Anda di halaman 1dari 8

TEGANGAN AC DAN DC

Disusun Oleh:

Fauzan Azis Karo Karo 2314210096

Dosen Pengampu :
Eddy Sutejo, S.T., M.T.

TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PANCA BUDI
T. A
2023/2024

1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sungguh-sungguh dan demi memenuhi tugas
Pengantar Teknik Elektro yang berjudul “Tegangan AC dan DC”. Makalah ini ditulis dari
hasil penyusunan data-data yang diperoleh dari buku dan artikel yang berhubungan dengan
judul makalah. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata
kuliah, atas bimbingan dan arahannya dalam penulisan makalah ini. Saya sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat dimasa yang akan datang.

Medan, Oktober 2023

Fauzan Azis Karo Karo

2
A. PENDAHULUAN
Cahaya lampu dihasilkan dari energi listrik. Untuk mengalirkan muatan listrik dari
katoda ke anoda membentuk siklus yang tiada henti sumber tegangan harus
mengerluarkan energi. Energi ini diperlukan untuk menggerakan muatan-muatan listrik di
dalam lampu, yang terindikasi dengan nyala lampu. Nyala lampu terjadi karena muatan-
muatan listrik menimbulkan energi kalor ketika melalui kawat filament lampu.
Dari contoh lampu tadi, kita dapat tentang adanya beda potensial dalam muatan
listrik. Satuan beda potensial adalah volt (V). Dan dalam mengukur besarnya ggl atau
beda potensial, kita dapat menggunakan multimeter. Pada multimeter saklarnya di
tunjukkan pada tulisan DC V atau AC V. DC adalah arus listrik searah, sedangkan AC arus
listrik bolak-balik. AC dan DC sering kali kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pemakaian AC dan DC tidak bisa sembarangan kita harus memperhitungkan
kekuatan listrik tersebut atau daya listrik yang di miliki semua benda elektronik. Daya
listrik dinyatakan dalam satuan watt (W). Dalam mengukur besarnya arus listrik tidak
selamanya arus listrik yang kita ukur memiliki batas ukur maksimum yang sama. Banyak
hasil pengukuran dengan hasil melebihi batas maksimum. Untuk solusi mengukur arus
listrik yang melebihi batas ukur dapat kita menggeser batas ukur jika masih
memungkinkan. Jika tidak memungkinkan kita harus memasang hambatan secara paralel
pada ampermeter.

B. PENGERTIAN
Definisi listrik AC dan DC:
AC merupakan singkatan dari Alternating Current. Arus AC adalah arus listrik yang
nilainya berubah terhadap satuan waktu. Arus ini dapat pula disebut dengan arus bolak-balik.
Listrik arus bolak-balik dihasilkan oleh sumber pembangkit tegangan listrik yang terdapat
pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Pada umumnya listrik arus bolak-balik banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai penerangan rumah (lampu) dan
keperluan rumah tangga seperti kipas angin, setrika, dan lain-lain. Arus listrik AC akan
membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih
lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada
dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz.
Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah
220 volt.
Sementara itu, DC merupakan singkatan dari Direct Current. Arus DC adalah arus
listrik yang nilainya tetap atau konstan terhadap satuan waktu. Arus ini dapat pula disebut
dengan arus searah. Contoh sumber listrik arus searah adalah baterai dan akumulator (accu).
Karena itulah listrik banyak digunakan untuk alat elektronik, control, automotive, dan lain-
lain. Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju
ujung negatif. Semakin kesini pengamatan- pengamatan yang dilakukan oleh para ahli
menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron)
menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan
positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.
3
Namun demikian sejalan dengan berkembangnya teknologi listrik arus AC dapat
dirubah menjadi listrik arus DC, begitu juga sebaliknya. Cara mengubahnya dengan
menggunakan alat yang disebut power supply atau adaptor. Contoh perubahan listrik AC ke
DC adalah charger handphone yang digunakan untuk mengisi baterai handphone (DC)
melalui listrik AC yang terpasang di rumah-rumah.

C. Perbedaan Listrik Arus AC dan DC

1. Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari bentuk gelombangnya. Bentuk


gelombang ini dapat dilihat dan diteliti dengan menggunakan osiloskop. Osiloskop
adaah alat yang digunakan untuk melihat gelombang sinus yang ditimbulkan tenaga
AC dan DC ( Sapiie dan Osamu Nishino , 2002:229). Bentuk dan lambing
gelombang listrik arus AC dan DC dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

2. Perbedaan yang kedua dapat dilihat dari metode penggunaannya. Arus AC


memiliki besar dan arah yang berubah-ubah secara bolak-balik. Maksudnya, kutub
arus ini selalu berubah- ubah dari positif ke negartif dan negative ke positif. Karena
itulah, walaupun stop kontak (colokan listrik) dipasang bolak-balik tidak akan
terjadi konsleting ataupun kerusakan lainnya. Sebaliknya jika sebuah baterai yang
merupakan listrik arus DC dipasang terbalik, maka beterai tidak akan berfungsi.
Bahkan untuk alat-alat listrik DC lain akan terjadi ketidaknormalan fungsi. Hal ini
terjadi karena kutub arus DC tidak pernah berubah dari positif ke negatif maupun
sebaliknya.
D. Bahaya Listrik arus AC dan DC
Sebenarnya bahaya dari listrik arus AC dan DC adalah sama, yaitu karena sengetannya.
Namun tingkat kebahayaannya cukup berbeda.
Sengatan listrik atau yang sering disebut setrum merupakan bahaya yang sering terjadi
akibat kelalaian manusia. Istilah kesetrum dapat diartikan sebagai suatu peristiwa hubungan
singkat dimana tubuh manusia menjadi konduktor bagi arus listrik. Konduktor ialah benda-
benda yang dapat menghantarkan listrik (Soetarno, 2001:197). Definisi lain dari kesetrum
adalah peristiwa mengalirnya arus listrik pada tubuh manusia akibat kontak antara tubuh
manusia dengan sumber listrk yang dapat menyebabkan stimulasi (rangsangan) pada saat
yang berlebihan. Itulah yang menyebabkan timbulnya rasa sakit saat kesetrum.
4
E. Sumber listrik arus AC dan DC
1. Sumber Listrik DC (Searah)

