Anda di halaman 1dari 27

BAB III

TINJAUAN PUSATAKA

3.1 Daya
Daya merupakan ukuran disipasi energi dalam sebuah alat. Karena tegangan
dan arus dapat berubah sesuai fungsi dari waktu, dapat perkirakan bahwa nilai
sesaat dan nilai rata-rata dapat digunakan untuk menggambarkan disipasi.
Berdasarkan defenisi, daya sesaat adalah perkalian antara tegangan dan arus
sesaat. (Hasanuddin,2018)

p(t) = v(t) x i(t)………………………………...(3.1)


Keterangan :

p(t) = daya listrik dengan satuan Watt (W)


v = tegangan listrik dengan satuan Volt (V)
i = arus listrik dengan satuan Ampere (A)
Terdapat tiga macam daya, yaitu :
a. Daya Aktif (Daya Nyata)
Daya aktif (daya nyata) merupakan daya listrik terpakai yang dapat diubah
menjadi tenaga mekanik, dinyatakan dalam W (Watt). Dalam sirkuit yang
mengandung komponen reaktif, daya nyata P adalah bagian yang lebih kecil
dibandingkan daya tampak S. Daya nyata didefenisikan sebagai hasil
perkalian antara tegangan dan arus serta koefisien faktor dayanya. Besarnya
daya aktif dapat dinyatakan dengan persamaan :
P = V x I cos φ (Watt)………………………..(3.1.a)
Untuk tiga fasa digunakan rumus :
P = √3 V x I Cos φ (Watt)…………………...(3.1.b)
Keterangan :
P = Daya aktif (W)
V = tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
Cos φ = Faktor daya

8
Sedangkan dalam sirkuit yang mengandung resistif murni, daya nyata P
sama dengan daya tampak S, karena koefisien faktor daya (cos φ) adalah 1,
sehingga tidak ada daya yang terdisipasi.
b. Daya Semu ( Apparen Power )
Daya semu merupakan hasil perkalian antara arus efektif dan beda
tegangan efektif, dinyatakan dalam VA (Volt Ampere). Daya semu juga
merupakan gabungan antara daya aktif dan reaktif. Daya semu (apparen
power) adalah daya yang masuk ke rangkaian AC atau dengan kata lain daya
yang sebenarnya diterima dari pemasok sumber tegangan arus AC yang
merupakan resultan daya antara daya aktif dan daya reaktif. Besar daya semu
dapat dinyatakan dengan persamaan :
S = V x I (VA)……………………………….(3.1.c)
Untuk tiga fasa digunakan rumus :
S = √3 V x I (VA)…………………………...(3.1.d)
Keterangan :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (V)
I = Arus Listrik (A)
Cos φ = Faktor daya

c. Daya Reaktif
Daya reaktif merupakan daya yang diperlukan untuk rangkaian
magnetisasi suatu rangkaian listrik, dinyatakan dalam VAR (Volt Ampere
Reaktif). Besarnya daya reaktif dinyatakan dalam persamaan :
Q = V x I Sin φ (VAR)………………………(3.1.e)
Untuk tiga fasa maka :
Q = √3 x V x I Sin φ (VAR)…………………(3.1.f)
Keterangan :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (V)
I = Arus Listrik (A)

9
Sin φ = Faktor reaktif
Daya reaktif dibagi menjadi dua bagian yaitu :
• Daya reaktif induktif (lagging) adalah daya listrik yang dibutuhkan
untuk menghasilkan medan magnet yang diperlukan oleh alat-alat
induksi seperti motor-motor induksi transformator dan lain-lain.
• Daya reaktif kapasitif (leading) adalah daya listrik yang dihasilkan
oleh kapasitor. Daya reaktif kapasitif mempunyai tanda yang
berlawanan dengan reaktif induktif. Dari kenyataan ini dapat dianggap
bahwa daya reaktif kapasitif dapat mengkompensasi daya reaktif
kapasitif. (Ferdinand, 2018)
Daya reaktif tidak memiliki dampak positif dalam kerja suatu beban
listrik. Dengan kata lain daya reaktif ini tidak berguna dalam konsumsi
listrik.
3.2 Faktor Daya Cos φ (Power Factor)
Faktor daya (pf) yang merupakan rasio daya nyata terhadap daya tampak
merupakan faktor indikator penting tentang bagaimana efektifnya sebuah beban
melaksanakan fungsinya sehubungan dengan disipasi daya, yang
didefenisikan sebagai:

𝑃 𝑃 𝑉 𝐼 𝐶𝑜𝑠 φ
Cos φ = Faktor Daya = =𝑉 𝐼= ……………(3.2)
𝑆 𝑉𝐼

Keterangan :
Cos φ = Faktor daya
P = Daya aktif (W)
S = Daya semu (VA)
V = tegangan (V)
I = Arus listrik (A)

Maka faktor daya (pf) adalah perbandingan antara daya nyata P (Watt)
dengan daya tampak S (VA). Dalam diagram daya, pf adalah cosinus sudut antara
daya aktif dan daya tampak. Faktor daya mempunyai nilai antara 0 – 1 dan dapat
juga dinyatakan dalam persen (%). Faktor daya yang sangat ideal jika
nilainya mendekati 1. Faktor daya yang rendah merugikan dan mengakibatkan
arus tinggi sehingga tagihan listrik membengkak.

