Oleh
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengetahui cara mengurangi biaya listrik dengan perbaikan
faktor daya.
1.4 Metode
Adapun metode yang dilakukan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan melakukan study literatur
terhadap materi-materi yang terkait dengan permasalahan ini
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagian besar beban dan komponen sistem daya memiliki sifat induktif, beban ini beroperasi normal
sesuai dengan faktor daya lagging. Dalam kasus tersebut, ada aliran tambahan daya reaktif sehingga
kapasitas sistem berkurang, hal ini dapat meningkatkan kerugian sistem dan mengurangi tegangan sistem
(Bastos, 2016). Faktor daya yang rendah membutuhkan penggunaan kapasitor dalam mengakomodasi
jumlah daya reaktif yang disebabkan oleh beban induktif. Banyak industri telah menggunakan kapasitor
bank untuk faktor daya yang lebih baik sehingga tidak ada denda yang diberikan pada utilitas. Di sisi lain,
faktor daya rendah berarti tagihan listrik akan menjadi lebih tinggi untuk konsumsi daya pada konsumen.
Koreksi faktor daya diterapkan untuk menetralkan sebanyak mungkin arus magnetisasi dan untuk
mengurangi kerugian di sistem distribusi. Ini menawarkan banyak manfaat untuk komersial konsumen
listrik, termasuk mengurangi tagihan listrik sebesar menghilangkan biaya pada daya reaktif, dan
mengurangi kerugian membuat KVA tambahan dari suplai yang ada.
Dalam sistem distribusi listrik tenaga AC terdapat beberapa daya yang dapat diamati diantaranya :
1. Daya Listrik
daya listrik terbagi menjadi 3 macam:
A. Daya Aktif (P)
Daya aktif adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi sebenarnya. Satuan daya aktif adalah
Watt. Persamaan untuk mendapatkan nilai daya aktif dalam sistem satu fasa adalah sebagai berikut
: 𝑃 = V.I.Cos 𝜑 (1)
Dimana : P=Daya Aktif (W), V=Tegangan (V), I= Arus (A) dan Cos 𝜑=Faktor Daya
Persamaan untuk mendapatkan nilai daya aktif dalam sistem tiga fasa adalah sebagai berikut:
𝑃 = √3.V.I.Cos 𝜑 (2)
Dimana : P=Daya Aktif (W), v=Tegangan (V), I= Arus (A) dan Cos 𝜑=Faktor Daya
2. Faktor Daya
Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif (watt) dengan daya semu/daya total (VA), atau
nilai cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total (lihat gambar 1). Daya reaktif yang tinggi
akan meningkatkan nilai cosinus sudut dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Nilai
faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu. Faktor daya (PF) seperti yang terlihat pada Gambar
dibawah merupakan perbandingan antara daya nyata P (Watt) dengan daya semu S (VA) dan dapat ditulis
menjadi:
𝑃𝐹 = 𝑃/𝑆 (1)
𝑃𝐹 = 𝐶𝑜𝑠 𝜑 (2)
Sudut 𝐶𝑜𝑠 𝜑 merupakan sudut yang dibentuk antara resultan daya aktif (P) dan daya semu (S),
sedangkan daya reaktif (Q) akan tegak lurus terhadap daya aktif.
Atau
𝑄2 = √𝑆2 2 − 𝑃2 2 (6)
Beban daya aktif dalam sistem dengan faktor daya 𝑐𝑜𝑠 𝜑1 dan 𝑐𝑜𝑠 𝜑2, beserta S1 dan S2 yang dikirim
ke beban maka penghematan daya semu dapat ditulis menjadi:
𝑆 = 𝑆1 – 𝑆2 = 𝑃 𝑐𝑜𝑠 𝜑1 − 𝑃 𝑐𝑜𝑠 𝜑2 1 (7)
3. Beban Induktif
Beban induktif dihasilkan oleh lilitan kawat (kumparan) yang terdapat di berbagai alat-alat listrik
seperti motor, Transformator, dan relay. Kumparan dibutuhkan oleh alat-alat listrik tersebut untuk
menciptakan medan magnet sebagai komponen kerjanya. Pembangkitan medan magnet pada kumparan
inilah yang menjadi beban induktif pada rangkaian arus listrik AC.
