Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Arus Listrik AC (Alternating Current)

Arus listrik AC ini merupakan jenis arus listrik yang tidak mengalir secara searah, tapi
mengalir secara bolak-balik.
Arus AC (Alternating Current) mempunyai nilai dan arah yang selalu berubah-ubah dan akan
membentuk suatu gelombang yang bernama gelombang sinusoida.

Pada arus listrik AC ini, sering dikenal yang namanya frekuensi dan dimana besarnya
frekuensi ini berbeda-beda loh.

Di arus listrik AC (bolak-balik) yang ditetapkan oleh PLN mempunyai frekuensi sebesar 50
Hz. Sedangkan, tegangan standar buat arus bolak-balik 1 fasa disini yaitu 220 Volt. Contoh,
penggunaan dari arus listrik AC juga udah sangat banyak.

Kamu bisa dengan mudah menemukan dimanapun, dan hampir di semua alat-alat yang ada
dirumah kamu pasti memakai arus listrik AC.

Berikut ini, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam arus listrik AC
(Alternating Current), yaitu:

Kelebihannya:
1. Arus Listrik AC biasanya dipakai buat menyalurkan listrik menuju tempat yang jauh,
karena arus AC mempunyai kerugian yang lebih kecil dibandingkan arus DC.
2. Listrik disalurkan memakai voltage yang tinggi yang udah di step up dari trafo
sehingga menjadi pilihan yang tepat buat menyalurkan listrik ketempat yang jauh jadi
berbeda dengan arus DC.
3. Arus AC sangat mudah untuk didapatkan, cuma dengan memakai generator
sedangkan buat arus DC sulit.
Kekurangannya:
1. Arus AC gak bisa disimpan dalam waktu yang lama dan juga gak bisa dipindahkan
buatk keperluan yang tiba – tiba. Tapi, beda dengan arus DC yang bisa kamu
dapatkan atau kamu pindahkan dalam bentuk aki dan baterai.

Pengertian Arus Listrik DC (Direct Current)

Arus listrik DC (Direct Current) merupakan jenis arus yang mengalir secara searah. Awalnya,
arus DC ini dikira mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.

Tapi, sekarang udah banyak sekali ilmuwan yang mengatakan kalo sebenarnya, arus listrik
DC itu mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.

Aliran inilah yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif yang


membuatny seperti terlihat mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.

Pada arus listrik DC (searah) ini, tegangan listrik mempunyai nilai dan arah yang tetap.
Contohnya: Penggunaan arus DC dalam kehidupan sehari-hari seperti Handphone, Laptop,
Radio dan Komputer/PC.
Biasanya, arus listrik DC (searah) ini disimpan dalam bentuk baterai yang umumnya dipakai
pada jam dinding, remot TV atau dalam bentuk aki yang ada pada kendaraan mobil dan
motor.

Dibawah ini ada kelebihan dan kekurangan dari arus listrik DC (Direct Current), yaitu:

Kelebihannya:
1. Arus listrik DC bisa kamu temui disetiap peralatan elektronik, seperti remote dan
berbagai jenis lainnya dan yang bisa disimpan dalam bentuk baterai atau aki.
2. Arus listrik DC bisa diisi ulang, supaya kamu mudah buat membawa dan
menyimpannya dalam jangka waktu yang lama.
Kekurangannya:
1. Arus listrik DC cuma bisa dipakai dalam daya yang rendah dan gak bisa dalam daya
yang tinggi.

