Anda di halaman 1dari 16

Kuliah II

Distribusi Frekwensi

1 Thursday, September 23, 20


21
Distribusi Frekuensi
Outline Presentasi :
1. Data Mentah
2. Array
3. Distribusi Frekuensi
4. Selang Kelas dan Limit Kelas
5. Batas Kelas
6. Ukuran atau Lebar Kelas
7. Markah Kelas (Class Mark)
8. Aturan Umum Pembentukan Distribusi Frekuensi
9. Histogram dan Poligon Frekuensi
10.Distribusi Frekuensi Relatif
11.Distribusi Frekuensi Kumulatif (Ogive)
12.Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif (Ogive Persentase)
13.Kurva Frekuensi
14.Tipe Kurva Frekuensi

2 Thursday, September 23, 20


Thursday, September 23, 2021 21 2
Definisi
Data Mentah:Data yang dikumpulkan yang belum diatur secara numerik
Contoh: Himpunan berat 100 mahasiswa
Array: Penyusunan data mentah numerik dalam urutan besaran yang menaik
(ascending) atau menurun (descending). Selisih antara bilangan terbesar dengan
terkecil disebut rentang data, misalnya: dari berat 100 mahasiswa, yang terberat
74 kg dan yang ter-ringan 60, maka rentang = 74 – 60 = 14
Distribusi Kelas: Distribusi data ke dalam kelas atau kelompok dan menetapkan
banyaknya individu yang termasuk dalam setiap kelas.
Distribusi Frekuensi: Suatu penyusunan tabulasi data memakai kelas bersama
dengan frekuensi kelas yang berkaitan. Distribusi Frekuensi disebut juga Tabel
Frekwensi.
Tabel 2.1
Berat 100 Mahasiswa Universitas X Contoh: kelas/kelompok I : terdapat
Berat (kg) Jumlah Mahasiswa 5
60 - 62 5 Mahasiswa yang mempunyai berat
63 - 65 18 dari
66 - 68 42 60 sampai 62
69 - 71 27 Susunan distribusi frekuensi seperti
72 - 74 8 contoh sering disebut data
Total 100 terkelompok.
3 Keuntungan Thursday,
: Gambaran data 23, 20
September
21 3
menyeluruh yang lebih jelas
Berat (kg) Jumlah Mahasiswa
60 - 62 5

Selang kelas dan limit kelas: Lambang yang mendefiniskan kelas, misalnya : 60 -62
dalam contoh table 2.1
 60 dan 62 : limit kelas
 < 60: batas bawah kelas (lower class limit)
 > 62 : batas atas kelas (upper class limit)
Selang kelas terbuka : Kelas yang tidak menunjukkan limit kelas atas atau limit kelas
bawah, misalnya : “65 tahun atau lebih”
Batas kelas : selang kelas “60 – 62” mencakup seluruh nilai antara 60 dan 62. Karena
nilai 60 dan 62 itu sendiri masuk dalam kelas tersebut, maka batas kelas adalah
“<60” dan “>62”.
a) Batas kelas kadang-kadang digunakan untuk penyebutan kelas. Sebagai contoh:
“kelas I” tabel 2.1 dapat juga disebut “kelas 60 – 62”.
b) Untuk menghindari ketaksamaan dalam penggunaan penulisan demikian, batas
kelas seharusnya tidak berimpit dengan pengamatan nyata. Contoh: jika terdapat
nilai 62, maka tidak bisa masuk jika kelas yang ada : 60 – 62 dan 62 -64.
Ukuran atau lebar selang kelas: selisih antara batas kelas bawah dan atas. Disebut
juga: lebar kelas (class width), ukuran kelas (class size) atau kekuatan kelas (class
strength).
Contoh:Lebar kelas untuk tabel 2.1 = 60 s.d 62 = 60, 61, 62 = 3 (ingat bukan 62 – 60
= 2  X)
Markah Kelas: titik tengah selang kelas. Diperoleh dari penambahan batas kelas
bawah dan atas dan membaginya dengan dua. Disebut juga titik tengah kelas (class
midpoint)
4
Contoh: Markah kelas “60 – 62”: (60 + 62)/2 = 61, atau dari 60, 61, 62  61 diambil
Thursday, September 23, 20
sebagai
Thursday, markah
September 23, 2021 kelas 21 4
Untuk keperluan analisis matematika lebih lanjut, semua keputusan atas kelas tersebut
diambil dari markah kelas. Jadi semua pengamatan yang termasuk pada suatu selang
kelas diwakili oleh markah kelas, jadi semua berat dalam selang kelas 60 – 62 kg
dianggap sebagai 61 kg.
ATURAN UMUM PEMBENTUKAN DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Tentukan bilangan terbesar dan terkecil dalam data mentah dan cari rentangnya
2. Bagi rentang dalam sejumlah tertentu kelas yang mempunyai ukuran sama. Beberapa
pertimbangan dalam menentukan jumlah kelas:
a. Jumlah berkisar antara 5 s.d. 20 kelas tergantung jumlah data, dapat juga
menggunakan aturan Sturges, jumlah kelas = 1 + 3.322 log (n), n : jumlah data,
b. Titik tengah sebaiknya berupa angka yang mudah diperhitungkan
c. Titik tengah sebaiknya berimpit dengan data pengamatan sebenarnya untuk
mengurangi galat pengelompokan.
d. Batas kelas tidak harus berimpit dengan data sebenarnya
3. Tentukan banyaknya pengamatan yang jatuh ke dalam tiap selang kelas, ini kemudian
disebut frekuensi kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan kertas skor.
Contoh:
Nilai akhir untuk mata kuliah probabilitas dan statistika untuk mahasiswa teknik elektro
FT UMS semester gasal tahun akademik 2008/2009 adalah sebagaimana array berikut:
5 Thursday, September 23, 20
21
68 84 75 82 68 90 62 88 76 93
73 79 88 73 60 93 71 59 85 75
61 65 75 87 74 62 95 78 63 72 Nilai tertinggi : 97

