Anda di halaman 1dari 26

Dasar Pemanfaatan

Listrik Arus Kuat


Muhammad Hafidz
Ahli K3 Listrik || 61102573
Plant Technical Expert TOPB-PALA
SISTEM KELISTRIKAN

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 2


Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Kalau iseng-iseng cek meteran listrik di
rumah, kita akan melihat tulisan, “220V,
50Hz”
220 V 50Hz
Nilai Tegangan RMS Nilai Frequency (Banyaknya
(Root Mean Square) Gelombang/detik) sebesar
sebesar 220 Volt 50 Hz

Tegangan RMS (Root Mean Square) adalah tegangan yang terukur pada alat ukur.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 3


Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Di negara-negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Italia, Yunani, dan lain-lain,
standardnya adalah 230 volt, 50 Hz. Di Amerika, standardnya adalah 120 volt, 60
Hz. Singapura, Australia, dan Malaysia standardnya sama dengan Eropa. Tiongkok
standardnya sama dengan Indonesia. Dan sebagainya. Standard di setiap negara
bisa berbeda, tapi yang jelas, semua negara di seluruh dunia itu menggunakan
arus bolak-balik untuk transmisi listrik ke rumah-rumah.

Seperti yang udah kita tau, arus listrik


dibagi menjadi dua, yaitu listrik arus searah
dan listrik arus bolak-balik. Tapi kenapa sih
seluruh dunia menggunakan listrik arus
bolak-balik? Kenapa nggak pakai listrik arus
searah aja?

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 4


Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Hidup kita saat ini menjadi jauh lebih enak karena kemampuan kita dalam Mengendalikan Energi.
Hanya saja masalahnya, sebagian besar energi yang kita butuhkan itu dibangkitkan di lokasi yang
jauh di perumahan. Oleh karena itu, perlu ada cara yang efektif dan efisien untuk mentransmisikan
energi tersebut dari sumbernya ke perumahan. Solusinya? Ya pakai listrik. Energi apapun yang
dibangkitkan oleh pembangkit, tinggal kita ubah dalam bentuk listrik, kemudian kita kirim listrik
tersebut ke rumah-rumah. Ketika energi listrik tersebut tiba di rumah, kita bisa mengubahnya
menjadi energi bentuk lain sesuai kebutuhan kita, misalnya, menjadi energi cahaya (lampu), energi
panas (kompor listrik, pemanas ruangan, pendingin ruangan, kulkas, dsb), menjadi energi kinetik
(kipas angin, alat cukur rambut, dsb).

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 5


Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Arus listrik dibagi menjadi 2, yang pertama ada listrik arus searah (DC – dirrect
current) yang mana arus listriknya bergerak searah dari kutub positif ke negatif.
Kalo arusnya bergerak dari kutub positif ke negatif, maka elektronnya bergerak
dari kutub negatif ke positif. Listrik DC biasanya dihasilkan oleh baterai.
Lalu yang kedua ada listrik arus bolak balik (AC – alternating current) yang mana
arah arusnya nggak bergerak dari kutub positif ke negatif, tapi arusnya bolak balik.
Arus listrik AC ini dihasilkan oleh generator AC.

DC AC

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 6


Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Jadi pada arus bolak-balik,
kadang-kadang tegangannya
bisa nol juga? Kalau gitu, lampu
yang dilalui arus AC itu harusnya
nyala-redup-nyala-redup gitu
dong? Kok kalau lihat lampu di
rumah nggak gitu, tapi nyala aja
terus?

Pada grafik di atas bahwa pada t=0 tegangannya nol, kemudian pada t = 0,005 detik
tegangannya +220 volt, pada t = 0,01 detik tegangannya nol lagi, dan pada t = 0,015 detik
tegangannya -220 volt, dan seterusnya. Ini adalah contoh listrik AC dengan frekuensi 50 Hz
(berarti periode = T = 1/50 detik = 0,02 detik). Tegangan yang kadang postif dan kadang
negatif ini membuat arusnya terkadang bergerak searah jarum jam, terkadang sebaliknya.
Pada listrik DC, arusnya searah dan biasanya nilainya tidak berubah-ubah (bisa dibilang
frekuensinya nol). Sementara pada listrik AC, arusnya bolak-balik, kecepatan bolak-
baliknya itu bergantung pada frekuensinya.
PLANT TOPB PARING LAHUNG || 7
Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)

Arus Listrik AC menghasilkan beban induktif.