Perbedaan Arus Listrik AC dan DC

Dibawah ini ada beberapa perbedaan dari arus listrik AC (bolak-balik) dan DC (searah),
diantaranya yaitu:
1. Arus Listrik AC (Bolak-balik)

1. Arus listrik ini aman buat mentransfer listrik pada jarak yang cukup panjang dang
juga bisa memberikan banyak kekuatan saat transfer arusnya.
2. Penyebabnya dari arah aliran elektron pada arus listrik AC yaitu magnet yang
mengitari sepanjang kawatnya.
3. Frekuensi pada arus AC yaitu sekitar 50 Hz atau bisa juga 60 Hz, tergantung pada
Negara yang memakai frekuensi tersebut.
4. Arus AC akan berbalik arah saat mengalir di suatu rangkaian.
5. Besarnya arus listrik AC cukup bervariasi terhadap waktunya.
6. Aliran arah elektron pada arus listrik AC selalu bergantian maju dan juga mundur.
7. Arus AC ini bisa didapatkan dari generator pada arus bolak-balik.
8. Parameter passive pada arus listrik AC sendiri yaitu impedansi.
9. Faktor daya pada arus listrik AC ini diantara 0 dan juga 1.
10. Jenis dari arus listrik AC yaitu segiempat, segitiga, sinusoida dan trapesium.
2. Arus Listrik DC (Searah)
1. Arus listrik DC gak bisa melakukan perjalanan yang cukup jauh, karena arus DC ini
akan mulai melemah dan kehilangan energi saat jaraknya semakin jauh.
2. Penyebab dari arah elektron pada arus DC yaitu magnet yang stabil yang ada di
sepanjang kawat.
3. Frekuensi pada arus listrik DC ini yaitu 0 (nol).
4. Arus listrik DC ini tetap mengalir satu arah dengan rangkaiannya.
5. Besarnya arus listrik DC itu tetap terhadap waktunya.
6. Aliran arah elektron pada arus listrik DC selalu bergerak didalam satu arah atau bisa
disebut bergerak maju.
7. Arus listrik DC ini bisa didapatkan dari sell atau baterai.
8. Parameter passive pada arus listrik DC sendiri yaitu hambatan.
9. Faktor daya pada arus listrik DC itu pasti selalu 1 (satu).
10. Jenis dari arus listrik DC sendiri itu pulse atau sering disebut dengan murni.

Pemanfaatan Arus Listrik AC dan DC


Contoh pemanfaatan dari arus listrik AC ini sebenarnya sangat banyak dan buat
mempermudah kamu mengetahuinya, kamu bisa melihat semua barang-barang elektronik
yang ada dirumah.

Sebagai pengaman arus listrik AC dirumah kamu, pihak PLN udah memakai pembatas yang
berfungsi sebagai pengaman yang bernama MCB atau Miniature Circuit Breaker.
Meski demikian, sebenarnya gak semua barang elektronik yang kamu lihat dan temui tersebut
memakai arus listrik AC (bolak-balik) loh.

Sedangkan, pemanfaatan arus listrik DC ini ada di beberapa barang elektronika.

Contohnya: Laptop, TV, PC/Komputer, Radio, Lampu LED (Light Emiting Diode) dan lain
sebagainya.
Pada arus listrik DC (Searah) ini juga sering banget dipakai didalam suatu baterai, misalkan
aja baterai yang biasa dipakai pada jam dinding, mainan mobil-mobilan, Handphone dan
lainnya.

Cara Merubah Arus AC Menjadi DC dan Sebaliknya

Pada arus listrik AC bisa diubah menjadi arus DC, kamu bisa memakai penyearah yang
disebut dengan Rectifier atau Dioda Penyearah.
Arah arus Listrik DC dan AC
Rangkaian Seri Paralel
Merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Rangkaian ini juga biasa disebut
dengan rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi. Salah satu contohnya dapat dilihat
pada gambar berikut.

Untuk menghitung nilai hambatan total dari rangkaian seri paralel, maka kita dapat
menggunakan teori rangkaian seri dan paralel di atas. Biasanya untuk memudahkan
perhitungan, didahulukan menghitung rangkaian serinya, kemudian baru dihitung bagian
paralelnya. Terakhir lakukan penjumlahan dari rangkaian total keduanya(sangat tergantung
dari bentuk rangkaian campurannya). Sebagai contoh dapat dilihat gambar berikut.

Anda mungkin juga menyukai