Oleh :
Kelompok 2
2017
GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................Error! Bookmark not defined.
BAB I. PENDAHULUANI....................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang.....................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah...............................Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan..................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................11
2.1 Sejarah satelit Global Positioning System (GPS)................................12
2.2 Fungsi dan Aplikasi Global Positioning System (GPS)Error! Bookmark not
defined.
2.3 Satelit yang dioperasikan pada Global Positioning System (GPS).....16
2.4 Kapasitas satelit Global Positioning System (GPS)...........................16
2.5 Coverage area......................................Error! Bookmark not defined.
IV. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................20
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya. Harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Awalnya ide ini berasal dari seseorang di masa lampau yang berpikir, bagaimana
keberadaan kita saat ini, lokasinya dimana, dan akan pergi ke suatu tempat yang tentunya
memerlukan kejelasan lokasi tempat yang tepat. Terkadang, hanya menyebutkan alamat suatu
tempat, belum tentu kita menemukan posisi yang dimaksud oleh alamat tadi. Ataupun ada
kesamaan alamat bisa terjadi pula. Hal inilah tentunya salah satu yang mendasari munculnya
GPS.
GPS (Global Positioning System) adalah sebuah peralatan navigasi yang awalnya
didesain pada saat menghadapi permasalahan dari pasukan Amerika serikat dalam menghadapi
perang Vietnam. Kesulitan utama yang dialami pasukan adalah bagaimana mereka selalu saling
mengetahui posisi masing-masing, terutama pada saat berada di dalam hutan. Pada saat itu
mereka hanya mengandalkan sistem radio yang disebut LORAN system untuk bisa
mengetahui posisi. Tetapi karena ada banyak kesalahan yang diakibatkan penerimaan atau
pemancaran radio yang jelek dan defleksi gelombang permukaan akibat cuaca buruk, maka
sistem ini dianggap kurang efisien.
Amerika Serikat kemudian mengadakan percobaan dengan 4 satelit, yang diberi
nama TRANSIT. Satelit ini memiliki orbit yang sangat tinggi dan dipakai untuk kepentingan
militer. Namun, sistem ini masih memiliki tingkat keakuratan yang rendah dan posisinya hanya
bisa diperoleh setiap 2 jam. Generasi berikutnya dibangun oleh NAVSTAR dan dioperasikan
secara terbatas pada tahun 1986. Sistem ini hanya berfungsi 3 sampai 4 jam setiap hari karena
satelit yang diorbitkan hanya sedikit. Proses pengorbitan satelit NAVSTAR sempat tertunda
karena kecelakaan Kapal Ruang AngkasaChallenger pada tahun 1988. Challenger rencananya
akan digunakan untuk meluncurkan satelit-satelit GPS NAVSTAR. Sistem GPS benar-benar
dioperasikan pada saat dimulainya Perang Teluk pada tahun 1990. Total satelit yang diorbitkan
sebanyak 21 satelit untuk menyediakan sistem GPS di seluruh dunia dengan kemampuan
pengiriman data setiap waktu. Departemen Pertahanan Amerika Serikat juga
mengoperasionalkan GPS yang dipasarkan bebas mulai tahun 1990. Sistem ini masih dipakai
sampai saat ini.
Satelit-satelit GPS mengorbit terhadap bumi 2 kali sehari pada ketinggian 11.000 mil
diatas bumi, dan memancarkan elevasi dan posisi dengan tepat. Sistem penerima GPS mengolah
signal, lalu mengukur interval antara saat signal dipancarkan dan diterima untuk menentukan
jarak antara antara receiver GPS di bumi dan satelit. Pada saat receiver GPS menghitung data-
data tersebut dari 3 satelit minimum, lokasi di permukaan bumi dapat ditentukan dengan cepat.
Penggunaan GPS memang telah mendunia dalam berbagai sektor. Receiver GPS bahkan telah
dipasang di mobil-mobil mewah, dilengkapi dengan peta jalan digital dalam CD ROM yang akan
membantu pengendara untuk mencapai tempat tujuan. Receiver GPS juga akan segera di
integrasikan dengan ponsel (telepon selular). GPS pada saat ini telah menjadi teman yang baik di
perjalanan dan akan sangat berguna sebagai petunjuk arah pada keadaan genting.
Kebijaksanaan tentang penggunaan GPS sendiri diatur dalam Federal Navigation Plan
(FRP), yang disiapkan oleh tim gabungan dari Departemen Pertahanan dan Departemen
Transportasi AS, melalui berbagai pertemuan pada tahun 1992. Namun pada dasarnya, GPS
sendiri adalah milik Departemen Pertahanan, namun pada kelanjutannya menjadi peralatan yang
dipasarkan bebas. Rencananya satelit GPS akan ditambah 2 lagi, sehingga semuanya menjadi 24
satelit. Kemampuan penuh GPS dengan 24 satelit (blok I,II, dan IIA) akan diumumkan oleh
Departemen Pertahanan AS. Sebelum berkemampuan penuh, Full Operational Capability (FOC)
maka GPS sebenarnya sudah layak dipakai untuk bernavigasi, hanya kemampuan agak rendah.
Kondisi ini dinamakan Initial Operational Capability (IOC), yang dimulai sejak 8 Desember
1993. Kemampuan yang disediakan oleh GPS sendiri telah dikategorikan menjadi 2 jenis. Yang
pertama adalah Standart Positioning Service (SPS) dan kedua Precise Positioning Service (PPS).