Ketika induktor dialiri arus DC, yang mana nilai i tetap, maka medan magnetnya
juga tetap atau tidak berubah-ubah. Sehingga tidak ada arus induksi yang
muncul. Sementara ketika induktor dialiri arus AC, yang mana nilai i nya berubah-
ubah, maka medan magnet di dalam induktor tersebut berubah-ubah. Perubahan
medan magnet pada induktor tersebut yang akhirnya memunculkan i atau arus
induksi yang melawan arus sebelumnya. Itulah sebabnya induktor memiliki
reaktansi induktif ketika dialiri arus AC.
PLANT TOPB PARING LAHUNG || 8
Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Kalau kita mau mentransmisikan listrik secara efisien, di mana tidak ada daya yang
hilang selama proses transmisi, maka kita harus menggunakan arus listrik yang
sekecil mungkin. Kenapa? Karena dengan arus listrik yang kecil, maka
elektron yang berpindah juga sedikit (ingat, arus itu adalah perubahan muatan per
satuan waktu). Kalau elektron yang perpindah sedikit, total energi yang hilang dari
elektron-elektron tersebut akan menjadi lebih kecil. Nah, gimana caranya supaya
arus listrik yang kita transmisikan itu kecil? Kuncinya ada di persamaan berikut ini:

P itu adalah daya listrik, V adalah tegangan, dan I adalah kuat arus. Dalam proses
transmisi energi, daya listrik itu selalu konstan (ingat bahwa daya itu adalah
energi per satuan waktu. Karena energi itu kekal, maka dayanya juga harus kekal
selama tidak berubah menjadi energi bentuk lain). Nah, karena daya itu konstan,
berarti kalau kita ingin nilai I turun, kita tinggal naikkan nilai V.
Oleh karena itu, pada transmisi jarak jauh, biasanya listrik yang digunakan itu
adalah listrik dengan tegangan yang sangat tinggi seperti gambar di bawah.
PLANT TOPB PARING LAHUNG || 9
Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Pada listrik AC, teknik untuk menaik-turunkan tegangan itu mudah sekali, tinggal
pakai alat yang namanya transformator.

Transformator hanya bisa bekerja kalau


diberikan listrik AC. Prinsip kerja Trafo:
•Arus bolak-balik mengaliri kabel primer
(warna merah pada gambar)
•Arus bolak-balik tersebut menimbulkan
flux magnet bolak-balik pada Inti travo
(warna hijau pada gambar)
•Flux magnet yang bolak-balik ini
menimbulkan arus bolak-balik pada kabel
sekunder (warna biru pada gambar) –
inget ya, yang bisa menimbulkan arus itu
hanyalah perubahan flux magnet. Kalau
flux magnetnya tetap, maka tidak akan
muncul arus. Itulah sebabnya travo ini
tidak bisa bekerja pada listrik DC.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 10


Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Ketika listrik baru saja ditemukan (untuk transmisi energi), ada dua perusahaan yang
menjadi pemain utama dalam bisnis ini. Perusahaan yang pertama adalah Edison Electric
Light Company (sekarang menjadi General Electric), perusahaan milik Thomas Alva Edison
(pernah dengar namanya? Dia biasa dikenal sebagai penemu lampu). Perusahaan yang
satu lagi adalah Westinghouse Electric Company, perusahaan milik George Westinghouse
yang saat itu dibantu oleh Nikola Tesla. Edison Electric Light Company saat itu mengusung
listrik DC, sedangkan Wistinghouse Electric Company mengusung listrik AC. Persaingan
bisnis antara keduanya terjadi sangat sengit sehingga ahli sejarah menyebut ini sebagai
“The War of Currents”.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 11


Beban Listrik

Macam Beban / Load


Jaringan pada listrik AC memiliki tiga jenis beban listrik yang harus ditopang oleh
pembangkit listrik. Ketiga beban tersebut yaitu
1. Beban resistif,
2. Beban induktif,
3. Beban kapasitif.
Induktif

Resistif

Kapasitif
PLANT TOPB PARING LAHUNG || 12
Beban Listrik

Beban Resistif
Beban resistif adalah beban listrik pada rangkaian listrik AC, yang diakibatkan oleh
peralatan listrik dengan sifat resistif murni, sehingga beban tersebut tidak mengakibatkan
pergeseran fasa arus maupun tegangan listrik jaringan.
Beban resistif dihasilkan oleh alat-alat listrik yang bersifat murni tahanan (resistor) seperti
pada elemen pemanas dan lampu pijar.
Resistor bersifat menghalangi aliran elektron yang melewatinya (dengan jalan
menurunkan tegangan listrik yang mengalir), sehingga mengakibatkan terkonversinya
energi listrik menjadi panas. Dengan sifat demikian, resistor tidak akan merubah sifat-sifat
listrik AC yang mengalirinya.

