TINJAUAN PUSATAKA
3.1 Daya
Daya merupakan ukuran disipasi energi dalam sebuah alat. Karena tegangan
dan arus dapat berubah sesuai fungsi dari waktu, dapat perkirakan bahwa nilai
sesaat dan nilai rata-rata dapat digunakan untuk menggambarkan disipasi.
Berdasarkan defenisi, daya sesaat adalah perkalian antara tegangan dan arus
sesaat. (Hasanuddin,2018)
8
Sedangkan dalam sirkuit yang mengandung resistif murni, daya nyata P
sama dengan daya tampak S, karena koefisien faktor daya (cos φ) adalah 1,
sehingga tidak ada daya yang terdisipasi.
b. Daya Semu ( Apparen Power )
Daya semu merupakan hasil perkalian antara arus efektif dan beda
tegangan efektif, dinyatakan dalam VA (Volt Ampere). Daya semu juga
merupakan gabungan antara daya aktif dan reaktif. Daya semu (apparen
power) adalah daya yang masuk ke rangkaian AC atau dengan kata lain daya
yang sebenarnya diterima dari pemasok sumber tegangan arus AC yang
merupakan resultan daya antara daya aktif dan daya reaktif. Besar daya semu
dapat dinyatakan dengan persamaan :
S = V x I (VA)……………………………….(3.1.c)
Untuk tiga fasa digunakan rumus :
S = √3 V x I (VA)…………………………...(3.1.d)
Keterangan :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (V)
I = Arus Listrik (A)
Cos φ = Faktor daya
c. Daya Reaktif
Daya reaktif merupakan daya yang diperlukan untuk rangkaian
magnetisasi suatu rangkaian listrik, dinyatakan dalam VAR (Volt Ampere
Reaktif). Besarnya daya reaktif dinyatakan dalam persamaan :
Q = V x I Sin φ (VAR)………………………(3.1.e)
Untuk tiga fasa maka :
Q = √3 x V x I Sin φ (VAR)…………………(3.1.f)
Keterangan :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (V)
I = Arus Listrik (A)
9
Sin φ = Faktor reaktif
Daya reaktif dibagi menjadi dua bagian yaitu :
• Daya reaktif induktif (lagging) adalah daya listrik yang dibutuhkan
untuk menghasilkan medan magnet yang diperlukan oleh alat-alat
induksi seperti motor-motor induksi transformator dan lain-lain.
• Daya reaktif kapasitif (leading) adalah daya listrik yang dihasilkan
oleh kapasitor. Daya reaktif kapasitif mempunyai tanda yang
berlawanan dengan reaktif induktif. Dari kenyataan ini dapat dianggap
bahwa daya reaktif kapasitif dapat mengkompensasi daya reaktif
kapasitif. (Ferdinand, 2018)
Daya reaktif tidak memiliki dampak positif dalam kerja suatu beban
listrik. Dengan kata lain daya reaktif ini tidak berguna dalam konsumsi
listrik.
3.2 Faktor Daya Cos φ (Power Factor)
Faktor daya (pf) yang merupakan rasio daya nyata terhadap daya tampak
merupakan faktor indikator penting tentang bagaimana efektifnya sebuah beban
melaksanakan fungsinya sehubungan dengan disipasi daya, yang
didefenisikan sebagai:
𝑃 𝑃 𝑉 𝐼 𝐶𝑜𝑠 φ
Cos φ = Faktor Daya = =𝑉 𝐼= ……………(3.2)
𝑆 𝑉𝐼
Keterangan :
Cos φ = Faktor daya
P = Daya aktif (W)
S = Daya semu (VA)
V = tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
Maka faktor daya (pf) adalah perbandingan antara daya nyata P (Watt)
dengan daya tampak S (VA). Dalam diagram daya, pf adalah cosinus sudut antara
daya aktif dan daya tampak. Faktor daya mempunyai nilai antara 0 – 1 dan dapat
juga dinyatakan dalam persen (%). Faktor daya yang sangat ideal jika
nilainya mendekati 1. Faktor daya yang rendah merugikan dan mengakibatkan
arus tinggi sehingga tagihan listrik membengkak.
10
Gambar 3.1 Segitiga Daya
Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya yaitu faktor daya
unity, faktor daya terbelakang (lagging) dan faktor daya terdahulu (leading)
yang ditentukan oleh jenis beban yang ada pada sistem.
11
2. Faktor Daya Terbelakang (Lagging)
Faktor daya terbelakang (lagging) adalah keadaan faktor daya saat
memiliki kondisi-kondisi seperti berikut :
a. Beban atau peralatan memerlukan daya reaktif dari sistem atau
beban bersifat induktif.
b. Arus (1) terbelakang dari tegangan (V), V mendahului I dengan
sudut φ.
Dari gambar di atas terlihat arus tertinggal dari tegangan maka daya
reaktif mendahului daya nyata, artinya beban membutuhkan atau menerima
daya reaktif dari sistem.
12
b. Arus (I) mendahului tegangan (V), V terbelakang dari I dengan
sudut φ.
Dari gambar terlihat bahwa arus mendahului tegangan maka daya reaktif
tertinggal dari daya nyata, artinya sistem menerima daya reaktif dari beban.
