Anda di halaman 1dari 19

Daya Kompleks Dan Segitiga

Daya
Disusun
Oleh

Gasik Prasetyo
D400170003
Tiara Nur Kartiko
D400170083
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
BAB 1
Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam pemakaian
daya listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi penggunaan daya listrik
dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya listrik. Kualitas daya
listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang
mengakibatkan turunnya efisiensi. Jenis-jenis beban yang mempengaruhi kualitas
daya listrik adalah beban-beban induktif, seperti; motor induksi, kumparan, ballast,
lampu TL. Demikian juga beban-beban non linier seperti; konverter dan inverter untuk
drive motor, mesin las, furnace, komputer, ac, tv, lampu TL dan lain-lain. Baban-beban
induktif akan menurunkan faktor daya sehingga dapat menyebabkan denda apabila
faktor daya kurang dari 0.85 lag, sedangkan beban-beban non linier tersebut
menimbulkan harmonisa yang dampaknya akan mempengaruhi kualitas daya,
sehingga menimbulkan kerugian - kerugian
BAB 1
PENDAHULUAN
Kerugian yang disebabkan oleh harmonisa umumnya adalah berupa :

- Panasnya mesin-mesin listrik karena rugi histerisis dan arus eddy meningkat
 
- Turunnya torsi motor yang diakibatkan oleh harmonisa urutan negatif
 
- Kegagalan fungsi relay (kadang-kadang trip sendiri) sehingga mengganggu kontinuitas
produksi
 
- Terjadinya resonansi antara kapasitor bank dan generator/trafo yang dapat
menyebabkan gangguan-gangguan pada sistem.
- Turunnya efisiensi sehingga menyebabkan rugi daya.
 
- Kesalahan pembacaan pada meter-meter listrik konvensional seperti kwh meter (tidak
berbasis thrue RMS)
- Panasnya trafo sehingga menurunkan efiensi maupun bisa menyebabkan terbakarnya trafo.
 
- Panasnya kabel/kawat netral akibat harmonisa urutan nol sehingga mengganggu sistem
instalasi
BAB 1
PENDAHULUAN
Sedangkan gangguan lain adalah gangguan yang disebabkan karena adanya fluktuasi
pemakaian beban, terutama untuk beban-beban yang bersifat on/off seperti crane, furnace,
pompa, welding dll. Gangguan ini dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan antara lain
adalah;

- Kerusakan pada sistem instalasi,


 
- Terganggunya peralatan lain,
 
- Terputusnya suplai daya,
 
- Lepas sinkron,
 
Kerusakan pada prime mover generator, terutama Diesel genset dengan pembebanan
sampai 80%, sehingga pada akhirnya akan memperpendek usia pemakaian, seringnya
maintenance dan akan memakan biaya pemeliharaan yang cukup besar. Untuk mendapatkan
kualitas tenaga listrik yang baik, maka perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan kualitas
daya
BAB 2
PEMBAHASAN
BAB 2
PENGERTIAN DAYA

  Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga
listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau usaha.
Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau Horsepower (HP), Horsepower
merupakan satuan daya listrik dimana 1 HP setara 746 Watt atau lbft/second. Sedangkan Watt
merupakan unit daya listrik dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan
oleh perkalian arus 1

Ampere dan tegangan 1 Volt.


Daya dinyatakan dalam P, Tegangan dinyatakan dalam V dan Arus dinyatakan dalam I,
sehingga besarnya daya dinyatakan :
 
P=VxI
P = Volt x Ampere x Cos φ
P = Watt
BAB 2
DAYA AKTIF

  Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi
sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt. Misalnya energi panas, cahaya, mekanik dan lain
– lain.

P = V. I . Cos φ
P = 3 . VL. IL . Cos φ
 
Daya ini digunakan secara umum oleh konsumen dan dikonversikan dalam bentuk kerja.
DAYA REAKTIF
BAB 2
  Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet.
Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya
yang menimbulkan daya reaktif adalah transformator, motor, lampu pijar dan lain – lain.
Satuan daya reaktif adalah Var.

Q = V.I.Sin φ
Q = 3 . VL. IL. Sin φ

 
DAYA REAKTIF
BAB 2
  Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet.
Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya
yang menimbulkan daya reaktif adalah transformator, motor, lampu pijar dan lain – lain.
Satuan daya reaktif adalah Var.

Q = V.I.Sin φ
Q = 3 . VL. IL. Sin φ

 
SEGITIGA DAYA
BAB 2
  Segitiga daya merupakan segitiga yang menggambarkan hubungan matematika antara
tipe- tipe daya yang berbeda (Apparent Power, Active Power dan Reactive Power)
berdasarkan prinsip trigonometri.

S = √P2 + √Q2
P = S / Cos φ
Q = S / Sin φ

 
FAKTOR DAYA BAB 2
Faktor daya (Cos ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif
(Watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda sudut fasa antara V
dan I yang biasanya dinyatakan dalam cos φ .
Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya Nyata (S)
 
= kW / Kva
= V.I Cos φ / V.I
= Cos φ
 
Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 – 1 dan dapat juga dinyatakan dalam persen.
Faktor daya yang bagus apabila bernilai mendekati satu.
Tan φ = Daya Reaktif (Q) / Daya Aktif (P)
 
= kVAR / kW
BAB 3
Sifat Beban Listrik
Beban Resistif
BAB 3
Beban resistif yang merupakan suatu resistor murni, contoh : lampu pijar, pemanas. Beban ini
hanya menyerap daya aktif dan tidak menyerap daya reaktif sama sekali. Tegangan dan arus se-fasa.
Secara matematis dinyatakan :

R=V/I
 
Beban Induktif
BAB 3
Beban induktif adalah beban yang mengandung kumparan kawat yang dililitkan pada sebuah inti
biasanya inti besi, contoh : motor – motor listrik, induktor dan transformator. Beban ini mempunyai
faktor daya antara 0 – 1 “lagging”. Beban ini menyerap daya aktif (kW) dan daya reaktif (kVAR).
Tegangan mendahului arus sebesar φ°. Secara matematis dinyatakan :

 
Beban Kapasitif
BAB 3
Beban kapasitif adalah beban yang mengandung suatu rangakaian kapasitor. Beban ini
mempunyai faktor daya antara 0 – 1 “leading”. Beban ini menyerap daya aktif (kW) dan mengeluarkan
daya reaktif (kVAR). Arus mendahului tegangan sebesar φ°. Secara matematis dinyatakan :
  XC = 1 / 2πfC
Beban Kapasitif
BAB 3
Beban kapasitif adalah beban yang mengandung suatu rangakaian kapasitor. Beban ini
mempunyai faktor daya antara 0 – 1 “leading”. Beban ini menyerap daya aktif (kW) dan mengeluarkan
daya reaktif (kVAR). Arus mendahului tegangan sebesar φ°. Secara matematis dinyatakan :
  XC = 1 / 2πfC
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai