa’adah (12) / 1541160078
JTD 2C

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2017
GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) 1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................Error! Bookmark not defined.
BAB I. PENDAHULUANI....................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang.....................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah...............................Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan..................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................11
2.1 Sejarah satelit Global Positioning System (GPS)................................12
2.2 Fungsi dan Aplikasi Global Positioning System (GPS)Error! Bookmark not
defined.
2.3 Satelit yang dioperasikan pada Global Positioning System (GPS).....16
2.4 Kapasitas satelit Global Positioning System (GPS)...........................16
2.5 Coverage area......................................Error! Bookmark not defined.
IV. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................20
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya. Harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 19 Oktober 2017

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula
alat-alat canggih yang dapat membantu kita dalam mengerti perkembangan tersebut. Salah
satu alat yang dapat kita sebut canggih adalah GPS, yaitu Global Positioning System. GPS
(Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang
dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi
dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara terus menerus di seluruh
dunia tanpa bergantung pada waktu, bagi banyak orang secara simultan
GPS atau Global Positioning System , merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat
digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara global) di
permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio
dengan data digital. Dimanapun anda berada, maka GPS bisa membantu menunjukan arah.
Layanan GPS ini tersedia gratis, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun kecuali
membeli GPS recierver-nya.
Awalnya GPS hanya digunakan hanya untuk kepentingan militer, tapi pada tahun 1980-
an dapat digunakan untuk kepentingan sipil. GPS dapat digunakan dimanapun juga dalam
24 jam. Posisi unit GPS akan ditentukan berdasarkan titik-titik koordinat derajat lintang dan
bujur.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah satelit Global Positioning System (GPS) ?
2. Apa Fungsi dan aplikasi satelit Global Positioning System (GPS) ?
3. Satelit apakah yang dioperasikan dalam Global Positioning System (GPS) ?
4. Bagaimana kapasitas penyimpanan dari satelit Global Positioning System (GPS) ?
5. Bagaimana Coverage area (cakupan area) pada Global Positioning System (GPS) ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah satelit Global Positioning System (GPS)
2. Mengetahui fungsi dan aplikasi satelit Global Positioning System (GPS)
3. Mengetahui satelit yang dioperasikan pada Global Positioning System (GPS)
4. Mengetahui kapasitas penyimpanan satelit pada Global Positioning System (GPS)
5. Mengetahui coverage area pada Global Positioning System (GPS)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Satelit Global Positioning System (GPS)

