PENDAHULUAN
listrik ini dapat dibentuk secara seri dan paralel (Anjarsari, 2014). Aliran muatan
negatif (elektron-elektron) dari kutub negatif ke kutub positif disebut arus listrik.
energi potensial listrik di pindahkan dari sumber listrik (seperti Baterai) ke alat
elektronika dan dikonversikan ke dalam bentuk energi lain, seperti energi gerak
pada blender dan energi cahaya pada lampu. Untuk mengukur kuat arus listrik
Cara pengukurannya yaitu dengan menghubungakan alat ukur arus listrik secara
Ada dua alat yang digunakan untuk mengukur listrik, yaitu gaya lorentz
bekerja sesuai dengan gaya lorentz. Semakin besar arus yang mengalir maka
umumnya alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
1
2
Contoh salah satu inovasi yang dilakukan pada voltmeter adalah penggunaan
voltmeter pelafal hasil ukur. Voltmeter pelafal hasil ukur ini dilengkapi dengan
tujuan yang terakhir yaitu mampu membedakan arus AC dan arus DC.
dihasilkan.
membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih
barang yang ada dirumah kita, perhatikanlah bahwa semua barang yang
menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Kelebihan dan
kekurangan arus AC yaitu, Kelebihan arus AC adalah dapat dirubah jumlah skala
AC tidak dapat dibawa, hal ini karena arus AC tidak bisa ditempatkan pada suatu
Arus listrik yang mengalir secara konstan atau tetap yang setiap terminal memiliki
polaritas sama. Arus DC mengalir dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi
menuju ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Arus searah biasanya
DC adalah listrik yang “original”, artinya listrik dasar yang dapat dihasilkan dari
(Accu) dan sebagainya. Kelebihan dan kekurangan arus DC yaitu, arus DC dapat
3
4
keterbatasan pasokan listrik, maka dari itu perlu melakukan isi ulang/cas
(Yanti, 2016).
yang mengalir di dalam pipa. Agar air mengalir dengan deras maka air harus
digerakkan dari potensial tinggi ke potensial rendah. Begitupun arus listrik, agar
arus bergerak dengan cepat, diantara kedua kutub harus diberi beda potensial yang
tinggi. Beda potensial yang menyebabkan arus mengalir biasa disebut dengan
tegangan listrik. Tegangan listrik juga dapat didefinisikan sebagai ukuran untuk
tagangan adalah volt, dan 1 volt sama dengan 1 J/s. Tegangan disimbolkan dengan
V (Owen, 2002).
Suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak mengalir
atau tetap disebut listrik statis, dimana jika terjadi pengosongan muatan akan
memakan waktu yang cukup singkat. Definisi listrik statis yang lainnya yaitu
suatu fenomena kelistrikan yang dimana muatan listriknya tidak bergerak dan
biasanya terdapat pada benda yang bermuatan listrik. Dapat dikatakan juga listrik
statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang memiliki aliran
listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain
elemen pembangkit energi listrik. Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda
yang memiliki muatan listrik berbeda. Petir salah satu contoh dari fenomena
Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk memberi muatan pada listrik
bendanya mempunyai dua muatan, yaitu muatan positif dan negatif dengan
5
jumlah yang sama. Jika benda tersebut digosokkan, maka akan terjadi perubahan
muatan. Saat sisir plastik digosokkan pada rambut, muatan negatif yang terdapat
pada sisir plastik akan bertambah. Ketika sisir plastik didekatkan pada kertas
maka akan terjadi gaya listrik (tarik-menarik), kenapa begitu karena muatan
negatif pada kertas menjauhi sisir sehingga sisi kertas yang dekat sisir menjadi
lebih positif, akibatnya kertas akan tertarik oleh sisir plastik. Kemudian konduksi,
dimana konduksi adalah mendekatkan benda yang tidak bermuatan listrik. Dengan
begitu, benda yang tadinya tidak memiliki muatan listrik akan memiliki muatan
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam
rangkaian listrik. Arus listriknya merupakan aliran muatan listrik yang umumnya
melewati kawat penghantar tiap satuan waktu. Arah dari arus listrik searah dengan
arah gerak muatan positif dan banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui
penghantar setiap satuan waktu. Contoh listrik dinamis yang digunakan setiap hari
alat listrik lainnya yang mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Contoh alat-alat listrik
yang sering digunakan dalam rangkaian listrik sederhana adalah saklar dan lampu.