Sistem SPS adalah sistem yang dijual untuk pengguna diluar Departemen Pertahanan AS,
termasuk yang dipakai Angkatan Bersenjata Indonesia atau Australia. SPS menyediaan frekuensi
GPS L 1 yang mengandung kode Coarse Acquisition (CA) dan data navigasi. Untuk sistem ini,
Departemen Pertahanan AS sudah memberikan error signal yang menurunkan keakuratan
receiver GPS untuk menghitung posisi. Sistem GPS jenis SPS bisa diakses dengan menggunakan
peralatan receiver (yang bisa dibeli di pasar bebas) setiap saat. Sedangkan GPS jenis kedua
adalah GPS PPS yang memiliki keakuratan yang sangat tinggi, baik waktu, kecepatan, dan
posisi. Sayangnya, sistem GPS ini hanya digunakan oleh Departemen Pertahanan AS dan
instansi lain yang diberi lisensi. PPS akan mengirimkan data, dengan menggunakan frekuensi L1
dan L2 dan hanya untuk kepentingan militer. Inilah strtegi dagang Amerika Serikat yang tidak
mau menjual produk terbaiknya pada sembarang orang. Hal ini sebenarnya tidak pada GPS saja,
pada peralatan militer lain seperti pesawat dan senjata, selalu ada bagian-bagian yang
dibatasi/dihilangkan.
GPS pada dasarnya terdiri dari 3 bagian utama yaitu SPACE, CONTROL, dan USER.
SPACE adalah 24 satelit luar angkasa. CONTROL adalah 5 stasiun monitor yang ada di Hawaii,
Kwajalein, Ascension Island, Diego Garcia, dan Colorado Springs. Terdapat 3 ground antenna
yaitu Ascension Island, Diego Garcia, dan Kwajalein. Sedangkan Master Control Station (MCS)
berlokasi di Falcon AFB di Colorado. Stasiun monitor selalu mengawasi satellit, dan
mengecheck error data yang dipancarkan. Data-data ini diproses di MCS untuk menentukan orbit
satelit dan mengkoreksi data yang dikirim oleh satelit. Setelah dikoreksi, data itu dikirm balik ke
tiap-tiap satelit lewat ground antenna. Dengan cara ini, satelit akan mentransmisikan data yang
tepat pada semua pengguna. Bagian ketiga adalah USER. Para pengguna jasa GPS bisa
mendapatkan atau membeli receiver GPS, tentunya tipe SPS untuk bisa mengakses
pancaran satelit. Untuk receiver GPS sendiri bermacam-macam jenisnya, sehingga para
pengguna bisa menentukan mana yang lebih disukai. Pada saat pertama kali dikeluarkan,
peralatan ini mempunyai harga yang mahal. Namun pada saat sekarang sekarang harganya sudah
relatif murah.
Pada dasarnya GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa
(space segment) yang terutama terdiri dari satelit-satelit GPS, segment sistem kontrol
(control system segment) yang terdiri dari stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol
satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri dari pemakai GPS termasuk
alat-alat penerima dan pengelola sinyal dan data GPS.
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit
di luar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan
kecepatan. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan
dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut
dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi kita.
Segmen kontrol terdiri dari sebuah stasiun kontrol induk, sebuah stasiun induk
alternatif kontrol, dan sejumlah berdedikasi dan berbagi antena tanah dan stasiun
monitor.
Bagian ini terdiri atas kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar
12.000 mil diatas permukaan bumi. Segmen angkasa terdiri dari 24 sampai 32 satelit
di orbit Bumi menengah dan juga termasuk adapter muatan ke pendukung yang
dibutuhkan untuk meluncurkan mereka ke orbit. Kumpulan satelit-satelit ini diatur
sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit
sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau
plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam
atom, dan juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini dipancarkan
dengan kode ‘pseudo- random’. Masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-
sendiri. Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka kita bisa
melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut. Data ini
berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat navigasi dengan satelit,
yang akan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga
akan membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan sinyal ini lebih dipengaruhi oleh
lokasi satelit, sebuah alat akan menerima sinyal lebih kuat dari satelit yang berada
tepat diatasnya (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari ketika jam 12 siang)
dibandingkan dengan satelit yang berada di garis cakrawala (bayangkan lokasi satelit
seperti posisi matahari terbenam/terbit).
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit
pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz.
Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan
gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk
tujuan militer dan bukan untuk umum.
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Global Positioning System adalah alat yang digunakan untuk mengetahui posisi
seseorang pada satu saat. Yang ditransmisikan GPS bukan informasi posisi kita
tetapi posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah
alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita. Nama satelit pada
GPS adalah NAVSTAR, dan GPS satelit pertama kali adalah tahun 1978. Mulai
ada 24 satelit dari tahun 1994. Satelit di ganti tiap 10 tahun sekali
2. GPS memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan kita dalam
berbagai bidang, misalnya pada bidang militer,navigase, geografis,dan lain
sebagainya.
3. Pad acara kerja GPS, . Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka
akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi
4. GPS terbagi oleh 3 segmen, yaitu segmen angkasa, segmen control, dan segmen
pengguna.
5. Signal Satelit GPS terdiri atas Carriers, Pseudo-Random Codes,dan Navigation
Message
6. Jangkauan area dari GPS sendiri adalah secara global
DAFTAR PUSTAKA