Awalnya ide ini berasal dari seseorang di masa lampau yang berpikir, bagaimana
keberadaan kita saat ini, lokasinya dimana, dan akan pergi ke suatu tempat yang tentunya
memerlukan kejelasan lokasi tempat yang tepat. Terkadang, hanya menyebutkan alamat suatu
tempat, belum tentu kita menemukan posisi yang dimaksud oleh alamat tadi. Ataupun ada
kesamaan alamat bisa terjadi pula. Hal inilah tentunya salah satu yang mendasari munculnya
GPS.
GPS (Global Positioning System) adalah sebuah peralatan navigasi yang awalnya
didesain pada saat menghadapi permasalahan dari pasukan Amerika serikat dalam menghadapi
perang Vietnam. Kesulitan utama yang dialami pasukan adalah bagaimana mereka selalu saling
mengetahui posisi masing-masing, terutama pada saat berada di dalam hutan. Pada saat itu
mereka hanya mengandalkan sistem radio yang disebut LORAN system untuk bisa
mengetahui posisi. Tetapi karena ada banyak kesalahan yang diakibatkan penerimaan atau
pemancaran radio yang jelek dan defleksi gelombang permukaan akibat cuaca buruk, maka
sistem ini dianggap kurang efisien.
Amerika Serikat kemudian mengadakan percobaan dengan 4 satelit, yang diberi
nama TRANSIT. Satelit ini memiliki orbit yang sangat tinggi dan dipakai untuk kepentingan
militer. Namun, sistem ini masih memiliki tingkat keakuratan yang rendah dan posisinya hanya
bisa diperoleh setiap 2 jam. Generasi berikutnya dibangun oleh NAVSTAR dan dioperasikan
secara terbatas pada tahun 1986. Sistem ini hanya berfungsi 3 sampai 4 jam setiap hari karena
satelit yang diorbitkan hanya sedikit. Proses pengorbitan satelit NAVSTAR sempat tertunda
karena kecelakaan Kapal Ruang AngkasaChallenger pada tahun 1988. Challenger rencananya
akan digunakan untuk meluncurkan satelit-satelit GPS NAVSTAR. Sistem GPS benar-benar
dioperasikan pada saat dimulainya Perang Teluk pada tahun 1990. Total satelit yang diorbitkan
sebanyak 21 satelit untuk menyediakan sistem GPS di seluruh dunia dengan kemampuan
pengiriman data setiap waktu. Departemen Pertahanan Amerika Serikat juga
mengoperasionalkan GPS yang dipasarkan bebas mulai tahun 1990. Sistem ini masih dipakai
sampai saat ini.
Satelit-satelit GPS mengorbit terhadap bumi 2 kali sehari pada ketinggian 11.000 mil
diatas bumi, dan memancarkan elevasi dan posisi dengan tepat. Sistem penerima GPS mengolah
signal, lalu mengukur interval antara saat signal dipancarkan dan diterima untuk menentukan
jarak antara antara receiver GPS di bumi dan satelit. Pada saat receiver GPS menghitung data-
data tersebut dari 3 satelit minimum, lokasi di permukaan bumi dapat ditentukan dengan cepat.
Penggunaan GPS memang telah mendunia dalam berbagai sektor. Receiver GPS bahkan telah
dipasang di mobil-mobil mewah, dilengkapi dengan peta jalan digital dalam CD ROM yang akan
membantu pengendara untuk mencapai tempat tujuan. Receiver GPS juga akan segera di
integrasikan dengan ponsel (telepon selular). GPS pada saat ini telah menjadi teman yang baik di
perjalanan dan akan sangat berguna sebagai petunjuk arah pada keadaan genting.
Kebijaksanaan tentang penggunaan GPS sendiri diatur dalam Federal Navigation Plan
(FRP), yang disiapkan oleh tim gabungan dari Departemen Pertahanan dan Departemen
Transportasi AS, melalui berbagai pertemuan pada tahun 1992. Namun pada dasarnya, GPS
sendiri adalah milik Departemen Pertahanan, namun pada kelanjutannya menjadi peralatan yang
dipasarkan bebas. Rencananya satelit GPS akan ditambah 2 lagi, sehingga semuanya menjadi 24
satelit. Kemampuan penuh GPS dengan 24 satelit (blok I,II, dan IIA) akan diumumkan oleh
Departemen Pertahanan AS. Sebelum berkemampuan penuh, Full Operational Capability (FOC)
maka GPS sebenarnya sudah layak dipakai untuk bernavigasi, hanya kemampuan agak rendah.
Kondisi ini dinamakan Initial Operational Capability (IOC), yang dimulai sejak 8 Desember
1993. Kemampuan yang disediakan oleh GPS sendiri telah dikategorikan menjadi 2 jenis. Yang
pertama adalah Standart Positioning Service (SPS) dan kedua Precise Positioning Service (PPS).
Sistem SPS adalah sistem yang dijual untuk pengguna diluar Departemen Pertahanan AS,
termasuk yang dipakai Angkatan Bersenjata Indonesia atau Australia. SPS menyediaan frekuensi
GPS L 1 yang mengandung kode Coarse Acquisition (CA) dan data navigasi. Untuk sistem ini,
Departemen Pertahanan AS sudah memberikan error signal yang menurunkan keakuratan
receiver GPS untuk menghitung posisi. Sistem GPS jenis SPS bisa diakses dengan menggunakan
peralatan receiver (yang bisa dibeli di pasar bebas) setiap saat. Sedangkan GPS jenis kedua
adalah GPS PPS yang memiliki keakuratan yang sangat tinggi, baik waktu, kecepatan, dan
posisi. Sayangnya, sistem GPS ini hanya digunakan oleh Departemen Pertahanan AS dan
instansi lain yang diberi lisensi. PPS akan mengirimkan data, dengan menggunakan frekuensi L1
dan L2 dan hanya untuk kepentingan militer. Inilah strtegi dagang Amerika Serikat yang tidak
mau menjual produk terbaiknya pada sembarang orang. Hal ini sebenarnya tidak pada GPS saja,
pada peralatan militer lain seperti pesawat dan senjata, selalu ada bagian-bagian yang
dibatasi/dihilangkan.
GPS pada dasarnya terdiri dari 3 bagian utama yaitu SPACE, CONTROL, dan USER.
SPACE adalah 24 satelit luar angkasa. CONTROL adalah 5 stasiun monitor yang ada di Hawaii,
Kwajalein, Ascension Island, Diego Garcia, dan Colorado Springs. Terdapat 3 ground antenna
yaitu Ascension Island, Diego Garcia, dan Kwajalein. Sedangkan Master Control Station (MCS)
berlokasi di Falcon AFB di Colorado. Stasiun monitor selalu mengawasi satellit, dan
mengecheck error data yang dipancarkan. Data-data ini diproses di MCS untuk menentukan orbit
satelit dan mengkoreksi data yang dikirim oleh satelit. Setelah dikoreksi, data itu dikirm balik ke
tiap-tiap satelit lewat ground antenna. Dengan cara ini, satelit akan mentransmisikan data yang
tepat pada semua pengguna. Bagian ketiga adalah USER. Para pengguna jasa GPS bisa
mendapatkan atau membeli receiver GPS, tentunya tipe SPS untuk bisa mengakses
pancaran satelit. Untuk receiver GPS sendiri bermacam-macam jenisnya, sehingga para
pengguna bisa menentukan mana yang lebih disukai. Pada saat pertama kali dikeluarkan,
peralatan ini mempunyai harga yang mahal. Namun pada saat sekarang sekarang harganya sudah
relatif murah.