Sumber listrik DC (Direct Current) merupakan tegangan arus searah yang


dihasilkan oleh baterai kering, maupun akumulator. Dikatakan arus searah karena arus
listrik mengalir terus menerus dari kutub negatif ke kutub positif.
Kutub positif dari setiap baterai dibuat dengan menggunakan batang granit yang
berbentuk silinder yang dipasang pada posisi tepat ditengah-tengah baterai. Sedangkan
bagian yang menonjol keluar ditutup dengan lapisan kuningan yang merupakan bahan
penghantar listrik yang bagus. Kemudian pada kutub negatifnya merupakan tabung seng
yang dibuat menurut bentuk dari baterai yang bersangkutan.
Zat perantara antara kutub positif dengan kutub negatif tersebut, merupakan bahan
elektrolit. Bahan elektrolit dari baterai kering adalah bubuk salmiak yang mampu
mengalirkan arus listrik. Kemudian untuk depolarisator dipakai batu kawi yang berfungsi
menyerap zat cair yang timbul pada kutub positif setelah terjadi proses kimia. Batu ini
dimasukkan dalam sebuah kantong yang mengelilingi batang arang tersebut.
Sumber arus searah yang lainnya adalah akumulator atau yang lebih dikenal dengan
aki (accu). Sumber listrik dari benda ini banyak sekali dipakai dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya saja untuk sumber listrik pada sepeda motor, mobil, atau barang-barang
elektronika lainnya yang kebetulan pada daerah dimana belum ada arus listrik dari PLN
yang masuk.
Akumulator atau aki yang banyak digunakan sebagai sumber listrik DC tersebut
sebagai bahan pembangkit arus listriknya atau elektrolitnya adalah menggunakan asam
belerang cair atau asam sulfat (H2SO4).
Bahan-bahan yang berada dalam aki itu akan menghasilkan tegangan antara
terminal- terminal karena adanya proses kimia dari pelat-pelat dan asam belerang yang
terdapat di dalmnya. Terdapat dua cara dalam melakukan penyambungan pada sumber
arus listrik DC ini, yaitu sambungan secara seri dan sambungan cara paralel. Pada cara
penyambungan seri pada baterai kering arus total yang didapat jauh lebih besar dari
tegangan masing-masing baterai tersebut. Sedangkan pada cara penyambungan paralel
maka jumlah tegangan totalnya sama dengan tegangan total pada masing-masing baterai.

2. Sumber Listrik AC (Bolak-Balik)

Sumber arus listrik AC kependekan dari Alternating Current, dikenal dengan


arus bolak-balik karena merupakan sumber arus yang dihasilkan oleh generator dan
PLN. Arus AC ini dikatakan bolak-balik karena arus yang mengalir tidak tetap yaitu
dari positif ke negatif dan dari negatif ke positif. Frekuensi arus listrik yang
bersumber dari PLN ditetapkan sebesar 50 Hz.

F. Contoh pemanfaatan listrik arus AC dan DC


1. Arus AC

Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Contohnya, barang-


5
barang yang ada dirumah. Perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan
listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang
ada dirumah, biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu
MCB (miniature circuit breaker).
Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat menggunakan listrik AC,
ada sebagian barang yang menggunakan listrik PLN namun barang tersebut sebenarnya
menggunakan listrik DC, contohnya saja Laptop. Laptop menggunakan listrik DC,
listrik tersebut diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada
charger) tersebut. Jadi saat anda mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN (AC)
maka adaptor didalam laptop akan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai
kebutuhan dari laptop.

Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Mesin cuci, penerangan
(lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi.

2. Arus DC

Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat elektronika.


Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus
DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk
keperluan beban elektronika.
Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu
LED (Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi.
Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai
yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih
banyak lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan
beban perangkat elektronika.

G. Gambar :
1. Gambar Arus pada listrik Arus AC dan DC

6
2. Klasifikasi jenis utama motor listrik

H. Kesimpulan

ARUS LISTRIK DC DAN AC:

Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan
namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam kawat penghantar, yaitu
dari kutub positip (+) ke kutub negatip (-). Sumber arus listrik searah : Baterai, Accu,
Dinamo arus searah. Arus listrik bolak- balik biasa dikenal dengan singkatan AC
(Alternating Current).

Sesuai dengan namanya listrik bolak balik mengalir kedua arah dalam kawat penghantar,
yaitu dari positip (+) ke negatip (-) dan juga dari negatip (-) ke positip (+). Arus listrik ini
dalam 1 detik mengalami pertukaran 50-60 kali. Perubahan sebanyak sekian kali dalam 1
detik dinamakan Frekuensi. Sumber arus listrik bolak-balik, ialah : Dinamo Arus bolak-
balik, Jaringan listrik PLN.

7
I. Daftar Pustaka :

• https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110906141128AAZKrHG
• http://www.miung.com/2013/05/pengertian-arus-listrik-ac-dan-dc.html
• http://wildanfisika.wordpress.com/2013/03/20/listrik-ac-dan-dc/
• http://untunge.blogspot.com/2009/04/sumber-listrik-dc-dan-ac.html
• http://azizaluthfita.blogspot.com/2013/06/listrik-ac-dan-dc.html

Anda mungkin juga menyukai