Anda di halaman 1dari 44

Beban Listrik

Simon Patabang, ST., MT.

Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Atma Jaya
Makassar
Pendahuluan

• Beban listrik adalah besarnya kebutuhan daya listrik yang


harus disuplay oleh pembangkit tenaga listrik.
• Kalau di rumah terpasang daya sebesar 900 watt,
artinya besarnya kebutuhan daya listrik maksimum dalam
rumah adalah sebesar 900 watt.
• Kelebihan dari kapasitas itu, maka akan terjadi
pemadaman atau pemutusan oleh alat pembatas daya
yang dipasang oleh petugas PLN.
• Dalam aplikasi sehari-hari dapat digambarkan bahwa
beban listrik adalah peralatan yang mengunakan
daya listrik agar bisa berfungsi.

• Contoh beban listrik dalam rumah tangga


diantaranya televisi, lampu penerangan, setrika,
mesin cuci, lemari es dan lain-lain

• Pada lampu pijar, tenaga listrik diubah menjadi


bentuk tenaga cahaya dan panas.
• Jika sebuah lampu menyala dalam waktu satu jam,
maka selama 1 jam lampu menggunakan sejumlah daya
listrik.

• Bila lampu menyala selama dua jam, maka lampu itu


menggunakan tenaga listrik sebanyak dua kali lipat dari
yang satu jam.

• Kesimpulan :
“Jumlah daya atau tenaga yang digunakan, berbanding
lurus dengan waktu menyala lampu”.
• Bila meninjau jumlah daya yang digunakan dalam satu
detik (satuan waktu), maka akan diperoleh besarnya
penggunaan daya listrik dalam 1 detik.
• Besaran daya aktif P dengan satuan watt (W).
• Dalam rangkaian listrik, daya berbanding lurus dengan
tegangan dan arus. Pernyataan ini dapat ditulis dalam
bentuk persamaan sebagai berikut :
• Pada sebuah bola lampu akan dijumpai petunjuk
tegangan dan pemakaian daya. Tegangan yang tercantum
adalah tegangan yang diperkenankan dalam jumlah
maksimum pada bola lampu tersebut.
• Pemakaian daya (watt) yang tertera adalah pemakaian
daya dari bola lampu tersebut bila dihubungkan
pada tegangan maksimum yang diizinkan.
• Sebagai contoh : sebuah lampu tegangan maksimumnya
110 volt dengan daya 60 watt (110 V/60 W) atau
tegangan maksimum 220 volt dengan daya 40 watt (220
V/40 W), atau sekarang banyak yang bertuliskan
tegangan antara 220 V sampai dengan 240 Volt dengan
daya 75 watt (220V-240V/75 W), dan lain-lain
Jenis Beban Listrik AC

• Jaringan listrik AC memiliki tiga jenis beban listrik yang


harus dilayani oleh pembangkit listrik.

• Ketiga beban tersebut yaitu :


1. Bbeban resistif
2. Beban induktif
3. Beban kapasitif.
Beban Resistif
• Beban resistif dihasilkan oleh alat-alat listrik yang bersifat
tahanan murni (resistor) seperti pada elemen pemanas
dan lampu pijar.
• Beban resistif ini memiliki sifat yang “pasif”, dimana ia
tidak mampu memproduksi energi listrik, dan justru
menjadi konsumen energi listrik.
• Resistor bersifat menghalangi aliran elektron yang
melewatinya sehingga mengakibatkan terkonversinya
energi listrik menjadi panas.
• Dengan sifat demikian, maka resistor tidak akan merubah
sifat-sifat listrik AC yang mengalirinya.
Beban resistor (R) yang terhubung dengan sumber
tegangan bolak-balik, maka besarnya tegangan beban R
adalah:

V = Vm . sin ωt

Besarnya arus listrik yang mengalir pada beban R adalah :


dimana Im = Vm/R, Im (arus maksimum), maka :

Gambar gelombang tegangan dan arus bolak-balik


pada beban R digambarkan sebagai berikut :
• Karena gelombang tegangan dan arus listrik berada
pada fase yang sama maka nilai dari daya listrik akan
selalu positif. Oleh karena itu beban resistif murni
akan selalu menggunakan 100% daya nyata.
Beban Induktif

• Beban induktif disebabkan oleh adanya lilitan kawat


(kumparan) yang terdapat di berbagai alat-alat listrik
seperti motor, trafo, dan relay.
• Kumparan dibutuhkan oleh alat-alat listrik tersebut
untuk membangkitkan medan magnet agar dapat
bekerja dengan baik.
Sumber tegangan bolak-balik Vt mensuplai arus ke beban
induktor L maka akan timbul tegangan pada beban sebesar
VL. Besarnya Vrms sama dengan VL atau Vrms = VL.