(Putra, 2014)
13
Dalam menentukan kapasitansi kapasitor bank dilakukan terlebih dahulu
perhitungan daya reaktif kompensator (Qc). Pada prinsipnya, dalam perbaikan
pf agar nilai pf ≈ 1, sebuah kapasitor daya AC (kapasitor bank) harus mempunyai
nilai daya reaktif kompensator (Qc) yang sama dengan nilai daya reaktif Q dari
sistem yang akan diperbaiki faktor dayanya, atau dapat ditulis dengan
V2
Qc = 𝑋𝑐…………………………………………(3.3)
Keterangan :
Qc = Daya reaktif kompensator (VAR)
V = Tegangan (Volt)
Xc = Reaktansi kapasitif
Untuk menghitung daya reaktif kompensator yang dibutuhkan
terhadap perubahan daya reaktif yang diinginkan, digunakan persamaan:
Qc = Q1 – Q2…………………………………………………..(3.3.a)
Keterangan :
Q1 = Daya reaktif sebelum perubahan
Q2 = Daya reaktif sesudah perubahan
15
3. Memaksimalkan daya terpasang
Dengan kapasitor bank distribusi aliran listrik menjadi lancar dan tidak
ada daya yang terbuang percuma. Misalnya kita memiliki lampu dengan daya
5 Watt maka daya yang digunakan akan tetap 5 Watt.
16
3.4.3 Metode Pemasangan Instalasi Kapasitor Bank
Kekurangan :
17
2. Sectoral Compensation
Dengan metode ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor
di pasang pada panel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan
kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kVA dan terlebih jarak antara
panel MDP dan SDP cukup berjauhan.
Kelebihan :
Kekurangan :
3. Individual Compensation
Dengan metode ini kapasitor langsung dipasang pada masing-masing
beban khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya
lebih efektif dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangannya
yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan
kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika
mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan
lebih besar dari metode diatas. (Anggara, 2008)
Kelebihan :
18
Kekurangan :
19
Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal
25 % lebih besar dari perhitungan kVAR terpasang dari sebagai contoh
jika daya kVAR terpasang 400 kVAR dengan arus 600 Ampere, maka pilihan
kita berdasarkan 600 A + 25 % = 750 Ampere yang dipakai ukuran 800
Ampere.
2. Breaker capasitor
Breaker capasitor digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari
breaker ke kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas
breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan Im =
10 x Ir. Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus
𝑄𝑐
In = x VL………………………………….(3.4)
3
3. Magnetic contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai peralatan kontrol. Beban kapasitor
mempunyai arus puncak yang tinggi, lebih tinggi dari beban motor. Untuk
pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal.
Pemilihan magnetik dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik
sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.
20
4. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif
yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor
dari ukuran 5 kVAR sampai 60 kVAR. Dari tegangan kerja 230 V sampai
525 Volt atau kapasitor bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang
disambung secara parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu.
Besaran yang sering dipakai adalah kVAR (Kilovolt Ampere Reaktif)
meskipun didalamnya terkandung/tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad
atau microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif
(leading). Sehingga mempunyai sifat mengurangi/menghilangkan terhadap
sifat induktif (lagging).
21
BAB IV
PEMBAHASAN
22
4.2 Sistem Kerja Kapasitor Bank di Bandar Udara El Tari Kupang
Cos φ1 = 0,85
S1 = 210,353 kVA
Q1 = 110,810 kVAR
P = 178,8 kW
- Sesudah dipasang kapasitor
P2 = 178,8 kW
Cos φ2 = 0,98
S2 = 182,449 kVA
Q2 = 36,307 kVAR
I = 262,994 A
Dari data di atas dapat dihitung bahwa kapasitor dapat menyerap daya
reaktif sebesar:
QC = Q1 ‒ Q2 = 110,810 kVAR ‒ 36,307 kVAR = 74,503 kVAR
25
Cos φ1 = 0,98
S = 182,449 kVA Qc = 74,503 kVAR
Q = 36,307 kVAR
P = 178,8 kW
• LVMDP 2
- Sebelum dipasang kapasitor
P1 = 283,7 kW
Cos φ1 = 0,85
S1 = 333,765 kVA
Q1 = 175,822 kVAR
I1 = 441,667 A
Q1 = 175,822 kVAR
P1 = 283,7 kW
- Sesudah dipasang kapasitor
P2 = 283,7 kW
Cos φ2 = 0,94
S2 = 301,808 kVA
Q2 = 102,968 kVAR
I2 = 435,732 A
26
Dari data di atas dapat dihitung bahwa kapasitor dapat menyerap daya
reaktif sebesar:
Qc = Q1 ‒ Q2 = 175,822 kVAR ‒ 102,968 kVAR = 72,854 kVAR
Cos φ1 = 0,98
S2 = 182,449 kVA Qc = 72,854 kVAR
Q2 = 36,307 kVAR
φ
P2 = 283,7 kW
27
c. Grafik Perbandingan Faktor Daya
150
110.81
100
50 36.307
0.85 0.98
0
Arus (I) Daya Reaktif (kVAR) Daya Aktif (kW) Daya Semu (kVA) Cos phi
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
28
Arus Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu Faktor Daya
(A) (kW) (kVAR) (kVA) (cos phi)
Sebelum 441,667 283,7 175,822 333,765 0,85
Sesudah 435,732 283,7 102,968 301,808 0,94
29
kapasitor adalah sebanyak 16 kapasitor. Dimana hal ini agar sesuai dengan besar
kapasitas kapasitor yang dipakai di gardu C Bandar Udara El Tari yaitu sebesar 750
kVAR.