Grafik disamping menunjukkan Nilai


Daya, Tegangan dan Arus berada pada
fase yang sama dan berbarengan.
Resistif

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 13


Beban Listrik

Beban Induktif
Beban induktif diciptakan oleh lilitan kawat (kumparan) yang terdapat di berbagai
alat-alat listrik seperti motor, trafo, dan relay. Kumparan dibutuhkan oleh alat-alat
listrik tersebut untuk menciptakan medan magnet sebagai komponen kerjanya.
Pembangkitan medan magnet pada kumparan inilah yang menjadi beban induktif
pada rangkaian arus listrik AC.
Kumparan memiliki sifat untuk menghalangi
terjadinya perubahan nilai arus listrik. Seperti
yang kita ketahui bersama bahwa listrik AC
memiliki nilai arus yang naik turun
membentuk gelombang sinusoidal.
Induktif Perubahan arus listrik yang naik turun inilah
yang dihalangi oleh komponen kumparan di
dalam sebuah rangkaian listrik AC.
Terhalangnya perubahan arus listrik ini
mengakibatkan arus listrik menjadi tertinggal
beberapa derajat oleh tegangan listrik pada
grafik sinusoidal arus dan tegangan listrik AC.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 14


Beban Listrik

Beban Kapasitif
Beban kapasitif merupakan kebalikan dari beban induktif. Jika beban induktif
menghalangi terjadinya perubahan nilai arus listrik AC, maka beban kapasitif
bersifat menghalangi terjadinya perubahan nilai tegangan listrik. Sifat ini
menunjukkan bahwa kapasitor bersifat seakan-akan menyimpan tegangan listrik
sesaat.
Gambar di samping adalah gelombang
sinusoidal tegangan dan arus listrik AC
pada beban kapasitor murni. Nampak jika
kita plot daya listrik yang dibutuhkan
Kapasitif untuk menanggung beban kapasitor juga
berbentuk sinusoidal. Daya listrik bernilai
positif (daya diserap kapasitor) pada
setengah pertama gelombang sinusoidal
daya, serta negatif (daya dikeluarkan
kapasitor) pada setengah gelombang
kedua.
PLANT TOPB PARING LAHUNG || 15
Beban Listrik

Daya / Power
Daya (Power) adalah sejumlah energi listrik yang dikeluarkan untuk melakukan suatu kerja
atau usaha. Misalkan pada lampu 6 Watt dimana mengeluarkan daya 6 watt untuk meng-
konversikannya dari energi listrik ke energi cahaya. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam
satuan watt atau Horsepower (HP) dimana 1 Hp ini setara dengan 746 Watt. Pada listrik
searah (DC) daya listrik ini dirumuskan dengan rumus P = V x I. Dimana P adalah daya , V
adalah tegangan dan I adalah arus.

Daya listrik dibagi menjadi tiga yaitu :


1. Daya nyata / daya aktif dengan satuan W
(WATT) . (P=V.I)
2. Daya semu dengan satuan VA (Volt
Ampere) (S=V.I.Cos Phi)
3. Daya reaktif VAR (Volt Ampere Reaktif)
(Q=V.I.Sin Phi)

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 16


Beban Listrik

Macam Daya / Power


1. Daya Nyata /Daya Aktif (P) adalah suatu daya yang sesungguhnya terpakai untuk
melakukan kerja terhadap beban atau merupakan daya yang sesungguhnya
dibutuhkan beban. Daya ini digunakan untuk mengubah suatu energi listrik menjadi
bentuk energi lain.Satuan dari daya aktif adalah Watt dan daya aktif ini bisa terjadi
pada beban induktif maupun beban resistif.
2. Daya Reaktif (Q) adalah sebuah daya yang terserap untuk pembentukan medan
magnet. Daya ini ditimbulkan oleh beban induktif seperti transformator, motor, dan
lain lain. Beban induktif disebabkan oleh lilitan kawat atau kumparan yang digunakan
untuk membangkitkan medan magnet.
3. Daya Semu (S) adalah Suatu daya Total yang dikeluarkan oleh sumber AC ataupun
Daya Total yang dikonsumsi oleh beban. Daya semu ini merupakan penjumlahan
vektor antara Daya Nyata dan Daya Reaktif.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 17