dimana Vm = Im X L

X L = ω.L = 2πf .L dan


Contoh Medan Magnet pada Motor Listrik Induksi

Motor induksi bekerja dengan mengandalkan medan


magnet yang dibangkitkan pada sisi stator untuk
menginduksi rotor, sehingga pada rotor timbul medan
magnet lawan yang akan mengikuti medan magnet
berputar pada sisi stator
• Daya untuk membangkitkan medan magnet putar pada
stator motor induksi tersebut, tentu membutuhkan energi
listrik khusus.

• Beban induktif pada motor induksi inilah yang ditanggung


oleh daya reaktif (Q Var) dari sumber listrik AC.

• Daya listrik yang dibutuhkan motor induksi untuk memutar


beban yang terkopling pada porosnya, disebut dengan
daya nyata (P Watt).
• Jumlah resultan daya reaktif dan daya nyata disebut
sebagai daya semu (S VA).
• Kumparan memiliki sifat untuk menghalangi terjadinya
perubahan nilai arus listrik setiap saat (di/dt).

• Perubahan arus listrik yang naik turun berupa gelombang


sinusoidal yang dihalangi oleh komponen kumparan di
dalam sebuah rangkaian listrik AC.

• Terhalangnya perubahan arus listrik ini mengakibatkan


arus listrik menjadi tertinggal beberapa derajat oleh
tegangan listrik
Pada beban induktor L, arus tertinggal terhadap
tegangan sebesar 90˚. Keadaan ini disebut lagging.

maka persamaan tegangan sesaatnya :

Jika persamaan tegangan sesaatnya adalah :

maka persamaan arus sesaat adalah :


Gelombang Listrik AC dengan Beban Induktif Murni
• Karena pergeseran gelombang arus listrik di atas,
maka nilai daya listrik menjadi bergelombang
sinusoidal.
• Pada seperempat gelombang pertama daya
diserap oleh beban induktif, namun pada
seperempat gelombang kedua daya dikembalikan
lagi ke sumber listrik AC.
• Hal ini menunjukkan bahwa beban induktif murni
tidak meng-“konsumsi” daya nyata sedikitpun,
beban induktif murni hanya memakai daya reaktif
saja.
Beban Kapasitif

• Beban kapasitif merupakan kebalikan dari beban


induktif.
• Jika beban induktif menghalangi terjadinya
perubahan nilai arus listrik AC, maka beban kapasitif
bersifat menghalangi terjadinya perubahan nilai
tegangan listrik.
• Sifat ini menunjukkan bahwa kapasitor bersifat
seakan-akan menyimpan tegangan listrik sesaat.
Besarnya tegangan dengan beban kapasitansi C adalah :

Maka : Vm = Im. Xc
1 1
XC = =
ω.C 2πf .C
• Gambar di atas merupakan ilustrasi rangkaian listrik
AC dengan beban kapasitor murni.

• Karena kapasitor mendapatkan supply tegangan AC


naik dan turun, maka kapasitor akan menyimpan dan
melepaskan tegangan listrik sesuai dengan
perubahan tegangan masuknya.
• Fenomena inilah yang mengakibatkan gelombang
arus AC akan mendahului (leading) tegangannya
sejauh 90°.
Pada beban kapasitor, arus mendahului tegangan
sebesar 90˚. Keadaan ini disebut arus leading.
Jika persamaan arus sesaat adalah :

maka persamaan tegangan sesaatnya :

Jika persamaan tegangan sesaatnya adalah :

maka persamaan arus sesaat adalah :


Gelombang Listrik AC dengan Beban Kapasitif Murni
• Nampak jika kita plot daya listrik yang dibutuhkan
untuk menanggung beban kapasitor juga berbentuk
sinusoidal.

