Anda di halaman 1dari 21

KOMPONEN AKTIF

DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA


KOMPONEN AKTIF
 Komponen Aktif adalah komponen elektronika yang memerlukan sumber listrik
eksternal untuk pengoperasiannya.
 Komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen aktif antara lain:
➢ Diode
➢ Transistor
➢ Thyristor
➢ Intergrated Circuit
DIODE
DIODE
 Diode atau dioda adalah komponen aktif yang berfungsi
sebagai penyearah arus listrik.
▪ Dioda terbuat dari bahan semikonduktor yang diberi
doping (impurity material) yang berbeda.
 1. Doping Tipe-N. Silikon dengan 4 elektron valensi
dan Fosfor dengan 5 elektron valensi. Sehingga ada 1
elektron bebas.
 2. Doping Tipe-P. Silikon dengan 4 elektron calensi dan
Boron dengan 3 elektron valensi. Sehingga ada 1 hole
karena kekurangan elektron.
 Pada dioda, doping tipe-N dan tipe-P ini dihubungkan
sehingga menghasilkan P-N junction. Dengan yang
bagian negatif sebagai katoda dan bagian positif sebagai
anoda.
 Karena beberapa elektron dari sisi tipe-N
memiliki kecenderungan untuk migrasi secara
alami ke sisi tipe-P, maka terbentuklah daerah
deplesi.
 Sehingga untuk mengaktifkan nya dibutuhkan
0,7 V untuk dioda silikon atau 0,3 V untuk
dioda germanium. Disebut dengan 𝑉𝑜𝑛 atau
𝑉𝑑𝑟𝑜𝑝.
SIMBOL
DIODE
DIODE ZENER

 Dioda zener dibuat secara khusus untuk dapat beroperasi pada


reverse-bias (bias balik ) pada saat telah terlampau voltage-
breakdown, dan eta untuk mendapatkan tegangan yang konstan.
 Oleh karena itu, dioda zener dapat digunakan sebagai komponen
pengaman untuk menghindari tegangan yang berlebih.
 Dapat memberikan tegangan referensi yang stabil, sehingga
banyak digunakan pada rangkaian regulator pada power supply.
 Diode zener digunakan untuk menstabilkan tegangan
 Cara pemasangan diode zener yang difungsikan sebagai
penstabil tegangan adalah dengan pemberian tegangan reverse
bias dan bekerja pada daerah breakdown.
LIGHT EMITTING DIODE (LED)

 Light Emitting Diode (LED) adalah dioda yang


ketika diberi tegangan forward-bias/diberi
tegangan maju maka akan memancarkan
cahaya monokromatik. Karena elektron bebas
pada LED akan melintasi persambungan anode
dan katode sehingga masuk ke lubang (hole).
Pada saat elektron bebas masuk ke lubang
(hole) diode akan memancarkan energi cahaya.
 Cahaya yang dihasilkan tergantung jenis
senyawa semikonduktor.
 LED biasa digunakan sebagai indikator sebuah
peralatan elektronika.
PHOTO DIODE
▪ Diode photo merupakan diode dengan jendela kecil masuknya
sinar untuk membuka junction. Apabila cahaya luar jatuh pada
jendela kecil diode photo yang dibias reverse/mundur maka
photo diode akan menghasilkan pasangan electron-hole pada
lapisan pengosongannya. Semakin terang cahaya yang masuk
maka semakin besar arus reversenya. Diode photo adalah
detektor cahaya yang sangat baik.
▪ Photodioda adalah dioda yang dapat mengubah energi cahaya
menjadi arus listrik. Photo diode dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Photovoltaic adalah photodiode yang dapat menghasilkan
tegangan sendiri, contoh nya sel surya.
2. Photoconductive adalah photodiode yang tidak dapat
menghasilkan tegangan sendiri dan harus diberikan
sumber tegangan lain, contoh nya photodioda untuk sensor.
DIODE TUNNEL

 Diode tunnel merupakan diode yang dapat berfungsi


dengan baik pada gelombang mikro dan pada kecepatan
tinggi.
 Umumnya digunakan pada rangkaian konverter dan
pendeteksi frekuensi.
 Tunnel Diode disebut juga Esaki Dioda, sesuai nama
penemu nya itu Esaki.
 Diode tunnel menghasilkan resistansi kecil pada saat
diode dibias maju (forward bias). Jika diode tunnel diberi
tegangan tegangan yang kecil, diode tersebut mulai
menghantarkan arus. Bila tegangan dinaikkan, tegangan
output diode tunnel juga ikut naik sampai dengan
mencapai nilai tegangan puncak dari diode tunel tersebut.
DIODE VARAKTOR
 Selain kapasitor ada juga diode varactor disebut varactor
karena mempunyai sifat kapasitif yang berubah
berdasarkan dengan tegangan yang diberikannya. Diode ini
juga disebut Diode Kapasitas Variabel yang dibuat dengan
bahan silikon dimana sambungan PN yang dibuat khusus
agar bersifat kapasitif ketika diode dibias balik (reverse
bias).
 Dalam menggunakan diode varactor harus dibias reverse
sehingga ada beda potensial diantara terminal katode dan
anode lebih besar dari tegangan breakdown diode varactor
sehingga daerah deplesi titik sambungan PN di diode
varaktor akan semakin lebar. Bila tegangan reverse semakin
tinggi, maka lebar daerah deplesi pada sambungan PN
semakin besar sehingga nilai kapasitansinya semakin kecil.
Jika diode varaktor mendapat tegangan reverse kecil, nilai
kapasitansinya basar
TRANSISTOR
 Transistor adalah komponen aktif yang berfungsi sebagai
Amplifier (penguat), Switching (saklar), Rectifier (penyearah).
 Sama seperti dioda, transistor merupakan komponen berbahan
semikonduktor.
 Namun jika pada dioda hanya memiliki P-N junction. Pada
transistor memiliki P-N-P junction untuk transistor tipe-P dan
N-P-N untuk transistor tipe-N.
 Transistor memiliki 2 macam, yaitu transistor bipolar dan
transistor unipolar.
 Transistor bipolar atau bipolar junction transistor (BJT)
memiliki 3 terminal, yaitu Emitter (E), Base (B), dan Collector
(C).
 Transistor unipolar atau field effect transistor (FET) memiliki 3
terminal, yaitu Source (S), Gate (G), dan Drain (D).
SIMBOL
TRANSISTOR
BIPOLAR JUNCTION TRANSISTOR (BJT)

Transistor PNP bekerja apabila base diberi Transistor NPN bekerja apabila base diberi
tegangan, maka arus dari emitter akan tegangan, maka arus dari kolektor akan mengalir
mengalir menuju kolektor. menuju emitter.
FIELD EFFECT TRANSISTOR (FET)

Transistor N- Transistor P-
Channel bekerja Channel
apabila gate bekerja apabila
diberi tegangan, gate diberi
maka daerah P tegangan, maka
akan daerah P akan
menghasilkan menghasilkan
medan listrik medan listrik
yang akan yang akan
mempersempit mempersempit
kanal N. kanal P.
JUNCTION FIELD EFFECT TRANSISTOR (JFET)

 Contoh nya pada JFET P-Channel, pada saat gate nya yang memiliki daerah N
diberi tegangan maka akan menghasilkan medan listrik. Medan listrik yang
dihasilkan akan mempersempit kanal P sehingga listrik sulit untuk mengalir.
METAL OXIDE SILICON FIELD EFFECT TRANSISTOR
(MOSFET)
MOSFET memiliki Oleh sebab itu, selain
struktur yang sedikit disebut Metal Oxide
berbeda dengan JFET. Silicon, juga disebut juga
Pada MOSFET, Gate Insulated Gate Field Effect
memiliki memiliki Transistor (IGFET).
elektroda terbuat dari Pada MOSFET juga
metal dan dibatasi oleh terdapat Substrate
isolator berbahan yang berfungsi sebagai
Silicon dioksida 𝑆𝑖𝑂2 . substrate grounding,
Sehingga dengan terletak pada badan
struktur tersebut MOSFET.
menyebabkan Gate MOSFET juga memiliki 2 jenis,
pada MOSFET dapat yaitu :
bekerja layaknya ❑ Enchanment MOSFET
kapasitor. ❑ Depletion MOSFET
E-MOSFET AND D-MOSFET
▪ Enchanment MOSFET
Dengan lambang komponen yang terdapat garis putus-
putus menandakan tipe E-MOSFET adalah bersifat
saklar terbuka pada saat tidak diberi tegangan
(normally open).
Oleh sebab itu untuk mengalirkan listrik dari source ke
drain, maka gate butuh diberi tegangan.

▪ Depletion MOSFET
Memiliki lambang yang sedikit berbeda dengan
temannya, tipe D-MOSFET memiliki lambang tanpa
garis putus-putus yang menandakan bersifat saklar
tertutup pada saat tidak diberi tegangan (normally
close).
Oleh sebab itu pada saat gate diberi tegangan, maka
aliran listrik dari source ke drain akan terputus.
THYRISTOR

 Thyristor memiliki arti “gerbang atau pintu” yang diambil dari bahasa yunani. Sifat dan
cara kerja thyristor adalah seperti pintu, yaitu dapat melewatkan arus dengan cara
membuka dan menutup. Thyristor digunakan sebagai sakelar dan beroperasi dari
keadaan non konduksi dan beroperasi dari keadaan non konduksi ke konduksi.
 Komponen listrik dan elektronika yang termasuk dalam thyristor antara lain:
1. PUT (Programmable Uni-junction Transistor)
2. GTO (Gate Turn Off Thyristor),
3. SCR (Silicon Controlled Rectifier),
4. MCT (MOS-Controlled THyristor),
5. RCT (Reverse Conduction Thyristor).
TERIMA KASIH

 Jangan lupa dibuat catatan yang rapi dan dipelajari


kembali materinya.

Anda mungkin juga menyukai