10
Gambar 3.1 Segitiga Daya

Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya yaitu faktor daya
unity, faktor daya terbelakang (lagging) dan faktor daya terdahulu (leading)
yang ditentukan oleh jenis beban yang ada pada sistem.

1. Faktor Daya Sefasa (Unity)


Faktor daya sefasa adalah keadaan saat nilai Cos φ = 1 dan tegangan
sefasa dengan arus. Faktor daya sefasa akan terjadi jika jenis beban adalah
resistif murni.

Gambar 3.2 Arus Sefasa Dengan Tegangan.

Pada gambar diatas terlihat nilai Cos φ = 1, yang menyebabkan jumlah


daya nyata yang dikonsumsi beban sama dengan daya semu.

Gambar 3.3 Gelombang Faktor Daya Sefasa.

11
2. Faktor Daya Terbelakang (Lagging)
Faktor daya terbelakang (lagging) adalah keadaan faktor daya saat
memiliki kondisi-kondisi seperti berikut :
a. Beban atau peralatan memerlukan daya reaktif dari sistem atau
beban bersifat induktif.
b. Arus (1) terbelakang dari tegangan (V), V mendahului I dengan
sudut φ.

Gambar 3.4 Arus Tertinggal Tegangan Sebesar Sudut φ.

Dari gambar di atas terlihat arus tertinggal dari tegangan maka daya
reaktif mendahului daya nyata, artinya beban membutuhkan atau menerima
daya reaktif dari sistem.

Gambar 3.5 Gelombang Faktor Daya Terbelakang


3. Faktor Daya Mendahului (Leading)
Faktor daya mendahului (leading) adalah keadaan faktor daya saat
memiliki kondisi-kondisi seperti berikut :
a. Beban atau peralatan memberikan daya reaktif dari sistem atau
beban bersifat kapasitif.

12
b. Arus (I) mendahului tegangan (V), V terbelakang dari I dengan
sudut φ.

Gambar 3.6 Arus Mendahului Tegangan Sebesar Sudut φ.

Dari gambar terlihat bahwa arus mendahului tegangan maka daya reaktif
tertinggal dari daya nyata, artinya sistem menerima daya reaktif dari beban.
(Putra, 2014)

Gambar 3.7 Gelombang Faktor Daya Mendahului.


3.3 Perbaikan Faktor Daya
Salah satu tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas daya
listrik adalah memperbaiki faktor daya sistem kelistrikan. Untuk memperbaiki
besarnya faktor daya listrik ini dapat dilakukan dengan memasang kapasitor
daya secara paralel terhadap beban listrik tersebut. Hal ini dikarenakan pada
faktor daya listrik yang rendah, peralatan listrik banyak menarik daya reaktif
induktif sehingga perlu dikompensir dengan daya reaktif kapasitif agar faktor
daya listrik dari peralatan tersebut menjadi lebih besar.

Gambar 3.8 Prinsip Perbaikan Faktor Daya

13
Dalam menentukan kapasitansi kapasitor bank dilakukan terlebih dahulu
perhitungan daya reaktif kompensator (Qc). Pada prinsipnya, dalam perbaikan
pf agar nilai pf ≈ 1, sebuah kapasitor daya AC (kapasitor bank) harus mempunyai
nilai daya reaktif kompensator (Qc) yang sama dengan nilai daya reaktif Q dari
sistem yang akan diperbaiki faktor dayanya, atau dapat ditulis dengan
V2
Qc = 𝑋𝑐…………………………………………(3.3)

Keterangan :
Qc = Daya reaktif kompensator (VAR)
V = Tegangan (Volt)
Xc = Reaktansi kapasitif
Untuk menghitung daya reaktif kompensator yang dibutuhkan
terhadap perubahan daya reaktif yang diinginkan, digunakan persamaan:
Qc = Q1 – Q2…………………………………………………..(3.3.a)
Keterangan :
Q1 = Daya reaktif sebelum perubahan
Q2 = Daya reaktif sesudah perubahan

Besarnya nilai daya Qc kapasitor bank yang diperlukan untuk mengubah


faktor daya dari cos φ1 menjadi cos φ2 dapat ditentukan dengan:
Qc = P (tan φ1 – tan φ2)…………………......(3.3.b)
Keterangan :
Cos φ1 = Faktor daya sebelum perbaikan
Cos φ2 = Faktor daya setelah perbaikan
3.4 Kapasitor Bank