2.2 Fungsi dan Aplikasi Satelit Global Positioning System (GPS)


2.2.1 Fungsi Global Positioning System (GPS)
1. Menghitung jarak dan arah dari lokasi tempat kita berada.
2. Satu unit GPS dapat menyimpan dalam memory lokasi di mana kita berada saat ini.
3. Setiap lokasi dapat diberi nama atau nomor dan tanggal dan waktu.
4. Mengingat lokasi yang pernah kita simpan.
5. Mengarahkan kita dari satu lokasi ke lokasi lain dengan simbol berupa grafik.
6. Menyimpan rute perjalanan kita dan mengantar kita kembali dengan rute yang
sama.
7. Berfungsi sebagai kompas yang dapat menuntun kita ke arah yang tepat.
8. Dapat digunakan sebagai penunjuk arah di kapal, mobil dengan menggunakan
daya sebesar 12 volt.
9. Beberapa GPS dapat menunjukkan peta jalan-jalan utama, sungai-sungai.
10. Beberapa GPS juga dapat menampilkan kekuatan baterai, posisi satelit, kekuatan
sinyal.
2.2.2 Aplikasi Global Positioning System (GPS)
Sistem ini dapat dipakai di segala bidang misalnya :
1. Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang seperti menurunkan arah bom, atau
mengetahui posisi pasukan berada. dengan cara ini maka kita bisa mengetahui
mana teman dan mana lawan utnuk menghindari salah target, ataupun menetukan
pergerakan pasukan.
2. Navigasi
Banyak digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa kendaraan
telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi., dengan menambahkan
peta maka bisa digunakan untuk memandu pengendara,sehingga pengendara bisa
mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk menacapai tujuan yang
diinginkan.
3. Sistem informasi geografis
Untuk keperluan sistem informasi geografis, GPS sering juga diikutsertakan
dalam pembuatan peta. seperti mengukur jarak perbatasan, atau sebagai referensi
pengukuran.
4. sistem pelacakan kendaraan
Kegunaan lain dari GPS sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS pemilik
kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraan/aset
bergerak berarti saat ini.
5. Pemantauan Gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau
pergerakan tanah, yang ordernya hanya mm dalam setahun. pemantauan
pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik
pergerakan vulkanik ataupun tektonik.
6. Navigasi Pesawat Terbang
Kebanyakan sistem penerbangan menggunakan alat GPS biasa dalam
penerbangan, kecuali ketika mendarat dan lepas landas, sama seperti alat
elektronik lain. Larangan penggunaan GPS disebabkan adanya isu keselamatan,
yaitu tidak ingin penumpang memetakan posisinya. Sebaliknya, sebagian
penerbangan juga memasukkan GPS ke dalam sistem hiburan penerbangan.
Dengan pengamatan GPS, maka informasi posisi 3D, kecepatan dan percepatan
pesawat terbang dapat ditentukan secara teliti. Di samping itu GPS juga dapat
digunakan sebagai sistem navigasi pesawat terbang pada saat survey dengan
metode real time DGPS (Differential Global Positioning System).
7. Penangkapan Ikan di Perairan Luas
Trimble memperkenalkan penerima GPS pertama di dunia untuk navigasi laut
pada tahun 1985. Dan seperti yang mungkin kita duga, menavigasikan perairan
dunia menjadi lebih tepat daripada sebelumnya. Saat ini alat penerima Trimble
dapat ditemukan di perahu-pearhu di seluruh dunia, mulai dari perahu nelayan,
kapal kargo pengantar barang, sampai kapal-kapal pesiar mewah. Sebuah
perusahaan penangkapan ikan asal Selandia Baru menggunakan GPS supaya
mereka dapat kembali ke wilayah terbaik untuk menangkap ikan tanpa perlu
tersesat sebelumnya.
8. Dan lain sebagainya.
2.3 Satelit yang dioperasikan dalam Global Positioning System (GPS)
2.3.1 Cara Kerja GPS

