Disusun Oleh:
Dosen Pengampu :
Eddy Sutejo, S.T., M.T.
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PANCA BUDI
T. A
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sungguh-sungguh dan demi memenuhi tugas
Pengantar Teknik Elektro yang berjudul “Tegangan AC dan DC”. Makalah ini ditulis dari
hasil penyusunan data-data yang diperoleh dari buku dan artikel yang berhubungan dengan
judul makalah. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata
kuliah, atas bimbingan dan arahannya dalam penulisan makalah ini. Saya sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat dimasa yang akan datang.
2
A. PENDAHULUAN
Cahaya lampu dihasilkan dari energi listrik. Untuk mengalirkan muatan listrik dari
katoda ke anoda membentuk siklus yang tiada henti sumber tegangan harus
mengerluarkan energi. Energi ini diperlukan untuk menggerakan muatan-muatan listrik di
dalam lampu, yang terindikasi dengan nyala lampu. Nyala lampu terjadi karena muatan-
muatan listrik menimbulkan energi kalor ketika melalui kawat filament lampu.
Dari contoh lampu tadi, kita dapat tentang adanya beda potensial dalam muatan
listrik. Satuan beda potensial adalah volt (V). Dan dalam mengukur besarnya ggl atau
beda potensial, kita dapat menggunakan multimeter. Pada multimeter saklarnya di
tunjukkan pada tulisan DC V atau AC V. DC adalah arus listrik searah, sedangkan AC arus
listrik bolak-balik. AC dan DC sering kali kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pemakaian AC dan DC tidak bisa sembarangan kita harus memperhitungkan
kekuatan listrik tersebut atau daya listrik yang di miliki semua benda elektronik. Daya
listrik dinyatakan dalam satuan watt (W). Dalam mengukur besarnya arus listrik tidak
selamanya arus listrik yang kita ukur memiliki batas ukur maksimum yang sama. Banyak
hasil pengukuran dengan hasil melebihi batas maksimum. Untuk solusi mengukur arus
listrik yang melebihi batas ukur dapat kita menggeser batas ukur jika masih
memungkinkan. Jika tidak memungkinkan kita harus memasang hambatan secara paralel
pada ampermeter.
B. PENGERTIAN
Definisi listrik AC dan DC:
AC merupakan singkatan dari Alternating Current. Arus AC adalah arus listrik yang
nilainya berubah terhadap satuan waktu. Arus ini dapat pula disebut dengan arus bolak-balik.
Listrik arus bolak-balik dihasilkan oleh sumber pembangkit tegangan listrik yang terdapat
pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Pada umumnya listrik arus bolak-balik banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai penerangan rumah (lampu) dan
keperluan rumah tangga seperti kipas angin, setrika, dan lain-lain. Arus listrik AC akan
membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih
lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada
dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz.
Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah
220 volt.
Sementara itu, DC merupakan singkatan dari Direct Current. Arus DC adalah arus
listrik yang nilainya tetap atau konstan terhadap satuan waktu. Arus ini dapat pula disebut
dengan arus searah. Contoh sumber listrik arus searah adalah baterai dan akumulator (accu).
Karena itulah listrik banyak digunakan untuk alat elektronik, control, automotive, dan lain-
lain. Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju
ujung negatif. Semakin kesini pengamatan- pengamatan yang dilakukan oleh para ahli
menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron)
menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan
positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.
3
Namun demikian sejalan dengan berkembangnya teknologi listrik arus AC dapat
dirubah menjadi listrik arus DC, begitu juga sebaliknya. Cara mengubahnya dengan
menggunakan alat yang disebut power supply atau adaptor. Contoh perubahan listrik AC ke
DC adalah charger handphone yang digunakan untuk mengisi baterai handphone (DC)
melalui listrik AC yang terpasang di rumah-rumah.
Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Mesin cuci, penerangan
(lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi.
2. Arus DC
G. Gambar :
1. Gambar Arus pada listrik Arus AC dan DC
6
2. Klasifikasi jenis utama motor listrik
H. Kesimpulan
Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan
namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam kawat penghantar, yaitu
dari kutub positip (+) ke kutub negatip (-). Sumber arus listrik searah : Baterai, Accu,
Dinamo arus searah. Arus listrik bolak- balik biasa dikenal dengan singkatan AC
(Alternating Current).
Sesuai dengan namanya listrik bolak balik mengalir kedua arah dalam kawat penghantar,
yaitu dari positip (+) ke negatip (-) dan juga dari negatip (-) ke positip (+). Arus listrik ini
dalam 1 detik mengalami pertukaran 50-60 kali. Perubahan sebanyak sekian kali dalam 1
detik dinamakan Frekuensi. Sumber arus listrik bolak-balik, ialah : Dinamo Arus bolak-
balik, Jaringan listrik PLN.
7
I. Daftar Pustaka :
• https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110906141128AAZKrHG
• http://www.miung.com/2013/05/pengertian-arus-listrik-ac-dan-dc.html
• http://wildanfisika.wordpress.com/2013/03/20/listrik-ac-dan-dc/
• http://untunge.blogspot.com/2009/04/sumber-listrik-dc-dan-ac.html
• http://azizaluthfita.blogspot.com/2013/06/listrik-ac-dan-dc.html