66 78 82 75 94 77 69 74 68 60
96 78 89 61 75 95 60 79 83 71
79 62 67 97 78 85 76 65 71 75
65 80 73 57 88 78 62 76 53 74 Nilai terendah : 53

86 67 73 81 72 63 76 75 85 77

Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah = 97 – 53 = 44


Jumlah kelas (ditentukan) = 10 (dengan aturan sturger, jumlah kelas = 1 + 3.322 log (80) = 7)
Lebar kelas = 44/10 = 4,4 di buat 5
Batas bawah kelas pertama: harus lebih kecil dari data terkecil (53), misalnya dibuat 50
Periksa kembali !!
Batas bawah kelas pertama + (jumlah kelas) x (lebar kelas)  data terbesar
49 + 10 x 5 = 99  97 (data terbesar). OK!
Mengapa 49 bukan 50 ???
Karena 50 sudah termasuk batas bawah kelas, sehingga sudah diperhitungkan.
Semua rancangan sudah betul sehingga bisa diteruskan untuk menyusun distribusi frekuensi
Thursday, September 23 6
, 2021
Tabel 2.2
Nilai Kertas Skor

50 - 54 53

55 - 59 59, 57
60 - 64 60, 60, 60, 61, 61, 62, 62, 62, 62, 63, 63
65 - 69 65, 65, 65, 66, 67, 67, 68, 68, 68, 69
70 - 74 71, 71, 71, 72, 72, 73, 73, 73, 73, 74, 74, 74
75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 76, 76, 76, 76, 77, 77, 78, 78, 78, 78, 78,79,
75 - 79
79, 79

80 - 84 80, 81, 82, 82, 83, 84


85 - 89 85, 85, 85, 86, 87, 88, 88, 88, 89
90 - 94 90, 93, 93, 94
95 - 99 95, 95, 96, 97

Thursday, September 23 7
, 2021
Tabel 2.3
Nilai Frekuensi
50 - 54 1
Distribusi Nilai
55 - 59 2
Frekuensi
60 - 64 11 25
21
65 - 69 10 20

Frekuensi
70 - 74 12 15
12
11 10
75 - 79 21 10 9
6
80 - 84 6 5 4 4
1 2
85 - 89 9 0
Nilai
90 - 94 4
Nilai
95 - 99 4
Total 80 Histogram Frekuensi