4. Beban Kapasitif
Beban kapasitif merupakan kebalikan dari beban induktif. Jika beban induktif menghalangi
terjadinya perubahan nilai arus listrik AC, maka beban kapasitif bersifat menghalangi terjadinya
perubahan nilai tegangan listrik. Sifat ini menunjukkan bahwa kapasitor bersifat seakan-akan menyimpan
tegangan listrik sesaat.
5. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-
elektron selama waktu yang tidak tertentu, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor disemukan dalam
farad. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan
muatan listrik.
Gambar Kapasitor
Perhitungan besarnya nilai kapasitor dapat dilihat pada persamaan berikut :
Q = C.V (7)
Dimana : Q = muatan elektron dalam C (coulombs), C = nilai kapasitansi dalam F (farads) V = besar
tegangan dalam V (volt).
Untuk meningkatkan nilai Cos φ mendekati nilai ideal yaitu 1. Dalam hal ini, dengan melihat
karakteristik beban yang fluktuatif maka target perbaikan faktor daya adalah dari 𝐶𝑜𝑠𝜑 1 (sebelum
perbaikan faktor daya) menjadi 𝐶𝑜𝑠𝜑 2 (setelah perbaikan faktor daya), sehingga kebutuhan daya
reaktifnya akan berubah menjadi :
𝑄𝑎=𝑆.𝑆𝑖𝑛𝜑1 (8)
𝑄b=𝑆.𝑆𝑖𝑛𝜑2 (9)
Besaran kapasitor yang dibutuhkan untuk perbaikan faktor daya adalah :
Qc=Qa-Qb (10)
𝐶 = 𝑄𝑐/2𝜋𝑓𝑉2 (11)
Untuk persentasi daya yang dapat dimaksimalkan setelah dilakukan perbaikan faktor daya adalah sebagai
berikut :
x = 𝑆1 - 𝑆2 (12)
% = 𝑋/𝑆2 𝑥100%
Dimana : X= Selisih daya semu sebelum dan setelah perbaikan faktor daya , S1= Daya semu setelah
perbaikan faktor daya (kVAR), S2= Daya semu sebelum perbaikan faktor daya (kVAR), %= Persentasi
daya yang dapat dimaksimalkan setelah perbaikan faktor daya
6. Kapasitor Bank
Kapasitor Bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara parallel untuk
mendapatkan kapasitas kapasitif yang ditentukan. Besaran yang sering dipakai untuk kapasitor Bank
adalah kVAR (Kilovolt-ampere reactif) meskipun didalamnya terkandung/tercantum besaran kapasitansi
yaitu Farad atau microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif (leading). Sehingga
mempunyai sifat mengurangi/menghilangkan sifat induktif (leaging). Kapasitor Bank berfungsi sebagai
penyeimbang sifat induktif.
Perbaikan faktor daya ini dilakukan dengan cara memasang kapasitor yang dipasang paralel
terhadap beban. Pemasangan kapasitor ini diharapkan bisa menghemat atau mengefesienkan daya yang
digunakan. Jika faktor daya rendah berarti tagihan listrik akan menjadi lebih tinggi untuk konsumsi
daya pada konsumen. Koreksi faktor daya diterapkan untuk menetralkan sebanyak mungkin arus
magnetisasi dan untuk mengurangi kerugian di sistem distribusi. Dengan Penggunaan komponen
induktor bertujuan untuk mengkompensasi daya reaktif ketika beban rumah tangga bersifat kapasitif.
Supaya didapat kompensasi yang lebih presisi dari variasi beban yang ada, maka digunakan susunan
rangkaian kapasitor dan induktor yang bervariasi nilainya. Nilai faktor daya yang berubah-ubah pada
sistem kelistrikan rumah tangga dapat diatasi dengan pengoperasian kompensator daya reaktif yang
bekerja secara otomatis terhadap perubahan nilai faktor daya sistem. Alat perbaikan faktor daya
otomatis (APFD) ini akan bekerja secara terus menerus memperbaiki nilai faktor daya pada sistem
kelistrikan rumah tangga.