MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik
Disusun oleh :
Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam pemakaian daya
listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi penggunaan daya listrik dipengaruhi oleh
banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik sangat
dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang mengakibatkan turunnya
efisiensi. Jenis-jenis beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-beban induktif,
seperti; motor induksi, kumparan, ballast, lampu TL. Demikian juga beban-beban non linier seperti;
konverter dan inverter untuk drive motor, mesin las, furnace, komputer, ac, tv, lampu TL dan lain-
lain. Baban-beban induktif akan menurunkan faktor daya sehingga dapat menyebabkan denda
apabila faktor daya kurang dari 0.85 lag, sedangkan beban-beban non linier tersebut menimbulkan
harmonisa yang dampaknya akan mempengaruhi kualitas daya, sehingga menimbulkan
kerugian - kerugian. Kerugian yang disebabkan oleh harmonisa umumnya adalah berupa :
- Panasnya mesin-mesin listrik karena rugi histerisis dan arus eddy meningkat
- Turunnya torsi motor yang diakibatkan oleh harmonisa urutan negatif
- Kegagalan fungsi relay (kadang-kadang trip sendiri) sehingga mengganggu kontinuitas produksi
- Terjadinya resonansi antara kapasitor bank dan generator/trafo yang dapat menyebabkan
gangguan-gangguan pada sistem.
- Turunnya efisiensi sehingga menyebabkan rugi daya.
- Kesalahan pembacaan pada meter-meter listrik konvensional seperti kwh meter (tidak berbasis
thrue RMS)
- Panasnya trafo sehingga menurunkan efiensi maupun bisa menyebabkan terbakarnya trafo.
- Panasnya kabel/kawat netral akibat harmonisa urutan nol sehingga mengganggu sistem instalasi
Sedangkan gangguan lain adalah gangguan yang disebabkan karena adanya fluktuasi
pemakaian beban, terutama untuk beban-beban yang bersifat on/off seperti crane, furnace, pompa,
welding dll. Gangguan ini dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan antara lain adalah;
- Kerusakan pada sistem instalasi,
- Terganggunya peralatan lain,
- Terputusnya suplai daya,
- Lepas sinkron,
Kerusakan pada prime mover generator, terutama Diesel genset dengan pembebanan sampai 80%,
sehingga pada akhirnya akan memperpendek usia pemakaian, seringnya maintenance dan akan
memakan biaya pemeliharaan yang cukup besar. Untuk mendapatkan kualitas tenaga listrik
yang baik, maka perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan kualitas daya.
PEMBAHASAN
S1 φ = V. I φ
S1 φ = V. I *
Sedangkan untuk rangkaian tiga phasa mempunyai 2 bentuk hubungan yaitu :
Hubungan Wye (Y)
Gambar 3 Hubungan bintang
dimana :
VRS = VRT = VST = VL ; Tegangan antar phasa
VRN = VSN =VTN = VP ; Tegangan phasa
IR = IS = IT = IL (IP) ; Arus phasa /Arus saluran
Bila IL adalah arus saluran dan IP adalah arus phasa, maka akan berlaku
hubungan :
IL = I P
VL = 3 VP
Hubungan Delta (∆)
dengan kasus yang sama tetapi diselesaikan dengan Tabel Cos θ Untuk Kompensasi. Data
semula adalah :
Daya nyata 22 MVA, Tegangan 20 kV, 3 Phasa, 50 Hz, Cos θ1 = 0.5 lag, Cos θ2 = 0.95
lag perhitungan :
Dari nilai Cos θ1 = 0.5 lag sebelum dan Cos θ2 = 0.95 lag yang diinginkan maka dilihat dalam Tabel
Cos θ nilainya adalah 1,4.
Kemudian tentukan nilai beban daya aktif :
P = S Cos θ1
P = 22 x 106 x Cos 0,5
P = 11
MVA
setelah nilai beban aktif diketahui maka tinggal dikalikan dengan hasil pengali yang diperoleh dari
Tabel Cos θ, yaitu :
P = 11 MVA x faktor
pengali
P = 11 MVA x
1,4
P = 15,4 MVAR
Dari hasil perhitungan yang berbeda didapat diperoleh hasil yang sama.
2.3.3 Metoda Diagram
Dalam menentukan besarnya kapasitor yang dibutuhkan diperlukan diagram sebelum
kompensasi dan sesudah kompensasi. Ditunjukkan dalam gambar 14, sebelum ada perbaikan power