• Daya listrik bernilai positif (daya diserap kapasitor)


pada setengah pertama gelombang sinusoidal daya,
serta negatif (daya dikeluarkan kapasitor) pada
setengah gelombang kedua.
Menghitung Beban Daya Listrik
• Setiap rumah yang sudah dialiri listrik pasti dilengkapi
dengan Meter Listrik dan MCB (Miniature Circuit Breaker)
yang dipasang oleh PLN.
• Fungsi Meter Listrik adalah mengukur seberapa besar
Arus Listrik yang digunakan agar dapat menghitung
tagihan listrik.
• MCB adalah alat yang berfungsi untuk membatasi arus
listrik yang digunakan dan juga sebagai pengaman dalam
Instalasi Listrik. Sebagai pengaman, MCB akan secara
otomatis akan memutuskan arus listrik jika terjadi
hubungan singkat (Short Circuit) dan juga memutuskan
aliran listrik jika penggunaan daya listrik melebihi batas
yang telah ditentukan.
• PLN akan memasangkan Kapasitas MCB sesuai dengan
batas Daya Listrik yang diminta oleh pelanggan.
• Contohnya 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A dan lain
sebagainya.
• Contoh
Jika MCB tertulis 10A, berapakah batas Daya Listrik yang
diizinkan
?
Pada Umumnya, Tegangan Listrik yang dihasilkan oleh
PLN Indonesia adalah 220V
Watt =220Vx10A
Watt = 2200 Watt atau 2200VA
• Berapakah kebutuhan daya listrik yang diperlukan
untuk sebuah rumah?
Misalnya : membangun rumah baru dan akan ingin
melakukan pemasangan baru listrik PLN. Berapakah
Daya Listrik yang diperlukan ?

• Pertama, tuliskan peralatan listrik yang diperlukan


dan daya listrik yang dikonsumsinya.
• Biasanya pada peralatan listrik yang bersangkutan
sudah tertera Konsumsi Daya Listrik yang
diperlukan.
• Terdapat 2 jenis penulisan pada Label peralatan
listrik, diantaranya adalah mencantumkan Watt
atau Ampere.
Contoh Peralatan Listrik yang diperlukan :

2 unit AC (Air Conditioner) 1 PK = @746Watt x 2 Unit = 1.640 Watt


2 unit TV LED 32” = @55Watt x 2 Unit = 110 Watt
1 unit Kulkas = @128Watt = 128 Watt
1 unit Mesin Cuci = @300Watt = 300 Watt
1 unit Rice Cooker = @400Watt = 400 Watt
1 unit Kipas Angin = @60Watt = 60 Watt
12 buah Lampu Penerang = @18Watt x 12 biji = 216
WattTotal = 2.854 Watt

• Total daya dari peralatan listrik adalah 2.854Watt.

• Jadi Daya Listrik Listrik yang diperlukan adalah sekitar 2.854


Watt atau 2.854VA, Jika dikonversikan menjadi arus listrik adalah sebagai
berikut
• Arus = Watt / Volt
Arus = 2854 Watt / 220 Volt
Arus = 12,97 Ampere

• Umumnya PLN hanya menyediakan beberapa pilihan


standar Daya Listrik yaitu 220VA (1A), 450VA (2A), 900VA
(4A), 1300VA (6A), 2200VA (10A), 3500VA (16A), 4400VA
(20A), 5500VA (25A) dan seterusnya.
• Jadi Pengajuan permintaan Daya Listrik yang dianjurkan
ke PLN adalah 3500VA atau 16A.
• Hal yang perlu diperhatikan adalah makin tinggi Daya
Listrik yang dipasangkan, makin tinggi pula biaya beban
yang dikenakan. Oleh karena itu, kita perlu memilih
pemasangan daya listrik yang sesuai dengan kebutuhan
saja.

• Pemasangan Daya Listrik yang rendah atau tidak cukup


akan mengalami kekurangan arus listrik dan akibatnya
adalah sering turunnya MCB, hal ini dapat merusak
peralatan listrik rumah kita.

• Sedangkan pemasangan Daya listrik yang terlalu tinggi


akan mengakibatkan semakin tingginya tagihan listrik
yang sebenarnya adalah merupakan suatu pemborosan
biaya.
Biaya Pemakaian Listrik Bulanan
• Rekening listrik merupakan biaya yang wajib dibayar
pelanggan PLN setiap bulannya. Besaran biaya listrik yang
dikenakan sangat tergantung dari jumlah pemakaian. Untuk
dapat lebih hemat dalam pengeluaran listrik, ada baiknya
untuk mengetahui cara menghitung KWh dan biaya listrik
rumah bulanan.
• Golongan tarif yang dikenakan penyesuaian tarif ini adalah
pelanggan untuk daya 1300 VA ke atas, sedangkan daya 450
VA dan 900 VA tidak mengalami kenaikan.
• Untuk tarif 1.300 VA hingga 2.200 kVA pada pelanggan
Pascabayar dikenakan biaya pemakaian minimum atau
Rekening Minimum (RM). Jadi, ada minimal energi (kWh)
yang harus dipakai dan jika tidak sampai maka perhitungan
energi yang terpakai adalah energi minumum (kWh
minimum).
• Untuk cara menghitung pemakaian daya listrik yaitu
nilai total tagihan yang belum ditambahkan dengan
nilai pajak dibagi dengan total dari daya yang
digunakan. untuk pelanggan daya kurang dari 900 VA,
perhitungannya menggunakan perhitungannya yaitu
dengan harga per kwh yang dipisahkan dengan biaya
berlangganan dan administrasi.
• Sedangkan bagi pelanggan daya lebih dari 1300 VA,
biaya untuk tarif dasar listriknya didasarkan pada
jumlah pemakaian daya untuk setiap unit kwh. Biaya
berlangganan dan administrasi sudah termasuk di
dalamnya. Sementara untuk prabayar, cara menghitung
meterannya juga tidak diberlakukan pengecualian.
Semua pelanggan tarifnya didasarkan pada nilai rupiah
untuk setiap kwh.
Contoh cara menghitung biaya tagihan listrik bulanan 2015 :