3.4.1 Pengertian Kapasitor Bank


Kapasitor bank adalah kumpulan dari beberapa kapasitor yang dihubungkan
secara seri atau paralel satu sama lain untuk menyimpan energi listrik.
Penyimpanan yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menetralkan atau
memperbaiki kelambatan faktor daya dan meningkatkan jumlah keseluruhan
energi yang tersimpan. Kapasitor bank adalah kelengkapan listrik yang memiliki
sifat kapasitif. Kapasitor bank sering dipasang pada industri atau pabrik–pabrik
yang memiliki kebutuhan daya listrik besar. Besarnya pemakaian energi listrik
itu disebabkan karena banyak dan beraneka ragam peralatan (beban) listrik
yang digunakan. Sedangkan beban listrik yang digunakan umumnya bersifat
14
induktif dan kapasitif. Di mana beban induktif (positif) membutuhkan daya
reaktif seperti trafo pada rectifier, motor induksi (AC) dan lampu TL, sedang
beban kapasitif (negatif) mengeluarkan daya reaktif.
Besaran parameter yang sering dipakai adalah kVAR (Kilovolt Ampere
Reaktif) meskipun pada kapasitor sendiri tercantum besaran kapasitansi yaitu
Farad atau microfarad. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 kVAR sampai 60
kVAR. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt. Kapasitor ini mempunyai
sifat listrik yang kapasitif (leading), sehingga mempunyai sifat
mengurangi/menghilangkan terhadap sifat induktif (lagging). (Sopyandi, 2011)

3.4.2 Fungsi Kapasitor Bank


Fungsi utama dari kapasitor bank yaitu sebagai penyeimbang beban induktif.
Seperti yang kita ketahui beban listrik terdiri dari beban reaktif (R), induktif (L) dan
kapasitif (C). Dimana peralatan listrik yang sering digunakan dan dijumpai memiliki
karakteristik induktif, sehingga untuk menyeimbangkan karakteristik beban tersebut
perlu digunakan kapasitor yang berperan sebagai beban kapasitif.
Fungsi kapasitor bank adalah untuk memperbaiki faktor daya jaringan,
mengurangi kerugian jaringan, menetralkan atau meniadakan tegangan yang turun
dan memperbaiki stabilitas tegangan. Ada beberapa fungsi kapasitor bank lainnya:

1. Menghemat tagihan listrik


Kapasitor bank dinilai dapat menghemat tagihan listrik. Angka
penghematan yang dihasilkan ini tergantung pada peralatan elektronik atau
kelistrikan yang digunakan pada rumah atau tempat industri.

2. Memperpanjang umur peralatan elektronik


Dengan menggunakan kapasitor bank peralatan elektronik tidak akan
cepat rusak. Hal ini dikarenakan daya listrik yang digunakan oleh perlatan
elektronik tersebut menjadi stabil dengan kapasitor bank. Arus listrik yang
naik turun atau tidak stabil akan membuat peralatan elektronik cepat
mengalami kerusakan.

15
3. Memaksimalkan daya terpasang
Dengan kapasitor bank distribusi aliran listrik menjadi lancar dan tidak
ada daya yang terbuang percuma. Misalnya kita memiliki lampu dengan daya
5 Watt maka daya yang digunakan akan tetap 5 Watt.

4. Menjaga kabel instalasi dari kelebihan beban (Overload)


Fungsi kapasitor bank lainnya adalah menjaga kabel instalasi tidak
kelebihan beban daya. Kabel yang tidak kelebihan tidak akan mengalami
panas berlebihan pada sebuah instalasi listrik di rumah atau tempat industri.
Salah satu cara mengetahui apakah instalasi listrik kelebihan beban adalah
atau tidak adalah dengan mencoba untuk memegang tembok yang dekat
dengan instalasi listrik. Jika panas, maka instalasi listrik mengalami kelebihan
beban daya.

5. Listrik tidak mudah anjlok


Dengan kapasitor bank instalasi listrik yang terpasang tidak mudah anjlok
atau turun pada saat pemakaian dengan beban maksimal. (Sendari, 2019)

16
3.4.3 Metode Pemasangan Instalasi Kapasitor Bank

Gambar 3.9 Metode Pemasangan Instalasi Kapasitor Bank (Z, 2013)

Cara pemasangan instalasi kapasitor dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :


1. Global Compensation
Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel (Main Distribution
Panel/MDP). Arus yang turun dari pemasangan model ini hanya di
penghantar antara panel MDP dan transformator. Sedangkan arus yang lewat
setelah MDP tidak turun dengan demikian rugi akibat disipasi panas pada
penghantar setelah MDP tidak terpengaruh. Terlebih instalasi tenaga dengan
penghantar yang cukup panjang delta voltage-nya masih cukup besar.
Kelebihan :

- Pemanfaatan kompensasi daya reaktifnya lebih baik karena semua


motor tidak bekerja pada waktu yang sama.
- Biaya pemeliharaan rendah.