Ingat !! Total Frekuensi harus


Sama dengan total data

8 Thursday, September 23, 20


21
Distribusi Nilai

25

21
20
Frekuensi

15
12
11
10 10
9
6
5
4 4
2
1
0
55 - 59

75 - 79

95 - 99
50 - 54

60 - 64

65 - 69

70 - 74

80 - 84

85 - 89

90 - 94
Nilai

Poligon Frekuensi

Thursday, September 23 9
, 2021
Tabel 2.4
Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi Frekuensi Relatif
Frekuensi Nilai frekuensi tiap kelas dibagi total frekuensi
Nilai Frekuensi
relatif (%) (total data) dan dinyatakan dalam persentase (%)
50 - 54 1 1.25 Contoh sebagaimana Tabel 2.4
55 - 59 2 2.50
60 - 64 11 13.75 30
Frekuensi relatif

65 - 69 10 12.50 25

70 - 74 12 15.00 20

Frekuensi (%)
15
75 - 79 21 26.25
10
80 - 84 6 7.50 5

85 - 89 9 11.25 0

60 - 64

70 - 74

75 - 79

85 - 89
50 - 54

55 - 59

65 - 69

80 - 84

90 - 94

95 - 99
Nilai
90 - 94 4 5.00
95 - 99 4 5.00
Total 80 100.00

10 Thursday, September 23, 20


21
Tabel 2.5: Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
Frekuensi Frekuensi Total frekuensi
Nilai Frekuensi
Kumulatif Kumulatif (%) semua nilai yang
lebih kecil dari batas
Kurang dari 54 1 1 1.25
kelas atas suatu
Kurang dari 59 2 3 3.75 kelas disebut distri-
Kurang dari 64 11 14 17.50 busi frekuensi kumu-
latif. Contoh pada
Kurang dari 69 10 24 30.00 Table 2.5 serta
Kurang dari 74 12 36 45.00 dapat digambarkan
sebagai berikut:
Kurang dari 79 21 57 71.25
Kurang dari 84 6 63 78.75
Kurang dari 89 9 72 90.00
Kurang dari 94 4 76 95.00
Kurang dari 99 4 80 100.00
Total 80    

Thursday, September 23 11
, 2021
Poligon Frekuensi Kumulatif (ogive)
120
Frekuensi kumulatif Frekuensi kumulatif (%)
100
Frekuensi kumulatif

80

60

40

20

0
Kurang dari 54

Kurang dari 99
Kurang dari 59

Kurang dari 64

Kurang dari 69

Kurang dari 74

Kurang dari 79

Kurang dari 84

Kurang dari 89

Kurang dari 94
Nilai

Poligon yang menunjukkan distribusi kumulatif disebut Ogive. Jika frekuensi kumulatif
Dinyatakan dalam %, disebut Ogive Persentase.
12 Thursday, September 23, 20
21
Kurva Frekuensi (Ogive dimuluskan)
Data diambil dari sampel suatu populasi besar. Ada banyak data lain yang tidak terekam.
Data sesungguhnya dapat mengisi kelas lebih rapat. Patahan garis lebih lembut dan
mempunyai hampiran kurva. Semakin besar data semakin sempurna kurva yang terbentuk.

Ogive dimuluskan
120

Frekuensi kumulatif Frekuensi kumulatif (%)


100
Frekuensi kumulatif

80

60

40

20

0
Kurang dari 54

Kurang dari 59

Kurang dari 64

Kurang dari 69

Kurang dari 74

Kurang dari 79

Kurang dari 84

Kurang dari 89

Kurang dari 94

Kurang dari 99
Nilai

Thursday, September 23 13
, 2021
Jenis-jenis kurva

Tangkup (lonceng) Miring ke kanan (positif) Miring ke kiri (negatif)


Distribusi normal Data lebih banyak di kanan Data lebih banyak dikiri

14

Bentuk J Bentuk J terbalik Bentuk U


Maksimum di ujung kanan Maksimum di ujung kiri Maksimum di kedua ujung
Thursday, September 23, 20
21
Jenis-jenis kurva (lanjutan)

Modus-dua (bimodal) Modus-ganda (multimodal)


Mempunyai dua maksimum Mempunyai lebih dari dua
maksimum

15 Thursday, September 23, 20


21
Terimakasih, ada pertanyaan?

16 Thursday, September 23, 20


21

Anda mungkin juga menyukai