Anda di halaman 1dari 7

Nama : Risma Artika Nurapriyanti

Kelas: 2350017003
UTS Elekronika Daya

1. a. Mengapa energi (daya) elektrik perlu dikonversikan?


Jawab :
Karena hampir semua peralatan listrik bekerja kurang efisien atau tidak bisa
abekerja pada sumber energi (ddddyaa) elektrik yanag tersedia dan banyak
pembangkit energi (daya) elektrik nonkonvensional mempunyaai bentuk
yang tidak kompatibel dengan energi (daya) elektrik lainnya.

b. Gambarkan struktur Dioda dan jelaskan tentang prinsip kerja serta


karateristik Dioda!
 Struktur diode

 Prinsip Dioda
1. Kondisi tanpa tegangan
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu
perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi
diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari
sisi n ke sisi p. Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu
tempat di sisi p yang disebut dengan holes. Pergerakan elektron-
elektron tersebut akan meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes
yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p.
Ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik statis yang
menjadi penghalang pergerakan elektron pada dioda.
2. Kondisi tegangan positif (Forward-bias)
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal
positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan
terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan
ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke
masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda
yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang
negatif.
3. Kondisi tegangan negatif (Reverse-bias)
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal
negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan
terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan
ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke
masing-masing kutub. Pemberian tegangan negatif akan membuat
ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) yang diberi tegangan
positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-type) yang diberi
tegangan negatif
 Karakteristik diode
Karakteristik dioda dapat diketahui dengan cara sebagai berikut.
Saat tegangan secara bertahap dinaikkan dari 0 V, maka arus listrik
akan mengalir secara tiba-tiba sehingga menghasilkan tegangan
khusus. Arus listrik dapat mengalir hanya bila tegangan yang
diberikan kira-kira lebih dari 0.6~0.7 V. Bila tegangan diberikan
dengan arah berbalik, maka arus listrik tidak dapat mengalir pada
tegangan khusus yang lebih tinggi, tapi secara tiba-tiba mengalir
pada tegangan tertentu. Tegangan pada kondisi ini disebut dengan
tegangan breakdown. Dioda bisa rusak apabila dihubungkan dengan
arah terbalik dan mendapat tegangan break down.
c. Gambarkan struktur Thyristor dan jelaskan tentang prinsip kerja serta
karateristik Thyristor!
 Struktur Thyristor

 Prinsip Kerja
Thyristor memiliki dua kondisi kerja, yaitu kondisi off dan kondisi
on. Dalam kondisi off, thyristor tidak dapat mengalirkan arus listrik.
Dalam kondisi on, thyristor dapat mengalirkan arus listrik dalam
jumlah yang sangat besar. Thyristor dapat diaktifkan dari kondisi
off ke kondisi on dengan memberikan arus listrik yang cukup besar
ke terminal gate. Arus listrik yang diberikan ke gate disebut arus
trigger. Setelah thyristor diaktifkan, thyristor akan tetap berada
dalam kondisi on meskipun arus gate dihilangkan. Thyristor akan
kembali ke kondisi off jika arus anoda turun di bawah tegangan
holding. Prinsip kerja thyristor didasarkan pada sifat semikonduktor
tipe P dan tipe N. Semikonduktor tipe P memiliki kelebihan elektron,
sedangkan semikonduktor tipe N memiliki kelebihan lubang.
Sambungan antara kedua jenis semikonduktor ini disebut
sambungan P-N.
 Karakteristik
1. Keadaan pada saat tegangan balik (daerah I)
2. Keadaan pada saat tegangan maju (daerah II)
3. Keadaan pada saat thyristor konduksi (daerah III)
Karakteristik transistor dimana terdapat 3 daerah kerja
berdasarkan arus basis. Pada kondisi IB = 0 maka IC tidak
mengalirkan arus atau IC = 0. Pada kondisi ini transistor mati
atau beleum bekerja walaupun sudah diberi catu daya dan
tranasistor berada pada daerah cutt off atau mati. Jika IB
diberikan nilai yang kecil, maka transistor mulai bekerja atau
masuk ke daerah kerja aktif. Semakin besar nilai IB maka akan
menaikkan IC sesuai dengan juga akan naik sesuai dengan
persamaan IC = β . IB.

