Anda di halaman 1dari 10

ARUS AC DAN DC

Arus Alternating Current (AC) dan Direct Current (DC)

Sebelum membahas lebih jauh mengenai jenis arus listrik AC dan DC maka
sebaiknya kita perlu membahas kembali pengertian arus listrik.
Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang melewati suatu titik tertentu ke
titik yang lain dalam rangkaian listrik per satuan waktu. Penyebab terjadinya arus listrik
yaitu beda potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua titik. Semakin
besar tegangan yang dimiliki antara kedua titik tersebut maka semakin besar pula nilai
arus yang akan mengalir dari kedua titik tersebut.
Satuan arus listrik internasional melambangkan A (ampere), yang mana dalam
penulisan rumus arus listrik ditulis dengan simbol I (current). Umumnya, arah arus
listrik akan mengikuti arah aliran muatan positif. Sehingga dengan kata lain arah aliran
arus listrik dari positif menuju muatan negatif. Berdasarkan arah alirannya, arus listrik
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu arus listrik searah (Direct Current/DC) dan arus
listrik bolak balik (Alternating Current/AC)

A. Pengertian Arus Listrik AC


Arus listrik Alternating Current (AC) merupakan salah satu jenis arus listrik
besar yang arah arusnya berubah-ubah atau bolak-balik.
Arus bolak-balik ini kemudian membentuk sebuah gelombang yang arahnya selalu
berubah sewaktu-waktu dan dinamakan dengan gelombang sinus atau disebut juga
dengan sinusoida.
Arus listrik AC di Indonesia dikelola dan berada dibawah naungan PLN yang
menerapkan arus listrik bolak-balik dengan frekuensi 50 HZ.
Adapun tegangan standar yang diterapkan dalam penggunaan kebutuhan rumah
tangga di masyarakat yaitu sebesar 220 volt.
Pada listrik AC, arus listriknya terkadang bergerak searah jarum jam, terkadang
bergerak berlawanan arah dengan jarum jam. Biasanya, perubahannya itu berupa
sinusoidal seperti grafik di bawah ini:
Arus listrik AC, bergerak bolak-balik; searah dan berlawanan jarum jam.
(dok: neptune.ai)
Coba kamu lihat pada grafik di atas bahwa pada t=0 tegangannya nol, kemudian pada
t = 0,005 detik tegangannya +220 volt, pada t = 0,01 detik tegangannya nol lagi, dan
pada t = 0,015 detik tegangannya -220 volt, dan seterusnya.
Ini adalah contoh listrik AC dengan frekuensi 50 Hz (berarti periode = T = 1/50 detik =
0,02 detik). Tegangan yang kadang positif dan kadang negatif ini membuat arusnya
terkadang bergerak searah jarum jam, terkadang sebaliknya.

Hmm… tunggu deh, jadi pada arus bolak-balik, kadang-kadang tegangannya bisa nol
juga?
Kalau gitu, lampu yang dilalui arus AC itu harusnya nyala-redup-nyala-redup gitu
dong? Kok kalau gue lihat lampu di rumah gue nggak gitu, tapi nyala aja terus?

Nah, sebenernya lampu di rumah kita itu nyala-redup-nyala-redup. Tapi, mata kita
nggak sensitif terhadap perubahannya karena itu berlangsung dengan sangat cepat.
Masih inget kan kalau frekuensi listrik AC di rumah kita itu adalah 50 Hz (umumnya di
Indonesia 50 Hz). Itu berarti, dalam 1 detik, terdapat 50 gelombang.
Jadi, dalam 1 detik, listrik AC tersebut bergerak bolak-balik sebanyak 50 kali. Mata
kita tidak bisa mendeteksi nyala-redup yang secepat itu.

Tegangan AC dapat meningkat atau menurun dengan transformator. Penggunaan


tegangan yang lebih tinggi menyebabkan signifikan transmisi yang lebih efisien daya.
Rugi daya dalam konduktor adalah produk dari kuadrat arus (I) dan resistensi (R)
konduktor, dijelaskan dengan rumus daya yaitu : PL = I2. R
Ini berarti bahwa ketika transmisi daya tetap pada kawat yang diberikan, jika saat ini
dua kali lipat, daya yang hilang akan empat kali lebih besar.
Daya yang ditransmisikan sama dengan produk dari arus dan tegangan (dengan
asumsi tidak ada perbedaan fasa); yaitu, PT = V . I
Dengan demikian, jumlah yang sama daya dapat ditransmisikan dengan arus yang
lebih rendah dengan meningkatkan tegangan. Oleh karena itu menguntungkan ketika
transmisi sejumlah besar kekuatan untuk mendistribusikan listrik dengan tegangan
tinggi.