Saklar adalah alat listrik yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan arus
tersusun dengan tiga cara, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian
Rangkaian seri terbentuk jika dua buah bola lampu atau lebih dihubungkan
secara berderet. Demikian pula dengan sumber tegangan juga dihubungkan secara
berderet. Pada rangkaian seri apabila salah satu lampu diputuskan (mati) maka
lampu yang lain juga juga akan mati. Keuntungan rangkaian seri adalah hemat
Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada
Rangkaian paralel terbentuk jika dua buah bola lampu atau lebih
yang sama. Pada rangkaian paralel jika salah satu lampu diputuskan (mati), lampu
yang lainya tetap menyala. Hal ini terjadi karena lampu yang lain masih terhubung
dari rangkaian paralelnadalah arus yang dialirkan kepada setiap hambatan atau
lampu merata dan jika salah satu mati maka yang lainnya akan tetap menyala.
dan rangkaian seri. Hambatan yang dirangkai campuran pada prinsipnya dapat
diselesaikan dengan cara menentukan hambatan totalnya secara seri dan secara
memiliki nilai keluaran (output) tergantung pada nilai masukan (input). Nilai
keluaran rangkaian kombinasi disuatu waktu hanya ditentukan oleh nilai dari
Ayat yang berkaitan dengan percobaan ini adalah Q.S Ar-Rum ayat 24
yang berbunyi.
َ ْق خَ وْ فًا َّوطَ َمعًا َّويُنَ ِّز ُل ِمنَ ال َّس َم ۤا ِء َم ۤا ًء فَيُحْ ٖي بِ ِه ااْل َر
ض بَ ْع َد َ َْو ِم ْن ٰا ٰيتِ ٖه ي ُِر ْي ُك ُم ْالبَر
َ َِموْ تِهَ ۗا اِ َّن فِ ْي ٰذل
ٍ ك اَل ٰ ٰي
َت لِّقَوْ ٍم ي َّ ْعقِلُوْ ن
Terjemahnya:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan
kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia
menurunkan hujan dari langit ...” (QS. Ar-Rum: 24)
Menurut Prof. Quraish Shihab dalam bukunya Tafsir al-Misbah (Vol. 10),
awan, agar kalian merasa takut dari petir dan bersama dengan itu kalian
bukti bagi kaum yang merenungi segala sesuatu sehingga memahaminya dengan
benar. Pada kata آلبرقartinya “kilat”, berarti cahaya yang berkelebat dengan cepat
di langit. Ayat ini berbicara tentang sebagian dari apa yang dapat dilihat di
angkasa. Yakni, potensi listrik pada awan yaitu “kilat”. Kilat sebagai tanda akan
adanya petir dan turunnya hujan yang merupakan salah satu tanda kekuasaan
Allah SWT. Hal ini diperkuat oleh Benyamin Franklin yang menemukan
penangkal petir.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai
berikut:
DC.
2. Basicmeter DC (2 buah)
rangkaian.
8
9
voltmeter.
3. Jika kedua alat sudah berfungsi dengan baik maka mulai mengambil data
dari kuat arus yang kecil ke yang lebih besar sebanyak 6 kali dengan
hambatan (resistor).
8. Dari kesimpulan dan grafik yang diperolah nyatakan hubungan antar beda
(input)
(input)
12
13
6
f(x) = 12.8571428571429 x + 2.07142857142857
5 R² = 0.847723704866562
Tegangan (V)
4
Series2
3 Linear (Series2)
0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Arus Listrik (A)
5
Series2
4 Linear (Series2)
3
2
1
0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Arus Listrik (A)
4.3 Pembahasan
14
antara tegangan dan arus listrik adalah berbanding terbalik. Jika tegangan
besar kuat arus kecil maka hambatan sebanding dengan tegangan. Begitupun
sebaliknya, jika kuat arus besar tegangan kecil maka hambatan semakin
resistor diperoleh nilai input pada arus listrik (I) sebesar 0,2, 0,1, 0,3, 0,3 dan