• Sebagai contoh, pada sebuah STAND METER tertulis:


01199800 - 01226500.
• Pertama-tama, hitung jumlah KWh yang terpakai yakni
Stand meter awal - Stand meter akhir (2 angka nol
dibelakang stand meter dihilangkan).
Jumlah KWh Terpakai= W= 012265-011998 = 267 KWh

• Untuk menghitung tagihan, kita gunakan rumus:


Tagihan= (W x TDL) + (W x TDl x PPj)
TDL untuk 1.300 VA s/d 2.200 KVA adalah Rp 1.496,05,
dan PPj 7%.
Keterangan:

TDL : Tarif Dasar Listrik


W : Energi listrik yang terpakai atau jumlah KWh yang
terpakai
PPj : Pajak Penerangan Jalan dimana antara
kabupaten/kota yang satu dan yang lain berbeda
Maka:
Tagihan = (267 x 1.496,05) + (267 x 1.496,05 x 7%)
Tagihan = 399.445,35 + 399.445,35 x 7%
Tagihan= 399.445,35 +27.961,1745
Tagihan = Rp 427.406,53
Dibulatkan Rp 427.407,-

• Tagihan di atas belum termasuk biaya administrasi yang


besarnya bervariasi, yakni 1.800, 1.900, 2.200, dan 2.500.
Contoh Kasus
1. Sebuah Televisi LCD memerlukan Tegangan 220V dan Arus Listrik
sebesar 1,2A untuk mengaktifkannya. Berapakah Daya Listrik yang
dikonsumsinya ?

Penyelesaiannya

Diketahui :
V = 220V
I = 1,2A
P=?
Jawaban :
P=VxI
P = 220V x 1,2A
P = 264 Watt
Jadi Televisi LCD tersebut akan mengkonsumsi daya listrik sebesar
264 Watt.
2. Seperti yang terlihat pada rangkaian dibawah ini
hitunglah Daya Listrik yang dikonsumsi oleh Lampu Pijar
tersebut. Yang diketahui dalam rangkain dibawah ini
hanya Tegangan dan Hambatan.
Penyelesaiannya
Diketahui :
V = 24V
R = 3Ω
P=?
Jawaban :
P = V2/R
P = 242 / 3
P = 576 / 3
P = 192W

Jadi daya listrik yang dikonsumsi adalah 192W.


3. Lampu pijar tertulis 220 volt dan 100 watt. Dan harga
listrik adalah Rp 1000/kwh. Jika lampu tersebut dinyalakan
selama 10 jam dalam sehari dan selama satu bulan ada 30
hari, hitunglah berapa biaya listrik yang harus dibayarkan?

Penyelesaian :

Daya listrik = 100 watt x 10 jam x 30 hari


= 30 kilo watt-jam

Biaya listrik = 30 kwh x Rp 1000/kwh = Rp 30.000

• Jadi untuk lampu dengan daya 100 watt yang dinyalakan 10


jam satu hari selama satu bulan (30 hari) adalah Rp 30.000
Horsepower (hp) dengan Watt

• Hampir semua peralatan listrik menggunakan


Watt sebagai satuan konsumsi daya listrik.
Tapi ada juga peralatan tertentu yang
menggunakan satuan Horsepower (hp). Dalam
Konversinya, 1 hp = 746 watt.
Makalah I
Pemakaian Daya Beban Listrik

1. Pengertian Daya Listrik


2. Jenis Beban Listrik
3. Perhitungan Daya Lsitrik
Sekian

Anda mungkin juga menyukai