Kekurangan :

- Switching peralatan pengaman bisa menimbulkan ledakan.


- Transient yang disebabkan oleh energizing grup kapasitor dalam jumlah
besar.
- Hanya memberikan kompensasi pada sisi atasnya (upstream).
- Kebutuhan ruang.

17
2. Sectoral Compensation
Dengan metode ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor
di pasang pada panel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan
kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kVA dan terlebih jarak antara
panel MDP dan SDP cukup berjauhan.
Kelebihan :

- Biaya pemasangan rendah.


- Kapasitansi pemasangan bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
- Biaya pemilaharaan rendah.

Kekurangan :

- Perlu dipasang kapasitor bank pada setiap SDP


- Hanya memberikan kompensasi pada sisi atas
- Kebutuhan ruangan

3. Individual Compensation
Dengan metode ini kapasitor langsung dipasang pada masing-masing
beban khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya
lebih efektif dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangannya
yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan
kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika
mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan
lebih besar dari metode diatas. (Anggara, 2008)
Kelebihan :

- Meningkatkan kapasitas saluran suplai.


- Memperbaiki tegangan secara langsung
- Kapasitor dan beban ON atau OFF secara bersamaan
- Pemeliharaan dan pemasangan unit kapasitor mudah

18
Kekurangan :

- Biaya pemasangan tinggi.


- Membutuhkan perhitungan yang banyak.
- Kapasitas terpasang tidak dimanfaatkan sepenuhnya.
- Terjadi fenomena transient yang besar akibat sering dilakukan switching
ON atau OFF.
- Waktu kapasitor OFF lebih banyak dibanding waktu kapasitor ON.

3.4.4 Prinsip Kerja Kapasitor Bank


Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang paralel dengan
rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir
masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron maka
tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan keluar dari kapasitor dan mengalir
kedalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saat itu kapasitor
membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap)
maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor
mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya reaktif ke
beban. Kerana beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif bersifat kapasitif
(-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil. (Z, 2013).

3.5 Komponen – komponen utama pada panel kapasitor

Komponen-komponen utama yang terdapat pada panel kapasitor antara lain :


1. Main switch/load break switch
Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada
pemeliharaan panel. Sedangkan untuk pengaman kabel/instalasi sudah
tersedia disisi atasnya (dari) MDP. Main switch atau lebih dikenal load break
switch adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni
dapat diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off
switch model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban.

19
Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal
25 % lebih besar dari perhitungan kVAR terpasang dari sebagai contoh
jika daya kVAR terpasang 400 kVAR dengan arus 600 Ampere, maka pilihan
kita berdasarkan 600 A + 25 % = 750 Ampere yang dipakai ukuran 800
Ampere.

2. Breaker capasitor
Breaker capasitor digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari
breaker ke kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas
breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan Im =
10 x Ir. Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus

𝑄𝑐
In = x VL………………………………….(3.4)
3

Sebagai contoh masing-masing steps dari 10 steps besarnya 20 kVAR


maka dengan menggunakan rumus di atas didapat besarnya arus sebesar 29
Ampere, maka pemilihan kapasitas breaker sebesar 29 + 50% = 43 A atau
yang dipakai 40 Ampere. Selain breaker dapat pula digunakan fuse,
pemakaian fuse ini sebenarnya lebih baik karena respon dari kondisi over
current dan short circuit lebih baik namun tidak efisien dalam pengoperasian
jika dalam kondisi putus harus selalu ada penggantian fuse. Jika memakai fuse
perhitungannya juga sama dengan pemakaian breaker.

3. Magnetic contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai peralatan kontrol. Beban kapasitor
mempunyai arus puncak yang tinggi, lebih tinggi dari beban motor. Untuk
pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal.
Pemilihan magnetik dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik
sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.

20
4. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif
yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor
dari ukuran 5 kVAR sampai 60 kVAR. Dari tegangan kerja 230 V sampai
525 Volt atau kapasitor bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang
disambung secara parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu.
Besaran yang sering dipakai adalah kVAR (Kilovolt Ampere Reaktif)
meskipun didalamnya terkandung/tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad
atau microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif
(leading). Sehingga mempunyai sifat mengurangi/menghilangkan terhadap
sifat induktif (lagging).

5. Reactive Power Regulator


Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif
yang akan disuplai ke jaringan / sistem dapat bekerja sesuai kapasitas yang
dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi
utama breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator
inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan.
Peralatan ini mempunyai bermacam-macam steps dari 6 steps, 12 steps
sampai 18 steps. (Anggara, 2008)

21
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Dalam dunia kelistrikan, sumber listrik AC memiliki beban yang dapat


dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Beban Resistif
Beban resistif yang merupakan suatu resistor murni, contoh : lampu pijar,
pemanas.
2. Beban Induktif
Beban induktif adalah beban yang mengandung kumparan kawat yang dililitkan
pada sebuah inti biasanya inti besi, contoh : motor – motor listrik, induktor dan
ransformator.
3. Beban Kapasitif
Beban kapasitif adalah beban yang mengandung suatu rangakaian kapasitor.
Beban ini mempunyai faktor daya antara 0 – 1. Beban ini menyerap daya aktif
(kW) dan mengeluarkan daya reaktif (kVAR).
Kapasitor bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara
paralel untuk memperbaiki kualitas daya listrik dengan menaikkan faktor daya (cos
phi) . Besaran yang dipakai untuk kapasitor ini adalah Kilo Volt Ampere Reaktif
(kVAr). Kapasitor memiliki sifat listrik yang kapasitif sehingga mempunyai sifat
mengurangi / menghilangkan terhadap sifat induktif. Dengan dasar inilah nilai
faktor daya dapat diperbaiki. Sebelum dipasang kapasitor bank, daya aktif (kW)
dan daya reaktif (kVAR) yang diserap oleh beban induktif seluruhnya disuplai oleh
sentral listrik (Trafo PLN), sehingga daya semu (kVA) dari sentral harus besar.
Sesudah pemasangan kapasitor bank, seluruh atau sebagian daya reaktif yang
diperlukan oleh beban induktif akan disuplai oleh kapasitor bank. Sehingga tugas
sentral listrik akan menjadi lebih ringan karena hanya menyuplai daya aktif saja.
Bandar Udara El Tari Kupang mempunyai 3 gardu, yaitu gardu A, gardu B dan
Gardu C. Pada gardu C terdapat 2 buah kapasitor bank dengan kapasitas 2 x 750
kVAR.

22
4.2 Sistem Kerja Kapasitor Bank di Bandar Udara El Tari Kupang

Gambar 4.1 Kapasitor Bank


Kapasitor bank pada Bandar Udara El Tari Kupang mulai digunakan pada saat
terminal baru dibangun di lantai 2 yaitu pada tahun 2020. Kapasitor ini dipasang di
gardu C, dimana pada gardu C incoming atau masukkan dari kubikel gardu C
mendapat dua sumber masukkan yang aktif atau bertegangan dari outgoing kubikel
Gardu A dan outgoing dari kubikel Gardu B. Outgoing dari gardu A akan langsung
disalurkan ke trafo step down 1 gardu C yang berkapasitas 2500 kVA. Dan
outgoing dari Gardu B juga akan di salurkan ke trafo step down 2 dengan kapasitas
yang sama yaitu 2500 kVA. Tegangan keluarannya dari kedua trafo akan masuk
pada Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) atau Panel Utama Tegangan
Rendah (PUTR). LVMDP / PUTR dibagi menjadi 2 yaitu LVMDP 1 dan LVMDP
2 sesuai dengan keluaran dari trafo step down yaitu trafo step down 1 dan trafo step
down 2. LVMDP merupakan panel input pertama setelah tegangan diturunkan oleh
trafo step down 20kV/380V. Pada panel tegangan rendah gardu C, juga terdapat
coupler atau pemisah antara dua sumber keluaran trafo. Jika salah satu trafo
mengalami gangguan atau kegagalan ataupun dalam pemeliharaan, maka coupler
atau pemisah tersebut akan tertutup dan beban-beban pada gardu C tetap akan
23
disuplai menggunakan satu buah trafo. Sistem coupler yang digunakan pada gardu
C bertujuan untuk melayani beban-beban yang besar secara kontinu. Beban-beban
pada gardu C antara lain : Chiller, Aviobridge (garbarata), Apron Flood Light,
ruang tunggu dan pertokoan pada terminal lantai 2.
Kapasitor bank yang digunakan untuk memperbaiki faktor daya berkapasitas 2 x
750 kVAR. Kapasitor ini masing-masing memiliki 12 step untuk tiap kapasitor
bank, dimana tiap 1 step kapasitor menggunakan 2 kapasitor bank dihubungkan
paralel dengan daya total per step 62.5 kVAR. Kapasitor dipasang paralel dengan
rangkaian beban pada panel LVMDP. Bila Kapasitor yang digunakan untuk
memperbaiki faktor daya berkapasitas 2 x 750 kVAR rangkaian itu diberi tegangan
maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan
muatan elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari
kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian
pada saaat itu kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah
itu kembali normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron.

4.3 Efisiensi pemakaian daya listrik dalam memperbaiki faktor daya di


Bandar Udara Internasional El Tari Kupang

Tindakan untuk melakukan efisiensi energi listrik dapat dilakukan dengan


penghematan energi maupun memperbaiki nilai faktor daya (power factor) pada
sistem kelistrikan Bandar Udara El Tari Kupang. Terdapat dua macam perlakuan
untuk upaya efisiensi energi listrik yaitu dengan perbaikan dengan biaya dan juga
perbaikan tanpa biaya.
Perbaikan tanpa biaya sendiri merupakan upaya yang dilakukan tanpa membeli
komponen atau menambah peralatan listrik lain sehingga tidak terdapat
pengeluaran atau tambahan biaya. Upaya ini dapat dilakukan dengan memanajemen
pemakaian beban peralatan listrik yang ada pada sebuah bangunan, baik beban
penerangan ataupun beban daya.
Perbaikan menggunakan biaya untuk efisiensi energi listrik terutama dalam
perbaikan faktor daya salah satunya dapat menggunakan kapasitor bank sebagai
kompensator daya reaktif. Dari hasil pensimulasian pada sistem kelistrikan di
Bandar Udara El Tari Kupang sebelum dilkakukan perlakuan efisiensi energi
listrik, menunjukan pemakaian energi listrik masih termasuk dalam kategori tinggi
dan tingkat kualitas daya listrik pada sistem kelistrikan masih rendah. Oleh karena
24
itu perlu dipasang kapasitor bank untuk memperbaiki kualitas daya listrik. Adapun
metode untuk lokasi penempatan kapasitor bank yang dipilih adalah group
compensation, yang dimaksutkan agar dapat meminimalisisr biaya pemasangan,
pengaruh pemasangan kapasitor dapat lebih berdampak pada keseluruhan sistem
dan biaya pemeliharaan yang tergolong lebih sedikit.
a. Perbaikan Faktor Daya pada tiap kapasitor
• LVMDP 1
- Sebelum dipasang kapasitor
P1 = 178,8 kW
Cos φ1 = 0,85
S1 = 210,353 kVA
Q1 = 110,810 kVAR
I = 303,216 A

Cos φ1 = 0,85
S1 = 210,353 kVA

Q1 = 110,810 kVAR

P = 178,8 kW
- Sesudah dipasang kapasitor
P2 = 178,8 kW
Cos φ2 = 0,98
S2 = 182,449 kVA
Q2 = 36,307 kVAR
I = 262,994 A
Dari data di atas dapat dihitung bahwa kapasitor dapat menyerap daya
reaktif sebesar:
QC = Q1 ‒ Q2 = 110,810 kVAR ‒ 36,307 kVAR = 74,503 kVAR

25
Cos φ1 = 0,98
S = 182,449 kVA Qc = 74,503 kVAR

Q = 36,307 kVAR

P = 178,8 kW
• LVMDP 2
- Sebelum dipasang kapasitor
P1 = 283,7 kW
Cos φ1 = 0,85
S1 = 333,765 kVA
Q1 = 175,822 kVAR
I1 = 441,667 A

Cos phi = 0,85


S1 = 333,765 kVA

Q1 = 175,822 kVAR

P1 = 283,7 kW
- Sesudah dipasang kapasitor
P2 = 283,7 kW
Cos φ2 = 0,94
S2 = 301,808 kVA
Q2 = 102,968 kVAR
I2 = 435,732 A

26
Dari data di atas dapat dihitung bahwa kapasitor dapat menyerap daya
reaktif sebesar:
Qc = Q1 ‒ Q2 = 175,822 kVAR ‒ 102,968 kVAR = 72,854 kVAR

Cos φ1 = 0,98
S2 = 182,449 kVA Qc = 72,854 kVAR

Q2 = 36,307 kVAR
φ

P2 = 283,7 kW

b. Perbaikan Faktor Daya Menggunakan Kapasitas Terpasang Transformator


(2500 kVA)
- Kondisi awal sebelum dipasang kapasitor bank :
S1 = 2500 kVA
Cos φ1 = 0,85
P1 = 2125 kW
Q1 = 1316,96 kVAR
- Kondisi sesudah dipasang kapasitor bank :
S2 = 2168,37 kVA
Cos φ2 = 0,98
P2 = 2125 kW
Q2 = 431,513 kVAR
- Qc = Q1 – Q2 = 1316,96 kVAR – 431,51 kVAR = 885,45 kVAR

27
c. Grafik Perbandingan Faktor Daya

Grafik Perbandingan pada LVMDP 1


350
303.216
300
262.994
250
210.353
200 178.8 178.8 182.449

150
110.81
100

50 36.307

0.85 0.98
0
Arus (I) Daya Reaktif (kVAR) Daya Aktif (kW) Daya Semu (kVA) Cos phi

Sebelum Sesudah

Arus Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu Faktor Daya


(A) (kW) (kVAR) (kVA) (cos phi)
Sebelum 303,216 178,8 110,810 210,353 0,85
Sesudah 262,994 178,8 36,307 182,449 0,98

