Mata Kuliah :
Penginderaan Jauh A
Oleh :
Chelsea Alfarelia Putri Taslyanto
5016201068
1.2 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum koreksi geometrik adalah sebagai berikut :
1.2.1 Mahasiswa mampu mengoperasikan software ENVI 5.3 sebagai software
pengolahan data citra
1.2.2 Mahasiswa mampu memahami tahapan dalam koreksi geometrik citra dengan
menggunakan software ENVI 5.3
1.3 Manfaat
Manfaat dari dibuatnya laporan praktikum koreksi geometrik citra adalah untuk
memberikan informasi kepada pembaca terkait cara melakukan koreksi geometrik
menggunakan software ENVI 5.3.
BAB II
DASAR TEORI
3.3 Data
Data yang digunakan dalam Praktikum Koreksi Geometrik ini adalah data citra
MODIS dari Pulau Sulawesi yang telah mengalami resize spatial dan spectral.
2. Untuk membuka file ke 2 display, maka dapat dengan klik pada Display #1 kemudian
pilih New Display dan Load RGB kembali.
3. Koreksi geometrik dilakukan dengan memberikan GCP pada kedua citra, akan tetapi
pada citra Display #1 akan diberikan data vektor dengan klik File -> Open Vector File.
4. Kemudian file vektor yang dipilih adalah yang sudah ada dalam drive yaitu indo prop.
Kemudian atur Vector Files Parameter
5. Kemudian setelah parameter diatur klik OK, dan akan muncul ENVI Question lalu klik
Yes. Kemudian akan muncul Available Vector Layers dan klik pada Layer
indo_prop.shp
6. Kemudian klik Load Selected untuk memilih pada file citra mana data vektor akan
ditambahkan. Lalu pilih pada Display #1 dan klik OK
7. Kemudian akan muncul #1 Vector Parameters. Dan kemudian gunakan mode default
lalu langsung klik Apply sehingga akan muncul data vektor atau batas dari Sulawesi
8. Klik pada Map -> Registration -> Select GCPs: Image to Image untuk melakukan
koreksi geometrik
9. Kemudian akan muncul Image to Image Registration. Pada Base Map dipilih Display
#1 dan pada Warp Image dipilih Display #2 dan Kemudian klik OK
10. Kemudian akan dapat memulai pemberian GCP pada kedua Display atau citra. Pastikan
GCP berada pada tempat yang sama. Pemberian GCP dilakukan dengan klik pada suatu
lokasi di Display #1 kemudian klik pula pada lokasi yang sama di Display #2 kemudian
klik Add Point untuk menambahkan titik tersebut sebagai GCP
11. Pada praktikum ini titik-titik GCP yang ditambahkan adalah sejumlah 6 titik. Nantinya
setelah menambahkan 6 titik tersebut akan dapat diketahui RMS Error-nya
12. Setelah 6 titik ditambahkan maka dapat dilihat detail dari RMS Error dengan klik Show
List.
13. Hasil dari RMS error tersebut dapat disimpan dalam bentuk ASCII yang nantinya bisa
terbaca sebagai file .txt. Untuk menyimpannya dapat dilakukan dengan klik File ->
Save Table to ASCII
15. Kemudian lakukan Warp File dengan klik Options -> Warp File. Kemudian akan
muncul Input Warp File dan pilih file “sulawesi_4_band_FIX” dan klik OK
16. Kemudian akan muncul Registration Parameters dan digunakan mode default dan
pilih juga tempat untuk penyimpanan file dan beri nama
17. Kemudian pada Available Bands List dapat di klik Band 1, 2, dan 3 lalu Load RGB
3. Atur Parameter lalu klik OK dan akan muncul ENVI Question lalu klik Yes
4. Kemudian akan muncul Available Vector Layers dan klik pada Layer indo_prop.shp.
Kemudian klik Load Selected untuk memilih pada file citra mana data vektor akan
ditambahkan. Lalu pilih pada New Vector Window dan klik OK
5. Sehingga akan muncul 2 display dimana Display #1 adalah “sulawesi_4_band_FIX”
dan Display #2 adalah file data vektor batas-batas Indonesia
6. Kemudian akan muncul Image to Map Registration dan isikan informasi sesuai dengan
wilayah Sulawesi yaitu digunakan WGS84 UTM Zone 51S
7. Kemudian akan dapat memulai pemberian GCP pada kedua Display atau citra. Pastikan
GCP berada pada tempat yang sama. Pemberian GCP dilakukan dengan klik pada suatu
lokasi di Display #1 kemudian klik pula pada lokasi yang sama di Display #2 kemudian
klik Add Point untuk menambahkan titik tersebut sebagai GCP
8. Pada praktikum ini titik-titik GCP yang ditambahkan adalah sejumlah 6 titik. Nantinya
setelah menambahkan 6 titik tersebut akan dapat diketahui RMS Error-nya
9. Setelah 6 titik ditambahkan maka dapat dilihat detail dari RMS Error dengan klik Show
List.
