Tegangan RMS (Root Mean Square) adalah tegangan yang terukur pada alat ukur.
DC AC
Pada grafik di atas bahwa pada t=0 tegangannya nol, kemudian pada t = 0,005 detik
tegangannya +220 volt, pada t = 0,01 detik tegangannya nol lagi, dan pada t = 0,015 detik
tegangannya -220 volt, dan seterusnya. Ini adalah contoh listrik AC dengan frekuensi 50 Hz
(berarti periode = T = 1/50 detik = 0,02 detik). Tegangan yang kadang postif dan kadang
negatif ini membuat arusnya terkadang bergerak searah jarum jam, terkadang sebaliknya.
Pada listrik DC, arusnya searah dan biasanya nilainya tidak berubah-ubah (bisa dibilang
frekuensinya nol). Sementara pada listrik AC, arusnya bolak-balik, kecepatan bolak-
baliknya itu bergantung pada frekuensinya.
PLANT TOPB PARING LAHUNG || 7
Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Ketika induktor dialiri arus DC, yang mana nilai i tetap, maka medan magnetnya
juga tetap atau tidak berubah-ubah. Sehingga tidak ada arus induksi yang
muncul. Sementara ketika induktor dialiri arus AC, yang mana nilai i nya berubah-
ubah, maka medan magnet di dalam induktor tersebut berubah-ubah. Perubahan
medan magnet pada induktor tersebut yang akhirnya memunculkan i atau arus
induksi yang melawan arus sebelumnya. Itulah sebabnya induktor memiliki
reaktansi induktif ketika dialiri arus AC.
PLANT TOPB PARING LAHUNG || 8
Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Kalau kita mau mentransmisikan listrik secara efisien, di mana tidak ada daya yang
hilang selama proses transmisi, maka kita harus menggunakan arus listrik yang
sekecil mungkin. Kenapa? Karena dengan arus listrik yang kecil, maka
elektron yang berpindah juga sedikit (ingat, arus itu adalah perubahan muatan per
satuan waktu). Kalau elektron yang perpindah sedikit, total energi yang hilang dari
elektron-elektron tersebut akan menjadi lebih kecil. Nah, gimana caranya supaya
arus listrik yang kita transmisikan itu kecil? Kuncinya ada di persamaan berikut ini:
P itu adalah daya listrik, V adalah tegangan, dan I adalah kuat arus. Dalam proses
transmisi energi, daya listrik itu selalu konstan (ingat bahwa daya itu adalah
energi per satuan waktu. Karena energi itu kekal, maka dayanya juga harus kekal
selama tidak berubah menjadi energi bentuk lain). Nah, karena daya itu konstan,
berarti kalau kita ingin nilai I turun, kita tinggal naikkan nilai V.
Oleh karena itu, pada transmisi jarak jauh, biasanya listrik yang digunakan itu
adalah listrik dengan tegangan yang sangat tinggi seperti gambar di bawah.
PLANT TOPB PARING LAHUNG || 9
Listrik Bolak-Balik / AC (Alternating Current)
Pada listrik AC, teknik untuk menaik-turunkan tegangan itu mudah sekali, tinggal
pakai alat yang namanya transformator.
Resistif
Kapasitif
PLANT TOPB PARING LAHUNG || 12
Beban Listrik
Beban Resistif
Beban resistif adalah beban listrik pada rangkaian listrik AC, yang diakibatkan oleh
peralatan listrik dengan sifat resistif murni, sehingga beban tersebut tidak mengakibatkan
pergeseran fasa arus maupun tegangan listrik jaringan.
Beban resistif dihasilkan oleh alat-alat listrik yang bersifat murni tahanan (resistor) seperti
pada elemen pemanas dan lampu pijar.
Resistor bersifat menghalangi aliran elektron yang melewatinya (dengan jalan
menurunkan tegangan listrik yang mengalir), sehingga mengakibatkan terkonversinya
energi listrik menjadi panas. Dengan sifat demikian, resistor tidak akan merubah sifat-sifat
listrik AC yang mengalirinya.