Beban Listrik

Faktor Daya / Power Factor / PF / Cos Phi /Cos φ


Faktor daya atau power factor (Cos φ) merupakan suatu nilai yang disebabkan oleh
adanya kerugian daya. Dalam perhitungan matematis Cos φ ini merupakan
perbandingan dari daya aktif (daya yang sebenarnya terpakai) dengan daya semu
(total keseluruhan daya). Nilai faktor daya akan selalu di bawah 1. Ini menunjukkan
bahwa besar daya aktif selalu lebih kecil dibandingkan daya semu. Nilai tersebut
juga menunjukkan seberapa efektif penggunaan listrik. Semakin mendekati angka
1, dapat dikatakan efisien, begitu pun sebaliknya.

 
φ  
 .
P= Daya Nyata
S= Daya Semu
V= Tegangan
I= Arus

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 18


Beban Listrik

Perbaikan Faktor Daya


Perbaikan Faktor daya dilakukan untuk membuat konsumsi
listrik menjadi lebih efisien. Dasarnya ketika Cos φ naik
mendekati 1, Daya Nyata (yang dipakai) akan mendekati sama
dengan Daya Semu (Yang dikeluarkan sumber). Umumnya Cos
φ turun dikarenakan adanya beban induktif pada motor/lilitan,
sehingga cara untuk menaikan Cos φ adalah dengan
menambahkan Capasitor sebagai beban Capasitif.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 19


Beban Listrik

Kapasitor Bank
Kapasitor Bank merupakan 1 atau lebih kapasitor yang digunakan untuk menjaga
Faktor daya tetap dalam batas optimalnya karena Daya Reaktif (Qc) dapat
berubah sesuai dengan bebannya. Pada Kapasitor Bank terdapat Controller yang
menentukan berapa Kapasitor yang akan diconnect.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 20


Listrik 3 Fasa

Listrik 3 Fasa
Untuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik, sistem 1 phase
dikembangkan menjadi 3 phase. Sistem ini menggunakan 3 gelombang sinusoidal
yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing 120 derajat.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 21


Listrik 3 Fasa

Listrik 3 Fasa
Tegangan tiga fasa sering digambarkan dengan tiga buah garis dengan satu ujung
saling bertemu, sehingga setiap garis membentuk sudut 120 derajat. Sudut itulah
yang disebut sudut perbedaan fasa antara satu fasa dengan fasa lainnya sebesar
120 derajat. Seperti diperlihatkan pada gambar berikut:

Inilah sebabnya mengapa 1 Fasa 220 Volt


dan 3 Fasa 380 Volt. Perbedaan Sudut
Vektor antar fasa menyebabkan
penjumlahan Fasa tidak Linier.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 22


Listrik 3 Fasa

KONEKSI Y DAN DELTA


• Ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 penghantar tadi :
• Hubungan bintang (Y atau star). Dirangkai dengan cara menghubungkan ujung lilitan U2,
V2, W2 menjadi satu.
• Hubungan Delta (Segitiga). Dirangkai dengan cara menghubungkan lilitan satu dengan
lainnya sehingga membentuk pola Delta atau segitiga

Pada System Distribusi PLN 20.000 Volt digunakan Rangkaian Delta, sementara
pada sisi Outgoing digunakan rangkaian Star agar mendapatkan Kutub Netral.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 23


Listrik 3 Fasa

PEMANFAATAN LISTRIK 3 FASA


Dengan mengelompokkan beban listrik, maka Listrik 3 Fasa yang tersedia dapat
dimanfaatkan secara Optimal. Pada Tiap Fasa R, S dan T dapat dibagi masing-
masing dengan beban 1 Fasa secara merata agar beban seimbang. Untuk Beban 3
Fasa seperti Motor Listrik 3 Fasa, dapat langsung diberikan 3 Fasa.

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 24


TERIMA KASIH

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 25


Daftar Pustaka
https://www.zenius.net/blog/listrik-rumah-arus-ac
https://www.amanitekno.com/memahami-sistem-3-phase-dalam-kelistrikan/
https://www.teknisiinstrument.com/2015/03/01/akar-tiga-dari-mana/
https://artikel-teknologi.com/pengertian-beban-resistif-induktif-dan-kapasitif-
pada-jaringan-listrik-ac/

PLANT TOPB PARING LAHUNG || 26

Anda mungkin juga menyukai