Grafik Perbandingan LVMDP 2


500
441.667
435.732
450
400
333.765
350
301.808
283.7 283.7
300
250
200 175.822
150
113.481
100
50
0.85 0.94
0
Arus (A) Daya Aktif (kW) Daya Reaktif (kVAR) Daya Semu (kVA) Cos Phi

Sebelum Sesudah

28
Arus Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu Faktor Daya
(A) (kW) (kVAR) (kVA) (cos phi)
Sebelum 441,667 283,7 175,822 333,765 0,85
Sesudah 435,732 283,7 102,968 301,808 0,94

Dari data diatas dapat dijelaskan :


➢ Transformator pada gardu C terinstal sebesar 2 x 2500 KVA untuk mensuplay
daya ke LVMDP 1 dan LVMDP 2
➢ Daya aktif pada LVMDP 1 tetap sama yaitu 178,8 kW begitupun dengan
LVMDP 2 daya aktifnya 283,7 kW
➢ Daya semu pada LVMDP 1 sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya berturut-
turut adalah 210,353 kVA dan 182,449 kVA. Sedangkan daya semu pada
LVMDP 2 sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya berturut-turut adalah
333,765 kVA dan 301,808 kVA. Terjadi penurunan daya semu pada LVMDP 1
sebesar 27,904 kVA dan LVMDP 2 sebesar 31,957 kVA.
➢ Daya reaktif pada LVMDP 1 sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya
berturut-turut adalah 110,810 kVAR dan 36,307 kVAR. Sedangkan daya reaktif
pada LVMDP 2 sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya berturut-turut adalah
175,822 kVAR dan 102,968 kVAR. Terjadi penurunan daya reaktif pada
LVMDP 1 sebesar 74,502 kVAR dan pada LVMDP 2 sebesar 72,854 kVAR.
➢ Pengurangan losses pada LVMDP 1 sebesar 25 % dan pada LVMDP 2 sebesar 9
%.
➢ Kenaikan daya reaktif pada LVMDP 1 sebesar 67 % dan pada LVMDP 2 sebesar
41 %
➢ Arus yang hilang (Ilosses) pada LVMDP 1 sebesar 15 % dan pada LVMDP 2
sebesar 1 %

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa pada LVMDP 1 diperlukan kapasitor


dengan kapasitas 74,503 kVAR dan pada LVMDP 2 diperlukan kapasitor dengan
kapasitas 72,854 kVAR untuk dapat memperbaiki faktor daya pada system tenaga
listrik dari 0,845 menjadi 0,98 pada LVMDP 1 dan 0,94 pada LVMDP 2. Dalam
hal ini pemasangan kapasitor berukuran (Qc) 74,503 kVAR dan 72,854 kVAR
tidak terdapat di pasaran.
Untuk memasang kpasitor bank dalam jaringan listrik digunakan PFR (Power
Factor Controller) dengan 12 step dimana, 10 step dibutuhkan 50 kVAR sedangkan
2 step dibutuhkan 25 kVAR. Banyaknya kapasitor yang ada dalam satu buah modul

29
kapasitor adalah sebanyak 16 kapasitor. Dimana hal ini agar sesuai dengan besar
kapasitas kapasitor yang dipakai di gardu C Bandar Udara El Tari yaitu sebesar 750
kVAR.
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 +…+ Q12 = (2 x 25 kVAR) + (14 x 50 kVar) = 750 kVAR
Dari perhitungan ini dapat dilihat bahwa terdapat 16 buah kapasitor dimana pada
step 1 sampai dengan step 8 terhubung dengan satu buah kapasitor sedangkan dari
step 9 samapai dengan step 12 masing-masing step terhubung dengan dua buah
kapasitor.

30
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sistem kerja kapasitor bank di Bandar Udara El Tari Kupang sangat efektif
untuk menstabilkan peralatan listrik yang membutuhkan beban kapasitif seperti
motor listrik, chiler dan lampu mercuri.
Efisiensi pemakaian daya listrik yaitu semakin besar nilai faktor daya, maka
semakin kecil pula arus yang mengalir pada jaringan distribusi. Dengan
pengurangan arus (I2) tersebut, maka akan mengurangi panas pada kabel rangkaian,
dan juga bisa mengurangi daya yang terbuang. Setelah memperbaiki nilai faktor
daya pada LVMDP 1 dan LVMDP 2, maka terjadi penurunan terhadap nilai daya
semu.
Semakin baik nilai faktor daya (mendekati 1) maka akan semakin banyak daya
tampak yang diberikan sumber yang bisa dimanfaatkan, dan apabila nilai faktor
daya buruk (mendekati 0) maka akan semakin sedikit daya yang bisa dimanfaatkan
dari jumlah daya nyata.