1. Keunggulan Arus Listrik AC


Penggunaan arus AC memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan yaitu:
 Arus listrik AC bisa digunakan untuk menyalurkan listrik yang berada di tempat
jauh dikarenakan AC memiliki kerugian yang lebih kecil dibandingkan dengan
DC. Listrik akan disalurkan menggunakan voltage yang tinggi yang sudah di
step up dari trafo.
 Arus listrik AC sangat mudah didapatkan yaitu hanya menggunakan generator
sedangkan DC akan lebih sulit.
 Lebih mudah untuk diproduksi dan harga lebih murah.

2. Kekurangan Arus Listrik AC


 Arus listrik AC kurang efisien digunakan untuk perangkat elektronik yang
membutuhkan arus tetap.
 Tidak dapat disimpan dalam kurun waktu yang lama dan tidak mudah untuk
dipindah-pindahkan.
 Arus listrik AC memiliki tegangan yang tinggi sehingga sangat berbahaya jika
terkena langsung.

3. Contoh Penggunaan Arus Listrik AC


Berikut di bawah ini contoh penggunaan arus listrik AC:
 Lampu-lampu yang digunakan di rumah umumnya menggunakan arus listrik
AC sehingga dapat menghasilkan cahaya yang diperlukan untuk menerangi
ruangan. Lampu pijar dan lampu LED menggunakan listrik AC.
 Perangkat elektronik di rumah seperti TV, komputer, over, kompor listrik, dan
perangkat elektronik lainnya mengandalkan arus listrik AC. Arus listrik AC
digunakan untuk menyuplai energi sehingga perangkat elektronik tersebut bisa
berfungsi.

B. Pengertian Arus Listrik DC


Arus listrik DC (Direct Current) adalah aliran arus listrik yang bergerak dalam
satu arah. Pada arus listrik DC, arah aliran atau muatan listrik tetap tidak berubah
sepanjang waktu atau konstan. Meski awalnya arus listrik DC dikatakan satu arah,
yaitu dimulai dari kutub positif menuju kutub negatif. Namun, menurut pengamat
bahwa sebenarnya arus listrik DC mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif.
Hal inilah yang kemudian membuat lobang-lobang yang bermuatan positif sehingga
terlihat seperti mengalir dari kutub positif menuju ke kutub negatif.
Arus listrik DC dapat dihasilkan melalui sumber-sumber listrik seperti baterai, sel
surya, atau generator DC.
Pada listrik DC, arus listriknya selalu bergerak pada arah yang sama, dan biasanya
nilainya tetap. Kalau kita bikin grafiknya, jadinya seperti ini:

Arus listrik DC, selalu bergerak ke arah yang sama.


Istilah DC digunakan untuk merujuk pada sistem tenaga yang menggunakan hanya
satu polaritas tegangan atau arus, dan untuk merujuk pada, nol-frekuensi konstan,
atau perlahanlahan bervariasi nilai rata-rata lokal tegangan atau arus. [4] Sebagai
contoh, tegangan sumber tegangan DC konstan seperti saat ini melalui sumber arus
DC. The DC solusi dari suatu rangkaian listrik adalah solusi di mana semua tegangan
dan arus yang konstan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa setiap tegangan stasioner
atau gelombang arus dapat diuraikan ke dalam sejumlah komponen DC dan waktu-
bervariasi nol berarti komponen; komponen DC didefinisikan sebagai nilai yang
diharapkan, atau nilai rata-rata tegangan atau arus atas semua waktu.
Meskipun DC singkatan dari "arus searah", DC sering merujuk pada "polaritas
konstan". Berdasarkan definisi ini, DC tegangan dapat bervariasi dalam waktu, seperti
yang terlihat dalam output baku penyearah atau sinyal suara berfluktuasi pada saluran
telepon.
Beberapa bentuk DC (seperti yang dihasilkan oleh regulator tegangan) hampir tidak
memiliki variasi tegangan, tetapi masih mungkin memiliki variasi dalam output daya
dan arus.