Cara Kerja Satelit GPS mengirim Sinyal


Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4 satelit.
Pada prakteknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel satelit
sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat GPS dapat
dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak
satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin
tinggi.
Cara kerja GPS secara logik ada 5 langkah:
1. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.
2. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan travel time
sinyal radio.
3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu yang
tinggi.
4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan ketingian
pada orbitnya.
5. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer sampai
diterima receiver.
Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit yang akurat
dia dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS reciever mengambil informasi
itu dan dengan menggunakan perhitungan “triangulation” menghitung lokasi user
dengan tepat. GPS reciever membandingkan waktu sinyal di kirim dengan waktu
sinyal tersebut di terima. Dari informasi itu didapat diketahui berapa jarak satelit.
Dengan perhitungan jarak GPS reciever dapat melakukan perhitungan dan
menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta elektronik. Sebuah GPS
reciever harus mengunci
sinyal minimal tiga satelit untuk memenghitung posisi 2D (latitude dan longitude)
dan track pergerakan. Jika GPS receiver dapat menerima empat atau lebih satelit,
maka dapat menghitung posisi 3D (latitude, longitude dan altitude). Jika sudah dapat
menentukan posisi user, selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti
kecepatan, arah yang dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan
matahari terbenam dan masih banyak lagi.
Satelit GPS dalam mengirim informasi waktu sangat presesi karena Satelit
tersebut memakai jam atom. Jam atom yang ada pada satelit jalam dengan partikel
atom yang di isolasi, sehingga dapat menghasilkan jam yang akurat dibandingkan
dengan jam biasa. Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi
perhitungan untuk menentukan informasi lokasi kita. Selain itu semakin banyak
sinyal satelit yang dapat diterima maka akan semakin presesi data yang diterima
karena ketiga satelit mengirim pseudo-random code dan waktu yang sama.
Ketinggian itu menimbulkan keuntungan dalam mendukung proses kerja
GPS, bagi kita karena semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga
gangguan semakin sedikit dan orbit yang cocok dan perhitungan matematika yang
cocok. Satelit harus teptap pada posisi yang tepat sehingga stasiun di bumi harus
terus memonitor setiap pergerakan satelit, dengan bantuan radar yang presesi salalu
di cek tentang altitude, posision dan kecepatannya.

