Disusun Oleh:
KELAS:
Geodesi Satelit A
1
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 KONSEP PENENTUAN POSISI GPS (ABIDIN, 2006)........................................ 6
GAMBAR 2 CONTOH FORMAT DATA RINEX ................................................................. 6
GAMBAR 3 DATA DARW0010.09N ................................................................................. 7
GAMBAR 4 HASIL PLOT DI MATLAB ............................................................................ 13
2
DAFTAR TABEL
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi bagi kehidupan seharihari
memang sudah tidak asing lagi. Teknologi tersebut di buat untuk menunjang dan mepermudah
aktivitas manusia, sebagai contoh adalah GPS. GPS atau Global Positioning System adalah
salah satu sistem yang akan membantu kita untuk mengetahui posisi kita berada saat ini. GPS
bekerja dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS (handphone atau
Blackberry yang dilengkapi teknologi GPS misalnya). Data hasil pengamatan menggunakan
GPS biasanya berformat RINEX.
RINEX (Receiver Independent Exchange) adalah format data hasil pengamatan receiver
GNSS dengan format yang standard. RINEX dikembangan oleh University of Berne untuk
mempermudah mengolah data hasil pengamatan receiver GNSS yang berbeda-beda. Setelah
data pengamatan data GNSS disimpan dalam format RINEX maka sebagai seorang surveyor
harus mampu membaca dan menginterpretasi data-data yang ada pada RINEX tersebut.
Maka dari itu mahasiswa S1 Teknik Geomatika melakukan praktikum membaca dan
menginterpretasi data RINEX intik dapat mneghitung koordinat satelit dari data tersebut.
Dengan dilaksanakan praktikum ini diharapkan terjadi kesinambungan antara teori dan praktik.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban setelah melakukan praktikum tersebut, disusunlah
laporan ini sebagai hasil akhir praktikum dengan sebaik – baiknya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GNSS
GNSS (Global Navigation Satellite System) adalah sistem navigasi satelit untuk penentuan
posisi geo-spasial (bujur, lintang, dan ketinggian) secara ekstra terrestrial secara global. Sistem
satelit yang tergabung didalam GNSS saat ini adalah satelit-satelit GPS, GLONAS, dan
GALILEO. GNSS terdiri atas tiga segmen (Hofmann-Wellenhof, 2008), yaitu:
a. Segmen angkasa (space segment). Untuk memberikan kemampuan secara kontinyu
penentuan posisi global, maka harus dikembangkan konstelasiM jumlah satelit untuk
masing-masing GNSS. Hal ini untuk memastikan bahwa setidaknya empat satelit
secara simultan terlihat pada setiap lokasi di permukaan bumi. Satelit-satelit GNSS,
pada dasarnya telah dilengkapi dengan platform untuk jam atom, radio transceiver,
computer dan berbagai peralatan pembantu yang digunakan untuk mengoperasikan
sistem.
b. Segmen sistem kontrol (control system segment). Disebut juga sebagai segmen tanah
(ground segment), bertanggung jawab atas kemudi semua sistem. Tugas ini meliputi,
penyebaran dan pemeliharaan sistem, pelacak satelit untuk penentuan dan prediksi
orbit dan jam parameter, pemantauan data tambahan (misalnya, parameter ionosfer),
dan meng-upload pesan ke satelit.
c. Segmen pengguna (user segment). Diklasifikasikan ke dalam kategori pengguna
(militer dan sipil), jenis penerima (kemampuan untuk melacak satu, dua atau bahkan
frekuensi lebih), dan berbagai layanan informasi pemerintah maupun swasta yang
telah didirikan untuk memberikan informasi status GNSS dan data kepada pengguna.
2.2 GPS
GPS mempunyai nama resmi Navigation Satellite Time and Ranging Global Positioning
System (NAVSTAR GPS). GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi berdasarkan
satelit yang 4 dikembangkan dan dikelola oleh Amerika Serikat sejak tahun 1973. Sistem ini
terdiri dari 24 satelit dengan jarak ketinggian orbit 20.200 km dari bumi. Sistem ini dapat
digunakan oleh banyak orang pada saat yang bersamaan dan beroperasi secara kontinyu dalam
segala cuaca di seluruh dunia. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dengan kecepatan
tiga dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu.
Konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang)
dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang
koordinatnya telah diketahui. Secara vektor, prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS dapat
dilihat pada Gambar 1.1. Parameter yang akan ditentukan adalah vektor geosentrik pengamat.
Untuk itu, vektor posisi geosentrik satelit GPS telah diketahui, maka yang perlu ditentukan
adalah vector posisi toposentris satelit terhadap pengamat. Posisi yang diberikan oleh GPS
adalah posisi tiga dimensi (X, Y, Z ataupun λ, φ, h) yang dinyatakan dalam datum WGS 1984
dengan spektrum ketelitian posisi yang sangat luas, mulai dari fraksi meter sampai milimeter
(Abidin, 2006).