0,2. Nilai output sebesar 0,2, 0,1, 0,3, 0,3 dan 0,2. Serta nilai dari tegangan
(V) sebesar 4,3, 3,2 6,2, 5,5 dan 5,3. Adapun nilai dari hambatannya yaitu
15
adalah 5,9%, 3,6%, 6,2%, 7,1% dan 4,6%. Pada kegiatan kedua menghitung
diperoleh nilai kuat arus listrik (I) sebesar 0,2, 0,1, 0,3, 0,2 dan 0,3. Serta
nilai dari tegangan (V) sebesar 5,4 3,7, 6,7, 5,3, dan 6,7. Adapun nilai
Dari grafik dan data yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa
kuat arus listrik (I) berbanding lurus tegangan (V). Dimana jika arus listrik
memiliki nilai yang besar maka akan semakin besar juga tegangan yang akan
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
2. Hubungan antara kuat arus listrik (I) berbanding lurus tegangan (V).
5.2 Saran
Saran pada percobaan ini, yaitu sebaiknya alat-alat yang digunakan pada
percobaan dapat berfungsi dengan baik agar pengambilan dapat dilakukan dengan
maksimal.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
1. Analisis Data
A. Hambatan Listrik
(input)
BU
a. NST =
JS
1
=
0,2
=5A
Iinp = 0,2 A
Vinp= 4,3 V
V inp
R=
I inp
4,3
=
0,2
= 21,5 𝛺
b. Iinp = 0,1 A
Vinp= 3,2 V
V inp
R=
I inp
3,2
=
0,1
= 32 𝛺
c. Iinp = 0,3 A
Vinp= 6,2 V
V inp
R=
I inp
6,2
=
0,3
= 20,6 𝛺
d. Iinp = 0,3 A
Vinp= 5,5 V
V inp
R=
I inp
5,5
=
0,3
= 18,3 𝛺
e. Iinp = 0,2 A
Vinp= 5,3 V
V inp
R=
I inp
5,3
=
0,2
= 26,5 𝛺
= 27 𝛺
b. Iinp = 0,1 A
Vinp= 3,7 V
V inp
R=
I inp
3,7
=
0,1
= 37 𝛺
c. Iinp = 0,3 A
Vinp= 6,7 V
V inp
R=
I inp
6,7
=
0,3
= 22,3 𝛺
d. Iinp = 0,2 A
Vinp= 5,3 V
V inp
R=
I inp
5,3
=
0,3
= 25,5 𝛺
e. Iinp = 0,3 A
Vinp= 6,7 V
V inp
R=
I inp
6,7
=
0,3
= 22,3 𝛺
B. Persen perbedaan dengan teori
= 100 𝛺 + 50 𝛺
= 150 𝛺
a. % E = | Rpraktek −Rteori
Rpraktek | ×100 %
=|
21,5 |
21,5−150
×100 %
= 5,9%
b. % E = | Rpraktek −Rteori
Rpraktek | ×100 %
=|
32 |
32−150
×100 %
= 3,6%
c. % E = | Rpraktek −Rteori
Rpraktek | ×100 %
=|
20,6 |
20,6−150
×100 %
= 6,2%
d. % E = | Rpraktek −Rteori
Rpraktek | ×100 %
=|
18,3 |
18,3−150
×100 %
= 7,1%
e. % E = | Rpraktek −Rteori
Rpraktek | ×100 %
= |26,5−150
26,5 |
×100 %
= 4,6%
a. % E = | Rpraktek −Rteori
Rpraktek | ×100 %
=|
27 |
27−150
×100 %
= 4,5%
b. % E = | Rpraktek −Rteori
Rpraktek | ×100 %
=|
37 |
37−150
×100 %
= 3%
c. % E = | Rpraktek −Rteori
Rpraktek | ×100 %
=|
22,3 |
22,3−150
×100 %
= 5,6%
d. % E = | Rpraktek −Rteori
Rpraktek | ×100 %
=|
25,5 |
25,5−150
×100 %
= 4,8%
e. % E = | Rpraktek −Rteori
Rpraktek | ×100 %
=|
22,3 |
22,3−150
×100 %
= 5,6%
2. Lampiran Gambar
No Gambar Fungsi
1 Power Supply 10 A 12 V AC/DC
berfungsi sebagai pengubah dari tegangan
listik AC menjadi tegangan DC.