2. Sebuah dioda memiliki rating daya 8W. Jika tegangan dioda 3,2V dan arus
dioda 3,25 A berapakah disipasi daya? Apakah dioda akan rusak?
𝑃𝐷 = (3.2 𝑉)(3.25 𝐴) = 10.4 𝑊
Disipasi daya lebih dari rating daya , sehinngga diode akan rusak.

3. Gambar dan jelakan tentang skematik aplikasi elektronika daya !


4. Berikan 1 contoh aplikasi elektronika daya yang anda ketahui, jelaskan
komponen dan proses konversinya !
Jawab :
Salah satu contoh aplikasi elektronika daya yang umum adalah power
supply. Power supply adalah suatu rangkaian elektronika yang berfungsi
mengonversi sumber daya listrik menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh
perangkat elektronik. Sebagai contoh, mari kita bahas power supply
switching, yang merupakan jenis power supply yang umum digunakan.
Komponen utama dalam power supply switching meliputi:
1. Transformator: Transformator digunakan untuk mengubah tegangan listrik
dari sumber daya listrik (misalnya, tegangan AC dari saluran listrik) ke
tingkat yang diinginkan.
2. Rectifier: Rectifier berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi
tegangan DC. Rectifier dapat berupa diode bridge atau rangkaian penyearah
lainnya.
3. Filter: Filter digunakan untuk menyaring sisa-sisa komponen AC pada
tegangan DC yang dihasilkan oleh rectifier. Ini biasanya berupa kapasitor
dan induktor.
4. Switching transistor: Ini adalah komponen kunci dalam power supply
switching. Transistor ini mengatur aliran daya dengan cara "switching"
dengan frekuensi tinggi, yang memungkinkan efisiensi konversi daya yang
lebih baik dibandingkan dengan power supply linier.
5. Output voltage regulator: Sebuah regulator tegangan digunakan untuk
memastikan bahwa tegangan keluaran tetap stabil meskipun terdapat
fluktuasi pada sumber daya masukan atau pada beban.
Proses konversi daya dalam power supply switching melibatkan langkah-
langkah berikut:
1. Transformasi: Transformator mengubah tegangan dari sumber daya listrik
sesuai dengan kebutuhan.
2. Penyearahan (Rectification): Rectifier mengubah tegangan AC menjadi
tegangan DC.
3. Filtering: Komponen filter menyaring sisa-sisa AC pada tegangan DC.
4. Switching: Transistor switching mengatur aliran daya dengan frekuensi
tinggi, menciptakan tegangan DC yang diinginkan.
5. Regulasi: Regulator tegangan memastikan bahwa tegangan keluaran tetap
stabil.
Dengan menggunakan power supply switching, konversi daya dapat
dilakukan dengan efisiensi yang tinggi, sehingga power supply jenis ini
banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik, seperti komputer,
televisi, dan perangkat elektronik lainnya

5. Gambarkan dan jelaskan prinsip kerja (unjuk kerja thyritor) semikonverter


1 fasa terkendali, sinyal keluaran setengah gelombang dengan sudut
penyalaan π/3.
Jawab :

Prinsip Kerja: Semikonverter 1 fasa terkendali dengan sinyal keluaran


setengah gelombang dan sudut penyalaan π/3 menggunakan satu thyristor
untuk mengontrol aliran daya pada satu fase dari sumber AC. Sinyal
keluaran setengah gelombang berarti thyristor hanya mengizinkan aliran
daya pada setengah siklus gelombang AC.
Proses kerja dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Inisiasi (Triggering): Pada awal setiap siklus AC, thyristor harus
diaktifkan atau di-"trigger" untuk memulai menghantarkan daya. Sudut
penyalaan π/3 menunjukkan bahwa thyristor diaktifkan pada suatu sudut
yang setara dengan sepertiga dari satu siklus gelombang AC.
2. Hantaran (Conduction): Setelah diaktifkan, thyristor menjadi penghantar
dan membiarkan arus listrik mengalir melalui sirkuit. Namun, karena kita
menggunakan sinyal setengah gelombang, thyristor hanya menghantarkan
daya selama setengah siklus pertama.
3. Pemutusan (Turn-off): Thyristor tidak bisa dimatikan secara langsung
setelah diaktifkan. Biasanya, untuk mematikan thyristor, arus yang melalui
thyristor dihentikan (melewati nol) dan diaktifkan kembali saat siklus
berikutnya dimulai.

Anda mungkin juga menyukai