5.2 Saran

1. Melakukan pengecekan dan perawatan secara rutin terhadap panel, body


capasitor serta penghantar yang digunakan sehingga kerja dari capasitor bank
lebih efisien dalam mempertahankan faktor daya.
2. Perlu melakukan pengambilan data pada kapasitor bank agar mengetahui
kondisi dari kapasitor bank, apakah masih bekerja secara efisien atau terjagi
gangguan.

31
DAFTAR PUSTAKA

Alland, Khadafi, & Efrita Arfah Z. (2013). Perancangan Kebutuhan Kapasitor


Bank untuk Perbaikan Faktor Daya Pada Line Mess I di PT. Bumi Lamongan Sejati
(WBL). Jurnal Teknik Elektro. Surabaya : Institit Teknologi Adhi Tama.

Anggara, Gusti Prasetyo Rendy. (2008). Perbaikan Faktor Daya Menggunakan


Kapasitor. Diakses pada tanggal 4 Juni 2020, dari https://dunia-
listrik.blogspot.com/2008/12/perbaikan-faktor-daya-menggunakan.html

Bahar,Abdul Kodir Al. (2017). Analisa Pengaruh Kapasitor Bank terhadap Faktor
Daya Gedung TI BRI Ragunan. Jurnal Teknik Elektro, vol 6. Jakarta:Universitas
Krisnadwipayana.

Belly, Alto, dkk. (2010). Daya Aktif, Reaktif dan Nyata. Makalah.
Dani, Ahmad, & Muhammad Hasanuddin. (2018). Perbaikan Faktor Daya
Menggunakan Kapasitor Sebagai Kompensator Daya Reaktif (Studi Kasus STT
Sinar Husni). Jurnal Teknik Elektro, 673-678. Medan : Sekolah Tinggi Teknologi
Sinar Husni.

Dhida Aditya Putra. (2012). Diakses pada tanggal 4 Juni 2020 dari
https://dedyalfilianto.wordpress.com/2014/06/08/faktor-daya/

Hariyadi, Eko Budi. (2015). Perbaikan Faktor Daya Menggunakan Kapasitor Bank
pada Peralatan Rumah Tangga. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta.

Lestari, Dwi Putri, Gunawan dan Ida Widihastuti. (2020). Analisa Perhitungan Nilai
Kapsitor Bank untuk Perbaikan Faktor Daya Pada PT. Karya Toha Putra. Jurnal
Tekik Elektro, 12, 15-21. Semarang : Universitas Islam Sultan Agung.

Noor, Syamsudin & Noor Saputera. (2014). Efisiensi Pemakaian Daya Listrik
Menggunakan Kapasitor Bank. Jurnal Teknik Elektro, 6, 55-102. Banjarmasin :
Politeknik Negeri Banjarmasin.

Roffi, Ahmad, & Rijon Ferdinand. (2018). Analisa Penggunaan Kapasitor Bank
dalam Upaya Perbaikan Faktor Daya. Jurnal Teknik Elektro, 3, 1-78. Jakarta :
Universitas 17 Agustus 1945.

Sendari, Anugerah Ayu. (2019). Fungsi Kapasitor Bank yang Dinilai Mampu
Menghemat Listrik. Diakses pada tanggal 4 Juni 2020, dari
https://www.liputan6.com/tekno/read/3877714/fungsi-kapasitor-bank-yang-
dinilai-mampu-menghemat-listrik.

Sopyandi, Endi. (2011). Kapasitor Bank. Diakses pada tanggal 4 Juni


2020, dari http://electricdot.wordpress.com/2011/11/01/kapasitor-bank/

32
L A M P I R AN
Lampiran 1. Kartu Konsultasi
UNIVERSITAS NUSA CENDANA FAKULTAS SAINS & TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Jln.Adisucipto Penfui Kupang – NTT Tlpn 03808037977

KARTU KONSULTASI KERJA PRAKTEK

Judul Kerja Praktek : Kapasitor Bank Untuk Perbaikan Faktor Daya di Bandar Udara
Internasional El Tari Kupang
Nama : Odilia Y M Wawo (1706030053)
Maria Fantrisia Muku (1706030041)
Jurusan : Teknik Elektro
Bidang Minat : Teknik Tenaga Listrik
Dosen Pembimbing : Evtaleny R Mauboy, ST,MT

No Tanggal Materi Saran Paraf


Perbaiki latar belakang, rumusan
02-09- masalah, batasan masalah, metodologi
1 BAB I
2020 penelitian dan tujuan KP
16-09- Bagian rumus diberi penomoran pada
2 BAB II
2019 setiap rumus.
10-10- Perbaiki penulisan dan sertakan pustaka
3 BAB III dalam tulisan.
2019

Menyetujui : Mengetahui :
Dosen Pembimbing Kerja Praktek, Ketua Program Studi Teknik Elektro,

EVTALENY R MAUBOY, ST,MT DON E D G POLLO, ST,MT


NIP. 19790403 200501 2 001 NIP. 19790114 200312 1 003

Anda mungkin juga menyukai