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 +…+ Q12 = (2 x 25 kVAR) + (14 x 50 kVar) = 750 kVAR
Dari perhitungan ini dapat dilihat bahwa terdapat 16 buah kapasitor dimana pada
step 1 sampai dengan step 8 terhubung dengan satu buah kapasitor sedangkan dari
step 9 samapai dengan step 12 masing-masing step terhubung dengan dua buah
kapasitor.
30
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem kerja kapasitor bank di Bandar Udara El Tari Kupang sangat efektif
untuk menstabilkan peralatan listrik yang membutuhkan beban kapasitif seperti
motor listrik, chiler dan lampu mercuri.
Efisiensi pemakaian daya listrik yaitu semakin besar nilai faktor daya, maka
semakin kecil pula arus yang mengalir pada jaringan distribusi. Dengan
pengurangan arus (I2) tersebut, maka akan mengurangi panas pada kabel rangkaian,
dan juga bisa mengurangi daya yang terbuang. Setelah memperbaiki nilai faktor
daya pada LVMDP 1 dan LVMDP 2, maka terjadi penurunan terhadap nilai daya
semu.
Semakin baik nilai faktor daya (mendekati 1) maka akan semakin banyak daya
tampak yang diberikan sumber yang bisa dimanfaatkan, dan apabila nilai faktor
daya buruk (mendekati 0) maka akan semakin sedikit daya yang bisa dimanfaatkan
dari jumlah daya nyata.
5.2 Saran
31
DAFTAR PUSTAKA
Bahar,Abdul Kodir Al. (2017). Analisa Pengaruh Kapasitor Bank terhadap Faktor
Daya Gedung TI BRI Ragunan. Jurnal Teknik Elektro, vol 6. Jakarta:Universitas
Krisnadwipayana.
Belly, Alto, dkk. (2010). Daya Aktif, Reaktif dan Nyata. Makalah.
Dani, Ahmad, & Muhammad Hasanuddin. (2018). Perbaikan Faktor Daya
Menggunakan Kapasitor Sebagai Kompensator Daya Reaktif (Studi Kasus STT
Sinar Husni). Jurnal Teknik Elektro, 673-678. Medan : Sekolah Tinggi Teknologi
Sinar Husni.
Dhida Aditya Putra. (2012). Diakses pada tanggal 4 Juni 2020 dari
https://dedyalfilianto.wordpress.com/2014/06/08/faktor-daya/
Hariyadi, Eko Budi. (2015). Perbaikan Faktor Daya Menggunakan Kapasitor Bank
pada Peralatan Rumah Tangga. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta.
Lestari, Dwi Putri, Gunawan dan Ida Widihastuti. (2020). Analisa Perhitungan Nilai
Kapsitor Bank untuk Perbaikan Faktor Daya Pada PT. Karya Toha Putra. Jurnal
Tekik Elektro, 12, 15-21. Semarang : Universitas Islam Sultan Agung.
Noor, Syamsudin & Noor Saputera. (2014). Efisiensi Pemakaian Daya Listrik
Menggunakan Kapasitor Bank. Jurnal Teknik Elektro, 6, 55-102. Banjarmasin :
Politeknik Negeri Banjarmasin.
Roffi, Ahmad, & Rijon Ferdinand. (2018). Analisa Penggunaan Kapasitor Bank
dalam Upaya Perbaikan Faktor Daya. Jurnal Teknik Elektro, 3, 1-78. Jakarta :
Universitas 17 Agustus 1945.
Sendari, Anugerah Ayu. (2019). Fungsi Kapasitor Bank yang Dinilai Mampu
Menghemat Listrik. Diakses pada tanggal 4 Juni 2020, dari
https://www.liputan6.com/tekno/read/3877714/fungsi-kapasitor-bank-yang-
dinilai-mampu-menghemat-listrik.
32
L A M P I R AN
Lampiran 1. Kartu Konsultasi
UNIVERSITAS NUSA CENDANA FAKULTAS SAINS & TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Jln.Adisucipto Penfui Kupang – NTT Tlpn 03808037977
Judul Kerja Praktek : Kapasitor Bank Untuk Perbaikan Faktor Daya di Bandar Udara
Internasional El Tari Kupang
Nama : Odilia Y M Wawo (1706030053)
Maria Fantrisia Muku (1706030041)
Jurusan : Teknik Elektro
Bidang Minat : Teknik Tenaga Listrik
Dosen Pembimbing : Evtaleny R Mauboy, ST,MT
Menyetujui : Mengetahui :
Dosen Pembimbing Kerja Praktek, Ketua Program Studi Teknik Elektro,