Anda di halaman 1dari 10

DIODE EXPLAINED

&
TRANSISTOR EXPLAINED
DEVAIS ELEKTRONIKA

Windi azhar khoirunnisa


3222211043

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI ELEKTRONIKA MANUFAKTUR –B(MALAM)
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2023
Dioda
• Konstruksi dioda

• Simbol dioda

• Sebelum kita bisa manfaatkan dioda sebagai alat yang berguna, kita perlu
memberikan tegangan
• Ada 2 kondisi yang mungkin dalam operasi dioda:
1.Forward bias : Anoda harus lebih positif dibanding katoda
2.Reversed bias :Anoda harus lebih negatif dibanding katoda.

agar diode bertindak sebagai konduktor ujung strip terhubung ke negative dan ujung hitam
terhubung ke positif hal ini memungkinkan arus mengalir kita bisa menyebutnya dengan bias
maju jika kita membalik diode ,itu akan bertindak sebagai inisiator dan arus tidak dapat mengalir
biasa disebut dengan bias terbalik.

Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan
arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi
doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk
mengalirkan listrik.
Komponen Dioda

Struktur utama dioda adalah dua buah kutub elektroda berbahan konduktor yang masing-masing
terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis n. Anoda adalah elektroda
yang terhubung dengan silikon jenis p dimana elektron yang terkandung lebih sedikit, dan katoda
adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis n dimana elektron yang terkandung lebih
banyak. Pertemuan antara silikon n dan silikon p akan membentuk suatu perbatasan yang disebut
P-N Junction. Material semikonduktor yang digunakan umumnya berupa silikon atau
germanium. Adapun semikonduktor jenis p diciptakan dengan menambahkan material yang
memiliki elektron valensi kurang dari 4 (Contoh: Boron) dan semikonduktor jenis n diciptakan
dengan menambahkan material yang memiliki elektro valensi lebih dari 4 (Contoh: Fosfor).

cara kerja Dioda

Seperti yang kita ketahui listrik adalah aliran electron bebas, tetapi atom menggunakan kabel
tembaga karena tembaga memiliki banyak electron bebas, yang membuat sangat mudah untuk
mengalirkan listrik. Menggunakan karet untuk melindungi kabel tembaga dan menjaga agar tetap
aman karena karet adalah sebuah isolator yang berarti electron-elektronnya terikat sangat erat
dan karena itu tidak dapat bergerak di antara atom-atom.
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa
tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse
biased).

Kondisi tanpa tegangan

Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah
P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari
sisi n ke sisi p. Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p yang disebut
dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan meninggalkan ion positif di sisi n, dan
holes yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p. Ion-ion tidak bergerak
ini akan membentuk medan listrik statis yang menjadi penghalang pergerakan elektron pada
dioda.

Kondisi tegangan positif (Forward-bias)

Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian
katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan
mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-
masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan
tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan
memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir seperti
pada rangkaian tertutup.
Kondisi tegangan negatif (Reverse-bias)

Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian
katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan
ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub.
Pemberian tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) yang
diberi tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan
negatif. Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis yang menghalangi
pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion. Akibatnya,
listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.

Mengapa dioda dapat digunakan sebagai penyearah?


• Karena dioda (PN junction) hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah, maka dioda
dapat dimanfaatkan sebagai penyearah.
• Jika dioda diberi input arus AC maka outpunya arus DC.

Ada dua jenis penyearah yang kita pelajari :


i. Penyearah setengah gelombang
ii. Penyearah gelombang penuh

1. Penyearah ½ Gelombang

• Rangkaiannya terdiri dari sebuah dioda (D) yang dipasang pada sisi
sekunder sebuah trafo dan diserikan dengan sebuah beban (R).

Prinsip Kerja Penyearah ½ Gelombang

1.Dalam ½ periode positif : dioda mendapat tegangan maju = anoda berhubungan dengan (+) dan
katoda berhubungan dengan (-), sehingga arus akan mengalir ke beban R.
2. Dalam ½ periode negatif berikutnya : dioda mendapat tegangan balik = anoda berhubungan
dengan (-) dan katoda berhubungan dengan (+), sehingga arus tidak akan mengalir ke beban R.

Karena tegangan output hanya ½ periode dari gelombang tegangan input, maka penyearah ini
disebut penyearah ½ gelombang.

2. Penyearah Gelombang Penuh

Mengapa Perlu Satu Gelombang Penuh?


• Tegangan output 1 gelombang penuh lebih diinginkan karena :
i. Lebih mudah diratakan dan
ii. Dapat menghasilkan nilai konstan
Daftar Pustaka
[1] /Elektronika%20Dasar_Part%202.pdf
[2] Dioda - Pengertian, Cara Kerja, Jenis-jenis, Fungsi, (studiobelajar.com)
[3] https://youtu.be/fwj_d3uo5g8
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang lebih besar daripada arus input (Masukan) Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan
arus output (keluaran) dari Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam
rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi
pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga
dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi
rangkaian-rangkaian lainnya.

Fungsi Transistor
Berikut adalah beberapa fungsi transistor antara lain yakni;

 Sebagai penguat amplifier.


 Sebagai Saklar Elektronik
 Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
 Sebagai pengatur stabilitas tegangan.
 Sebagai peratas arus.
 Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
 Menguatkan arus dalam rangkaian.
 Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
Jenis-Jenis Transistor
Berikut adalah beberapa jenis-jenis transistor antara lain sebagai berikut:
1. Transistor Bipolar (BJT)
Transistor Bipolar merupakan jenis transistor yang struktur dan prinsip kerjanya memerlukan
perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi kekurangan electon
atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari kata “bi” yang artinya adalah “dua” dan kata “polar”
yang artinya adalah “kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang
kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor.

Berikut terdapat 2 jenis penggolongan transistor bipolar antara lain yaitu:

 Transistor NPN bekerja ketika input tegangan di kaki basis (Lb) melebihi tegangan ambang
(0,7 V) maka transistor akan aktif (ON) dan membuat arus mengalir dari kolektor ke emitor
(Lc).
 Transistor PNP Cara kerja transistor PNP sebaliknya, transistor akan ‘ON’ bukan ketika
basis diberi input seperti pada tipe NPN, melainkan saat tegangan atau arus mengalir keluar
dari basis ke ground. Kondisi aktif ini akan membuat arus mengalir dari  kolektor ke emitor

Kaki-kaki Transistor
• Nama-nama terminalnya adalah:
1. Emitor. Emitor artinya pemancar, disinilah pembawa muatan berasal
2. Collector. Collector artinya pengumpul. Pembawa muatan yang berasal dari emitor
ditampung pada Collecto
3. Basis. Basis artinya dasar, basis digunakan sebagai elektroda pengendali.
Daftar Pustaka
[1] Transistor - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[2] https://youtu.be/fwj_d3uo5g8

[3] Downloads/Elektronika%20Dasar%20Part%204.pdf

Anda mungkin juga menyukai