2.3.2 Sistem Koordinat pada GPS

Pengenalan tentang sistem koordinat sangat penting agar dapat menggunakan


GPS secara optimum. Setidaknya ada dua klasifikasi tentang sistem koordinat yang
dipakai oleh GPS maupun dalam pemetaan yaitu : sistem koordinat global yang biasa
disebut sebagai koordinat geografi dan sistem koordinat di dalam bidang proyeksi.
Koordinat geografi diukur dalam lintang dan bujur dalam besaran derajad desimal,
derajad menit desimal, atau derajad menit detikLintang diukur terhadap equator
sebagai titik nol (0° sampai 90° positif kearah utara dan 0° sampai 90° negatif kearah
selatan). Bujur diukur berdasarkan titik nol di Greenwich 0° sampai 180° kearah
timur dan 0° sampai 180° kearah barat.
Koordinat di dalam bidang proyeksi merupakan koordinat yang dipakai pada
sistem proyeksi tertentu. Umumnya berkait erat dengan sistem proyeksinya, walaupun
adakalanya (karena itu memungkinkan) digunakan koordinat geografi dalam bidang
proyeksi. Beberapa sistem proyeksi yang lazim digunakan di Indonesia di antaranya
adalah : proyeksi Merkator, Transverse Merkator, Universal Tranverse Merkator
(UTM), Kerucut Konformal. Masing-masing sistem tersebut ada kelebihan dan
kekurangan, dan pemilihan proyeksi umumnya didasarkan pada tujuan peta yang akan
dibuat. Dari beberapa sistem proyeksi tersebut, proyeksi Tranverse Merkator dan
proyeksi Universal Tranverse Merkator-lah yang banyak dipakai di Indonesia. Peta-
peta produksi Dinas Hidro Oseanografi (Dishidros) umumnya menggunakan proyeksi
Tranverse Merkator dengan sistem koordinat Geografi atau UTM atau gabungan
keduanya. Sedangkan peta-peta produksi Bakosurtanal umumnya menggunakan
proyeksi UTM dengan sistem koordinat UTM atau Geografi atau gabungan keduanya.
Sistem koordinat dalam bidang proyeksi tidak dapat terlepas dari datum yang
digunakan. Ada dua macam datum yang umum digunakan dalam perpetaan yaitu
datum horisontal dan datum vertikal. Datum horisontal dipakai untuk menentukan
koordinat peta (X,Y), sedangkan datum vertikal untuk menentukan elevasi (peta
topografi) ataupun kedalaman (peta batimetri). Perhitungan dilakukan dengan
transformasi matematis tertentu. Dengan demikian transformasi antar datum, antar
sistem proyeksi, dan antar sistem koordinat dapat dilakukan. Untuk datum horisontal,
peta umumnya menggunakan datum Padang (ID-74) untuk peta-peta Bakosurtanal,
dan menggunakan datum Jakarta (Batavia) untuk peta-peta Dishidros.
2.3.3 Segmen-Segmen pada Gps

Pada dasarnya GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa
(space segment) yang terutama terdiri dari satelit-satelit GPS, segment sistem kontrol
(control system segment) yang terdiri dari stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol
satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri dari pemakai GPS termasuk
alat-alat penerima dan pengelola sinyal dan data GPS.

 Segment sistem kontrol (control system segment)

Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit
di luar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan
kecepatan. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan
dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut
dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi kita.
Segmen kontrol terdiri dari sebuah stasiun kontrol induk, sebuah stasiun induk
alternatif kontrol, dan sejumlah berdedikasi dan berbagi antena tanah dan stasiun
monitor.

 Segmen angkasa (space segment)

Bagian ini terdiri atas kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar
12.000 mil diatas permukaan bumi. Segmen angkasa terdiri dari 24 sampai 32 satelit
di orbit Bumi menengah dan juga termasuk adapter muatan ke pendukung yang
dibutuhkan untuk meluncurkan mereka ke orbit. Kumpulan satelit-satelit ini diatur
sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit
sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau
plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam
atom, dan juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini dipancarkan
dengan kode ‘pseudo- random’. Masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-
sendiri. Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka kita bisa
melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut. Data ini
berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat navigasi dengan satelit,
yang akan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga
akan membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan sinyal ini lebih dipengaruhi oleh
lokasi satelit, sebuah alat akan menerima sinyal lebih kuat dari satelit yang berada
tepat diatasnya (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari ketika jam 12 siang)
dibandingkan dengan satelit yang berada di garis cakrawala (bayangkan lokasi satelit
seperti posisi matahari terbenam/terbit).

Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit
pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz.
Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan
gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk
tujuan militer dan bukan untuk umum.

 Segmen pemakai (user segment)


Bagian ini terdiri atas alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan
data almanak (posisi dari semua satelit GPS) dan ephemeris (koreksi data almanak)
yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanac (posisi dari semua
satelit GPS) berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang
dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan
valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi),
alat navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk
menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal
dari 1 buah satelit lagi. Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit
tersebut, alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya
adalah koordinat posisi
alat tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan
membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat. Segmen
pengguna ini terdiri dari ratusan ribu pengguna AS dan sekutu militer Precise
Positioning Service aman GPS, dan puluhan juta pengguna sipil, komersial, dan
ilmiah dari Standard Positioning Service.

