Dosen Pengampu:
Dr.Ir. Sukanto Hadi, MT.
Disusun oleh:
Hilman Taufiq Akbar
2250241001
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr.Ir. Sukanto Hadi, MT. sebagai
dosen pengampu mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
ii
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 1
BAB II: PEMBAHASAN 2
2.1 Sistem Penentuan Posisi Berbabiskan Satelit…………………………... 2
2.2 Beberapa Sistem Penentuan Posisi……………………………………... 3
2.2.1 Satelit Fotografi………………………………………………….. 4
2.2.2 Transit ( Doppler )……………………………………………….. 5
2.2.3 SLR ( Satelit Laser Ranging )……………………………………. 6
2.2.4 GPS ( Global Positioning System )……………………………….
7
2.2.5 LLR ( Lunar Laser Ranging )…………………………………….
2.2.6 VLBI ( Very Long Baaseline Interferometry )…………………... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
- Parameter
Pada penentuan posisi dengan sistem satelit fotografi, parameter
yang harus diketahui adalahsudut azimuth, sudut waktu, distorsi
radial, distorsi tangensial, refraksi satelit, aberasi satelit,phase
satelit, orientasi kamera, dan deklinasi.
3
Bumi. Ide ini memulai perkembangan sistem navigasi satelit yang
pertama, yaitu NavyNavigation Satellite System(NNSS), juga
dikenal sebagai sistem NAVSAT atau TRANSIT.Semua satelit yang
mentransmisikan frekuensi yang stabil dapat digunakan
untukperhitungan Doppler. Prinsip Doppler bekerja secara terbalik,
yaitu receiver di bumimentransmisikan frekuensi yang stabil, dan
receiver di satelit menghitung perhitunganDoppler.
- Parameter
Pada penentuan posisi dengan sistem transit(doppler), parameter
yang harus diketahuiadalah nilai frekuensi satelit yang konstan,
kecepatan cahaya, koordinat satelit pada orbitnya,kecepatan satelit,
dan interval waktu pendengaran frekuensi yang dipancarkan.
4
2.2.3 SLR ( Satelit Laser Ranging )
- Karakteristik
Sistem SLR (Satellite Laser Ranging) adalah salah satu system
penentuan posisi absolut yangpaling teliti saat ini. Sistem SLR mulai
dikembangkan NASA pada tahun 1964 denganpeluncuran satelit
Beacon Explorer B. Sistem ini berbasiskan pada pengukuran jarak
denganlaser ke satelit yang dilengkapi dengan retro reflector laser.
Prinsip kerja dari SLR adalahmenggunakan pengukuran jarak
dengan pulsa laser yang ditembakkan dari stasiun bumi kesatelit
yang dilengkapi dengan sejumlah retro-reflektor laser yang
kemudian dipantulkankembali ke stasiun yang bersangkutan. Untuk
dapat menentukan koordinat dari stasiun bumi,maka dilakukan
pengukuran jarak ke satelit yang dilakukan ketika satelit melintas
diatasstasiun pengamat dan juga perlu diketahui informasi mengenai
orbit satelit tersebut.
- Parameter
Pada penentuan posisi dengan sistem satelit SLR, parameter yang
harus diketahui adalahkecepatan cahaya, frekuensi sinar yang
digunakan, panjang gelombang yang digunakan, danorbit satelit.
5
2.2.4 GPS ( Global Positioning System)
- Karakteristik
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi
menggunakan satelit. Nama formalnyaadalah NAVSTAR GPS
(Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning
system ).Satelit GPS bisa dianalogikan sebagai stasiun radio di
angkasa yang diperlengkapi dengan antenna–antenna untuk
mengirim dan menerima sinyal gelombang, yang kemudian sinyalini
diterima oleh receiver GPs di permukaan bumi.
- Parameter
Pada penentuan posisi dengan sistem GPS, parameter yang harus
diketahui adalah posisisatelit dan datum yang digunakan.
6
2.2.5 LLR ( Lunar Laser Ranging )
- Karakteristik
Pada dasarnya, sistem kerja LLR sama dengan SLR. Hanya saja, jika
pada SLR retro-flektorditempatkan di satelit, pada LLR retro-flektor
ditempatkan di permukaan bulan. Reflektor-reflektor LLR
ditempatkan di bulan pada misi Apollo (USA) dan Luna (Rusia).
- Parameter
Pada penentuan posisi dengan sistem LLR, parameter yang harus
diketahui adalah koordinatteleskop dalam sistem CTS(rE),
koordinat reflector di bulan dalam sistem barisentris(mR),koordinat
teleskop dalam sistem barisentris(r0), koefisien bulan, dan
kecapatan cahaya.
7
bulan, serta parameter relativitas. Selain itu juga dapat
ditentukankoordinat stasiun pengamat , koordinat reflektor, posisi
bulan dan banyak hal lainnya yangberhubungan dengan posisi.
- Parameter
Pada penentuan posisi dengan sistem VLBI, parameter yang harus
diketahui adalah kecepatancahaya, vektor koordinat kuasar, dan
vektor koordinat relatif antara kedua stasiun.
8
yang memanfaatkan pemantulan frekuensi gelombang radio dari
2stasiun pemancar.
- Parameter
Pada sistem penentuan posisi dengan sistem astronomi geodesi,
parameter yang harusdiketahui adalah lintang geografis, bujur
geografis, deklinasi, jari-jari bumi, assensiorekta, dantinggi
pengamatan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terdapat berbagai macam sistem penentuan posisi yang berbasiskan satelit,
diantaranya :
- Satelit Fotografi
- Transit atau Doppler
- SLR atau Satelit Laser ranging
- GPS atau Global Positioning System
- LLR atau Lunar Laser Ranging
- VLBI atau Very Long Baseline Interferometry
- Astronomi Geodesi
10
DAFTAR PUSTAKA
Penginderaan jarak jauh dan pengenalan sistem informasi geografis untuk bidang
ilmu kebumian Pengarang : Sri Hartati Soenarmo
11