5
Gambar 1 Konsep penentuan posisi GPS (Abidin, 2006)
Lokasi pengamatan titik GPS dipilih sesuai kebutuhan dan tujuan penggunaannya. Lokasi
pengamatan titik GPS mempunyai syarat utama sebagai berikut :
1. Mempunyai ruang pandang langit yang bebas ke segala arah di atas elevasi 15 derajat.
2. Jauh dari obyek-obyek reflektif yang mudah memantulkan sinyal GPS untuk
meminimalkan atau mencegah efek multipath.
3. Jauh dari obyek-obyek yang dapat menimbulkan interferensi elektris terhadap
penerimaan sinyal GPS. Struktur frekuensi dan parameter komponen sinyal GPS
2.3 RINEX
Rinex berasal dari singkatan Receiver Independent Exchange Format, yaitu format standar
yang kini diadopsi untuk pertukaran data survei GPS dan navigasi presisi. Teknologi ini telah
dikembangkan oleh Astronomical Institute of the University of Berne sejak tahun 1989. Data
RINEX merupakan data mentah dari sebuah pengukuran GPS secara statik. Data RINEX
berbentuk kode – kode yang sulit dipahami. Data tersebut dapat diproses menggunakan
software – software khusus seperti Topcon Tool, GAMIT dll. pengukuran secara statik untuk
mengambil data RINEX ini biasanya dilakukan apabila ingin mendirikan dan membuat base
station karena memiliki ketelitian yang baik.
Beberapa karakteristik dari format RINEX yaitu data fase diberikan dalam unit panjang
gelombang dan data pseudorange dalam unit meter. Semua kalibrasi tergantung receiver, tanda
waktu adalah waktu pengamatan dalam kerangka waktu jam receiver ( bukan waktu GPS ),
data RINEX terdiri dari 3 jenis file, yaitu :
1. Observation data file : GPS Measurements
2. GPS Navigation Message File : Ephemeris ( Orbit Information )
3. Meteorologi Data File : Pressure, Temperature, Relative Humidity, etc
6
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Hari dan Tanggal : 22 April 2020
Waktu : 13.00-17.00
Tempat : Kondisional
7
Jam bawah;menit
bawah;detik bawah
Jam atas;menit
atas;detik atas
𝑡𝑘 = 𝑡 − 𝑡𝑜𝑒
𝑡𝑘 = ((𝐺𝑃𝑆 𝑑𝑎𝑦 ∗ 24 ∗ 3600) ∗ 23400,0002274017) − 115200
3. Menghitung nilai sumbu panjang ellipsoid
2
A = (√a)
dengan akar a adalah akar dari sumbu panjang elipsoid
4. Menghitung nilai mean motion yang telah dikoreksi
GM
n=√ + ∆n
A3
dengan delta n adalah perbedaan nilai mean motion dari nilai hitungannya dalam
setenagh lingkaran
5. Menghitung nilai anomali menengah yang sudah dikoreksi
Mk = Mo + n. tu
Dengan Mo adalah anomali menengah pada waktu, n adalah mean motion dan tu
adalah selisih
6. Menghitung nilai dari anomali eksentrisitas
𝐸𝑘 = 𝑀𝑘 + 𝑒 sin 𝐸𝑘
8
dengan Mk adalah anomali menengah terkoreksi dan e adalah eksentrisitas
7. Menghitung nilai dari anomali sejati
(1 + 𝑒) 𝐸𝑘
𝑣𝑘 = 2 ∙ arctan (√ . tan )
(1 − 𝑒) 2
𝜙𝑘 = 𝑣𝑘 + 𝜔
dengan 𝑉𝑘 = anomali sejati
𝜔 = argument of perigee
9. Menghitung nilai koreksi dari argument lintang dan argument lintang
terkoreksi
𝑥𝑘 = 𝑟𝑘 . cos 𝑢𝑘
9
𝑦𝑘 = 𝑟𝑘 . 𝑠𝑖𝑛𝑢𝑘
13. Menghitung nilai bujur ascending node terkoreksi
10
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1 Hasil
Berikut adalah hasil dari perhitungan menggunakan software MATLAB dalam setiap
Langkah perhitungan posisi satelit menggunakan data RINEX.