1. Keunggulan Arus Listrik DC


Penggunaan arus DC memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan yaitu:
 Sumber energi arus listrik DC berasal dari proses kimiawi, hasil induksi
elektromagnetik dan bahkan berasal dari sumber energi alam yang terbarukan.
Sehingga arus listrik DC lebih mudah dibawa dan dapat disimpan dalam waktu
yang lama.
 Lebih aman bagi manusia ketika terkena langsung, sebab tegangan energi
tidak terlalu tinggi.

2. Kekurangan Arus Listrik AC


 Sulit untuk mentransmisikan energi untuk jarak jauh.
 Sulit untuk diubah arus tegangannya, sebab memerlukan konverter yang mahal
dan canggih.
 Tidak cocok diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

3. Contoh Penggunaan Arus Listrik DC


Berikut di bawah ini contoh penggunaan arus listrik DC:
 Baterai adalh contoh sumber arus listrik DC. Arus listrik yang dihasilkan dari
baterai dapat digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik portable dan
kendaraan listrik.
 Aki mobil termasuk contoh arus listrik DC, aki mobil digunakan untuk
menyediakan energi untuk mobil untuk kebutuhan pengapian, penerangan, dan
sistem elektronik lainnya dalam mobil.
 Panel surya menghasilkan arus listrik DC melalui efek fotovoltaik. Ketika sinar
matahari jatuh pada sel surya, energi cahaya diubah menjadi energi listrik. Arus
listrik DC yang dihasilkan oleh panel surya dapat digunakan untuk mengisi
baterai dan mengisi daya perangkat elektronik.

Perbedaan Arus Listrik AC dan DC


Meski keduanya memiliki fungsi utama mengalirkan energi listrik, keduanya memiliki
perbedaan yang sangat signifikan dan perlu kamu ketahui, yaitu:
 Arus listrik AC digunakan untuk mendistribusikan listrik yang jaraknya jauh.
Sedangkan arus listrik DC tidak bisa mentransferkan energi yang jauh karena
akan kehilangan energi.
 Sumber energi listrik AC berasal dari generator listrik yang mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Sedangkan arus listrik DC dihasilkan dari
sumber energi seperti baterai, aki, dan panel surya.
 Penggunaan arus listrik AC digunakan untuk kebutuhan luas seperti kebutuhan
rumah tangga, industri, dan lainnya. Sedangkan arus listrik DC hanya bisa
digunakan untuk perangkat elektronik seperti hp, komputer.
 Arus listrik AC memiliki karakteristik gelombang yang membentuk gelombang
sinusoidal. Sedangkan arus listrik DC memiliki bentuk gelombang konstan
tanpa perubahan arah.
C. Rectifier
Rectifier adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk merubah tegangan bolak
balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Tegangan perangkat telekomunikasi
hampir 85% menggunakan tegangan DC, dimana polaritas tegangan ini
menggunakan negative (-).
Standart Tegangan kerja pada perangkat telkomsel adalah 54,3V.

Karakteristik Rectifier / Wiring Diagram Rectifier

D. Inverter
Inverter adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk merubah tegangan Searah
(DC) menjadi tegangan Bolak Balik (AC). Berbanding terbalik dengan Rectifier yg
merubah tegangan AC menjadi DC. Tujuan dari Inverter ini adalah merubah
tegangan DC rectifier menjadi tegangan AC.
Kenapa perangkat tidak menggunakan tegangan AC murni dari PLN ? Karena jika
terjadi pemadaman listrik, perangkat bisa di back up oleh battery dari rectifier.
Karakteristik Inverter / Wiring Diagram Inverter