10. Hasil dari RMS error tersebut dapat disimpan dalam bentuk ASCII yang nantinya bisa
terbaca sebagai file .txt. Untuk menyimpannya dapat dilakukan dengan klik File ->
Save Table to ASCII
13. Kemudian akan muncul Registration Parameters dan digunakan mode default dan pilih
juga tempat untuk penyimpanan file dan beri nama. Akan tetapi, terjadi error pada tahap
ini.
3.3.3 Koreksi Geometrik dengan Cara Image to Image (Warp from GCP’s)
1. Pada tahap ini dibuka terlebih dahulu file “sulawesi_4_band_FIX” yang nantinya
digunakan sebagai Warp File dan file “imagetoimagelagi.pts” yang nantinya digunakan
sebagai base file. File hanya dibuka sampai Available Band List saja. Kemudian klik
Map -> Registration -> Warp from GCPs: Image to Image
2. Masukkan file GCP pada tahap Image to Image sebelumnya. File tersebut adalah
“GCP_imageeFIX.pts”
3. Kemudian akan muncul Input Warp Image. Pada Warp Image digunakan file Sulawesi
4 band, sehingga klik pada “sulawesi_4_band_FIX” dan klik OK
4. Kemudian akan muncul Base Map. Pada Base Map digunakan file “imagetoimagelagi”
dan klik OK
5. Kemudian akan Registration Parameters dan digunakan mode default. Kemudian file
dapat disimpan pada tempat yang diinginkan dan diberi nama.
6. Kemudian pada Available Bands List dapat di klik Band 1, 2, dan 3 lalu Load RGB
3.3.4 Koreksi Geometrik dengan Cara Image to Map (Warp from GCP’s)
1. Pada tahap ini dibuka terlebih dahulu file “sulawesi_4_band_FIX” yang nantinya digunakan
sebagai Warp File dan file SLWSI1.pts yang nantinya digunakan sebagai base file. File
hanya dibuka samapai Available Band List saja. Kemudian klik Map -> Registration ->
Warp from GCPs: Image to Map
2. Masukkan file GCP pada tahap Image to Map sebelumnya. File tersebut adalah
“GCP_IMAGETOMAP.pts”
3. Kemudian akan muncul Image to Map Registration. Isikan sesuai dengan Wilayah Sulawesi
yaitu dengan WGS84 UTM Zone 51 S
4. Kemudian akan muncul Input Warp Image. Pada Input Warp Image digunakan file Sulawesi
4 band, sehingga klik pada “sulawesi_4_band_FIX” dan klik OK
5. Kemudian akan Registration Parameters dan digunakan mode default. Kemudian file dapat
disimpan pada tempat yang diinginkan dan diberi nama.
6. Kemudian pada Available Bands List dapat di klik Band 1, 2, dan 3 lalu Load RGB
2. Pilih file hasil Image to Image telah dilakukan. File tersebut adalah “imagetoimagelagi”.
Klik pada file tersebut dan klik OK
3. Kemudian akan muncul Select Input Warp File. Pada Input Warp File digunakan file
Sulawesi 4 band, sehingga klik pada“sulawesi_4_band_FIX” dan klik Ok
4. Kemudian akan muncul Warp Band Matching Choice dan digunakan band 1. Lalu klik pada
band 1 dan klik OK. Setelah itu akan muncul ENVI Question dan klik NO
5. Kemudian akan muncul Automatic Registrations Parameters. Pada Number of Tie Points
diisikan banyak titik GCP yang telah ditandai pada tahap pemberian GCP, yaitu 6 titik.
Ketik 6 kemudian klik OK.
6. Kemudian pada Available Bands List dapat di klik Band 1, 2, dan 3 lalu Load RGB
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Praktikum Koreksi Geometrik yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Software ENVI 5.3 merupakan perangkat lunak yang mudah digunakan dan tergolong
ringan untuk melakukan proses pengolahan citra satelit.
2. Proses koreksi geometrik dengan cara manual dimulai dengan menentukan GCPs
terlebih dahulu, dan memastikan bahwa nilai RMS Error-nya di bawah 1. . Semakin
kecil nilai RMS Error-nya, maka koreksi geometrik akan semakin teliti.
3. Proses koreksi geometrik dengan cara otomatis dilakukan dengan menentukan jumlah
GCPs yang akan digunakan. Secara otomatis akan langsung mendeteksi sebaran GCPs
dengan nilai RMS Error di bawah 1. Semakin kecil nilai RMS Error-nya, maka koreksi
geometrik akan semakin teliti
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari Praktikum Koreksi Geometrik ini yaitu ketika
melakukan penentuan posisi GCPs sebaiknya dilakukan dengan lebih teliti agar nilai RMS
Error yang dihasilkan juga semakin kecil.