Beban Induktif
Beban induktif diciptakan oleh lilitan kawat (kumparan) yang terdapat di berbagai
alat-alat listrik seperti motor, trafo, dan relay. Kumparan dibutuhkan oleh alat-alat
listrik tersebut untuk menciptakan medan magnet sebagai komponen kerjanya.
Pembangkitan medan magnet pada kumparan inilah yang menjadi beban induktif
pada rangkaian arus listrik AC.
Kumparan memiliki sifat untuk menghalangi
terjadinya perubahan nilai arus listrik. Seperti
yang kita ketahui bersama bahwa listrik AC
memiliki nilai arus yang naik turun
membentuk gelombang sinusoidal.
Induktif Perubahan arus listrik yang naik turun inilah
yang dihalangi oleh komponen kumparan di
dalam sebuah rangkaian listrik AC.
Terhalangnya perubahan arus listrik ini
mengakibatkan arus listrik menjadi tertinggal
beberapa derajat oleh tegangan listrik pada
grafik sinusoidal arus dan tegangan listrik AC.
Beban Kapasitif
Beban kapasitif merupakan kebalikan dari beban induktif. Jika beban induktif
menghalangi terjadinya perubahan nilai arus listrik AC, maka beban kapasitif
bersifat menghalangi terjadinya perubahan nilai tegangan listrik. Sifat ini
menunjukkan bahwa kapasitor bersifat seakan-akan menyimpan tegangan listrik
sesaat.
Gambar di samping adalah gelombang
sinusoidal tegangan dan arus listrik AC
pada beban kapasitor murni. Nampak jika
kita plot daya listrik yang dibutuhkan
Kapasitif untuk menanggung beban kapasitor juga
berbentuk sinusoidal. Daya listrik bernilai
positif (daya diserap kapasitor) pada
setengah pertama gelombang sinusoidal
daya, serta negatif (daya dikeluarkan
kapasitor) pada setengah gelombang
kedua.
PLANT TOPB PARING LAHUNG || 15
Beban Listrik
Daya / Power
Daya (Power) adalah sejumlah energi listrik yang dikeluarkan untuk melakukan suatu kerja
atau usaha. Misalkan pada lampu 6 Watt dimana mengeluarkan daya 6 watt untuk meng-
konversikannya dari energi listrik ke energi cahaya. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam
satuan watt atau Horsepower (HP) dimana 1 Hp ini setara dengan 746 Watt. Pada listrik
searah (DC) daya listrik ini dirumuskan dengan rumus P = V x I. Dimana P adalah daya , V
adalah tegangan dan I adalah arus.
φ
.
P= Daya Nyata
S= Daya Semu
V= Tegangan
I= Arus
Kapasitor Bank
Kapasitor Bank merupakan 1 atau lebih kapasitor yang digunakan untuk menjaga
Faktor daya tetap dalam batas optimalnya karena Daya Reaktif (Qc) dapat
berubah sesuai dengan bebannya. Pada Kapasitor Bank terdapat Controller yang
menentukan berapa Kapasitor yang akan diconnect.
Listrik 3 Fasa
Untuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik, sistem 1 phase
dikembangkan menjadi 3 phase. Sistem ini menggunakan 3 gelombang sinusoidal
yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing 120 derajat.
Listrik 3 Fasa
Tegangan tiga fasa sering digambarkan dengan tiga buah garis dengan satu ujung
saling bertemu, sehingga setiap garis membentuk sudut 120 derajat. Sudut itulah
yang disebut sudut perbedaan fasa antara satu fasa dengan fasa lainnya sebesar
120 derajat. Seperti diperlihatkan pada gambar berikut:
Pada System Distribusi PLN 20.000 Volt digunakan Rangkaian Delta, sementara
pada sisi Outgoing digunakan rangkaian Star agar mendapatkan Kutub Netral.