Kesimpulan Inverter dan Rectifier


Inverter berarti pembalik. Sehingga dengan pengertian ini, yang dimaksud
dengan inverter adalah semua alat pembalik. Dalam istilah kelistrikan dikenal adanya
AC Converter, rectifier, dan inverter. Konverter (to convert = mengubah) merupakan
alat pengubah, baik dari DC ke AC (DC to AC Converter) maupun dari AC ke DC (AC
to DC Converter). Rectifier berarti penyearah, alat ini berfungsi untuk menyearahkan
tegangan AC (bolak-balik) menjadi tegangan DC (searah) atau AC to DC Converter.
Sedangakan inverter secara istilah adalah kebalikan dari rectifier, kerjanya adalah
membalikkan dari tegangan DC ke tegangan AC atau DC to AC Converter.
Jadi inverter adalah alat untuk mengubah sistem tegangan DC ke tegangan
AC. Lebih spesifik lagi, fungsi inverter adalah mengubah tegangan masukan DC
menjadi tegangan keluaran AC yang simetris dengan amplitudo dan frekuensi
tertentu. Tegangan keluarannya dapat merupakan tegangan tetap maupun tegangan
variabel dengan frekuensi tetap ataupun variabel pula. Dalam prakteknya, lebih
banyak diperlukan inverter dengan amplitudo dan frekuensi tetap.
Inverter terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter (yang
berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi dc serta menghilangkan ripple
atau kerut yang terjadi pada arus ini) serta sirkuit inverter (yang berfungsi untuk
mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang dapat diatur-atur).
Inverter juga memiliki sebuah sirkuit pengontrol.
Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width
modulation– PWM). Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan
tegangannya, yaitu :
1. Jika yang diatur tegangan input konstan disebut Voltage Fed Inverter (VFI),
2. Jika yang diatur arus input konstan disebut Current Fed Inverter (CFI), dan
3. Jika tegangan input yang diatur disebut Variable dc linked inverter.

Penemu Arus AC

Nikola Tesla lahir pada tanggal 10 Juli 1856 di Smiljan, Kekaisaran Austria, kini menjadi negara
Kroasia. Dia merupakan seorang ilmuwan, fisikawan, teknisi mekanik, dan teknisi listrik yang
menemukan konsep listrik bolak-balik yang menjadi cikal bakal sistem listrik modern.
Tesla sempat tinggal di New York dan bekerja untuk Thomas Alva Edison, ketika itu Tesla berhasil
merancang 24 jenis dinamo. Namun, keduanya tak pernah cocok satu sama lain sehingga Tesla
mendirikan laboratoriumnya sendiri. Setelah berpisah dengan Edison, Tesla mampu menunjukkan
kehebatannya dengan menemukan konsep arus bolak-balik (AC). Penemuannya itu lebih berat
dibandingkan sistem listrik searah (DC) milik Edison.

Dalam kurun waktu setahun saja, Tesla telah mampu membuat 30 karya yang dijadikan hak
paten oleh dirinya. Trafo tegangan tinggi, remote control, dan motor listrik juga merupakan contoh dari
kontribusi penemuan Nikola Tesla. Selain itu, Nikola Tesla juga melakukan serangkaian penelitian dan
eksperimen tentang gelombang radio hingga berhasil membuat radio. Dia meneliti hal ini karena memiliki
ketertarikan yang besar dengan radiasi elektromagnetik.

Namun sayangnya, Nikola Tesla gagal mematenkan radio dan akhirnya radio berhasil
dipatenkan oleh Guglielmo Marconi sehingga kita mengenalnya sebagai penemu radio. Kegagalannya
ini karena serangkaian musibah yang menimpanya, pada tahun 1895, laboratoriumnya dilahap habis
oleh api sehingga banyak catatan penemuannya yang ikut terbakar, termasuk catatan tentang radio.

Meski dirinya menemukan banyak sekali penemuan yang berguna, namun Tesla tidak dihormati
semasa hidupnya. Ide-idenya kala itu dianggap aneh, bahkan Nikola Tesla sering mendapat predikat
sebagai orang gila. Kemalangan Tesla terus berlanjut, pada tahun 1915, dia mengumumkan
kebangkrutannya. Media saat itu memberitakan dirinya sebagai orang gila dan penipu. Tesla pun
menghabiskan akhir hidupnya dengan menggarap beberapa penelitian baru. Dia juga menghabiskan
sisa hidupnya dengan merpati yang dipeliharanya, sampai-sampai di mengaku kalau dia bisa
berkomunikasi dengan merpati.

Anda mungkin juga menyukai