2.4 Kapasitas dari satelit Global Positioning System (GPS)


2.4.1 Sistem Satelit GPS
Untuk menginformasikan posisi user, 24 satelit GPS yang ada di orbit sekitar
12,000 mil di atas kita. Bergerak konstan bergerak mengelilingi bumi 12 jam dengan
kecepatan 7,000 mil per jam. Satelit GPS berkekuatan energi sinar matahari,
mempunyai baterai cadangan untuk menjaga agar tetap berjalan pada saat gerhana
matahari atau pada saat tidak ada energi matahari. Roket penguat kecil pada masing-
masing satelit agar dapat mengorbit tepat pada tempatnya.
Satelit GPS adalah milik Departemen Pertahanan (Department of Defense)
Amerika, adapun hal-hal lainnya mengenai GPS ini:
1. Nama satelit adalah NAVSTAR
2. GPS satelit pertama kali adalah tahun 1978
3. Mulai ada 24 satelit dari tahun 1994
4. Satelit di ganti tiap 10 tahun sekali
5. GPS satelit beratnya kira-kira 2,000 pounds
6. Kekuatan transmiter hanya 50 watts atau kurang
Satelit-satelit GPS harus selalu berada pada posisi orbit yang tepat untuk menjaga
akurasi data yang dikirim ke GPS reciever, sehingga harus selalu dipelihara agar
posisinya tepat. Stasiun-stasiun pengendali di bumi ada di Hawaii, Ascension Islan,
Diego Garcia, Kwajalein dan Colorado Spring. Stasiun bumi tersebut selalu
memonitor posisi orbit jam jam satelit dan di pastikan selalu tepat.
2.4.2 Signal Satelit GPS
1. Carriers
Satelite GPS mengirim sinyal dalam dua frekuensi. L1 dengan 1575.42 Mhz
dengan membawa dua status pesan dan pseudo-random code untuk keperluan
perhitungan
wakt. L2 membawa 1227.60 MHz dengan menggunakaan presesi yang lebih akurat
karena untuk keperluan militer. Daya sinyal radio yang dipancarkan hanya berkisar
antara 20-50 Watts. Ini tergolong sangat rendah mengingat jarak antara GPS dan
satelit sampai 12.000 mil. Sinyal dipancarkan secara line of sight (LOS), dapat
melewati awan, kaca tapi tidak dapat benda padat seperti gedung, gunung.
2. Pseudo-Random Codes
GPS yang digunakan untuk publik akan memantau frekuensi L1 pada UHF (Ultra
High Frequency) 1575,42 MHz. Sinyal L1 yang dikirimkan akan memiliki pola-pola
kode digital tertentu yang disebut sebagai pseudorandom. Sinyal yang dikirimkan
terdiri dari dua bagian yaitu kode Protected (P) dan Coarse/Acquisition (C/A). Kode
yang dikirim juga unik antar satelit, sehingga memungkinkan setiap receiver untuk
membedakan sinyal yang dikirim oleh satu satelit dengan satelit lainnya. Beberapa
kode Protected (P) juga ada yang diacak,agar tidak dapat diterima oleh GPS biasa.
Sinyal yang diacak ini dikenal dengan istilah Anti Spoofing, yang biasanya
digunakan oleh GPS khusus untuk keperluan tertentu seperti militer.
3. Navigation Message
Ada sinyal frekuensi berkekuatan lemah yang di tambahkan pada kode L1 yang
memberikan informasi tentang orbit satelit, clock corectionnya dan status sistem
lainnya.
2.5 Coverage Area pada Global Positioning System (GPS)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Global Positioning System adalah alat yang digunakan untuk mengetahui posisi
seseorang pada satu saat. Yang ditransmisikan GPS bukan informasi posisi kita
tetapi posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah
alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita. Nama satelit pada
GPS adalah NAVSTAR, dan GPS satelit pertama kali adalah tahun 1978. Mulai
ada 24 satelit dari tahun 1994. Satelit di ganti tiap 10 tahun sekali
2. GPS memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan kita dalam
berbagai bidang, misalnya pada bidang militer,navigase, geografis,dan lain
sebagainya.
3. Pad acara kerja GPS, . Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka
akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi
4. GPS terbagi oleh 3 segmen, yaitu segmen angkasa, segmen control, dan segmen
pengguna.
5. Signal Satelit GPS terdiri atas Carriers, Pseudo-Random Codes,dan Navigation
Message
6. Jangkauan area dari GPS sendiri adalah secara global
DAFTAR PUSTAKA

1. https://en.wikipedia.org/wiki/Global_Positioning_System , diakses pada tanggal 15


Oktober 2017
2. http://malahayati.ac.id/?p=26003 , diakses pada tanggal 15 Oktober 2017
3. http://www.mandalamaya.com/pengertian-gps-cara-kerja-gps-dan-fungsi-gps/, diakses
pada tanggal 15 Oktober 2017
4. https://www.nasa.gov/directorates/heo/scan/communications/policy/GPS.html, diakses
pada tanggal 15 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai