Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

Menghitung Koordinat Satelit Dari Data Navigasi

Disusun Oleh:

Tio Aulia PK 03311740000046

KELAS:
Geodesi Satelit A

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 1
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 4
1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................ 5
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 5
2.1 GNSS ................................................................................................................ 5
2.2 GPS ................................................................................................................... 5
2.3 RINEX .............................................................................................................. 6
BAB III ........................................................................................................................... 7
METODOLOGI.............................................................................................................. 7
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum ..................................................... 7
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................................. 7
3.3 Langkah Kerja ................................................................................................... 7
BAB IV ......................................................................................................................... 11
HASIL DAN ANALISA .............................................................................................. 11
4.1 Hasil ................................................................................................................ 11
4.2 Analisa ............................................................................................................ 13
BAB V .......................................................................................................................... 14
KESIMPULAN ............................................................................................................ 14
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 14
5.2 Saran................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15
LAMPIRAN ................................................................................................................. 16

1
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 KONSEP PENENTUAN POSISI GPS (ABIDIN, 2006)........................................ 6
GAMBAR 2 CONTOH FORMAT DATA RINEX ................................................................. 6
GAMBAR 3 DATA DARW0010.09N ................................................................................. 7
GAMBAR 4 HASIL PLOT DI MATLAB ............................................................................ 13

2
DAFTAR TABEL

TABLE 1 KOORDINAT TITIK ........................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi bagi kehidupan seharihari
memang sudah tidak asing lagi. Teknologi tersebut di buat untuk menunjang dan mepermudah
aktivitas manusia, sebagai contoh adalah GPS. GPS atau Global Positioning System adalah
salah satu sistem yang akan membantu kita untuk mengetahui posisi kita berada saat ini. GPS
bekerja dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS (handphone atau
Blackberry yang dilengkapi teknologi GPS misalnya). Data hasil pengamatan menggunakan
GPS biasanya berformat RINEX.
RINEX (Receiver Independent Exchange) adalah format data hasil pengamatan receiver
GNSS dengan format yang standard. RINEX dikembangan oleh University of Berne untuk
mempermudah mengolah data hasil pengamatan receiver GNSS yang berbeda-beda. Setelah
data pengamatan data GNSS disimpan dalam format RINEX maka sebagai seorang surveyor
harus mampu membaca dan menginterpretasi data-data yang ada pada RINEX tersebut.
Maka dari itu mahasiswa S1 Teknik Geomatika melakukan praktikum membaca dan
menginterpretasi data RINEX intik dapat mneghitung koordinat satelit dari data tersebut.
Dengan dilaksanakan praktikum ini diharapkan terjadi kesinambungan antara teori dan praktik.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban setelah melakukan praktikum tersebut, disusunlah
laporan ini sebagai hasil akhir praktikum dengan sebaik – baiknya.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :

1. Mahasiswa mampu membaca dan menginterpretasi format penyimpanan data


RINEX Navigasi
2. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan posisi satelit dengan data rinex
Navigasi.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GNSS
GNSS (Global Navigation Satellite System) adalah sistem navigasi satelit untuk penentuan
posisi geo-spasial (bujur, lintang, dan ketinggian) secara ekstra terrestrial secara global. Sistem
satelit yang tergabung didalam GNSS saat ini adalah satelit-satelit GPS, GLONAS, dan
GALILEO. GNSS terdiri atas tiga segmen (Hofmann-Wellenhof, 2008), yaitu:
a. Segmen angkasa (space segment). Untuk memberikan kemampuan secara kontinyu
penentuan posisi global, maka harus dikembangkan konstelasiM jumlah satelit untuk
masing-masing GNSS. Hal ini untuk memastikan bahwa setidaknya empat satelit
secara simultan terlihat pada setiap lokasi di permukaan bumi. Satelit-satelit GNSS,
pada dasarnya telah dilengkapi dengan platform untuk jam atom, radio transceiver,
computer dan berbagai peralatan pembantu yang digunakan untuk mengoperasikan
sistem.
b. Segmen sistem kontrol (control system segment). Disebut juga sebagai segmen tanah
(ground segment), bertanggung jawab atas kemudi semua sistem. Tugas ini meliputi,
penyebaran dan pemeliharaan sistem, pelacak satelit untuk penentuan dan prediksi
orbit dan jam parameter, pemantauan data tambahan (misalnya, parameter ionosfer),
dan meng-upload pesan ke satelit.
c. Segmen pengguna (user segment). Diklasifikasikan ke dalam kategori pengguna
(militer dan sipil), jenis penerima (kemampuan untuk melacak satu, dua atau bahkan
frekuensi lebih), dan berbagai layanan informasi pemerintah maupun swasta yang
telah didirikan untuk memberikan informasi status GNSS dan data kepada pengguna.

2.2 GPS
GPS mempunyai nama resmi Navigation Satellite Time and Ranging Global Positioning
System (NAVSTAR GPS). GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi berdasarkan
satelit yang 4 dikembangkan dan dikelola oleh Amerika Serikat sejak tahun 1973. Sistem ini
terdiri dari 24 satelit dengan jarak ketinggian orbit 20.200 km dari bumi. Sistem ini dapat
digunakan oleh banyak orang pada saat yang bersamaan dan beroperasi secara kontinyu dalam
segala cuaca di seluruh dunia. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dengan kecepatan
tiga dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu.
Konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang)
dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang
koordinatnya telah diketahui. Secara vektor, prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS dapat
dilihat pada Gambar 1.1. Parameter yang akan ditentukan adalah vektor geosentrik pengamat.
Untuk itu, vektor posisi geosentrik satelit GPS telah diketahui, maka yang perlu ditentukan
adalah vector posisi toposentris satelit terhadap pengamat. Posisi yang diberikan oleh GPS
adalah posisi tiga dimensi (X, Y, Z ataupun λ, φ, h) yang dinyatakan dalam datum WGS 1984
dengan spektrum ketelitian posisi yang sangat luas, mulai dari fraksi meter sampai milimeter
(Abidin, 2006).

5
Gambar 1 Konsep penentuan posisi GPS (Abidin, 2006)

Lokasi pengamatan titik GPS dipilih sesuai kebutuhan dan tujuan penggunaannya. Lokasi
pengamatan titik GPS mempunyai syarat utama sebagai berikut :
1. Mempunyai ruang pandang langit yang bebas ke segala arah di atas elevasi 15 derajat.
2. Jauh dari obyek-obyek reflektif yang mudah memantulkan sinyal GPS untuk
meminimalkan atau mencegah efek multipath.
3. Jauh dari obyek-obyek yang dapat menimbulkan interferensi elektris terhadap
penerimaan sinyal GPS. Struktur frekuensi dan parameter komponen sinyal GPS

2.3 RINEX
Rinex berasal dari singkatan Receiver Independent Exchange Format, yaitu format standar
yang kini diadopsi untuk pertukaran data survei GPS dan navigasi presisi. Teknologi ini telah
dikembangkan oleh Astronomical Institute of the University of Berne sejak tahun 1989. Data
RINEX merupakan data mentah dari sebuah pengukuran GPS secara statik. Data RINEX
berbentuk kode – kode yang sulit dipahami. Data tersebut dapat diproses menggunakan
software – software khusus seperti Topcon Tool, GAMIT dll. pengukuran secara statik untuk
mengambil data RINEX ini biasanya dilakukan apabila ingin mendirikan dan membuat base
station karena memiliki ketelitian yang baik.
Beberapa karakteristik dari format RINEX yaitu data fase diberikan dalam unit panjang
gelombang dan data pseudorange dalam unit meter. Semua kalibrasi tergantung receiver, tanda
waktu adalah waktu pengamatan dalam kerangka waktu jam receiver ( bukan waktu GPS ),
data RINEX terdiri dari 3 jenis file, yaitu :
1. Observation data file : GPS Measurements
2. GPS Navigation Message File : Ephemeris ( Orbit Information )
3. Meteorologi Data File : Pressure, Temperature, Relative Humidity, etc

Berikut adalah contoh format data RINEX :

Gambar 2 Contoh Format data RINEX

6
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Hari dan Tanggal : 22 April 2020
Waktu : 13.00-17.00
Tempat : Kondisional

3.2 Alat dan Bahan


• Alat
Perangkat lunak yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
a. Sistem Operasi Windows 10.
b. Microsoft Office 2013, sebagai perangkat pengolah kata.
c. MATLAB, sebagai perangkat lunak dalam perhitungan velocity rate.
• Bahan
Data yang digunakan pada praktikum ini adalah:
Data darw0010.09n dengan epoch seperti berikut, Data yang digunakan yaitu
data navigation file GPS format RINEX pada tanggal 31 Desmber 2008, satelit yang
dihitung yaitu satelit nomor 26 pada jam 18.00.

Gambar 3 Data darw0010.09n

3.3 Langkah Kerja


Untuk menghitung posisi satelit kita harus mengetahui terlebih dahulu nilai dari konstanta
gravitasi bumi (GM= 3986001.5 × 108 𝑚3 /det) dan kecepatan rotasi bumi (Ωe =
7,292115147 x 10−5 rad/sec). Berikut ini adalah langkah-langkah dalam perhitungan posisi
satelit menggunakan data Data RINEX
1. Menghitung waktu pengamatan terkoreksi yang diinginkan
𝑡 = 𝑡𝑠 − 𝛿𝑠
ts = ((jamatas * 3600) + (menitatas * 60) + detikatas);
ds = (b + (c * (((jambawah*3600)+(menitbawah*60)+(detikbawah)) -
((jamatas*3600)+(menitatas*60)+detikatas))) +
(0*((jamatas*3600)+(menitatas*60)+detikatas) -
((jambawah*3600)+(menitbawah*60)+detikbawah)^2));

7
Jam bawah;menit
bawah;detik bawah

Jam atas;menit
atas;detik atas

Dengan t = waktu pengamatan yang terkoreksi

2. Menghitung selisih waktu antara waktu pengamatan terkoreksi yang


diinginkan dengan waktu referensi ephemeris

𝑡𝑘 = 𝑡 − 𝑡𝑜𝑒
𝑡𝑘 = ((𝐺𝑃𝑆 𝑑𝑎𝑦 ∗ 24 ∗ 3600) ∗ 23400,0002274017) − 115200
3. Menghitung nilai sumbu panjang ellipsoid

2
A = (√a)
dengan akar a adalah akar dari sumbu panjang elipsoid
4. Menghitung nilai mean motion yang telah dikoreksi

GM
n=√ + ∆n
A3

dengan delta n adalah perbedaan nilai mean motion dari nilai hitungannya dalam
setenagh lingkaran
5. Menghitung nilai anomali menengah yang sudah dikoreksi

Mk = Mo + n. tu
Dengan Mo adalah anomali menengah pada waktu, n adalah mean motion dan tu
adalah selisih
6. Menghitung nilai dari anomali eksentrisitas

𝐸𝑘 = 𝑀𝑘 + 𝑒 sin 𝐸𝑘

8
dengan Mk adalah anomali menengah terkoreksi dan e adalah eksentrisitas
7. Menghitung nilai dari anomali sejati

(1 + 𝑒) 𝐸𝑘
𝑣𝑘 = 2 ∙ arctan (√ . tan )
(1 − 𝑒) 2

dengan Ek adalah anomali eksentrisitas


8. Menghitung nilai dari argument lintang

𝜙𝑘 = 𝑣𝑘 + 𝜔
dengan 𝑉𝑘 = anomali sejati
𝜔 = argument of perigee
9. Menghitung nilai koreksi dari argument lintang dan argument lintang
terkoreksi

𝛿𝑢𝑘 = 𝐶𝑢𝑠 ∙ sin 2𝜙𝑘 + 𝐶𝑢𝑐 ∙ cos 2𝜙𝑘


dengan 𝐶𝑢𝑠 dan Cuc = amplitudo dari suku suku koreksi harmonik sinus dan
cosinus untuk argument lintang
10. Menghitung nilai koreksi dari radius dan radius terkoreksi

𝛿𝑟𝑘 = 𝐶𝑟𝑠 . sin 2𝜙𝑘 + 𝐶𝑟𝑐 . cos 2𝜙𝑘


Dengan 𝜙𝑘=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑟𝑔𝑢𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑟𝑘 = 𝐴(1 − 𝑒. 𝑐𝑜𝑠𝐸𝑘 ) + 𝛿𝑟𝑘
dengan 𝐶𝑟𝑠 dan Crc = amplitudo dari suku suku koreksi harmonik sinus dan cosinus
untuk radius orbit
11. Menghitung nilai koreksi dari inklinasi dan inklinasi terkoreksi

𝛿𝑖𝑘 = 𝐶𝑖𝑠 . sin 2𝜙𝑘 +𝐶𝑖𝑐 . 𝑐𝑜𝑠2𝜙𝑘


dengan 𝐶𝑖𝑠 dan Cic = amplitudo dari suku suku koreksi harmonik sinus dan cosinus
untuk sudut inklinasi
𝑖𝑘 = 𝑖0 + 𝐼𝐷𝑂𝑇. 𝑡𝑘 + 𝛿𝑖𝑘
12. Menghitung koordinat satelit pada bidang orbit

𝑥𝑘 = 𝑟𝑘 . cos 𝑢𝑘

9
𝑦𝑘 = 𝑟𝑘 . 𝑠𝑖𝑛𝑢𝑘
13. Menghitung nilai bujur ascending node terkoreksi

𝑘 = 0 + (𝑛 )𝑡𝑘 − 𝑛 𝑡0𝑛


14. Menghitung koordinat geosentrik satelit

𝑋𝑘 = 𝑋𝑘 𝑐𝑜𝑠𝑘 -𝑌𝑘 𝑠𝑖𝑛𝑘 cos𝑖𝑘


𝑌𝑘 = 𝑋𝑘 𝑠𝑖𝑛𝑘 -𝑌𝑘 𝑐𝑜𝑠𝑘 cos𝑖𝑘
𝑍𝑘 = 𝑌𝑘 sin𝑖𝑘
15. Setelah mendapatkan koordinat geosentrik maka kita perlu melakukan
pemeriksaan kebenaran posisi satelit tersebut dengan rumus dibawah ini.

√𝑥𝑘 2 +𝑌𝑘2 + 𝑍𝑘 2 =𝑟𝑘

10
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1 Hasil
Berikut adalah hasil dari perhitungan menggunakan software MATLAB dalam setiap
Langkah perhitungan posisi satelit menggunakan data RINEX.
• Waktu pengamatan terkoreksi yang diinginkan
𝑡 = 𝑡𝑠 − 𝛿𝑠
𝑡 = 4.1991e + 09
• selisih waktu antara waktu pengamatan terkoreksi yang diinginkan dengan waktu
referensi ephemeris
𝑡𝑘 = 𝑡 − 𝑡𝑜𝑒
𝑡𝑘 = ((𝐺𝑃𝑆 𝑑𝑎𝑦 ∗ 24 ∗ 3600) ∗ 1.814000706719986𝑒 + 15) − 324000
tk = 1.8140e+15
• nilai sumbu panjang ellipsoid
2
A = (√a)
A = 5.153642404556000e + 032
A = 2.6560e+07
• nilai mean motion yang telah dikoreksi
GM
n=√ + ∆n
A3
n = 1.4586e-04
• nilai anomali menengah yang sudah dikoreksi
Mk = Mo + n. tu
Mk = 2.6459e+11
• nilai dari anomali eksentrisitas
𝐸𝑘 = 𝑀𝑘 + 𝑒 sin 𝐸𝑘
Ek6 = 2.6459e+11
• nilai dari anomali sejati
(1 + 𝑒) 𝐸𝑘
𝑣𝑘 = 2 ∙ arctan (√ . tan )
(1 − 𝑒) 2
Vk = 1.1847
• nilai dari argument lintang
𝜙𝑘 = 𝑣𝑘 + 𝜔
𝜙𝑘 = 2.1490
• nilai koreksi dari argument lintang dan argument lintang terkoreksi
𝛿𝑢𝑘 = 𝐶𝑢𝑠 ∙ sin 2𝜙𝑘 + 𝐶𝑢𝑐 ∙ cos 2𝜙𝑘
𝛿𝑢𝑘 = -9.3711e-06
Uk = 2.1490

11
• nilai koreksi dari radius dan radius terkoreksi
𝛿𝑟𝑘 = 𝐶𝑟𝑠 . sin 2𝜙𝑘 + 𝐶𝑟𝑐 . cos 2𝜙𝑘
𝑟𝑘 = 𝐴(1 − 𝑒. 𝑐𝑜𝑠𝐸𝑘 ) + 𝛿𝑟𝑘
𝛿𝑟𝑘 = −179.1290
𝑟𝑘 = 2.6357e + 07
• nilai koreksi dari inklinasi dan inklinasi terkoreksi
𝛿𝑖𝑘 = 𝐶𝑖𝑠 . sin 2𝜙𝑘 +𝐶𝑖𝑐 . 𝑐𝑜𝑠2𝜙𝑘
𝑖𝑘 = 𝑖0 + 𝐼𝐷𝑂𝑇. 𝑡𝑘 + 𝛿𝑖𝑘
𝛿𝑖𝑘 = −1.4583e − 07
𝑖𝑘 = 6.3622e + 05
• koordinat satelit pada bidang orbit
𝑥𝑘 = 𝑟𝑘 . cos 𝑢𝑘
𝑦𝑘 = 𝑟𝑘 . 𝑠𝑖𝑛𝑢𝑘
𝑥𝑘 = −1.4405e + 07
𝑦𝑘 =2.2073e+07
• nilai bujur ascending node terkoreksi
𝑘 = 0 + (𝑛 )𝑡𝑘 − 𝑛 𝑡0𝑛
𝑘 = −1.4370𝑒 + 11
• koordinat geosentrik satelit
𝑋𝑘 = 𝑋𝑘 𝑐𝑜𝑠𝑘 -𝑌𝑘 𝑠𝑖𝑛𝑘 cos𝑖𝑘
𝑌𝑘 = 𝑋𝑘 𝑠𝑖𝑛𝑘 -𝑌𝑘 𝑐𝑜𝑠𝑘 cos𝑖𝑘
𝑍𝑘 = 𝑌𝑘 sin𝑖𝑘
𝑋𝑘 = 2.0660e+07
𝑌𝑘 = -8.9392e+06
𝑍𝑘 = 1.3710e+07
• pemeriksaan kebenaran posisi satelit

√𝑥𝑘 2 +𝑌𝑘2 + 𝑍𝑘 2 =𝑟𝑘

2.6357e+07=𝑟𝑘

12
4.2 Analisa

Gambar 4 Hasil Plot Di Matlab

Setelah dihitung dengan Software Matlab didapatkan Koordinat Satelit dalam Geosentrik
berikut:
𝑋𝑘 = 2.0660e+07
𝑌𝑘 = -8.9392e+06
𝑍𝑘 = 1.3710e+07
Dengan tingkat kebenaran
𝑟𝑘 = 2.6254𝑒 + 07

13
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
X 2.0660e+07 m
Y -8.9392e+06 m
Z 1.3710e + 07𝑚
Table 1 Koordinat titik

Setelah dilakukan perhitungan posisi satelit dengan menggunakan software MATLAB


didapatkan koordinat seperti pada table 1. Daridata tersebut memiliki tingkat ketelitian
2.6254𝑒 + 07 m. Hal tersebut tidak dapat dianggap memenuhi atau dianggap data yang valid
dikarenakan tidak adanya data pembanding.

5.2 Saran
Adapun saran dari penulis adalah :
• Perlu dilakukan suatu uji perbandingan sehingga dapat diketahui apakah hasil dari
perhitungan tersebut dapat dipercaya atau tidak

14
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, D. H. 2001. Geodesi Satelit. Bandung: PT. Pradnya Paramita.


Abidin, H. Z. 1994. Prinsip Penentuan Posisi Dengan Gps.
Seeber, G. 2003. Satellite Geodesy : 2nd completely revised and extended edition

15
LAMPIRAN

Clear all
clc

%==================================================================================
======%
disp(' Mengolah Data Rinex');
%==================================================================================
======%

disp('Data 1 jam 00.00')


data = [0.0 3.325156867504D-04 5.229594535194D-12 0.000000000000D+00
1.900000000000D+01 -7.843750000000D+00 5.331650676510D-09 -3.350182757702D-02
-3.278255462646D-07 1.156151446048D-02 9.857118129730D-06 5.153725635529D+03
3.384000000000D+05 9.313225746155D-09 1.077241696309D+00 1.601874828339D-07
9.259332131321D-01 1.730937500000D+02 8.866606740503D-01 -8.497139880603D-09
3.439429019370D-10 1.000000000000D+00 1.512000000000D+03 0.000000000000D+00
2.000000000000D+00 0.000000000000D+00 -4.190951585770D-09 1.900000000000D+01]
b = data(1,2)
c = data(1,3)
akara = data(3,4)
An = data(2,3)
Mo = data(2,4)
e = data(3,2)
w = data(5,3)
cus = data(3,3)
cuc = data(3,1)
crs = data(2,2)
crc = data(5,2)
cis = data(4,2)
cic = data(4,4)
io = data(5,1)
idot = data(6,1)
ohmnol = data(4,3)
ohm = data(5,4)
toe = data(4,1)
jamatas = 9
menitatas = 55
detikatas = 10
jambawah = 18
menitbawah = 0
detikbawah = 0
GM = 3986001.5*(10^8)
ohme = 7.92115147*(10^(-5))
gpsday = 5

disp('Menghitung waktu pengamatan')


ts = ((jamatas * 3600) + (menitatas * 60) + detikatas);
ds = (b + (c * (((jambawah*3600)+(menitbawah*60)+(detikbawah)) -
((jamatas*3600)+(menitatas*60)+detikatas))) +

16
(0*((jamatas*3600)+(menitatas*60)+detikatas) -
((jambawah*3600)+(menitbawah*60)+detikbawah)^2));
t = ts - ds

disp('Menghitung selisih waktu pengamtan dengan waktu ephemeris')


t = (gpsday*24*3600)*t ;
tk = t - toe

disp('Menghitung nilai sumbu panjang ellipsoid')


A = akara^2

disp('Menghitung mean motion terkoreksi')


n = sqrt(GM/(A^3)) + An

disp('Menghitung anomali menengah')


Mk = Mo + n*tk

disp('Menghitung anomali eksentrisitas')


Ek1 = Mk + (e*sin(Mk))
Ek2 = Mk + (e*sin(Ek1))
Ek3 = Mk + (e*sin(Ek2))
Ek4 = Mk + (e*sin(Ek3))
Ek5 = Mk + (e*sin(Ek4))
Ek6 = Mk + (e*sin(Ek5))
Ek = Ek6 ;

disp('Mengitung anomali sejati')


Vk = 2 * atan(sqrt((1+e)/(1-e))*tan(Ek/2))

disp('Menghitung argument lintang')


psi = Vk + w

disp('Menghitung nilai koreksi argument lintang')


dUk = cus*sin(2*psi) + cuc*cos(2*psi)
Uk = psi + dUk

disp('Menghitung nilai koreksi radius dan radius terkoreksi')


drk = crs*sin(2*psi) + crc*cos(2*psi)
rk = A*(1-e*cos(Ek)) + drk

disp('Menghitung nilai koreksi dari inklinasi dan inklinasi terkoreksi')


dik = cis*sin(2*psi) + cic*cos(2*psi)
ik = io + idot*tk + dik

disp('Menghitung koordinat satelit pada bidang orbit')


xk = rk * cos(Uk)
yk = rk * sin(Uk)

disp('Menghitung nilai bujur ascending node terkoreksi')


Ohmk = ohmnol + (ohm - ohme)*tk - ohme*toe

disp('Menghitung koordinat geosentrik')


Xk1 = xk*cos(Ohmk) - yk*sin(Ohmk)*cos(ik)
Yk1 = xk*sin(Ohmk) + yk*cos(Ohmk)*cos(ik)
Zk1 = yk*sin(ik)

17
disp('Cek Kebenaran Koordinat Geosentrik')
Cek = sqrt((Xk1^2) + (Yk1^2) + (Zk1^2))
scatter3(Xk1,Yk1,Zk1)

18

Anda mungkin juga menyukai