• Waktu pengamatan terkoreksi yang diinginkan
𝑡 = 𝑡𝑠 − 𝛿𝑠
𝑡 = 4.1991e + 09
• selisih waktu antara waktu pengamatan terkoreksi yang diinginkan dengan waktu
referensi ephemeris
𝑡𝑘 = 𝑡 − 𝑡𝑜𝑒
𝑡𝑘 = ((𝐺𝑃𝑆 𝑑𝑎𝑦 ∗ 24 ∗ 3600) ∗ 1.814000706719986𝑒 + 15) − 324000
tk = 1.8140e+15
• nilai sumbu panjang ellipsoid
2
A = (√a)
A = 5.153642404556000e + 032
A = 2.6560e+07
• nilai mean motion yang telah dikoreksi
GM
n=√ + ∆n
A3
n = 1.4586e-04
• nilai anomali menengah yang sudah dikoreksi
Mk = Mo + n. tu
Mk = 2.6459e+11
• nilai dari anomali eksentrisitas
𝐸𝑘 = 𝑀𝑘 + 𝑒 sin 𝐸𝑘
Ek6 = 2.6459e+11
• nilai dari anomali sejati
(1 + 𝑒) 𝐸𝑘
𝑣𝑘 = 2 ∙ arctan (√ . tan )
(1 − 𝑒) 2
Vk = 1.1847
• nilai dari argument lintang
𝜙𝑘 = 𝑣𝑘 + 𝜔
𝜙𝑘 = 2.1490
• nilai koreksi dari argument lintang dan argument lintang terkoreksi
𝛿𝑢𝑘 = 𝐶𝑢𝑠 ∙ sin 2𝜙𝑘 + 𝐶𝑢𝑐 ∙ cos 2𝜙𝑘
𝛿𝑢𝑘 = -9.3711e-06
Uk = 2.1490
11
• nilai koreksi dari radius dan radius terkoreksi
𝛿𝑟𝑘 = 𝐶𝑟𝑠 . sin 2𝜙𝑘 + 𝐶𝑟𝑐 . cos 2𝜙𝑘
𝑟𝑘 = 𝐴(1 − 𝑒. 𝑐𝑜𝑠𝐸𝑘 ) + 𝛿𝑟𝑘
𝛿𝑟𝑘 = −179.1290
𝑟𝑘 = 2.6357e + 07
• nilai koreksi dari inklinasi dan inklinasi terkoreksi
𝛿𝑖𝑘 = 𝐶𝑖𝑠 . sin 2𝜙𝑘 +𝐶𝑖𝑐 . 𝑐𝑜𝑠2𝜙𝑘
𝑖𝑘 = 𝑖0 + 𝐼𝐷𝑂𝑇. 𝑡𝑘 + 𝛿𝑖𝑘
𝛿𝑖𝑘 = −1.4583e − 07
𝑖𝑘 = 6.3622e + 05
• koordinat satelit pada bidang orbit
𝑥𝑘 = 𝑟𝑘 . cos 𝑢𝑘
𝑦𝑘 = 𝑟𝑘 . 𝑠𝑖𝑛𝑢𝑘
𝑥𝑘 = −1.4405e + 07
𝑦𝑘 =2.2073e+07
• nilai bujur ascending node terkoreksi
𝑘 = 0 + (𝑛 )𝑡𝑘 − 𝑛 𝑡0𝑛
𝑘 = −1.4370𝑒 + 11
• koordinat geosentrik satelit
𝑋𝑘 = 𝑋𝑘 𝑐𝑜𝑠𝑘 -𝑌𝑘 𝑠𝑖𝑛𝑘 cos𝑖𝑘
𝑌𝑘 = 𝑋𝑘 𝑠𝑖𝑛𝑘 -𝑌𝑘 𝑐𝑜𝑠𝑘 cos𝑖𝑘
𝑍𝑘 = 𝑌𝑘 sin𝑖𝑘
𝑋𝑘 = 2.0660e+07
𝑌𝑘 = -8.9392e+06
𝑍𝑘 = 1.3710e+07
• pemeriksaan kebenaran posisi satelit
2.6357e+07=𝑟𝑘
12
4.2 Analisa
Setelah dihitung dengan Software Matlab didapatkan Koordinat Satelit dalam Geosentrik
berikut:
𝑋𝑘 = 2.0660e+07
𝑌𝑘 = -8.9392e+06
𝑍𝑘 = 1.3710e+07
Dengan tingkat kebenaran
𝑟𝑘 = 2.6254𝑒 + 07
13
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
X 2.0660e+07 m
Y -8.9392e+06 m
Z 1.3710e + 07𝑚
Table 1 Koordinat titik
5.2 Saran
Adapun saran dari penulis adalah :
• Perlu dilakukan suatu uji perbandingan sehingga dapat diketahui apakah hasil dari
perhitungan tersebut dapat dipercaya atau tidak
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
Clear all
clc
%==================================================================================
======%
disp(' Mengolah Data Rinex');
%==================================================================================
======%
16
(0*((jamatas*3600)+(menitatas*60)+detikatas) -
((jambawah*3600)+(menitbawah*60)+detikbawah)^2));
t = ts - ds
17
disp('Cek Kebenaran Koordinat Geosentrik')
Cek = sqrt((Xk1^2) + (Yk1^2) + (Zk1^2))
scatter3(Xk1,Yk1,Zk1)
18